Sabtu, 29 Mei 2021

MENJAGA SEMANGAT RAMADHAN SEPANJANG TAHUN

 


OLeH: Bunda Wahyu Tusy Wardhani, S.Si., M.Farm.

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸MENGHADIRKAN SEMANGAT RAMADHAN SEPANJANG TAHUN

Bulan Ramadhan diibaratkan sebagai madrasah untuk melatih pribadi-pribadi beriman agar dapat berkompetisi melakukan beragam ibadah yang sesungguhnya, pada  sebelas bulan berikutnya. 

Alumninya diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan ibadah-ibadah yang telah dijalaninya selama sebulan penuh. 

Sebab Allah Ta’ala yang disembah dengan sepenuh hati dan seikhlas jiwa pada bulan Ramadhan, Dia juga Rabb yang disembah dan ditaati pada setiap waktu dan tempat.

Berakhirnya Ramadhan menyisakan banyak pengalaman berharga yang harus dilakukan di 11 bulan ke depan.

Jangan sampai semua kebiasaan dan amalan baik juga ditinggalkan setelah berakhirnya Ramadhan.

Untuk menjaga semangat ibadah Ramadhan tetap menyala dibutuhkan niat yang sangat besar. 

Tentunya, jiwa pun akan merasa lebih tenang dan terjaga dari perbuatan - perbuatan buruk. 

Dengan mengetahui cara agar semangat ibadah setelah Ramadhan tetap terjaga, kita bisa membawa suasana ibadah dalam rumah setiap harinya meski Ramadhan telah terlewat.

🔷TUJUAN RAMADHAN : 

 لعلكم تتقون 

LA‘ALLAKUM TATTAQUN 

Orang-orang bertakwa memiliki dua kekuatan, 
★ Kekuatan Motivasi (quwwatul indifaa’) untuk melakukan ibadah dan amal shalih.

★Kekuatan Pengendalian (quwwatul imsaak) dari hal-hal yang diharamkan Alloh ﷻ.

لعلكم تشكرون

LA‘ALLAKUM TASYKURUN 

“Jika kalian bersyukur maka sungguh Aku akan tambahkan untuk kalian, dan jika kalian kufur, sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7) 

“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat Alloh ﷻ yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

لعلهم يرشدون 

LA‘ALLAHUM YARSYUDUN 

Mampu memimpin nafsunya kepada melakukan apa yang bermanfaat dan meninggalkan apa yang sia-sia.

Semoga dengan bertemunya kita dengan Ramadhan,  Alloh ﷻ anugrahkan kepada kita sifat-sifat tersebut diatas.  Tapi perlu kita waspadai perusak-perusak setelah Ramadhan berlalu. 

★ Waspada Terhadap Perusak 

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antara mu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain.” [QS. An-Nahl: 92]

Selama Ramadhan kemarin, kita menenun "ketakwaan" kita dengan "benang-benang" Shaum, Tarawih, Tadarus, shalat di mesjid, Shadaqah qiyamullail dan lain-lain. 

Pasca Ramadhan,  jangan biarkan terurai satu demi satu.

🔷TIPS MENJAGA SEMANGAT IBADAH SETELAH BULAN RAMADAN BERLALU 

🔸1. Kuatkan Niat Dan Ber-azam (Berkomitmen Kepada Alloh ﷻ) Untuk Selalu Taat 
Setiap apa yang kita inginkan harus diawali dengan niat. Dengan niat yang sungguh-sungguh, apa yang dicita-citakan dapat segera tercapai. Ber-azam (berkomitmen kepada Alloh ﷻ) untuk selalu taat adalah langkah awal dari sebuah keberhasilan seseorang mencapai kesuksesan yang hakiki.

🔸2. Berdoa Kepada Alloh ﷻ. 
Sebagai hamba yang lemah, baiknya di setiap usaha harus diikuti dengan selalu berdoa kepada Alloh ﷻ. Sertakan Alloh ﷻ dalam setiap target-target kita. memohon lah kemudahan dan kelancaran dalam beribadah dan taat kepada Alloh ﷻ. Agar  Alloh ﷻ senantiasa meridhai niat yang sedang kita usahakan. Sehingga kemudahan dari-Nya selalu menyertai langkah kita.

🔸3. Bersemangat Menambah Ilmu Serta Wawasan Agama 
Dalam melakukan setiap hal harus berdasarkan ilmu. Agar apa yang kamu lakukan memiliki dasar dan alasan. Termasuk semangat ibadahmu kepada Alloh ﷻ. Dengan ilmu, kita tidak akan mudah menanggalkan semangat dalam beribadah.  

🔸4. Berusaha Menjalankan Ibadah Dengan Maksimal Dan Istiqamah 
Memaksimalkan kualitas ibadah wajib dan memperbanyak ibadah sunah. Seperti halnya meningkatkan kualitas shalat wajib, memperbanyak tilawah Quran, berzikir. Menambah dengan yang sunah seperti shalat sunah; Tahajud, Dhuha, Witir. Dan juga melaksanakan puasa sunnah.
Meningkatkan ibadah tentu harus diikuti dengan akhlak yang baik kepada sesama. Seperti akhlak kepada orang tua, guru, saudara, teman, dan lain-lain. Karena selain meningkatkan hablumminallah (hubungan dengan Alloh ﷻ), kita juga perlu memperbaiki hablumminannas (hubungan dengan sesama).

🔸5. Menjaga Diri Dari Maksiat 
Menjaga diri dari maksiat adalah salah satu cara memudahkan kita menjaga semangat beribadah. Karena dengan jauh dari maksiat maka hati menjadi bersih. Hati yang bersih akan selalu dimudahkan dalam menunaikan ibadah dan berbuat baik. Maka, jaga hati kita dengan menjaga diri dari maksiat.
Ramadhan lalu telah mengajarkan kepada kita bagaimana mengendalikan diri dan hawa nafsu lewat ibadah puasa. Pada waktu berpuasa, kita dituntut untuk menahan diri dari makan, minum, hubungan suami istri, berkata kotor, bertengkar, mencaci maki dan sebagainya.

Jika hal-hal yang mubah seperti makan, minum dan hubungan istri dilarang pada waktu berpuasa, maka terlebih lagi hal-hal yang diharamkan. Maka, sudah sepatutnya setelah Ramadhan kita mampu mengendalikan diri dari hawa nafsu dan maksiat, baik berupa perkataan yang haram seperti ghibah, mencaci maki, menghina, menipu, memfitnah dan sebagainya, maupun perbuatan yang haram seperti mencuri, merampok, mencopet, korupsi, memukul, membunuh dan sebagainya. Dengan demikian, pasca Ramadhan perilaku kita menjadi lebih baik.

🔸6. Memilih Lingkungan Yang Kondusif, berkumpul dengan orang-orang saleh.
Ini juga tidak kalah penting dalam memilih lingkungan bergaul. Ketika iman kita masih belum kuat menjaga semangat beribadah. Maka pupuk lah semangat beribadah kita dengan berada di lingkungan yang kondusif yaitu berkumpul dengan orang-orang saleh. Karena kebaikan itu menular. Ketika kita berkumpul dengan orang-orang saleh, kita juga ikutan saleh.

🔸7. Perbanyak Sedekah 
Menjaga semangat beribadah dengan bersedekah. Salah satu cara ampuh meningkatkan semangat beribadah. Dengan gemar berbagi, hati menjadi lapang dan Alloh ﷻ bukakan kemudahan bagi setiap langkahmu untuk menjadi baik di hadapan Alloh ﷻ dan sesama.

🔷SYIAR PASCA RAMADHAN 

◼️1. LAKUKAN SATU PERBUATAN BAIK SETIAP HARI 
Nabi Muhammad ﷺ pernah berkata, "Perbuatan yang paling dicintai Alloh ﷻ adalah yang dilakukan secara teratur, bahkan jika itu kecil." (Hadis Riwayat Bukhari)

◼️2. MEMBACA AL QUR'AN SETIAP HARI 
Amalan baik yang sering dilakukan ketika Ramadhan adalah membaca Al Quran. Bahkan beberapa dari kita bisa mengkhatamkan Al Quran minimal 1 kali dalam sebulan. Membaca Al Quran bisa menjadi cara agar semangat ibadah setelah Ramadhan tetap terjaga.

◼️3. BERDOA SECARA IKHLAS DAN TULUS SETIAP HARI 
Cara agar semangat ibadah setelah Ramadhan tetap terjaga juga bisa kita lakukan dengan berdoa setiap hari.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

Dalam firman Alloh ﷻ di surat Al Baqarah dijelaskan bahwa Alloh ﷻ terasa dekat dengan hambanya ketika berdoa. Alloh ﷻ pun akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya.
Bagikan perasaan terdalam mu dengan-Nya, dan mintalah dengan sungguh-sungguh apapun yang kamu inginkan.

◼️4. BANYAK BERDZIKIR 
Jadilah orang yang banyak berdzikir kepada Alloh ﷻ, supaya terlindungi dari segala keburukan dan mendapatkan pahala yang besar. Biasakan membaca dzikir pagi dan petang, dzikir sebelum tidur, dzikir keluar dari rumah, dan sebagainya.  Manfaatkan waktu kosong ketika bekerja atau ketika Anda berangkat kerja dengan memperbanyak dzikir kepada Alloh ﷻ.

◼️5. LANJUTKAN AMALIAH SELAMA RAMADHAN 
Melanjutkan amal yang kita kerjakan selama Ramadhan, bisa dijadikan cara agar semangat ibadah setelah Ramadhan tetap terjaga.

🔷CARA MENINGKATKAN IBADAH SETELAH RAMADAN : 

★ Pertama, MUSYARATAH. Berasal dari kata syaaratha-yusyaarithu, artinya saling memberikan syarat. Artinya, mengawali bulan Syawal hendaknya diawali dengan tekad yang bulat untuk benar-benar berupaya meningkatkan amal.

★ Kedua, MURAQABAH.  Yaitu memantau diri atau merasakan bahwa Alloh ﷻ memantau. Jika sikap ini dimiliki, siapa pun tidak akan main-main dalam pelaksanaan tekad tersebut.

★ Ketiga, MUHASABAH, yaitu melakukan introspeksi sejauh mana pelaksanaan tekad yang diikrarkan tersebut. Apakah terlaksana dengan baik, atau terlaksana tetapi dipenuhi dengan kelalaian, atau tidak terlaksana sama sekali," tukasnya.

★ Keempat adalah MU'AQABAH , yaitu memberikan sanksi terhadap kelalaian dalam pelaksanaan tekad tersebut. Sebab, bila kelalaian itu tidak diberikan sanksi, dikhawatirkan kelalaian serupa akan terulang kembali.

★ Kelima, MUJAHADAH,  yaitu mengerahkan segenap kemampuan yang ada pada diri untuk memperbaiki kelalaian.

★ Keenam, TAUBIKH WA MU'ATABAH, yaitu koreksi diri. Dengan cara ini kita menyadari bahwa amal-amal kita penuh dengan kekurangan sehingga ke depan berupaya ditingkatkan," tuturnya.

Ulama mengatakan, “Jadilah engkau hamba Alloh ﷻ Ta’ala (yang istiqamah beribadah setiap saat), dan janganlah engkau menjadi hamba Ramadhan yang semangat beribadahnya hanya di bulan Ramadhan.”

Ramadhan adalah waktu. Ia terus mengajari kita akan hakikat umur.

Apakah umur itu?
Sebagian orang memahami bahwa umur adalah bilangan waktu yang terus berulang.
Selama 30 hari, Al Ustadz Ramadhan mengajari kita bahwa hakikat umur bukanlah bilangan waktu melainkan bilangan ibadah dan amal shalih.
Ramadhan mengajari kita bahwa semua umur adalah istimewa. 
Karena itu bertambahnya umur tidaklah diukur dengan angka bilangan usia, melainkan dilihat mana perkembangan kualitas ibadah.

Demikian akhwat dan ummahat fillah grup Perindu Surga, materi yang bisa saya sampaikan pada malam ini, sebagai terakhir mari kita evaluasi.

Ada 3 kelompok manusia;
1. Kelompok Celaka
2. Kelompok Rugi, dan
3. Kelompok Beruntung

Kelompok yang celaka adalah mereka yang setelah ramadhan itu berubah lebih buruk ketimbang sebelum ramadhan. Kalau saya membandingkan dengan ramadhan terlalu berat ya. Kita bandingkan antara sebelum ramadhan dan setelah ramadhan. Jadi, kelompok yang celaka adalah mereka yang setelah ramadhan ini dia berubah lebih buruk dibanding sebelum ramadhan.

Kelompok yang rugi adalah mereka yang tidak ada perubahan pasca ramadhan dan sebelum ramadhan tidak ada perubahan. Rugi. Sudah Alloh ﷻ beri nikmat bertemu dengan ramadhan selama satu bulan, sudah di diklat khusus oleh Alloh ﷻ beretemu dengan ramadhan selama satu bulan. Ketika ramadhan selesai tidak ada perubahan apapun pada diri dia. 

Dan pastikan kita adalah kelompok orang yang beruntung dimana pasca ramadhan ini kita berubah menjadi lebih bagus dibanding hari-hari sebelum romadhon kita. Fasatabqul Khoirot, afwan.

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Phity ~ Yogja
Curhat ya bun,

Ramadhan ini untuk saya pribadi, alhamdulillah luarbiasa bun. Saya bisa memenuhi target tilawah. Nah, memasuki hari ke 29 saya haid, terus lebaran. MasyaAllah, untuk meningkatkan semangat ibadahnya butuh perjuangan.

Nah, sampai saat ini masih berusaha terus. Apakah kondisi seperti ini saya termasuk orang yang merugi?

🌸Jawab: 
Mbak phity yang dirahmati Alloh ﷻ. 
Kita membandingkannya antara hari-hari sebelum ramadhan dengan hari-hari setelah ramadhan. 

Pastikan bahwa hari-hari setelah Ramadhan harus lebih bagus dari pada hari-hari sebelum Ramadhan. 

Kalau kita membandingkannya dengan Ramadhan,  sangat berat. Ramadhan bulan yang sangat istimewa dan spesial. 

Di bulan tersebut kita mampu puasa setiap hari,  terawih atau qiyamul lail setiap hari, tilawah khatam berkali-kali.

Subhanallah... 
Semoga Alloh ﷻ menganugerahi kita, bisa bertemu dengan Ramadhan kembali.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ iDa ~ Yogja
Jika hal itu saya terapkan juga kepada anak-anak saya, apakah boleh?
Terkadang orang menilai kita sebagai orang tua terlalu memaksa anak. 
Padahal dalam hal ibadah terkadang memang harus dipaksa agar bisa Istiqomah?

🌸Jawab:
Bisa bun. Tapi metodenya sesuai dengan tahapan usia masing-masing anak. 

Dalam pendidikan anak yang belum baligh,  mereka belum terbebani oleh syariat, maka kata kuncinya adalah :
BAGAIMANA CARANYA BIAR ANAK SAYA SUKA BERIBADAH.  Bagaimanapun bentuk ibadahnya. Yang penting mereka suka beribadah. 
Sholat, tidak harus sempurna wudhunya,  menutup aurat, khusyu dan lain-lain. 
Puasa tidak harus subuh sampai maghrib dan seterusnya. Ciptakan kesan yang indah pada ibadah. 

Bagi anak yang sudah baligh, cara mendidik untuk rajin ibadah adalah dengan DIAJAK BICARA.  Sertakan anak-anak kita dalam merancang ibadah-ibadah mereka. Jangan TOP DOWN. Dari atasan ke bawahan. Seperti pemimpin yang diktator.

Jangan lupa doakan anak-anak kita. Doa seorang ibu, insyaAllah di ijabahi.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Bun, 

Ramadhan teramat istimewa, target amalan yaumi mudah terlaksana. Tetapi selepas Ramadhan begitu banyak godaan hingga butuh waktu untuk kembali ke kondisi ibadah sebelum Ramadhan. Kadang nyungsepnya (futur) cukup lama hingga lupa. Mengapa hal seperti ini selalu terjadi?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Iya bun...  
Itu suasana yang rata-rata kita rasakan. Beberapa penyebabnya:

1. Ramadhan syahru mubarak. Penuh keberkahan. Banyak pahala-pahala yang Alloh ﷻ janjikan dengan amal-amal di bulan Ramadhan. Sehingga kita full energi untuk mengejar balasan dari Alloh ﷻ. 

2. Ibadah secara jamai.
Di bulan ramadhan, kita berpuasa bersama, sholat Terawih bersama, tadarus bersama. Jadi amal-amal tersebut menjadi ringan. 

3. Di bulan Ramadhan Alloh ﷻ belenggu setan-setan dan Alloh ﷻ buka pintu surga.

Setan yang sering menggoda kita dalam ibadah, dibelenggu di bulan ramadhan. Kalau di bulan ramadhan masih ada orang yang malas ibadah, berarti itu berasal dari hawa nafsunya.  
Pintu surga dibuka,  artinya Alloh ﷻ mudahkan amalan-amalan untuk memasukkan kita ke surga.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Safitri ~ Banten 
Ustadzah kenapa kalau pada bulan ramadhanpun masih ada orang yang melakukan kegiatan yang unfaedah dia membuka sendiri jalan setan buat terus membujuk sampai tenggelam, apa jika seperti ini ibadahnya kurang sempurna dan belum diniatkan dengan tulus?

🌸Jawab:
Terkait makna setan-setan dibelenggu di bulan Ramadhan,
menurut Abu Muhammad penulis Kitab ‘Umdatul Qari, mengapa kemaksiatan masih merebak pada bulan Ramadhan walau setan dibelenggu? Jawabannya Setan terbelenggu pada bulan itu bagi orang-orang berpuasa yang menjaga syarat, rukun, dan adabnya. (Syekh Badruddin Al-Aini, ‘Umdatul Qari Syarh Shahihil Bukhari, juz X, halaman 270).

Masalah niat, itu kita tidak bisa menilai niat seseorang.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Imam Bisyr bin al-Harits al-Hafi pernah ditanya tentang orang-orang yang (hanya) rajin dan sungguh-sungguh beribadah di bulan Ramadhan, maka beliau menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang sangat buruk, (karena) mereka tidak mengenal hak Alloh ﷻ kecuali hanya di bulan Ramadhan, (hamba Alloh ﷻ) yang shaleh adalah orang yang rajin dan sungguh-sungguh beribadah dalam setahun penuh.” 
Inilah hamba Alloh ﷻ  yang sejati, yang selalu menjadi hamba-Nya di setiap tempat dan waktu, bukan hanya di waktu Ramadhan saja.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar