Jumat, 31 Agustus 2018

TRAUMA




Oleh: dr. Fendi F.G.,Sp.BS

          💎M a T e R i💎

Assalamualaikum...
Tema hari ini tentang Trauma Kepala.

Cedera kepala sendiri merupakan perlukaan pada kepala yang mengakibatkan terganggunya fungsi otak akibat pukulan atau sentakan keras ke kepala. Cedera kepala juga dapat disebabkan oleh adanya objek tertentu, seperti peluru yang menekan jaringan otak. Kondisi cedera kepala harus segera mendapatkan penanganan medis, terutama cedera kepala berat, karena dapat menyebabkan perdarahan, robeknya jaringan, atau bahkan kematian.

▪Penyebab Cedera Kepala Berat

Tingkatan cedera kepala didasarkan oleh beberapa faktor, antara lain sifat cedera dan kekuatan benturan. Beberapa kejadian umum yang menyebabkan cedera kepala berat, meliputi:

~ Jatuh.
~ Cedera saat berolahraga.
~ Kecelakaan lalu lintas.
~ Kekerasan fisik.

▪Gejala Cedera Kepala Berat

Cedera kepala berat memiliki beragam gejala yang memengaruhi fisik maupun psikologi penderitanya. Gejala-gejala tersebut meliputi:

~ Sulit berbicara.
~ Memar dan bengkak di sekitar kedua mata atau di sekitar telinga.
~ Gangguan pada pancaindra, seperti kehilangan pendengaran atau mengalami penglihatan ganda.
~ Muntah terus-menerus dan menyebur.
~ Keluar darah atau cairan bening dari telinga atau hidung.
~ Disorientasi atau tidak dapat mengenali waktu, tempat, dan orang.
~ Kejang.
~ Kehilangan kesadaran.
~ Amnesia.

Sedangkan gejala cedera kepala pada anak-anak meliputi:

~ Perubahan pola makan atau menyusui.
~ Rewel.
~ Murung.
~ Hilang ketertarikan pada aktivitas atau mainan favorit.
~ Sulit berhenti menangis.
~ Kehilangan fokus.
~ Tampak mengantuk.
~ Kejang.

▪Diagnosis Cedera Kepala Berat

Sebagai langkah awal, dokter akan memastikan bahwa pasien dalam kondisi stabil, yang dilihat dari pernapasan, denyut jantung, dan tekanan darah.

Kemudian, dokter akan menanyakan beberapa hal terkait gejala, kondisi, serta penyebab cedera kepala kepada pasien jika pasien sadar, atau kepada orang yang mengantarkan pasien ke rumah sakit jika pasien tidak sadar.

Dokter umumnya menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS) untuk mengidentifikasi tingkat keparahan cedera kepala. Nilai skala dimulai dari angka 3 hingga 15, dan ditentukan berdasarkan tiga kategori, yaitu:

✔Respons verbal.
✔Pergerakan fisik.
✔Kemudahan membuka mata.

Setiap nilai dalam kategori pemeriksaan dijumlahkan hingga menghasilkan total nilai. Berdasarkan total nilai ini, cedera kepala diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu:
Cedera kepala ringan – nilai 13 ke atas.
Cedera kepala sedang – nilai 9-12.
Cedera kepala berat – nilai 8 ke bawah.

Nilai skala 15 (nilai tertinggi) menunjukkan bahwa pasien dalam keadaan sadar seutuhnya, dapat membuka mata secara spontan, berbicara, dan menerima instruksi. Sementara, nilai skala 3 menunjukkan pasien dalam keadaan koma.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa tes pencitraan untuk memastikan kondisi yang dialami pasien, meliputi:

~ CT scan, untuk mendapatkan gambaran tulang yang patah secara cepat dan mendeteksi kemungkinan perdarahan di otak, pembekuan darah (hematoma), jaringan otak yang memar (kontusio), atau pembengkakan jaringan otak.

~ MRI, untuk mendapatkan gambaran otak secara detail. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan setelah kondisi pasien stabil.

▪Pengobatan Cedera Kepala Berat

Umumnya, penderita cedera kepala berat menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit untuk menurunkan risiko komplikasi.

Beberapa tahapan pengobatan terhadap cedera kepala berat meliputi:

Penanganan awal.
Dokter biasanya akan melakukan beberapa tindakan, seperti:

~ Memeriksa pernapasan, denyut jantung, dan tekanan darah.
~ Melakukan resusitasi jantung paru (CPR), yaitu dengan menekan dada dari luar dan memberikan bantuan pernapasan, ketika pasien mengalami henti napas atau henti jantung.
~ Menstabilkan leher dan tulang punggung dengan penyangga leher atau penyangga tulang punggung.
~ Memberikan cairan infus untuk mencegah syok hipovolemik akibat perdarahan.
~ Menghentikan perdarahan.
~ Membebat tulang yang retak atau patah.
~ Bila terjadi nyeri yang sangat hebat, dokter dapat memberikan obat pereda nyeri.
~ Observasi.

Setelah kondisi pasien stabil, dokter akan menyarankan untuk dilakukan perawatan di ruang intensif, di mana tenaga medis akan melakukan pemeriksaan secara berkala, pemeriksaan tersebut meliputi:

~ Tingkat kesadaran.
~ Ukuran pupil mata dan reaksinya terhadap cahaya.
~ Seberapa baik pasien menggerakkan tangan dan kaki.
~ Pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan kadar oksigen dalam darah.

▪Operasi otak.

Prosedur operasi otak dilakukan untuk mengatasi masalah di otak. Dokter bedah akan melakukan tindakan operasi berdasarkan beberapa kondisi, yaitu:

~ Perdarahan otak.
~ Penggumpalan darah di dalam otak.
~ Memar otak (konstusio serebri).
~ Patah tulang tengkorak.

Prosedur operasi yang dapat dilakukan dokter terhadap pasien cedera kepala berat adalah kraniotomi atau operasi dengan membuka tulang tengkorak.

▪Komplikasi Cedera Kepala Berat

Cedera kepala berat dapat berakibat fatal dan menyebabkan komplikasi serius. Karena itu, penderita cedera kepala berat harus menjalani perawatan intensif selama di rumah sakit. Beberapa komplikasi cedera kepala berat yang mungkin terjadi, antara lain adalah:

✔Infeksi.
Risiko infeksi semakin tinggi jika terjadi patah tulang tengkorak akibat cedera kepala. Hal ini dikarenakan patahan tulang tengkorak dapat merobek lapisan tipis pelindung otak. Jika ini terjadi, bakteri bisa masuk ke dalam luka dan menyebabkan infeksi.

✔Gangguan kesadaran.
Beberapa penderita cedera kepala berat mungkin mengalami gangguan kesadaran, seperti koma atau vegetative state, yaitu kondisi ketika pasien sadar, namun tidak responsif.

✔Gejala pasca gegar otak.
Cedera kepala berat dapat menyebabkan gegar otak. Beberapa orang mungkin merasakan gejala jangka panjang akibat gegar otak, antara lain:

~ Sakit kepala yang berlangsung terus-menerus.
~ Gangguan tidur.
~ Gangguan memori.
~ Konsentrasi buruk.
~ Tinnitus.

Gejala di atas umumnya berlangsung sekitar 3 bulan. Penderita dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf atau psikiater jika gejala-gejala tersebut dirasakan.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko cedera di bagian kepala. Hal-hal tersebut meliputi:

~ Gunakan perlengkapan yang aman ketika beraktivitas atau berolahraga.
~ Pastikan rumah terbebas dari benda berbahaya yang dapat menyebabkan jatuh, seperti barang yang berserakan di lantai atau karpet yang licin.
~ Pastikan rumah aman untuk anak-anak dan pastikan jendela atau balkon tidak terjangkau oleh anak-anak.
~ Selalu gunakan helm ketika mengendarai motor dan pasanglah selalu sabuk pengaman ketika mengendarai mobil.


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Yayu
Biasanya anak kecil (balita) kepalanya suka terbentur, jatuh atau terkena dinding.
Apakah itu termasuk trauma ringan?
Bahaya atau tidak?
Terima kasih.

🍓Jawab:
Kepala jika sering terbentur atau karena jatuh bisa mengakibatkan trauma kecil pada otak atau sering disebut mikrotrauma, seringkali tidak menyebabkan kelainan yang berarti pada anak, berbahaya jika sampai menyebabkan perubahan klinis pada anak.

0⃣2⃣ Kiki
Dokter, jika balita jatuh bagian belakang kepala ke lantai saat bermain, trus keluar seperti gumoh begitu dok, tapi tidak muntah, hanya seperti gumoh bayi, nangis dan setelah nangis bentar, balitanya seperti agak linglung beberapa saat,
namun setelah itu mulai seperti biasa lagi.
Apakah itu bahaya ya dok?
Perlukah di bawa ke rs ya dok?
Terima kasih atas penjelasannya dok.

🍓Jawab:
Pada anak-anak yang sering jatuh lebih aware pada kondisi anak-anaknya, jika setelah jatuh anak lebih sering ngantuk dan lebih susah dibangunkan segera bawa ke RS.

🌸Terimksh dok, berarti kalau anak sudah kembali seperti semula sebelum jatuh, berarti tidak masalah ya dok.

0⃣3⃣ Dilla
Assalamu'alaikum dok

Maaf kalau pertanyaan agak diluar tema. Saya pernah disarankan dokter ahli dalam untuk cek ke dr. Syaraf. Karena kata beliau saya terkena gangguan syaraf tepi. Dan dicek EEG memang ada gangguan syaraf.  Sebelumnya saya memang ada riwayat jatuh kecelakaan motor beberapa kali. Yang parah kepala sampai luka dan saya pingsan. Keluar darah banyak. Tapi karena luka tidak dalam jadi tidak dijahit. Setelah itu juga jatuh lagi. Posisi pakai helm. Tapi salto berkali-kali.

Kondisi saya kadang pada bagian wajah mencos-mencos, kalau kena air dingin juga. Kecapekan juga.

Gejalanya setelah kecelakaan baru muncul beberapa tahun kemudian. Habis lahiran jadi separo badan saya sering sakit dan sekarang ya itu wajah mencas-mencos kadang.

Disarankan sama dokter syaraf untuk minum obat selama dua tahun. Tapi yang saya tanyakan dok, saya masih muda.
Sementara pasien syaraf-syaraf yang lain itu sudah sepuh-sepuh atau tua. Apakah diagnosis dokter syaraf tersebut sudah pasti akan sembuh dengan minum obat secara 2 tahun?
Karena belum dijelaskan saya sakitnya apa. Cuma dijelaskan syaraf saya ada yang konslet dibagian otak begitu, jadi tidak boleh tertekan. Tidak boleh minum es atau air es. Tidak boleh tertekan. Karena pernah tertekan terus jadi kejang begitu saya.

Lalu apakah ada hubungannya jatuh yang kena kepala itu dengan sakit saya?
Apakah saya sebaiknya periksa ke dokter lagi? Karena kadang saat pusing, kecapean, juga wajah atau mulut jadi mencos-mencos.

Demikian, mohon maaf panjang dok. Jazakallahu khoir dok.

🍓Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Alhamdulilah ibu masih diberikan kesehatan meskipun habis jatuh salto.

Pertama, riwayat trauma kepala yang sering bisa mengakibatkan perdarahan kecil-kecil di otak, bisa jadi fokus kejang yang dialami ibu, mungkin obat yang diberikan dokter syaraf untuk mengendalikan kejang,
Pertanyaaan saya, sudah pernah di foto ct scan kepala? Atau MRI kepala?

🌸Saya belum pernah foto ct scan kepala ataupun MRI kepala dok.
Kalau mau foto ct scan kepala dan MRI kepala berarti harus periksa ke dokter syaraf lagi ya dok?

Cuma ini sekarang saya sedang hamil yang kedua. Jadi sepertinya tidak bisa ct scan kepala maupun MRI kepala ya dok?

🍓Iya, periksa MRI kepala lebih aman untuk ibu hamil, lebih baik konsultasi ke dokter saraf dulu.

0⃣4⃣ Serra
Assalamualaikum dok,

Jika amnesia benarkah bisa yang di ingat Masa sekarang saja atau sebaliknya?
Terima kasih.

🍓Jawab:
 Amnesia pada pada trauma bisa sebelum kejadian atau saat setelah kejadian, itu termasuk gejala pasca trauma.

0⃣5⃣ Anissa
Maaf dok pertanyaan di luar tema.

Dulu saat ubun-ubun belum ketutup kalau ada masalah sama selang ubun-ubun jadi nonjol, nah sekarang kan sudah ketutup. Bagaimana cara mengetahui kalau ada masalah sama selangnya atau pompanya ya dok?

Terus kalau anak habis di pasangin vp shunt di kepala apa memang jadi ada ke arah epilepsi ya dok?

🍓Jawab:
 Kalau habis pasang selang bisa di cek pompanya tapi dengan sepengetahuan dokter

0⃣6⃣ Rini
Assalamualaikum dokter.

Bagaimana penanganan yang tepat pada anak yang terjatuh. Biasa kalau ibu-ibu lihat anak jatuh langsung kasih minum biar tidak kaget. Apakah itu tindakan tepat? Anak saya pernah punya riwayat retak tulang kepala belakang pasca jatuh dari prosotan anak saya demam dan muntah-muntah.

🍓Jawab:
Lihat kondisinya terlebih dahulu, Kalau anak post jatuh masih sadar baik tidak apa-apa dikasih, tapi kalau ngantuk-ngantuk jangan dikasih minum apalagi tidak sadar.

🌸Kalau dikasih minum muntah dok anaknya bagaimana dok?

🍓Muntah salah satu gejala pasca trauma, tapi jika muntah-muntah yang berlangsung lama dan tidak membaik dengan obat-obatan maka perlu pertimbangan dilakukan CT scan kepala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar