Kamis, 28 Februari 2019

IMUNISASI PADA ANAK



OLeH: dr. Barry Army Bakry, Sp.A

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
           💎M a T e R i💎

🌷IMUNISASI PADA ANAK


Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak. Bayi dan anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlindung dari beberapa penyakit berbahaya dan akan mencegah penularan ke adik, kakak dan teman-teman disekitarnya. Imunisasi akan meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak sehingga mampu melawan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut.

Anak yang telah diimunisasi bila terinfeksi oleh kuman tersebut maka tidak akan menularkan ke adik, kakak, atau teman-teman disekitarnya. Jadi, imunisasi selain bermanfaat untuk diri sendiri juga bermanfaat untuk mencegah penyebaran ke adik, kakak dan anak-anak lain disekitarnya.

Bahaya kalau tidak diimunisasi Kalau anak tidak diberikan imunisasi dasar lengkap, maka tubuhnya tidak mempunyai kekebalan yang spesifik terhadap penyakit tersebut. Bila kuman berbahaya yang masuk cukup banyak maka tubuhnya tidak mampu melawan kuman tersebut sehingga bisa menyebabkan sakit berat, cacat atau meninggal. Anak yang tidak diimunisasi akan menyebarkan kuman-kuman tersebut ke adik, kakak dan teman lain disekitarnya sehingga dapat menimbulkan wabah yang menyebar kemana-mana menyebabkan cacat atau kematian lebih banyak. Oleh karena itu, bila orang tua tidak mau anaknya diimunisasi berarti bisa membahayakan keselamatan anaknya dan anak-anak lain disekitarnya, karena mudah tertular penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan sakit berat, cacat atau kematian.

Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi Imunisasi yang sudah disediakan oleh pemerintah untuk imunisasi rutin meliputi : Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, Campak dan vaksin untuk jemaah haji. Imunisasi yang belum disediakan oleh pemerintah antara lain : Hib, Pneumokokus, Influenza, Demam Tifoid, MMR, Cacar air, Hepatitis A dan Kanker Leher Rahim (HPV). Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati, bila berlangsung sampai dewasa dapat menjadi kanker hati.

Imunisasi Polio untuk mencegah serangan virus polio yang sapat menyebabkan kelumpuhan. Imunisasi BCG untuk mencegah tuberkulosis paru, kelenjar, tulang dan radang otak yang bisa menimbulkan kematian atau kecacatan. Imunisasi DPT untuk mencegah 3 penyakit : Difteri, Pertusis dan Tetanus. Penyakit Difteri dapat menyebabkan pembengkakan dan sumbatan jalan nafas, serta mengeluarkan racun yang dapat melumpuhkan otot jantung. Penyakit Pertusis berat dapat menyebabkan infeksi saluran nafas berat (pneumonia). Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf otot tubuh, sehingga otot menjadi kaku, sulit bergerak dan bernafas. Penyakit campak berat dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau menyerang otak. Imunisasi Hib dan Pneumokokus dapat mencegah infeksi saluran nafas berat (pneumonia) dan radang otak (meningitis). Imunisasi influenza dapat mencegah influenza berat. Imunisasi demam tifoid dapat mencegah penyakit demam tifoid berat.

Imunisasi MMR dapat mencegah penyakit : Mumps (gondongan, radang buah zakar), Morbili (campak) dan Rubela (campak Jerman).  Imunisasi cacar air (varisela) untuk mencegah penyakit cacar air. Imunisasi Hepatitis A untuk mencegah radang hati karena virus hepatitis A. Imunisasi HPV untuk mencegah kanker leher rahim. Bila bayi atau anak tidak diimunisasi maka risikonya lebih besar tertular penyakit - penyakit tersebut.

Setelah diimunisasi kadang-kadang timbul kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) Setelah imunisasi kadang-kadang timbul kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) demam ringan sampai tinggi, bengkak, kemerahan, agak rewel. Itu adalah reaksi yang umum terjadi setelah imunisasi. Umumnya akan hilang dalam 3-4 hari, walaupun kadang-kadang ada yang berlangsung lebih lama. Boleh diberikan obat penurun panas tiap 4 jam, dikompres air hangat, pakaian tipis, jangan diselimuti, sering minum ASI, jus buah atau susu. Bila tidak ada perbaikan, atau bertambah berat segera kontrol ke dokter. Lebih banyak kecelakaan lalu lintas daripada KIPI berat.

Sangat jarang terjadi KIPI berat. Kemungkinan KIPI berat 1 kejadian dalam: 2 juta dosis. Kalau ada 22 juta balita, kemungkinan terjadinya KIPI berat sekitar 11 anak. Lebih banyak korban kecelakaan lalu lintas akibat sepeda motor, bus, mobil, pesawat terbang dibanding KIPI berat karena imunisasi. Oleh karena itu masyarakat harusnya lebih takut pada kecelakaan lalu lintas ketimbang karena imunisasi. Setelah diimunisasi masih bisa terkena penyakit, tetapi jauh lebih ringan.

Perlindungan imunisasi memang tidak 100 %, artinya setelah diimunisasi, bayi dan anak masih bisa terkena penyakit-penyakit tersebut, tetapi kemungkinannya hanya kecil (5 - 15 %), jauh lebih ringan dan tidak berbahaya. Bukan berarti imunisasi itu gagal atau tidak berguna, karena perlindungan imunisasi memang sekitar 80 - 95%. Penelitian epidemiologi di Indonesia dan negara-negara lain, ketika ada wabah campak, difteri atau polio, anak yang sudah mendapat imunisasi dasar lengkap sangat jarang yang tertular, bila tertular umumnya hanya ringan, sebentar dan tidak berbahaya. Tetapi anak yang tidak mendapat imunisasi, ketika ada wabah, lebih banyak yang sakit berat, meninggal atau cacat. Berarti imunisasi terbukti effektif mencegah sakit berat, kematian atau cacat akibat penyakit-penyakit tersebut.

Wassalam
Bahan: IDAI

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Key ~ Bangil
Baby kay kan dari usia 6 bulan keluar masuk RS kena BP sampai usia 1 tahun, jadi imunisasinya berhenti dan terakhir kali imunisasi dapat 2.

Saat ni usia baby kay sudah 23 bulan dilanjut dari awal kah imunisasinya atau bagaimana? 
Tidak tega mau imunisasi keingat pas di infus dulu bolak balik tidak bisa masuk.

🌸Jawab:
Tinggal dilanjutkan saja, tidak perlu dari awal lagi. Dan justru lebih tega lagi kalau kita tidak vaksin ya bu.

0⃣2⃣ Annisa ~ Tangerang
Dok, anak saya dapat 1 bulan novembe. Nah dapat 2 bulan desember tapi sampai sekarang belum dapat 2, kalau bulan depan dapat 2 bakal ngulang lagi ke dapat 1 tidak dok?

🌸Jawab:
Tidak bu, hanya melanjutkan saja

0⃣3⃣ Erika ~ Bogor
Apakah imunisasi IPV diharuskan untuk anak-anak?

Terima kasih.

🌸Jawab:
Sangat dianjurkan untuk anak.

🌴Kalau hanya OPV saja bagaimana? Apakah berpengaruh?

🌸Tetap baik.

0⃣4⃣ Erika ~ Bogor
Saya berencana memberikan imunisasi PCV dan Rota pada anak saya, bolehkah diselang dengan imunisasi DPT sehingga menunda DPT berikutnya?
Maksudnya bulan ini sudah DPT1, bulan depan PCV dan Rota, kemudian bulan berikutnya baru DPT2.

Terima kasih.

🌸Jawab:
Pengaturan jadwal vaksin biarkan diatur oleh dokter masing-masing.
Tapi memang salah satu metodenya adalah pemberian selang seling.

🌴Menyambung pertanyaan mengenai imunisasi Rota, karena ada beberapa vaksin Rota yang belum mendapatkan label halal dari MUI.
Apakah dokter ada saran vaksin Rota mana yang sudah halal?
Termasuk MR atau MMR.

Terima kasih.

🌸Sepengetahuan saya, seluruh vaksin boleh diberikan.  Bahkan meskipun dikatakan bersinggungan dengan bahan yang mengandung babi. Oleh MUI dikategorikan sebagai mubah bahkan menjadi wajib dalam kondisi emergensi atau wabah.

0⃣5⃣ Erika ~ Bogor
Kemudian mengenai imunisasi DPT.

Apakah benar jika DPT dengan vaksin Hexaxim malah tidak baik untuk imun anak?

Kemudian jika DPT dengan vaksin demam seperti Pentabio salah satu DPT nanti harus ada yang non-demam seperti Hexaxim? Kalau iya, tujuannya untuk apa?

Terima kasih.

🌸 Jawab:
Saya kira tidak benar ya.

0⃣6⃣ Erika ~ Bogor
Apakah boleh jika DPT1 menggunakan Hexaxim kemudian DPT2 menggunakan Pentabio? Apakah ada dampaknya?

Kemudian jika DPT 1 — 3 menggunakan Pentabio, apakah DPT4 (booster) boleh menggunakan Infanrix? Atau memang dianjurkan begitu supaya Polionya imunisasi suntik?

Terima kasih.

🌸 Jawab:
Sebaiknya kalau memilih merk A ya sebaiknya seterusnya A saja, jika karena sesuatu hal terpaksa pakai B, tidak berbahaya sama sekali.

0⃣7⃣ Yeni ~ Bandung
Dok, maaf pertanyaa diluar tema.

Kalau anak susah BAB saya sudah coba pola makan banyak konsumsi buah dan sayur tapi tetap masih susah BAB. Pakai obat yang diminum juga masih tetap susah. Akhirnya solusi terakhir saya pakai microlax baru bisa BAB.

Apakah pemakaian microlax dalam jangka lama berbahaya? Karena tiap mau BAB selalu pakai itu.

Terimakasih.

🌸Jawab:
Ya betul, tidak baik menggunakan microlax terus menerus, saran saya sebaiknya berobat ke dokter untuk diperbaiki.

0⃣8⃣ Erika ~ Bogor
Apa yang menjadi indikator imunisasi BCG berhasil? Apakah harus selalu muncul bekasnya? Kalau tidak muncul bekasnya apakah bisa dikategorikan imunisasinya gagal dan perlu diulang?
Terima kasih.

🌸Jawab:
Munculnya bekas suntik, bukan merupakan indikator keberhasilan vaksin. Jadi kalau tidak keluar bekas tidak perlu diulang.

0⃣9⃣ Annisa ~ Tangerang
Maaf dok, saya nanya diluar tema.
Anak saya usia 4 jalan 5 bulan, tidak minum ASI karena tidak di sarankan sama Sp.OG karena saya pernah ada rubella dan cmv jadi takut tertular. Kalaupun harus ASI, saya harus minum obat virusnya.
Jadilah anak saya minum sufor, anak saya agak susah nyusu tidak seperti kakanya. Dulu kakanya di kasih vitamin ferlin. Yang mau di tanyakan manfaat ferlin apa?
Dan adakah vitamin khusus agar anak mau nyusu?

🌸Jawab:
Ferlin adalah salah satu merk vitamin mengandung zat besi. Dan memang zat besi sangat penting diberikan.


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Mengutip ucapan dari guru saya.
"Marilah kita bersama-sama untuk melengkapi imunisasi dasar bayi kita, agar terhindar dari sakit berat, kematian atau cacat, dan mencegah penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yang lebih luas kepada anak-anak lain."

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar