Minggu, 28 Oktober 2018

THE POWER OF LOVE



OLeH: Ibu Irnawati Syamsuir Koto

           💘M a T e R i💘

Sebagai hamba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan  iman lahir dan batin, serta kekuatan kesehatan  kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka menghambakan diri kepada Allah SWT.

Shalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Allah Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari peradaaban hidup yang jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang modern, yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saat ini. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak.

 Sahabat-sahabatku....

Manusia mana yang tidak pernah merasakan cinta?

Tentu semuanya pernah merasakan.
Karena setiap makhluk yang bernyawa, telah ditakdirkan memiliki rasa cinta.
Dengan cinta...

Kehidupan di dunia ini dapat  menjadi tentram, menumbuhkan  rasa kasih sayang.
Siapa sih yang tidak kenal betapa dahsyat kekuatan CINTA...

Cinta itu semangat...

Cinta itu motivasi...

Cinta itu kekuatan...

Cinta adalah spirit...
Pernahkah kebayang jika didunia ini tidak ada cinta?
Entah akan seperti apa jadinya hati hati manusia ini... Gersang... Kering... Tanpa arah... Tanpa kekuatan...

Naaahhhh Alhamdulillah semua disini adalah para pecinta sejati, hingga ada rasa tidak ingin kehilangan cinta.
Kekuatan cinta memang tidak bisa kita kalkulasikan...

Tidak bisa dikira...

Tidak bisa dihitung dengan kasat mata...

Dia punya sebuah kekuatan yang dahsyat...

Dia punya rasa memiliki yang luar biasa....
Hingga sampailah kita pada satu kesimpulan, bahwa cinta adalah fitrah manusia. Namun sebagai muslim, tentu kita tidak puas sampai di situ.

Kita pun lebih  tertarik mencari sesuatu yang lebih hakiki, tidak berhenti hanya dalam kerangka yang sifatnya
materi saja.
Islam telah banyak bicara tentang makna cinta hakiki.
Cinta di sini, tidak terhalangi oleh waktu, bahkan mampu menembus batas dari waktu itu sendiri, luar biasa bukan?

Kekuatan dahsyat ini lah yang memberanikan si kecil Ali radhiyallahu 'anhu menggantikan posisi nabi Muhammad Saw.
di atas ranjangnya pada malam hijrah. Padahal telah tersiar kabar di kota Mekkah, akan ada konspirasi
yang mengerikan. Karena setiap perwakilan kabilah dengan pedangnya yang terhunus, siap mengepung rumah nabi dan menghabisinya di malam itu juga.

Namun sayyidina Ali ra. tidak gentar, ia pun berada di atas ranjang nabi tanpa ada rasa khawatir. Tentunya keberanian ini tidak lepas dari kuatnya cinta Ali kepada Rasulullah Saw.

Atas kekuatan Cinta jugalah  Bilal RA ketika mencoba kembali azan setelah wafatnya rosul shollahu ‘alaihi wasallama. Maka ketika dia kembali azan atas permintaan Umar RA  saat Baitul Makdis berhasil ditaklukkan, Isak tangis tidak pernah dilihat disepanjang kehidupan Bilal lebih banyak dibanding ketika dia melafadkan Adzan yang akhirnya tidak mampu juga ia selesaikan.

Dan kekuatan cinta pun terlihat dikala Zubair ra saat mendengar gosip terbunuhnya Nabi, Maka Zubair ra keluar sambil menyeret pedangnya di jalan-jalan kota Makkah yang penuh dengan musuh dari kaum musyrikin Quraish, padahal kala itu umurnya baru 15 tahun. Dia melakukannya supaya pedangnya adalah pedang pertama yang keluar dalam sejarah Agama Islam.

Kekuatan Cinta juga bisa kita temuai … Ketika Abu Bakar Shiddiq berkata kepada Rasulullah saat sebelum masuk Gua Tsur; “Demi Allah, Jangan engkau memasukinya sebelum aku masuk terlebih dulu, Maka jika didalamnya ada sesuatu yang membahayakan biarlah mengenaiku jangan sampai mengenaimu.”

Dan pernahkah kita tau bagaimana Kisah cinta Mus'ab bin Umair yang rela meninggalkan harta bendanya dari kaya raya menjadi seorang yang miskin hingga untuk kain kafan tidak sehelai pun kain untuk kafan yang menutupi jasadnya kecuali sehelai burdah. Andainya ditaruh di atas kepalanya, terbukalah kedua kakinya. Sebaliknya, bila ditutupkan ke kakinya, terbukalah kepalanya. Sehingga Rasulullah bersabda, “Tutupkanlah kebagian kepalanya, dan kakinya tutupilah dengan rumput idkhir.”

Dan cinta kita sudah berada dilevel berapa teman-teman?

Untuk sholat tepat waktu saja masih berat yaa!
Untuk bershalawat saja kita masih sering lupa!
Tapi yang perlu diingat, cinta tidak tiba-tiba datang, ia harus dipupuk secara perlahan.
Ibarat pohon yang baru ditanam, ia harus rutin disiram, diberi pupuk dan dirawat. Dengan demikian kelak ia akan tumbuh subur, akarnya kuat menghujam ke bumi, batangnya menjadi kokoh dan dahannya meninggi menjulang ke langit.
Puncak cinta dalam Islam yang disebutkan dalam Al Qur’an dan Al Hadits,

Ternyata hanya ditempati oleh Sang Pemilik Cinta dan makhluk yang paling Ia cintai.

Ya... porsi itu hanyalah untuk Allah dan Rasul-Nya.
Karena cinta terhadap keduanya, merupakan kunci yang menyelamatkan hidup manusia, baik itu di dunia mau pun di akhirat.
Dan ternyata Iman dan cinta inipun tidak bisa dipisahkan sahabat-sahabatku.

 Dalam sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan bahwa ada tiga hal yang bisa membuat seorang hamba akan merasakan manisnya keimanan, di antaranya adalah mencintai Allah di atas segalanya. Lengkapnya hadits tersebut berbunyi, ”Ada tiga hal, yang jika tiga hal itu ada pada seseorang, maka dia akan merasakan manisnya iman. (Yaitu); Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya; Mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah; Benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan darinya, sebagaimana bencinya jika dicampakkan ke dalam api.” (Muttafaq ‘alaih).

Ketika cinta telah mengikuti hirarki demikian, maka, cinta kita terhadap yang lainnya akan lurus. Cinta terhadap istri, anak-anak, keluarga, harta benda, jabatan, akan menjadi lurus kalau ia berada dalam ruang besar yang bernama cinta kepada Allah. Tidak akan ada cerita tentang penyelewengan cinta, yang dilakukan Bani Adam, ketika cinta mereka telah menapaki jejak cinta yang telah ditetapkan oleh Allah. Sikap sami’na wa atha’na (kami dengar dan kami taati) terhadap apa yang telah menjadi ketetapan Allah dan Rasulnya (tanpa harus mendiskusikannya terlebih dahulu), juga menjadi ciri akan kemurnian cinta kepada IIlahi Rabbi.

Kesimpulannya, untuk meraih kemuliaan hidup dengan cinta, maka kita harus memposisikan cinta sesuai dengan hirarki yang telah dipaparkan di atas. Mudah-mudahan, Allah mencatat kita termasuk golongan orang-orang yang telah menapakkan cinta sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Yusuf ‘Alaihi Wassalam, ataupun Umar bin Khathab.

Demikian dari saya malam ini, majlis sementara saya kembalikan ke dek Fani sebagai momod.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Dienda
Bunda bagaimana cara kita lebih menguatkan lagi rasa cinta kita kepada Allah dengan menambah nilai-nilai ibadah bunda?

Memang benar jika kita sudah tau rasanya,,, kekuatan dhikir itu nikmat dan tilawah Al Qur'an itu nikmat seakan akan pekerjaan yang menghalangi malah kita menjadi tidak fokus,, jadinya kerjaan yang kita kerjakan bisa dengan kita emosi bunda, karena merasa terganggu tadi.

Jazakumullah khoiron sudah begitu saja bunda dri saya.

🌸Jawab:
Menguatkan rasa cinta tentunya dengan lebih mengenal Allah, Islam dan Rasulullah SAW, dengan mengenal maka kita akan semakin cinta, dan kecintaan yang melalui pengenalan bukan cinta buta dan cinta yang egois, tapi akan menimbulkan cinta yang penuh ketawadhuan, karena biasanya seseorang yang mendalami agama lebih tawadhu jauh dari kesombongan. Jika marah terganggu itu menandakam cinta kita masih penuh kesombongan, seolah-olah dunia ini hanya untuk ibadah, dan kitalah orang yang paling ta'at dengan ibadah tersebut. Bekerja juga ibadah karena dengan bekerjalah kita mendapatkan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dan ingat juga Allah memerintahkan untuk seimbangkan dunia dan akhirat, bukan hanya akhirat saja. Ingat Cinta kepada Allah bukan cinta yang egois , tapi cinta yang membuat hati semakin tawadhu dan tenang, tenang dalam bekerja , tawadhu dalam berkata kata dan bertingkah laku.

Karena itu cintai Allah, cintai Rasul dan Islam dengan berilmu bukan cinta buta.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Endang
Apa Yang Harus Dilakukan Jika Cinta Kepada Makhluk Sudah Mulai Menguasai diri..??

🌸Jawab:
Jika hak Allah telah kita abaikan, maka taubatlah jalan untuk memohon ridhoNya. perbanyaklah taubat dan istighfar setiap hari. dan perlahan alihkan kecintaan kepada manusia itu menjadi kecintaan kepada Allah Azza Wajalla. Cinta kita berhak dimiliki oleh Allah.

Jadikan manusia jalan bagi kita untuk mencintai Allah, dalam cinta akan ada rasa memiliki, maka manusia bukan milik kita tapi hanyalah pinjaman dari Allah, misal Suami, anak, keluarga, teman itu hanya pinjaman dariNya, tidak satupun yang jadi milik kita.

Karnanya berikanlah Hak Allah kepadaNya, jadikan Allah labuhan cinta kita.

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Sasi
Assalamualaikum bunda Irna.

Apakah mengingat nabi dan sering mengucap sholawat untuk beliau sudah termasuk bentuk cinta kita kepadanya, walaupun sunnah yang kita jalankan ibaratnya belum ada seujung kuku?

Syukron.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Itu adalah salah satu tanda jika memang kita melakukan ikhlas, tidak ada unsur-unsur lain didalamnya. Tapi jika kita melakukan masih mengharapkan sesuatu, itu karena sesuatu bukan karena cinta kita kepada beliau. Seperti jika kita amalkan sholawat sekian kali maka akan dapat ini atau itu. Kita kerjakan untuk mengejar ini atau itunya, maka itu bukan karena cinta pada Rasul, hanya karena menjadi syarat untuk mendapatkan sesuatu.

Wallahu a'lam

0⃣4⃣ Chusnulmila
Assalamualaikum... Bunda irna..

Bagaimana cara kita mendapat cinta Allah yang hakiki? Hakikatnya manusia sudah berusaha sudah tilawah semampunya.. Namun ketika solat mengapa selalu merasa ga khusu', blank kmana-mana?
Minta arahannya bunda!

🌸Jawab:
Wa'laikumsalam,

Didalam sholat diharapkan  khusyu’ dalam melaksanakannya. Namun ternyata, khusyu’ dalam sholat itu bukan hal yang mudah. Banyak orang yang merasa belum, atau kurang, khusyu’ dalam sholat. Bahkan, para sahabat pun ada yang merasa masih kurang khusyu’ dalam sholatnya. Masih ingat kan Rasulullah menantang sahabat untuk menguji kekhusyukan dan Ali RA menerima tantangan tersebut, dan beliau gagal khusyuk.Jjadi memang khusyuk itu sulit.

Dan RAsulullah SAW bersabda "Yang pertama akan hilang dari umatku adalah khusyu’, hingga kalian tidak lagi melihat orang khusyu’." (H.R. Tabrani; Sahih)

Namun meskipun begitu, kita tetap dituntut untuk khusyu' dalam ibadah sholat. Dan Rasulullah memerintahkan untuk menjauhi hal-hal yang akan mengganggu dalam sholat. Pikiran kita memang harus ditujukan kepada Allah Azza wajalla, serta menyadari sepenuhnya bahwa kita sedang menghadap Allah, berbincang bincang dengan Allah dan lakukan sholat dengan thuma'ninah serta mengerti apa yang sedang kita baca. Saat ini sudah banyak pelatihan-pelatihan sholat khusyuk diadakan, tidak ada salahnya jika kita ikuti.

Wallahu a'lam

0⃣5⃣ Rizka
Assalamualaikum wr.wb.

Bagaimana cara kita semakin cinta sama Allah dan nabi Muhammad selain sholawat dan sholat apakah ada doa-doa khusus atau bagaimana?

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam,

Ada didalam sebuah hadist  :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِى يُبَلِّغُنِى حُبَّكَ
اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَىَّ مِنْ نَفْسِى وَأَهْلِى وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ

Allohumma innii as’aluka hubbaka wa hubba man yuhibbuka wal ‘amalal-ladzii yubbaligunii hubbaka. Allohummaj’al hubbaka ahabba ilayya min nafsii wa ahlii wa minal-maa’il-baarid.

Artinya:
“Ya Allah, aku mohon pada-Mu cinta-Mu dan cinta orang yang mencintai-Mu, amalan yang mengantarkanku menggapai cinta-Mu. Ya Allah, jadikan kecintaanku kepada-Mu, lebih aku cintai daripada cintaku pada diriku sendiri, keluargaku, dan air dingin (di padang yang tandus -pent).” [HR. At-Tirmidzi dari jalan Abu Darda’ radhiyallahu anhu, dan beliau.' (At-Tirmidzi)


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Kita akhiri pertemuan malam ini dengan sebuah renungan :

Cinta adalah kekuatan
Yang Mampu Mengubah Duri Menjadi Mawar
Mengubah Cuka Menjadi Anggur
Mengubah Malang Menjadi Beruntung
Mengubah Sedih Menjadi Riang
Mengubah Sakit Menjadi Sehat
Mengubah Kikir Menjadi Dermawan
Mengubah Kandang Menjadi Taman
Mengubah Penjara Jadi Istana
Hijrah adalah jalan cinta
Jihad adalah bukti cinta

#Kutipan

Sungguh, banyak yang hanya bisa berbicara tanpa mengerti apa yang ia bicarakan. Banyak yang pandai mengolah kata-kata tentang cinta, namun sebenarnya ia tidak pernah paham dengan itu semua.
Buktikan jika memang cinta, jangan hanya menjadi pemanis bibir saja yang akan hilang seiring berjalannya waktu.
Marilah kita jaga cinta yang hakiki kepada IIlahi Rabby, karena tiada cinta terbesar dari hamba yang pantas memilikinya kecuali Allah sang Maha Pecinta. Jangan balas cintanya dengan kedzaliman penyebab angkara murkaNya.

Demikian pertemuan kita malam ini, semoga bermanfaat untuk ita semua khususnya saya. Mohon maaf jika ada kata yang salah selama kita bermajlis.

Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar