Selasa, 28 Agustus 2018

ALL ABOUT COPING STRATEGY



OLeh   : Ustadzah Rizqi Maulida A.

        💘M a T e R i💘

: إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
 وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
 مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya..

Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti. Insya Allah..
Aamiin..Allahumma Aamiin...

🔹🌸🔹
Kehidupan pernikahan tidak dapat dihindarkan dari masalah, menurut Sadarjoen (2005), area konflik dalam pernikahan antara lain menyangkut persoalan-persoalan sebagai berikut: (1) Keuangan (perolehan dan penggunaannya); (2) Pendidikan anak (misalnya jumlah anak dan penanaman disiplin anak); (3) Hubungan pertemanan; (4) Hubungan dengan keluarga besar; Pertemanan, rekreasi (jenis, kualitas, dan kuantitasnya); (5) Aktivitas aktivitas yang tidak disetujui oleh pasangan; (6) Pembagian kerja dalam rumah tangga; (7) Berbagai macam masalah (agama, politik, komunikasi dalam pernikahan, dan aneka macam masalah sepele) sehingga diperlukan strategi coping untuk menyikapi masalah yang ada.

Kalat dan Shiota (2007) mengutip pendapat Lazarus yang mengartikan strategi coping sebagai proses atau cara untuk mengelola dan mengolah tekanan psikis (baik secara eksternal maupun secara internal) yang terdiri atas usaha baik tindakan nyata maupun tindakan dalam bentuk intrapsikis (peredaman emosi, pengolahan input dalam kognitif). Lazarus dan Folkman dalam menggolongkan dua strategi coping yang biasanya digunakan oleh individu, yaitu: (1). Problem Solving Focused Coping, (2), Emotion Focused Coping.

🔸Definisi Emotion Focused Coping

Emotion-Focused Coping, dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan diitimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh tekanan. Individu menggunakan kedua cara tersebut untuk mengatasi berbagai masalah yang menekan dalam berbagai ruang lingkup kehidupan sehari-hari.  Emotion focused coping (EFC) merupakan strategi untuk meredakan emosi individu yang ditimbulkan oleh stressor (sumber stres), tanpa berusaha untuk mengubah suatu situasi yang menjadi sumber stres secara langsung. (Lazarus&Folkman, 1986).

Aldwin dan Revenson yang dikutip oleh Indirawati (2006) juga membagi emotion focused coping menjadi empat, yaitu: escapism (melarikan diri dari masalah), minimazation (menganggap masalah seringan mungkin), self blame (menyalahkan diri sendiri), dan seeking meaning (mencari hikmah yang tersirat).

🔸Bentuk-bentuk Emotion Focused Coping

Menurut Lazarus & Folkman dalam (Aldwin & Revenson, 1987) menyebutkan bahwa bentuk strategi coping ini adalah:

1} Pelarian diri adalah individu berusaha untuk menghindarkan diri dari pemecahan masalah yang sedang dihadapi,

2) Penyalahan diri adalah individu selalu menyalahkan dirinya sendiri dan menghukum diri sendiri serta menyesali yang telah terjadi,

3) Minimalisasi adalah individu menolak masalah yang ada dengan cara menganggap seolah-olah tidak ada masalah, bersikap pasrah, dan acuh tak acuh terhadap lingkungan,

4) Pencarian makna adalah individu menghadapi masalah yang mengandung stres dengan mencari arti kegagalan bagi dirinya serta melihat segi-segi yang penting dalam hidupnya.

Rogers & Rippetor (1987) EFC berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi dua:

1) Adaptif adalah strategi coping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah berbicara dengan orang lain, memecahkan masalah secara efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang dan aktivitas konstruktif.

2) Maladaptif adalah strategi coping yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah makan berlebihan atau tidak makan, bekerja berlebihan dan menghindar.

Emotion focused coping memungkinkan individu melihat sisi kebaikan (hikmah) dari suatu kejadian, mengharap simpati dan pengertian orang lain, atau mencoba melupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal yang telah menekan emosinya, namun hanya bersifat sementara (Folkman & Lazarus, 1985). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Strategi coping ini lebih berorientasi pada emosi yang merupakan usaha untuk meredakan atau mengelola stres emosional yang muncul ketika individu berinteraksi dengan lingkungan.

Faktor - faktor yang mempengaruhi strategi coping yang dilakukan individu adalah jenis masalah, karakteristik situasional & dukungan sosial, faktor personal (jenis kelamin, usia, kepribadian, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, persepsi terhadap stimulus yang dihadapi, dan tingkat perkembangan kognitif individu) serta pemahaman keagamaan (Indirawati, 2006).

🔹🌸🔹
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam strategi coping adalah religi yakni pemahaman agama yang baik dan benar. Beberapa penelitian menemukan bahwa peningkatan pemahaman keagamaan seseorang akan mempengaruhi strategi dalam memahami masalahnya. Pendekatan agama (Islam) adalah sebuah pendekatan dakwah khusus yang diperuntukkan bagi mad’u yang bermasalah atau memiliki potensi bermasalah.

Menurut Bahreisy (1992) dalam Islam metode penyelesaian masalah terdapat dalam QS. Al-Insyiroh ayat 1-8, yaitu: positive thinking (berpikir positif), positive acting (berperilaku positif) dan positive hoping (berharap positif). Secara tersirat tahap-tahap yang harus dilalui oleh seseorang untuk dapat menyelesaikan masalahnya yakni :

1. Positif Thinking

Dalam ayat 6 surat al-Insyiroh Allah berfirman : ”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudaan.” Ayat ini menjelaskan janji dan kabar gembira dari Allah bahwa semua kesulitan dari setiap persoalan manusia selalu ada jalan keluarnya, maka hadapilah masalah itu dengan hati yang lapang. Hati yang lapang akan melahirkan kemampuan untuk menilai segala sesuatu dari sudut pandang yang positif (positif thinking). Positive thinking adalah separuh penyelesaian dari masalah yang sedang dihadapi karena dengan berfikir positif, otak manusia dapat berfikir secara jernih mengenai jalan keluar dari permasalahan yang ada.

2. Positive Acting

Ayat 7 surat al-Insyiroh Allah berfirman : ”maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kejakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan ) yang lain.” Berdasarkan ayat ini Allah memberi langkah kedua dalam menyelesaikan masalah, yaitu berusaha keras menyelesaikan persoalannya melalui perilaku-perilaku nyata yang positif, tidak mudah menyerah dalam menghadapi persoalan seberat apapun.

3. Positive Hoping

Ayat terakhir dalam surat al-Insyiroh berbunyi : ”Hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap.” Makna ayat ini adalah setelah manusia berlapang dada, lalu manusia mau dan mampu berusaha secara optimal dalam rangka menyelesaikan masalahnya lalu usaha terakhir yang tidak boleh ditinggalkan adalah berdoa dan bertawakal kepada Allah. Doa adalah simbol optimisme atau harapan sedangkan tawakkal adalah simbol kesabaran dan lapang dada. Jika tahapan ini dilakukan dalam setiap menghadapi persoalan maka hidupnya akan terhindan dari stres, depresi, frustasi atau gangguan-gangguan jiwa lainnya karena pada hakekatnya ia telah memiliki kemampuan coping stres yang baik.

 ‎والله أعلم بالصواب

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Serra
Assalamualaikum,

1. Jadi coping ini baik atau di jelaskan secara umum?

2. Baikah jika Kita langsung mencari solusi dari sisi agama islam!

3. Maksud dari minimalisasi dalam penjelasan ustadzah soal pasrah apakah baiknya jangan dulu, karena banyak cara buat selesaikan masalah atau bagaimana?

4. Terakhir dari Saya. Apa hubungannya coping dengan pernikahan atau hanya contoh saja yang di ambil soal pernikahan? Terima kasih.

🌸Jawab:
Wa alaikumussalam,

1. Coping mudahnya ialah bagaimana kita menghadapi stress yang melanda. Ada beragam teknik dan model.

2. Tentunya di Islam sudah ada rumusan tentang coping ini. Misalnya dslam sebuah ayat kita diperintahkan untuk sabar dalam menghadapi ujian. Ini merupakan salah satu rumusan dari coping. Barangkali banyak sekali di Islam solusi yang ditawarkan hanya saja yang lebih tren yang dari baratnya.

3. Di Islam malah menganjurkan untuk berusaha semaksimal lalu tawakkal pada Allah .

4. Coping tidak hanya dalam masalah keluarga tetapi semua aspek kehidupan.

 ‎والله أعلم بالصواب


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘


Yakinlah bahwa Allah tidak membebani kita melainkan hal tersebut sesuai kemampuan kita, terus berusaha, optimistic, insya Allah akan ada kemudahan dan jalan terbaik.

Jangan putus asa, jangan bersedih, bangkit dan semangat.

 ‎والله أعلم بالصواب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar