Minggu, 26 November 2017
Fitnah Akhir Zaman, Dimanakah Posisi Kita?
OLeh : Ustadz Rully W. El Hamasyi
Alhamdulillah
Okeh kita mulai saja yoo
Monggo menyimak kulo nggeh
Menjalani Hidup Penuh Fitnah Akhir Zaman Dimana Posisi kita...?
Prolog :
Zaman yang sedang kita jalani dewasa ini merupakan zaman sarat fitnah.
Banyak pesan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengenai fitnah di akhir zaman yang sangat cocok menggambarkan zaman yang sedang kita lalui saat ini. Inilah zaman ketika giliran kemenangan di dunia bukan berada di fihak ummat Islam.
Ini merupakan zaman di mana Allah subhaanahu wa ta’aala menguji orang-orang beriman.
Siapa di antara mereka yang mengekor kepada orang-orang kafir, siapa di antara mereka yang emas imannya dan bahkan rela berjihad di jalan Allah subhaanahu wa ta’aala hingga meraih kemuliaan mati syahid.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
1. Perputaran Siklus Kemenangan
إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
”Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa.Alhamdulillah Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS Ali Imran 140)
Dalam ayat di atas Allah subhaanahu wa ta’aala menegaskan bahwa adakalanya ummat Islam memperoleh kemenangan dalam medan peperangan namun adakalanya kaum musyrikin-kuffar yang menang.
Ini merupakan perkara biasa dalam kehidupan di dunia yang fana. Dunia merupakan tempat di mana segala keadaan berubah silih berganti, tidak ada yang tetap dan langgeng.
Kadang manusia menang, kadang kalah. Kadang lapang, kadang sempit. Susah-senang, sehat-sakit, kaya-miskin, terang-gelap, siang-malam, berjaya-terpuruk semuanya silih berganti dan selalu bergiliran. Itulah dunia.
Berbeda dengan di akhirat nanti. Manusia hanya punya satu dari dua pilihan keadaan.
Pertama, ia mungkin hidup abadi dalam kesenangan hakiki di dalam surga Allah subhaanahu wa ta’aala. Atau kedua, hidup kekal dalam penderitaan sejati di neraka Allah subhaanahu wa ta’aala.
🌹🔹🌹
2. Kembalinya Zaman Kelam
Sedemikian kelamnya zaman yang sedang kita jalani dewasa ini sehingga seorang Ulama Pakistan yang sempat tinggal lama di Amerika menyebutnya sebagai A Godless Civilization (Peradaban Yang Tidak Bertuhan).
Ahmad Thompson, seorang penulis muslim berkebangsaan Inggris menyebutnya sebagai Sistem Dajjal.
Ia mengatakan bahwa sejak runtuhnya Khilafah Islam terakhir -sekitar 80-an tahun yang lalu- dunia didominasi oleh fihak kuffar.
Perjalanan ummat manusia semakin menjauh dari nilai-nilai Kenabian, ajaran Islam.
Berbagai sisi kehidupan diarahkan oleh nilai-nilai kekufuran sehingga kondisinya saat ini sudah sangat kondusif untuk kedatangan fitnah paling dahsyat, yakni fitnah Dajjal.
Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sudah mensinyalir bahwa akan muncul babak keempat perjalanan ummat Islam, yakni kepemimpinan para Mulkan Jabriyyan (Raja-raja yang memaksakan kehendak). Inilah babak yang sedang dilalui ummat dewasa ini.
🌹🔹🌹
3. Dominasi Sistem Dajjal
Jangankan kaum muslimin memimpin dunia, bahkan mereka menjadi ummat yang diarahkan (baca: dieksploitasi) oleh ummat lainnya. Inilah babak paling kelam dalam sejarah Islam. Allah subhaanahu wa ta’aala gilir kepemimpinan dunia dari kaum mu’minin kepada kaum kafirin.
Inilah zaman kita sekarang. We are living in the darkest ages of the Islamic history. Dunia menjadi morat-marit sarat fitnah. Nilai-nilai jahiliah modern mendominasi kehidupan. Para penguasa mengatur masyarakat bukan dengan bimbingan wahyu Ilahi, melainkan hawa nafsu pribadi dan kelompok.
Pada babak inilah tegaknya Sistem Dajjal. Berbagai lini kehidupan ummat manusia diatur dengan Dajjalic values (nilai-nilai Dajjal).
🌹🔹🌹
4. Fitnah Dalam Bidang Politik
Dalam bidang politik ummat dipaksa mengikuti budaya -tanpa rasa malu dan rasa takut kepada Allah subhaanahu wa ta’aala- di mana seorang manusia menawarkan dirinya menjadi pemimpin, bahkan dengan over-confident mengkampanyekan dirinya agar dipilih masyarakat. Sambil menebar setumpuk janji kepada rakyat.
Padahal Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:
يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ لَا تَسْأَلْ الْإِمَارَةَ فَإِنَّكَ إِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ أُكِلْتَ إِلَيْهَا وَإِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا
”Hai Abdurrahman, janganlah kamu meminta pangkat kedudukan! Apabila kamu diberi karena memintanya, maka hal itu akan menjadi suatu beban berat bagimu. Lain halnya apabila kamu diberi tanpa adanya permintaan darimu, maka kamu akan ditolong.” (HR Muslim 9/343)
🌹🔹🌹
5. Fitnah Dalam Bidang Ekonomi dan Keuangan
Sementara itu di bidang ekonomi dan keuangan ummat dipaksa tunduk pada tiga pilar setan, yaitu Bunga Bank (baca: Riba), Uang Fiat (baca: uang kertas) dan Money Creation yaitu sistem yang memberi kekuasaan pada bank untuk melakukan proses penciptaan uang.
Padahal Islam memiliki konsep yang sangat baku tentang uang dan segala bentuk transaksi yang melibatkan uang.
Bukan hanya sebatas teori tetapi blue print keuangan Islam memang pernah diwujudkan dalam bentuk nyata sejak masa awal ke-Khalifahan Islam dan terbukti hasilnya berupa kemakmuran bagi seluruh rakyat.
Itulah yang diisyaratkan dalam Al-Qur’an sebagai dhzahab (emas) dan fidhdhoh (perak) dan secara empiris berupa dinar dan dirham. Suatu jenis mata uang yang memiliki intrinsic value serta aman dari inflasi.
🌹🔹🌹
6. Fitnah Dalam Bidang Hukum
Di bidang hukum ummat dipaksa tunduk pada nilai-nilai legal dan illegal (baca: halal dan haram) berdasarkan hawa nafsu para law-makers. Kita bisa menyaksikan suatu saat perilaku homoseksual dan lesbianisme dicap illegal-haram namun pada lain waktu dianggap legal-halal.
Padahal Allah berfirman :
”Barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS Al-Maidah 44).
Bahkan sistem Dajjal mencap kebanyakan orang-orang beriman pejuang tegaknya agama Allah subhaanahu wa ta’aala sebagai teroris. Dan menempatkan para kriminal pelanggar berat HAM sebagai pimpinan negara-negara maju.
"Nau'dzubillahMinDzalik"
🌹🔹🌹
7. Fitnah Dalam Bidang Pertahanan Keamanan
Di bidang pertahanan keamanan ummat dipaksa tunduk pada konsep ashobiyyah (fanatisme kelompok). Angkatan militer berbagai negara dewasa ini dibentuk untuk mempertahankan spirit right or wrong is my country.
Barangkali selain angkatan militer Hamas di Palestina, tak ada satupun kekuatan hankam yang dibentuk dengan cita-cita menegakkan kalimat Allah atau mati syahid.
Kebanyakan prajurit militer modern menjadi budak jalur komandonya. Mereka tidak pernah dibina untuk menjadi hamba Allah sejati.
Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman:
”Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran” (QS At-Taubah 111)
🌹🔹🌹
8. Fitnah Dalam Bidang Seni dan Budaya
Sedangkan seni dan budaya telah menjadi industri syahwat.
Sangat langka dijumpai produk di bidang ini yang bila dinikmati membawa manusia menjadi lebih dekat dan mengingat Allah Yang Maha Indah.
Hampir semua film, tontonan, nyanyian, tarian maupun novel menyeret manusia kepada pemuasan syahwat semata tanpa pandang halal-haramnya.
Sungguh, nilai-nilai Dajjal (Dajjalic Values) telah mendominasi segenap lini kehidupan ummat manusia dewasa ini. Sangat boleh jadi kedatangan oknum Dajjal sudah sangat dekat. Sistem Dajjal telah memperoleh kekuasaan yang cukup di seluruh dunia, sehingga begitu si Dajjal dikenali dan diakui, Dajjal (makhluk bermata satu) bisa langsung dinobatkan sebagai pimpinan yang dinanti-nanti sebagaimana diisyaratkan dalam the great seal yang tergambar di lembar uang satu dollar Amerika Serikat.
"Yaa ALLAH Lindungilah Kami Semua-nya... Aamiin"
🌹🔹🌹
9. Saatnya Kita Bersikap
Sekaranglah saatnya kita bersikap dan memilih.
Apakah kita mau mengikuti genderang tarian mengawetkan babak keempat Sistem Dajjal ini?
Ataukah kita secara aktif mempersiapkan diri menyongsong babak kelima, yakni babak Khilafatun ‘ala Minhaj An-Nubuwwah (kekhalifahan mengikuti pola Kenabian) sebagaimana disinyalir Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam bakal menjadi babak lanjutan setelah babak penuh fitnah ini berlalu?
"Maka Segeralah kita bertaubat dan Evaluasi diri dengan 8 Point Yang Saya telah Sampaikan"
Wa Allahu'alam
🌷🌸🌷
"Follow my Account"
FB : Ruly Wiharnoto el Hamasyi
IG : @rlw.elhamasyi
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Rizkiana
Ustadz..
Bagaimana caranya kita mentamengi diri kita sendiri dari fitnah-fitnah akhir zaman yang semakin membabi buta tiap harinya?
Sedangkan tatanan dunia politik dan ekonomi sudah terbentuk sebegitu buruknya dengan segala fitnah-fitnah yang ada?
Kadang ana berpikir.. kita sudah hidup dalam dunia yang seperti ini..
Ada orang-orang kafir disana yang berkuasa dan menjaga supaya tatanan politik, ekonomi dan sosial tetap seperti ini.
Lantas apa yang harus kita lakukan?
🌷Jawab:
Agar kaum muslimah tetap istiqomah menjaga ‘iffah, beberapa hal di bawah ini bisa membantu meraih hal tersebut.
1. Teruslah meningkatkan ilmu, iman dan takwa kepada Alloh . Inilah sebenarnya perisai utama muslimah dalam menghadapi serangan musuh-musuh yang ingin menghancurkannya.
2. Hati-hatilah dalam bergaul dan memilih teman. Usahakan teman pergaulan kita adalah teman yang sholih, cerdas dan bertakwa.
3. Perkuatlah rasa malu kepada Alloh . Tidaklah rasa malu ini mekar dalam diri muslimah melainkan kebaikan yang akan ia raih.
4. Selalu memperbanyak doa agar diteguhkan Alloh dalam menjaga kesucian diri.
5. Senantiasalah meneladani perangai istri nabi dan shohabiah dalam menjaga ‘iffah. Merekal adalah para muslimah teladan yang Alloh pilih di dunia ini untuk kaum muslimah.
6. Berusahalah untuk ikut andil dalam berdakwah dan memperbaiki kondisi kerusakan umat sesuai dengan kemampuan dan batasan syar’i yang dibolehkan.
Wa Allahu'alam
0⃣2⃣ Nene
Ustadz, bukankah semua calon pemimpin itu menawarkan dirinya? (Kampanye) lalu kita harus memilih pemimpin yang seperti apa?
🌷Jawab :
Mengingat peran kepemimpinan sangat vital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, masyarakat tidak boleh salah dalam memilih pemimpin.
Kesalahan menentukan pilihan selama lima menit dalam bilik surat akan turut menentukan nasib kehidupan bangsa lima tahun mendatang.
Karena saking pentingnya masalah kepemimpinan, sampai Rasulullah SAW memerintahkan kepada kaum Muslimin untuk mengangkat seorang pemimpin meskipun hanya bertiga (HR Abu Dawud).
Karena itu, momentum lima tahunan ini tidak boleh disia-siakan atau golput.
Tindakan golput atau tidak turut memilih berarti memberikan kesempatan untuk menang kepada calon pemimpin yang kurang baik.
Agar tidak salah dalam memilih, ada cara cerdas yang perlu diperhatikan dan ikuti.
▪Pertama, pilihlah pemimpin yang terbaik. Pilihlah pemimpin yang amanah, bertanggung jawab, dan berkomitmen terhadap ajaran agamanya. Sebab, jika terhadap agamanya saja tidak punya komitmen menjalankan ajarannya, apalagi komitmen terhadap rakyat yang memilihnya.
Salah satu indikasi pemimpin yang berkomitmen terhadap agamanya adalah yang aktif ke masjid. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu melihat seseorang aktif ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia adalah orang yang beriman (saleh). Karena Allah SWT berfirman bahwa yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Mardawaih, dan al-Hakim).
Dan termasuk kategori berkhianat kepada Allah, rasul-Nya, dan kaum Muslimin adalah jika tidak memilih pemimpin yang terbaik (saleh). Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang memilih seorang pemimpin padahal ia tahu ada orang yang lebih pantas (saleh), maka ia telah mengkhianati Allah, rasul-Nya, dan kaum Muslimin.” (HR Hakim). Naudzu billah.
▪Kedua,-shalat Istikharah dan bermusyawarah. Jika mengalami kesulitan dalam memilih pemimpin, sebaiknya lakukan shalat Istikharah dan bermusyawarahlah dengan orang-orang yang mengetahui persoalan memilih pemimpin agar tidak salah.
Dalam hal ini Rasulullah SAW menegaskan tidak akan pernah kecewa orang-orang yang beristikharah dan tidak akan pernah menyesal pula orang-orang yang suka bermusyawarah (HR Ahmad).
▪Ketiga, hendaknya bertanya kepada ahlinya atau orang yang mengenal sepak terjang dan latar belakang calon pemimpin yang akan dipilih. Allah SWT menegaskan, “Maka bertanyalah kepada ahli ilmu jika engkau tidak mengetahui.” (QS an-Nahl [16]: 43).
Semoga Allah selalu membimbing kita agar dapat memilih pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab. Amin.
0⃣3⃣ Rainy
Penjelasan no. 6 Fitnah Dalam Bidang Hukum
Mohon dijelaskan lebih rinci lagi ustadz, afwan ana agak kurang faham
🌷 Jawab :
Bisa lihat jaman saiki Hukum kaya Dagelan...
Yang punya duit menang dan bebas
Yang gak punya duit tersungkur di BUI
Sudah menjadi rahasia Umum toh
0⃣4⃣ Chie
Terkait materi INI, UST
Bukankah metode dakwah kita disesuaikan Dengan sasaran dakwah kita.
Lalu jika kita ingin berdakwah menggunakan media seni apakah hal tersebut berarti sama dengan kita mengikuti sistem dajjal??
🌷Jawab:
Adapun masalah Seni masih menjadi perdebatan para ulama kontemporer
Kita mengedepankan fiqh awlawiyat (fiqh prioritas)
Bila memang media seni ini di kemas dengan warna islam
Maka madharat nya lebih sedikit.
Apakah kita lantas menyalahkan para seniman dan sineas muslim...??
Keberadaan mereka adalah untuk menandingi seniman dan sineas kafir.
Contoh : Maher Zain, Harris J, Harry Rusli dsb-nya
Jadi sekarang kaum muda muslim gemar mendengar nasyid dan film muslim.
Yang notabene menjadi solusi yang di tunggu remaja muslim.
0⃣5⃣ iRna
Assalamu'alaikum
Ustadz bagaimana menyikapi para pemimpin yang ingkar janji?
🌷Jawab:
Di do'akan, di tegur dan di ingatkan dengan cara halus atau demonstrasi sesuai hukum positif, tidak bisa juga yaah Ganti saja pemimpinnya.
Indonesia banyak pemimpin sholeh
0⃣6⃣ Rizkiana
Bukannya dalam islam kita tidak boleh kudeta?
Kayaknya pernah dengar.
🌷Jawab :
Bukan Kudeta mba
Tapi melewati, mekanisme jalur hukum positif di INDONESIA
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSiNG STaTeMeNT💘
Seseungguhnya Allah tidak mengumpulkan umatkan (Islam) terhadap suatu kesesatan.
Dan marilah kita tetap menjadi muslim yang teguh, memegang iman dan prinsip atau pendirian bagaikan batu karang tak goyah karena hembusan badai duit dan krisis. Tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan.
Berbahagialah orang yang ditunjukkan kepada Islam walaupun hidupnya pas-pasan dan ia terima apa yang menjadi qadha dan qadarnya.
Ya Tuhan kami, janganlah kau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah kau beri petunjuk kepada kami.
Dan karuniakanlah rahmat dari sisi engkau karena sesungguhnya engkaulah Maha Pemberi.
Aamiin Ya Rabbal Alamin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar