Minggu, 28 Oktober 2018

GIZI LEBIH JADI ANCAMAN MASA DEPAN ANAK



OLeH: Rif'atul Amini, S.Gz

                💎M a T e R i💎

Alhamdulillah masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat bersama-sama bunda sholehah dalam kajian sharing tentang gizi malam ini.
Langsung saja ya kita masuk dalam tema diskusi mengenai gizi lebih pada anak.

Berbicara masalah gizi pada anak, saat ini Indonesia masih memiliki masalah yang belum terselesaikan. Berdasarkan data terbaru, walaupun masih banyak anak yang menderita gizi kurang (stunting atau pendek dan wasting atau kurus), namun prevalensi anak yang mengalami gizi lebih pun cukup tinggi. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia saat ini mengalami double burden.

Double burden disini maksudnya adalah di satu sisi kita masih bermasalah dengan gizi kurang dan buruk, tapi gizi lebih juga mengancam di sisi lainnya.
Mungkin diantara kita masih banyak terfokus pada masalah gizi kurang, sedangkan gizi lebih dipandang sebelah mata.  Bahkan tidak dirasakan berbahaya. 

Gizi lebih yakni kegemukan dan obesitas pada anak bahkan menjadi ancaman besar di masa mendatang jika masalah ini tidak tertangani lebih cepat.

Lantas apa saja penyebab dan efek yang dapat terjadi jika hal ini terjadi pada seorang anak?
Gizi lebih anak pada dasarnya merupakan hasil dari meningkatnya kalori dan lemak yang dikonsumsi. 

Selain daripada itu,  terdapat pula faktor penyerta lainnya, yakni:
1) Kelebihan asupan gula dari minuman-minuman manis seperti soft drink dan minuman kemasan yang biasa mengandung gula buatan.

2) Meningkatnya porsi makan, peningkatan porsi makan bisa dipengaruhi oleh pola atau style makan dalam keluarga. Semisal keluarga yang cenderung makan sambil menonton tv atau seringkali makan di luar rumah dengan jenis makanan pilihan adalah fast food atau cepat saji (pesan aneka ragam dalam sekali makan).

3) Kurang aktivitas fisik, budaya anak milenial diidentifikasi dengan pola aktivitas yang sangat rendah karena cenderung berada di depan layar tv, leptop, atau HP.  Dengan teknologi yang begitu canggih segala sesuatu dapat dipesan secara online menyebabkan energi yang dikeluarkan pun menjadi sangat rendah.

4) Keturunan, 20-40% gizi lebih pada anak diakibatkan oleh keturunan. Walaupun secara hasil akhir bukan menjadi faktor utama.


Kegemukan dan obesitas pada anak diketahui signifikan berdampak pada fisik dan psikologis pada anak. Gizi lebih pada masa ini diteliti salah satu penyebab gizi lebih di masa dewasa, bahkan berkembang menjadi beragam penyakit tidak menular yakni diabetes dan penyakit jantung pada usia muda.

Faktor penyebab sebagaimana sebelumnya disebutkan yakni lingkungan, gaya hidup,  serta budaya di lingkungan sekita atau keluarga yang menjadi kunci peningkatannya.

Gizi lebih pada anak juga berdampak pada kesehatan fisik, sosial, emosional, dan kepercayaan diri. Selain itu, dapat pula menyebabkan kelemahan di bidang akademik. Banyak pula kondisi yang bisa berakibat pada kematian, karena berhubungan dengan syndrome metabolik seperti jantung,  syaraf,  pernafasan, hati, dan ginjal.
~ Asma: banyak anak dengan gizi lebih menderita asma.
~ Diabetes tipe 2.
~ Batu empedu.
~ Penyakit jantung.
~ Tekanan darah tinggi.
~ Penyakit Liver atau hati.
~ Menstrual Problems: kecepatan mens pada usia sangat muda. 
~ Masalah tidur : obstructive sleep apnea, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan serangan jantung.


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ iDa
1. Bagaimana mengatasi obesitas pada anak? Karena menghilangkan kebiasaan makan itu susah.

2. Sama satu lagi apa benar kalau leher belakang anak warnanya hitam apakah salah satu tanda diabetes?

🌐Jawab:
1. Cara mengatasi obesitas pada anak adalah dengan penerapan diet dan diseimbangkan dengan pemilihan aktivitas fisik rutin.
Diet seimbang bisa diaplikasikan dengan makanan yang sesuai dengan kebutuhan usia anak, penyusunan jadwal makan, pembatasan makanan tinggi gula baik gula murni dan buatan. Aktivitas fisik rutin yakni dengan membiasakan anak melakukan olahraga yang keluaran energinya tinggi seperti berenang, lompat tali, lari.

2. Referensi menyebutkan ada indikasi tanda hitam yang sulit hilang pada anak yang obese berkaitan dengan diabetes tipe 2.

🌷Tanda anak mulai obesitas bagaimana? Apakah dari IMT bisa?

🌐Tergantung usia anak bunda, dari bayi hingga balita bisa menggunakan z-score, tapi jika rutin posyandu maka bisa dideteksi dari garis monitoring BB pada KMS. Jika sudah di atas garis normal, maka indikasi gizi lebih. 
Selanjutnya bisa menggunakan IMT anak.

0⃣2⃣ Rela
Apa benar jika balita yang tangannya dan pahanya itu ada lipatan-lipatan jelas dan lumayan dalam, itu tanda Obesitas?

🌐Jawab:
Obese atau tidak pada anak dapat dimonitoring dengan perhitungan berat badan, tinggi atau panjang badan anak menurut umur (untuk balita). Serta dengan mengukur deposit lemaknya. Kondisi fisik tertentu belum tentu mengindikasikan obesitas jika tidak didukung dengan angka.

0⃣3⃣ Agustin
Selain obesitas, apakah gizi lebih juga mempengaruhi pertumbuhan anak dalam tinggi badannya?
Misal justru kurang tinggi tapi hanya jadi obesitas.

🌐Jawab:
Iya bisa jadi demikian.
Karena mungkin asupan yang dikonsumsi hanya tinggi kalori dan lemak, tapi kurang protein dan mikromineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang.

0⃣4⃣ Bunda Adek
Apa menstrual problem, kecepatan mens pada usia muda indikasi gizi lebih? Atau sebaliknya? Karena rata-rata anak-anak sekarang cepat sekali mensnya.

🌐Jawab:
Ya betul, kecepatan menstruasi indikasi dari gizi lebih.

0⃣5⃣ Sasi
Mba Rifa,
1. Kalau anak laki-laki umur 13 th dengan tb/bb kurang lebih 178 cm/55 kg, apakah normal?

2. Apakah termasuk gizi lebih jika anak makan banyak tapi tidak gemuk hanya tinggi?

Terima kasih jawabannya.

🌐Jawab:
1. Normal.

2. Gizi lebih berkaitan dengan berat badan (massa lemak tubuh). Kalau anak bunda tinggi malah bergizi baik karena tidak beresiko stunting atau pendek.

🌷Alhamdulillaah mba Rifa, saya kira kurang normal karena tingginya di atas rata-rata anak seumurnya. Walau makannya banyak dengan bb segitu terlihat kurus sekali.

🌐Tinggi sekali ya bund. Genetik ya?

🌷Saya 166 cm dan suami kurang lebih 170 cm, mba...
Mungkin masuk kategori genetik ya?

🌐Iya dari bundanya itu. supportingnya juga ada ya bun?  Olahraga mungkin?

🌷Anak saya eskulnya basket mba dan ikut organisasi juga di sekolah. Aktif sekali.
Saya lega sekarang karena masih kategori normal. Selama ini saya was-was itu tidak normal...

Terima kasih banyak mba rifa.

0⃣6⃣ Annisa
Bunda Rifa, maaf sebelumnya mau nanya di luar tema.
Anak saya kalau makan bubur tim suka muntah dan muntahnya pasti keluar dari hidung juga.
Selama ini makan cerelac kadang di mix sama buah pisang atau buah naga.

Usianya sekarang 1th 1bln, dia kuat susunya juga dan air putih sangat begitu kurang.
Saya takut anak saya kurang gizi karena harusnya makannya sudah seperti makanan orang dewasa cuma agak lembek. Bagaimana ya bund caranya supaya anak saya doyan makan dan minum air putih?

🌐Jawab:
Beberapa tips memulai MP ASI
1. Selalu memberi makan bayi dalam keadaan duduk (dipangku, digendong, atau menggunakan kursi makan) untuk menghindari tersedak.

2. Menyuapi dengan sendok, apabila ditolak berhenti lalu coba lain waktu. Boleh sesekali menyuapi dengan tangan tapi jangan dibiasakan. 

3. Jangan pernah memakasa bayi untuk makan, misal memaksa masuk sendok dalam mulut.

4. Menceritakan dengan nada gembira.

5. Melakukan pengenalan makanan secara single dengan aturan tunggu 4 hari

Kapasitas lambung bayi hanya mampu menerima 200 ml makanan. Yang perlu di permulaan makan adalah sekitar 50 ml makanan cair (bisa air putih atau ASI atau sufor). Lalu lanjutkan dengan pengenalan MP ASI di waktu dan tempat yang tenang. Mungkin hanya butuh sedikit kesabaran saja bunda.


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Dianjurkan bagi ibu untuk memonitoring BB anak secara rutin sehingga bisa mendeteksi bila terjadi gizi lebih pada anak. Gizi lebih pada anak bisa ditangani dengan menyeimbangkan diet sesuai kebutuhan serta mengenalkan anak pada aktivitas rutin yang banyak mengeluarkan energi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar