Rabu, 30 Juni 2021

KELUAR DARI ZONA NYAMAN

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

Assalamu'alaikum Sahabat-sahabatku.... 

Apa kabar? 
Semoga sehat selalu, bagi yang lagi sakit, semoga Alloh ﷻ angkat sakitnya dan diberi kesembuhan. 

Segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya untuk kita semua yang berada di majlis ini, kita syukuri rahmat dan nikmat terbesar yang kita terima, yaitu iman Islam yang tidak semua manusia menerimanya, dan juga tidak semua yang telah menerima diberi ketetapan hidayah untuknya. 
Alhamdulillah kita yang berada disini saat ini masih diizinkan dan diridhoi Alloh ﷻ untuk bersyahadat kepada-Nya

Sholawat dan salam kita persembahkan kepada Rasulullah ﷺ yang telah membawa kita kepada jalan yang lurus jalan yang terang, salam juga kita persembahkan kepada keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir masa.

Saudari-saudariku yang kucintai karena Alloh ﷻ... 

Bicara soal zona nyaman...

Zona nyaman adalah suatu keadaan dimana kita merasa nyaman karena kemampuan yang kita punya melebihi dari tantangan yang kita hadapi. Hal ini menyebabkan kita malas untuk mempelajari sesuatu hal yang baru sehingga diri kita sulit untuk berkembang.

Zona nyaman sering kali membuat kita tidak kreatif dan penghambat kemajuan. Zona nyaman menjadikan kita menjadi terlena dan tidak mau berkembang. Zona nyaman membuat orang menjadi mabuk kepayang dan menurunkan kekreatifitasan. Itu sebabnya, orang yang dulunya sangat pintar dan kreatif tidak bisa mengembangkan keahliannya lebih tinggi lagi karena sudah dibatasi oleh zona nyaman tersebut.

Jika ingin menjadi sukses dalam kehidupan, sering-seringlah untuk berada di luar zona nyaman karena di situlah letak ilmu keberhasilan bertebaran. 

Tantangan-tantangan yang akan dihadapi akan mengasah otak kanan kamu untuk jauh lebih kreatif. 

Selain itu, dari setiap tantangan yang ada akan mencetak kepribadian kamu yang lebih kuat, bijak, dan penuh semangat. 

Itulah kenapa ketika kita sekolah pasti ada tingkatan kelasnya, agar kita semakin maju dalam ilmu dan pengalaman. Coba bayangkan kalau itu semua tidak ada dan selalu belajar yang itu-itu saja, tentu ilmu kita tidak akan pernah bertambah dan kita akan menjadi orang biasa-biasa saja, mana menariknya!

Kalau di Agama Islam, perintah pertama Alloh ﷻ kepada Nabi Muhammad adalah “Iqra” atau “Bacalah”. Makna dari kata tersebut adalah memerintahkan kita semua untuk membaca atau memahami atau belajar akan semua ciptaan Alloh ﷻ di dunia ini dan itu adalah tantangan dan tantangan ada di zona yang belum kita ketahui atau di luar zona nyaman.

Coba kita lihat orang-orang yang sukses di dunia ini, tidak ada seorangpun yang hidup di zona nyaman. Steve Jobs yang selalu berinovasi dan menciptakan produk luar biasa seperti iPad, iPod, iPhone yang merubah cara orang menjalani hidup, Mark Zuckerberg dengan ide Facebook nya yang merubah cara berkomunikasi masyarakat dunia, Larry Page dan Sergey Brin dengan produknya Google merubah cara orang mencari informasi, dan banyak lagi lainnya. Mereka semua adalah orang yang menyukai tantangan dan selalu mencoba hal-hal baru dan visioner. Mereka berhasil merubah dunia.

Kembali lagi ke ajaran Agama Islam, bukankah Alloh ﷻ sudah jelas mengatakan di Al Quran Surat Ar Ra’d ayat 11?

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Alloh ﷻ. 

Sesungguhnya Alloh ﷻ tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Alloh ﷻ menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

“Sesungguhnya Alloh ﷻ tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” Jelas sekali dikatakan jika kita mau merubah nasib kita sendiri, kita harus merubahnya sendiri. 

Dan untuk merubahnya, kita perlu tahu ilmunya dengan cara membaca atau iqra semua ciptaan Alloh ﷻ yang ada. 

Mau mulai usaha maka kita harus membaca peluang usaha yang ada, lakukan survey pasar. Mau tahu tentang ilmu komputer maka kita harus membaca bagaimana komputer itu bekerja. Mau mendapatkan jodoh, maka pelajarilah bagaimana orang lain bisa menikah. Mau karir di dunia kerja bagus maka belajarlah ilmunya. 

Dan banyak lagi ilmu lainnya yang perlu kita pelajari agar kita bisa merubah diri kita sendiri.

Dalam menjalankan hidup ini, jadilah orang yang luar biasa dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Kaum yang maju adalah kaum yang haus akan belajar dan keingintahuan.  Apapun yang ingin kita raih pasti akan berhasil asal tahu ilmunya. Dan ilmu itu ada di setiap tantangan. Dan tantangan ada di luar zona nyaman.

Nabi Muhammad itu sebelum diangkat menjadi Nabi, hidupnya sudah nyaman. Kaya raya, punya keluarga bahagia. ”Tapi oleh Alloh ﷻ diberi tugas berat untuk berdakwah menyiarkan tauhid di kalangan masyarakat musyrik."

Surat Al Mudatsir menggambarkan situasi itu. Yaa ayyuhal mudatstsir, qum fa andzir wa robbaka fakabbir. Artinya, "hai orang berselimut, bangun, berilah peringatan dan agungkan Tuhanmu."

”Di saat enak-enak orang berselimut, tidur, kok disuruh bangun. Orang berselimut bisa diartikan orang yang berada di zona nyaman disuruh Alloh ﷻ bangun, bangkit, keluar untuk memberi peringatan, berkampanye ke masyarakat mengagungkan nama Tuhan,”

Maka sekarang lihat diri sendiri apakah kita sudah keluar dari zona nyaman itu. Apakah sudah berbuat untuk kemajuan umat Islam, apakah sudah mengamalkan Al Quran dan Sunah. ”Ukuran paling mudah seperti hadits Nabi khoirunnaasu anfa’u linnaas. Sebaik-baik manusia itu bermanfaat untuk manusia.”

Maka lihat diri kita apakah sudah banyak manfaat untuk tetangga, teman, masyarakat.

Demikian dulu dari saya, terima kasih atas perhatiannya dan kebersamaannya. Majlis saya kembalikan ke Mba Phity sebagai momod malam ini.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Phity ~ Yogja
Bun, kalau ada yang sudah hidup enak, pekerjaan mapan, dah nyaman sekali, terus karena merasa membuat tidak lagi kreatif akhirnya meninggalkan zona nyaman itu. Mencoba hal baru sudah dengan pertimbangan ini itu, tapi ternyata hasilnya jauh dari yang semula. Akhirnya keluarga atau teman dekat menyalahkan, misal... "dah kerja disana enak kenapa malah keluar.. nah sekarang malah susah sendiri kan."

Nah bagaimana bun menyikapi hal seperti ini.. Kan membuat galau.

🔷Jawab:
Setiap keputusan dan tindakan akan ada resikonya.

Salah satunya adalah kegagalan, sedari awal hal ini tentunya sudah dipertimbangkan dengan matang, dan kita sudah siap untuk menerima apapun resikonya. 

Hanya orang-orang yang sanggup mengambil resikolah yang mampu keluar dari zona nyaman, dan mereka punya lebih banyak pelajaran kehidupan yang akan membuat mereka lebih kuat. 

Jadi jika sudah mengambil keputusan, siapkan mental untuk resiko terburuknya.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Kiki ~ Dumai 
Bunda Irna, bagaimana cara atau tips-tips, untuk bisa mencemplung kan diri ini dan bertahan di luar zona nyaman tersebut bunda?

🔷Jawab:
Pertama adalah mengevaluasi diri terlebih dahulu. Tujuannya supaya kita bisa mengenali apa yang membuat kita tidak mau keluar dari zona nyaman tersebut walau sudah merasa bosan.

Cobalah untuk mencari dan memilah hal apa yang membuat kita merasa nyaman dan membuat kita merasa takut. 

Berpikirlah bahwa ketika kita merasa takut untuk melangkah keluar, maka kita tidak akan pernah berkembang.

Mencari tantangan dan pengalaman baru. Ini bukan berarti berhenti dipekerjaan lama lo yaa, bisa dengan mengembangkan dengan usaha lain. 

Sebagai "pelaku" kita harus punya niat yang kuat, karena kalau tidak kita tidak akan siap dengan perjuangan di zona yang baru.

Kita harus berada dilingkungan yang mendukung kita untuk keluar dan bertahan meski harus memulai lagi dari nol. 

Ketika kita berhasil mencapai perencanaan kita dalam rangka untuk keluar dari zona nyaman, maka berilah penghargaan untuk diri sendiri. Tujuannya adalah untuk menyenangkan diri dan membuat kita lebih terpacu untuk berkembang di luar zona nyaman.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Phity ~ Yogja
Bun irna...
Melihat fenomena sekarang ini, anak-anak kok sepertinya rata-rata berada di zona nyaman, sampai-sampai seharian bisa main game, kalau tidak seharian tidur. Polanya malam melek, siang tidur. Namun, ketika diajak beralih, mereka marah.

Nah, bagaimana caranya menyadarkan mereka? Agar bisa terlepas dari "zona nyaman" mereka? 

Jazzakillah bun.

🔷Jawab:
Kalau ke anak-anak perlu pendekatan yang intens mba phity, butuh kesabaran, jika sudah berlanjut ke kecanduan, butuh psikolog untuk membongkar lagi. 

Jika salah satu pihak tidak sabar, maka akan gagal. Karena memang sekarang dunia kita sedang dalam kekacauan tingkat tinggi. Apalagi dengan adanya pandemi.

Jadi terus ingatkan dan ajak untuk hal-hal yang menarik hingga mereka tertarik. 

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat-sahabatku...

Jika ingin hidup berubah, maka kita harus optimis agar mampu keluar dari zona nyaman. Pentingnya memiliki rasa optimis dalam setiap perubahan yang kita alami, jangan menyerah dalam keadaan saat ini.

Teruslah maju dan melangkah, karena setiap perubahan tidaklah mungkin secara instan semua perlu proses.

Sehingga membutuhkan rasa optimis untuk mencapai goal yang sudah kita tetapkan.

Wallahu a'lam

Mohon maaf lahir dan batin

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar