Rabu, 30 Juni 2021

SINDROM MUNCHAUSEN

 


OLeH: Bunda Heradini Faizah, S.Psi

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ


اعوذبالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Puji syukur kehadirat Allah ﻋﺰّﻭﺟﻞّ  atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga kita bisa berjumpa di room Bidadari Surga, dalam kafaah keilmuan kita untuk menjadi seorang yang lebih baik lagi.

Shalawat dan salam kita haturkan pada baginda Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ , yang berahklak mulia, uswatun hasanah. 
Semoga terus memotivasi kita untuk terus menjadi lebih baik.

Semoga pada malam hari yang barokah ini, insyaAllah mampu menerangi kita untuk selalu dekat dengan-Nya untuk menuju Jannah yang Abadi...
Aamiin ya robbal alaamiin.

🌸SINDROM MUNCHAUSEN

Menilik judul di atas, pastilah masih asing ya
Kenapa saya ingin membahasnya? Karena di latar belakangi kisah nyata yang baru saja terjadi.

Saya ceritakan dulu kisahnya ya...
Ada seorang teman datang ke suami. Waktu itu dia bercerita menderita sakit jantung. Sampai periksa di beberapa rumah sakit.
Namun, tidak ditemukan kelainan apa-apa pada jantungnya. Namun dia masih belum percaya. Tetap mendatangi beberapa rumah sakit lagi untuk memastikan kondisinya.

Tetap saja tidak ditemukan kelainan jantung dan dokter menyatakan bahwa dia benar-benar sehat. Semua organnya normal.
Sampai dia ditolak disalah satu rumah sakit, karena selalu memaksa untuk periksa.
Hingga berjalannya waktu, kemarin beliau meninggal karena sakit beneran dan kena covid.

Semoga Alloh ﷻ menerima amal baiknya dan mengampuni dosa-dosanya.

★ Jadi apa itu munchausen? Pura-pura sakit. Selalu merasa sakit.

Sindrom Munchausen adalah gangguan mental yang membuat seseorang secara rutin bertindak seolah-olah mereka memiliki masalah kesehatan fisik atau mental. Individu dengan kondisi ini dengan sengaja akan membuat, mengeluhkan, atau membesar-besarkan gejala suatu penyakit yang sebenarnya tidak ada.

Gejala dari sindrom Munchausen biasanya melibatkan peniruan penyakit atau cedera yang berlebihan untuk menipu orang lain. Orang dengan gangguan ini berusaha keras untuk menyembunyikan tipuan mereka, sehingga sulit untuk menyadari bahwa gejala mereka sebenarnya adalah bagian dari gangguan kesehatan mental yang serius. Bahkan, penderita sindrom Munchausen tetap melanjutkan tipuan meskipun tanpa menerima keuntungan apapun.

★ Tanda-tanda orang yang menderita Munchausen Syndrome adalah:

✓ Berbohong dengan  berpura-pura sedang mengalami gejala tertentu. Bahkan, untuk meyakinkan gejala tersebut, ia menyakiti diri sendiri atau sengaja memanipulasi hasil pemeriksaan. Misalnya, mengkontaminasi hasil urine.

✓ Memberikan riwayat medis yang tidak konsisten atau berbeda-beda, terkadang didramatisasi.

✓ Terjadi “kekambuhan” gejala berulang.

✓ Gejala yang tidak jelas dan justru bertambah “parah” setelah diberikan terapi.

✓ Memiliki pengetahuan yang “luas” seputar terminologi atau kata-kata kedokteran dan dapat mendeskripsikan penyakit dengan detail.

✓ Mempunyai keinginan kuat untuk menjalani prosedur medis atau tindakan lainnya.

✓ Memiliki problem identitas dan kepercayaan diri.

✓ Timbul gejala baru padahal pemeriksaan menunjukkan hasil negatif.

✓ Gejala hanya timbul ketika pasien diperiksa.

✓ Memiliki riwayat mencari “kesembuhan” di sejumlah rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

✓ Pasien sering menolak dokter untuk menemui keluarga, teman, atau kerabat pasien.

Akhwati fillah penghuni room Perindu surga yang dirahmati Alloh ﷻ...

★ Apa yang menyebabkan seseorang menderita  sindrom munchausen?

Ada beberapa faktor penyebabnya :

◼️1. Trauma Masa Kecil

Sindrom munchausen bisa disebabkan oleh orang tua yang menelantarkan anaknya, hingga menimbulkan trauma. Kondisi ini juga bisa muncul akibat kurangnya perhatian orangtua pada anak.
Karena trauma ini, anak mungkin memiliki masalah yang tidak terselesaikan dengan orang tua. Sebagai akibatnya, mereka memalsukan kondisi sakitnya. Anak bisa berpura-pura sakit karena:

~ Memiliki kecenderungan untuk melukai diri sendiri (masokisme) karena merasa dirinya tidak berharga.

~ Merasa perlu untuk dianggap penting dan menjadi pusat perhatian.

~ Merasa perlu untuk menyerahkan tanggung jawab serta perawatan atas dirinya sendiri pada orang lain.

Selain itu, ada juga bukti yang menyebutkan bahwa seseorang yang pernah mengalami berbagai operasi serta prosedur medis saat kecil, lebih mungkin terkena gangguan ini. Apa alasannya? Hal tersebut mungkin berhubungan dengan ingatan masa kecil, yang membuat penderita merasa mendapatkan perhatian yang saat itu membuatnya nyaman. Maka dari itu, saat beranjak dewasa pun, mereka ingin tetap mendapatkan perhatian yang sama dengan berpura-pura sakit.

◼️2. Gangguan Kepribadian

Beberapa gangguan kepribadian di bawah ini juga dapat dikaitkan dengan sindrom munchausen:

🔹Gangguan Kepribadian Antisosial

Beberapa orang mungkin merasakan kesenangan tersendiri saat memanipulasi dan menipu dokter, membuat mereka merasa memiliki kekuatan untuk mengaturnya.

🔹Gangguan Kepribadian Borderline

Gangguan yang membuat seseorang kesulitan untuk mengontrol perasaan mereka.

🔹Gangguan Kepribadian Narsistik

Gangguan yang membuat penderitanya merasa dirinya sangat spesial dan takut merasa tidak berharga.

Akhwati fillah........
★ Apakah gangguan ini bisa disembuhkan?

Seperti gangguan jiwa pada umumnya, penderita sindrom Munchausen tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Namun, sindrom pura-pura sakit ini bisa dikendalikan setelah diagnosis ditegakkan dan penderita mau bekerja sama dengan keluarga, kerabat, atau tenaga kesehatan mental profesional untuk menanggulangi sindrom ini.

Jika kita atau orang terdekat menderita sindrom pura-pura sakit, penanganan yang diberikan biasanya fokus pada perubahan perilaku dan mengurangi ketergantungan penderita pada berbagai prosedur dan perawatan medis. Penanganan yang utama biasanya berupa psikoterapi dengan metode terapi kognitif dan perilaku. Biasanya keluarga dan kerabat penderita juga akan menjalani terapi keluarga untuk mendampingi penderita. 
Obat-obatan yang diresepkan umumnya berupa antidepresan dan penderitanya harus benar-benar diawasi selama mengonsumsi obat ini.

In syaa Allah ini sedikit materi yang bisa saya persembahkan.

Silakan dibaca dulu pelan-pelan. Dipahami baik-baik karena ini bisa jadi istilah baru namun ternyata sering terjadi di sekitar kita.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Rizki ~ Jakarta
Bunda, apakah Sindrom Munchausen ini membahayakan bagi orang sekitar yang dekat dengan penderita?

🌸Jawab:
Secara umum, sindrom ini tidak membahayakan bagi orang sekitar sebagaimana gangguan kejiwaan lainnya misal psikopat atau semacamnya.
Namun meski tidak membahayakan tapi cukup merepotkan.

Maka perlu adanya dukungan dan pendampingan dari keluarga dan orang orang sekitar agar sindrom ini tidak sering muncul.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Resma ~ Jatim
Assalamu'alaikum wr. wb. ustadzah,

Kalau di tempat saya ada penyakit yang katanya kiriman, dimana pasien menderita gejala-gejala sakit tapi tidak bisa dibuktikan dengan medis, apakah itu munchausen?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Beda mba. Seseorang dinyatakan menderita sindrom ini sebenarnya tidak serta merta tapi melalui pemeriksaan psikologis dulu ya.
Jadi, kita ajak dia ke psikolog apakah dia benar-benar sakit ataukah hanya sekedar sindrom.

Kalau sakit kiriman itu  hubungannya biasanya dengan mimpi-mimpi atau benda yang ditemukan di sekitar penderita.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Novita ~ Ambon
Assalamu'alaykum,

Bu, ada orang yang keluhan kesehatannya banyak sekali tapi kalau ada sesuatu yang intinya menghasilkan uang, kok tiba-tiba seperti mood booster jadi sehat dan semangat. Itu kira-kira apa sebabnya? Apa ada kaitan dengan materi hari ini?

Terima kasih

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Kalau ini bukan termasuk sindrom ya. Sindrom sudah serius sekali.
Kalau macam ini sih, sering orang-orang sekitar kita jadi mengalaminya. Namun, kalau ini dibiarkan terus atau malah banyak dimaklumi, lama-lama bisa menjurus ke arah sindrom juga. Jadi berhati-hati saja.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Yulia ~ Bekasi
Assalamu'alaikum, 

Bagaimana kalau orang yang benar-benar merasa sakit tapi setelah di UGD kata dokter tidak ada penyakit, sampai pesan-pesan ke anak-anaknya kalau tidak ada umur bla... bla...? Bagaimana cara anak menangani orang tua tersebut?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Cari second opinion dulu ke rumah sakit lain. Cari dokter yang berbeda.
Bisa jadi diagnosis di satu rumah sakit, lain dengan rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya terutama di kota besar.
Bahkan kadang pengalaman dan keahlian dokter akan menentukan tegaknya diagnosis yang lebih akurat.

Namun setelah menjalani pemeriksaan yang lengkap dan beragam tidak ditemukan penyakit apapun, yang perlu dilakukan adalah memberi pengertian lewat anggota keluarga lain yang lebih dipercaya atau bisa juga diruqyah dulu. Karena bisa jadi dia mengalami gangguan gangguan non medis.

💎Memang beliau punya penyakit gula, namun yang sering dirasakan nyeri dada sampai di cek di spesialis jantung namun tidak ada masalah jantung, bolak balik ke RS minta di rawat.

Apa termasuk sindrom munchausen?

🌸Tidak.
Memang dia sakit tapi melebih lebihkan
Jadi, minta bantuan orang tua lainnya saja untuk memberi pengertian.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Rasulullah ﷺ bersabda: 
"Janganlah kamu pura-pura sakit sehingga engkau benar-benar sakit dan janganlah engkau menggali kuburan sehingga jadi benar-benar mati. (HR. Ad-Dailami)

Rasulullah ﷺ melarang kita untuk berpura-pura sakit maka taati lah ajaran Rasulullah ﷺ agar hidup kita lebih berkah.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar