Selasa, 28 Mei 2019

TEBUSAN



OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe

          💘M a T e R i💘

Assalamu'alaykum wr.wb.

Segala puji bagi Allah atas karuniaNya kepada semua makhluk. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah atas junjungan alam, Rasulullah Muhammad SAW.

InsyaAllah tema kajian kita sore ini adalah "TEBUSAN".

Dalam peperangan, istilah tebusan dialamatkan pada tawanan yang dibiarkan hidup, kemudian ditebus musuh dengan uang atau harta yang banyak untuk dibebaskan. Hal semacam ini pernah terjadi di masa perang Badar. Bisa saja saat itu tawanan perang dibunuh dan 'dibantai', tapi hasil syuro Rasulullah dan Sahabat memutuskan untuk menjadikan tawanan tersebut sebagai tebusan. Keputusan ini sebagai wujud 'kasih sayang' pada sesama manusia, karena tawanan itupun masih ingin hidup.

Dalam muamalah, istilah tebusan dilamatkan pada barang yang digadaikan. Pada saat yang ditentukan, seseorang membayar dengan uang atas barang yang tergadai. Setelahnya barang tersebut kembali padanya.

Di dunia kriminal, tebusan (misalnya) diminta penculik kepada orang tua anak yang ia culik. Jika tebusan dibayarkan maka si anak dibebaskan dan dikembalikan pada orang tuanya.

Dalam pernikahan, istilah tebusan juga berlaku. Seorang istri mengajukan khulu' kepada suaminya untuk pembatalan pernikahan yaitu dengan cara menyiapkan tebusan (dengan harta) agar dirinya bisa lepas dari ikatan pernikahan dengan suaminya.

فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ يُقِيمَا حُـدُودَ اللهِ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيْمَا افْتَـدَتْ بِهِ ۗ …

“… Jika kamu (wali) merasa khawatir bahwa keduanya tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah, maka keduanya tidak berdosa atas bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri) untuk menebus dirinya…” (QS. 2 :  229)

Di agama Nasrani, kita kenal dengan tebusan dosa. Bahwa Nabi Isa  yang dianggap sebagai Tuhan, 'menjelma' jadi manusia dan rela disalib untuk menebus semua dosa manusia. Karenanya ia digelari juru selamat. Tentu dalam Islam, argumen ini salah total karena masing-masing orang akan memikul dosanya sendiri. Dan Nabi Isa sendiri bukanlah Tuhan tapi manusia biasa.

Dari pemisalan semua di atas, maka sesungguhnya di akhirat nanti ada satu momen dimana manusia ingin menebus dirinya dari siksaan Allah. Padahal tebusan itu tidak akan diterima.

وَاتَّقُوا يَوْمًا لَا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا تَنْفَعُهَا شَفَاعَةٌ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ

"Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong." (QS. 2 : 123)

Orang kafir di akhirat, karena memang sudah ditakdirkan akan masuk neraka, berharap sekiranya punya isi dunia dan isinya, bisa menebus dirinya dari azab Allah.

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ أَنَّ لَهُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لِيَفْتَدُوا بِهِ مِنْ عَذَابِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنْهُمْ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang dibumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih."

Di ayat lainnya, Allah mengisahkan kondisi orang kafir lebih tragis lagi. Bahwa saat itu tidak ada teman akrab menanyakannya, kemudian ia berharap ia dapat menebus dirinya (dari siksaaan Allah) dengan anak dan istrinya, keluarganya yg dulu melindunginya (di dunia) lihat QS. 70 : 10-14.  Bahkan orang-orang di atas bumi seluruhnya berharap tebusan itu dapat menyelamatkannya.

وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنْجِيهِ

"Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya."
(QS. 70 : 14)

Tapi tebusan itu tak akan diterima, karena masa dunia sudah lewat sedang di akhirat hanyalah masa hisab dan pembalasan.

Begitulah saking dahsyatnya siksaan Allah itu, yang membuat anak, istri, keluarga, terlupakan semuanya. Biarkan ia hilang semuanya, terlepas darinya, asalkan ia selamat. Berbanding terbalik dengan saat di dunia, ia perjuangkan semuanya untuk anak, istri dan keluarganya.

Semoga kita semua terhindar dari azab akhirat.
Aamiin.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
       💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Lisa ~ Malang
Ustadz, mengenai balasan yang diterima di dunia dan diakhirat, jika dosa zina Allah balas langsung didunia dan akhirat, apakah seorang hamba yang beriman dan selalu mengikuti petunjuk dari Rabb nya ada yang menerima pembalasan amal langsung didunia?
Afwan atas pertanyaan yang fakir ini.

🔷Jawab :
Seorang yang shalih, yang beramal di dunia, tentunya akan mendapat keberkahan dari Allah, dapat keberkahan dalam banyak bentuknya, walaupun kadang tidak disadari.

Memang tidak langsung seperti nanti balasan yang diterima di surga nanti, tetapi dalam bentuk lain. Misal urusan dimudahkan, rezekinya semakin ditambah, usia dipanjangkan, banyak saudara, hidupnya enak dan keluarga bahagia. Mungkin demikian saja untuk ukuran dunia, sedang ukuran akhirat, tak bisa dibandingkan. Kenikmatan disana tentunya tiada tara.

Wallahu'alam

0⃣2⃣ Safitri ~ Banten
Assalamuaikum ustadz,

Ketika kita bete, kesal, bahkan sampai nangis dihadapan orang tu, nah orang tuanya jadi marah sama kita padahal dia kesal nangis  bukan karena orang tua tapi karena hal lain. Itu berarti kita udah berdosa yah karena membuat orang tua marah terus berarti di akhirat kelak kita dihisab dan tidak dikasih ampun sama Allah?
Itu nanti bagaimana ustadz. 
Makasih.

🔷Jawab :
Wa'alaykumussalam wr.wb.

Ya harusnya jangan buat orang tua kesal lah. Harus baik-baik dan memahami kondisi orang tua. Jika merasa bersalah, segera minta maaf saja. Jika sudah dimaafkan orang tua, dan sudah ridho, insyaAllah tidak akan ada hisab di akhirat lagi.

Wallahu'alam

0⃣3⃣ Lisa ~ Malang
Ustadz, apa Kita boleh ibadah puasa berniat menebus dosa ya?

🔷Jawab:
Ya kan hadistnya demikian bu,
 "Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan berharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu." (Hadist shahih)

Jadi, sah-sah saja jika seseorang berpuasa dengan harapan agar Allah mengampuni dosanya.

Wallahu'alam


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Semoga kita semua dalam lindungan Allah, agar terjaga dalam amal shalih. Hanya orang yang merugilah yang akan menyesal di akhirat nanti, yang beramal sia-sia, hingga di akhirat nanti akan  berusaha menebus dirinya dengan apapun agar terhindar dari siksa Allah.

Tapi itu tak mungki, tebusan itu tak lagi berguna. Sedang orang shalih dan beriman, tidak perlu tebusan karena jerih payahnya  di dunia, akan jadi bekal yang cukup saat di hisab. Hingga ia masuk surgaNya Allah. Semoga kita termasuk di dalamnya.
Aamiin

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar