Kamis, 28 Februari 2019

MEREKA KUAT & KEMBALI KARENA DO'A



OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe

           💘M a T e R i💘

Assalamu'alaykum warrohmatullahi wabarrokatuh

Segala Puji bagi Allah atas segala ke-Maha Kuasaan-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah bagi junjungan alam Rasulullah SAW.

InsyaAllah tema kajian kita hari ini adalah "MEREKA KUAT DAN KEMBALI KARENA DO'A"

Setelah terhempas dalam kubangan dosa, serta kelemahan diri yang begitu rapuh, maka tidak ada jalan keluar selain kembali kepada Allah. Mengadu dan memohon ampun atas kesalahan dalam perjalanan hidup yang dilalui.

Saat Nabi Adam bersalah karena melanggar perintah Allah atas buah yang dilarang untuk dimakan, maka Allah menghukumnya, mengeluarkannya dari surga menuju bumi. Nabi Adam mengakui kesalahannya dan terhempas dalam penyesalan, lalu mohon ampun pada Allah.

 رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi."
(QS. 7 : 23)

Allah mengampuni doa dan penyesalan Nabi Adam. Allah kemudian mempertemukannya dengan Hawa yang sempat terpisah selama hampir 300 tahun. Selanjutnya Nabi Adam dan Hawa hidup damai di Bumi, dan melahirkan keturunan.

Nabi Musa juga melakukan kesalahan. Ia membunuh (tidak sengaja) seorang penduduk Mesir.  Nabi Musa lalu menyesali dan meratapi perbuatannya, kemudian berdoa pada Allah :

قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ ۚ

Musa berdoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku." Maka Allah mengampuninya." (QS. 28 : 16)

Nabi Yunus melakukan hal yang sama. Ia bersalah karena meninggalkan kaumnya. Akibatnya ia dihukum dan ditelan ikan besar. Berada dalam kegelapan yang berlapis. Tidak ada harapan saat itu baginya kecuali hanya doa kepada Allah. Ratapannya yang penuh pasrah dalam kegelapan tanpa sedikitpun cahaya, benar-benar gelap gulita. Ia pun berdoa, sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: 'Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya'. Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.”
(HR. Tirmidzi)

Begitulah kehidupan orang-orang yang mulia di sisi Allah. Kesalahan yang mereka lakukan membuat mereka kembali kepada Allah. Hanya pasrah pada-Nya. Tidak ada harapan lain selain dari Allah. Hingga ketika Allah mengampuni kesalahannya, mereka tambah kuat menghadapi kehidupan, juga kuat imannya.

Terjerembab dalam kesalahan dan kubangan dosa tidak lantas membuat putus asa. Terpuruk tak berarti tidak punya masa depan. Adakalanya harus harus tergerus dalam dosa, tapi ia bangkit dan berlari menuju ampunan Allah. Ibnu Qayyim dalam kitabnya Madarijus Salikin, yang mengutip pendapat salah seorang salaf, mengatakan : "Adakalanya seorang hamba berbuat dosa, namun masuk surga. Dan adakalanya seseorang mengerjakan ketaatan, namun masuk neraka."

Semoga Allah berikan petunjuk pada kita semua, agar cahaya hati bersinar menyambut seruanNya. Berlari menuju kasih sayang dan ampunanNya, atas kesalahan dan keterpurukan masa lalu. Masa depan adalah akhirat, sedang akhirnya adalah surga. Kiranya Allah sampaikan kita kesana.

Amin.

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Fatihah iHsan ~ Tangerang
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh

Bagiamana jika sudah bertaubat tapi terjatuh dalam dosa lagi lalu bertaubat lagi  apakah pertanda taubat tersebut belum di terima, lantas bagaimana agar kita tidak tergelincir lagi pada dosa tersebut?
Mohon pencerahannya.
Syukan katsiran. 

🌸Jawab :
Wa'alaykumussalam wr.wb.

Taubat nasuha, adalah taubat yang sungguh, agar Allah menerima taubatnya, dan mengampuni dosa dosanya. Jika pernah taubat, lalu terjatuh lagi, berarti belumlah disebut taubat nasuha. Tapi yakinlah, Allah tidak pernah bosan dengan taubat hambaNya, sekalipun berkali kali terjerembab dalam dosa. Tinggal keinginan kuat dari hambaNya untuk kembali meraih ampunan Allah jika ia ingin selamat di dunia dan akhirat.

Wallahu'alam

0⃣2⃣ Bund Lisa ~ Malang
Tentang doa yang tidak kunjung dikabulkan. Allah menguji Kita dengan ujian dan musibah, apakah doa kita tidak segera dikabulkan karena Allah menguji kita kembali ya ustadz?

🌸Jawab :
Sesungguhnya seluruh doa yang dipanjatkan oleh orang-orang yang shalih, akan dikabulkan, apakah di dunia ini atau di akhirat kelak. Tapi tidak semua doa-doa akan diijabah. Jika yang berdoa tidak ikhlas, lalu berbuat musyrik, atau berdoa tidak serius, maka doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah.

Sedang musibah, biasanya adalah ujian dari Allah, atau mungkin azab karena banyaknya orang-orang yang berdosa. Azab diturunkan supaya orang-orang yang berdosa, kembali ke jalan Allah.

Wallahu'alam

0⃣3⃣ Fatihah iHsan ~ Tangerang
Assalamu'alaikum,

Ada teman yang sedang hijrah, tapi masyaallah selama hijrah tersebut fitnah silih berganti menghampirinya.
Bagaimana agar dia kuat dalam hijrahnya? 
Mohon solusinya.
Terimakasih.

🌸Jawab :
Wa'alaykumusslam wr.wb.

Yaa begitulah kehidupan ini, akan selalu ada ujian atau masalah yang dihadapi. Apalagi baru hijrah, mungkin ada saja yang menyebar fitnah terkait masa lalu. Tapi yakinlah, bahwa kita komitmen dengan Islam bukanlah karena manusia, tapi karena Allah. Ikhlaskan diri untuk terus mengabdi padaNya, dalam menjalani kehidupan ini. Karena akan ada di golongan hambaNya, yang, dipuji di langit, walaupun di dunia sering di fitnah. Kuatkan azzam untuk terus dekat dengan Allah, bergaul dengan orang-orang yang shalih/ah, agar terhindar dari fitnah-fitnah yang tidak perlu.

Wallahu'alam

0⃣4⃣ Setya ~ Karawang
Apakah dibenarkan kita sedih terlalu dalam ketika memikirkan anak kita yang sudah cukup umur tapi belum berjodoh? 
Syukron.

🌸Jawab :
Dalam kondisi apapun, tidak boleh  'terlalu'. Apalagi terlalu sedih. Tugas kita doa dan ikhtiar. Sepanjang itu sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah pasrah pada Allah. Sebagaimana dulu Nabi Zakaria, yang sudah tua baru Allah berikan anak. Jodoh adalah bagian dari rizki Allah kepada hambaNya, sudah ditentukan saat di alam rahim, tapi tidak ada yang tahu, kapan ia datang.

Wallahu'alam

0⃣5⃣ Bund Atin ~ Pekalongan
Ustadz, bagaimana mengatasi rasa gelisah terhadap bayangan-bayangan sendiri?

🌸Jawab :
Resah dan gelisah...  Menunggu disini....

Seperti lagu ya...

Gelisah itu biasanya muncul  karena hati tidak tenang. Tidak tenang karena khawatir akan sesuatu, padahal apa yang dikhawatirkan belum tentu terjadi. Jadi hadapi saja dengan bismillah. Apalagi hanya sekadar bayangan-bayangan sendiri. 

Tetap yakin dengan takdir Allah, bahwa segala sesuatu telah Allah takdirkan 50 ribu tahun yang lalu. Jika takdir itu baik buat kita maka bersyukurlah, tapi jika tidak baik, maka bersabarlah.  Dibalik kesabaran, Allah akan ampuni dosa-dosa.  Sebaliknya dibalik rasa syukur, Allah akan selalu berikan pahala.

Wallahu'alam

💎Ustadz, bagaimana kalau ada pernyataan: Sungguh Allah tidak menyayangiku.

Karena bertubi-tubi masalah yang menimpanya.

🌸Waah, pastaskah mengatakan demikian?
Sungguh Allah sangat sayang sama hambaNya. 

Bayangkan, dari sejak diri kita masih belum ada, lalu berjuang dengan ratusan sperma, kitalah pemenangnya. Lalu 9 bulan dalam kandungan, Allah bentuk tubuh kita, tanpa melihat dunia luar.

Sempurna. Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna. Lalu lahir, Allah mampukan kita merangkak, berjalan, berlari, bicara, dan lain-lain. Luar biasa. Jika kemudian setelah itu ada masalah, maka itulah cara Allah menempa iman kita.

Coba renungi ayat ini :

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."
(QS. 2 : 214)

Dulu para sahabat juga mengeluh, saking beratnya cobaan yang menimpa mereka. Lalu Rasulullah menenangkan hati mereka. Sekarang Rasulullah, sudah tiada. Hadits-haditsnya, lewat  ulama-ulama bisa menenangkan hati kita, insyaAllah.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Adakalanya kita lemah, tanpa daya. Atau mungkin hampir putus asa. Saat harapan hampir hilang dari jiwa, dan asa seolah hampir putus tidak mungkin disambung, maka berlarilah kepada Allah. 

Rendahkan diri di hadapanNya, berdoa dengan ikhlas dan derai air mata, memohon ampun dan pertolonganNya, insyaAllah engkau akan kembali kuat, untuk menjalani sisa kehidupan ini.
InsyaAllah.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar