Minggu, 26 November 2017
All About JiN
OLeh : Ustadz Djunaedi (DJuNDi)
Menurut Ustadz Abd Aziz Abdurra'uf.. ada 2 hal yang tidak pernah habis dibahas..
1. Tentang Wanita
2. Tentang Jin
Artinya.. ilmu saya juga masih dangkal, sekali tentang hal ini.. tapi tidak apa-apa, kita selami *basic*nya dulu ya...
Jin (bahasa arab: جن Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan dapat menduduki beberapa tempat dilangit dan mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Muhammad maka mereka tidak lagi bisa mendengarkannya karena ada barisan yang menjaga rahasia itu.
“ ...dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang[1] barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)" (Al-Jin 9:72)
Jadi kalau ketemu kata dalam bahasa arab yang terdiri dari 2 huruf jim & nun itu artinya tersembunyi.. seperti :
Jin, jannah, janin dan lain-lain.
Allah menciptakan jin dengan tujuan yang sama seperti Allah menciptakan manusia. Allah berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyaat: 56).
Ayat di atas menunjukkan bahwa jin itu diperintah dan dilarang. Jin yang mentaati Allah, itulah yang Allah ridhai dan akan dimasukkan dalam surga. Sedangkan yang menentang dan bermaksiat pada-Nya, maka akan disiksa di neraka. Banyak dalil yang menjelaskan seperti ini.
Dalam ayat berikut dijelaskan bahwa jin juga akan menjalankan syari’at Allah dan ada pemberi peringatan di tengah-tengah mereka. Allah Ta’ala berfirman,
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آَيَاتِي وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا قَالُوا شَهِدْنَا عَلَى أَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ
“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri”, kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al An’am: 130).
Dalil yang menunjukkan jin juga akan disiksa di neraka adalah ayat,
قَالَ ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ فِي النَّارِ
“Allah berfirman: “Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu.” (QS. Al A’raaf: 38).
Juga dalam ayat lain disebutkan,
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia” (QS. Al A’raaf: 179).
Begitu pula dalam surat As Sajadah disebutkan,
لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama” (QS. As Sajadah: 13).
Sedangkan dalil yang menunjukkan bahwa jin yang beriman akan memasuki surga adalah ayat,
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ (46) فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (47)
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rahman: 46-47).
🌸🌷🌸
Pembicaraan dalam ayat di atas adalah mengenai jin dan manusia. Karena dalam ayat-ayat sebelumnya disebutkan,
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (14) وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ (15)
“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS. Ar Rahman: 14-15).
Ibnu Muflih berkata dalam kitab Al Furu’, “Para ulama sepakat, jin adalah makhluk yang terbebani syari’at secara umum. Golongan kafir dari jin akan masuk neraka, hal ini disepakati oleh para ulama. Sedangkan golongan beriman di antara mereka akan masuk surga, sebagaimana pendapat Imam Malik dan Imam Syafi’i. Mereka bukanlah menjadi tanah pada hari kiamat sebagaimana hewan ternak akan demikian. Balasan bagi orang beriman tetap adalah selamat dari neraka. Inilah pendapat yang menyelisihi pendapat dari Abu Hanifah, Al Laits bin Sa’ad dan ulama lain yang sepemahaman dengan mereka.”
Ibnu Muflih kembali berkata bahwa jin yang beriman akan berada di surga sesuai kadar balasan mereka sebagaimana yang lainnya. Hal ini berbeda dengan pemahaman Mujahid yang menyatakan bahwa jin tidak makan dan tidak minum. Atau jin dikatakan berada di tempat tersendiri di surga, yaitu di sekitar surga, sebagaimana pendapat dari ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz. Yang tepat sebagaimana kata Ibnu Hamid dalam kitabnya bahwa jin dan manusia mendapatkan beban syari’at dan juga diperintahkan untuk ibadah. Lihat Lawami’ Al Anwar Al Bahiyyah, 2: 222-223.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Tidak ragu lagi bahwa jin juga dituntut menjalankan suatu perintah, bukan hanya sekedar tashdiq (beriman). Jin juga dilarang dari sesuatu, bukan hanya sekedar dilarang dari mendustakan ajaran. Sesuai kemampuan mereka, mereka juga diperintah dalam hal ushul (pokok keimanan) dan furu’ (cabang keimanan). Namun prinsipnya, hukuman yang dikenakan tidaklah sama dengan manusia. Juga pada dasarnya tidak sama hal yang diperintah atau dilarang sama dengan manusia dalam hal hukuman. Walakin, jin dan manusia sama-sama diperintah dan dilarang, juga sama-sama dikenai hukum halal dan haram. Intinya, hal ini tidak ditentang sama sekali oleh para ulama kaum muslimin.
Begitu pula para ulama tidak berselisih pendapat dalam hal jin yang kafir, fasik dan ahli maksiat diancam siksa neraka. Sebagaimana manusia yang punya sifat demikian berujung sama seperti itu.
Yang para ulama bersilang pendapat adalah untuk golongan jin yang beriman. Menurut kalangan jumhur dari ulama Malikiyah, Imam Syafi’i, Ahmad, Abu Yusuf dan Muhammad, mereka berpendapat bahwa jin juga masuk surga. Yaitu dalam riwayat Thobroni disebutkan bahwa jin akan berada di surga di “robadhol jannah” (tempat tersendiri di surga). Sedangkan menurut ulama lainnya di antaranya adalah Imam Abu Hanifah, beliau berpemahaman bahwa jin yang taat akan berubah menjadi tanah (debu) sebagaimana keadaan hewan ternak pada hari kiamat. Balasan bagi mereka adalah selamat dari siksa neraka.” (Majmu’ Al Fatawa, 4: 233-234)
Tema Jin, Setan, dan Iblis masih menyisakan kontroversi hingga kini. Namun yang jelas, eksistensi mereka diakui dalam syariat.
Sehingga, jika masih ada dari kalangan muslim yang meragukan keberadaan mereka, teramat pantas jika diragukan keimanannya.
🌸🌷🌸
Jin Diciptakan Sebelum Manusia.
Tak ada satupun dari golongan kaum muslimin yang mengingkari keberadaan jin. Demikian pula mayoritas kaum kuffar meyakini keberadaannya. Ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nashrani pun mengakui eksistensinya sebagaimana pengakuan kaum muslimin, meski ada sebagian kecil dari mereka yang mengingkari-nya. Sebagaimana ada pula di antara kaum muslimin yang menging-karinya yakni dari kalangan orang bodoh dan sebagian Mu’tazilah.
Jelasnya, keberadaan jin merupakan hal yang tak dapat disangkal lagi mengingat pemberitaan dari para nabi sudah sangat mutawatir dan diketahui orang banyak. Secara pasti, kaum jin adalah makhluk hidup, berakal dan mereka melakukan segala sesuatu dengan kehendak. Bahkan mereka dibebani perintah dan larangan, hanya saja mereka tidak memiliki sifat dan tabiat seperti yang ada pada manusia atau selainnya. (Idhahu Ad-Dilalah fi ’Umumi Ar-Risalah hal. 1, lihat Majmu’ul Fatawa, 19/9)
Anehnya orang-orang filsafat masih mengingkari keberadaan jin. Dan dalam hal inipun Muhammad Rasyid Ridha telah keliru. Dia mengatakan: “Sesungguhnya jin itu hanyalah ungkapan/ gambaran tentang bakteri-bakteri. Karena ia tidak dapat dilihat kecuali dengan perantara mikroskop.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah minal Jin oleh Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi t)
Jin lebih dahulu diciptakan daripada manusia sebagaimana dikabarkan Allah SWT dalam firman-Nya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Al-Hijr: 26-27)
Karena jin lebih dulu ada, maka Allah SWT mendahulukan penyebutannya daripada manusia ketika menjelaskan bahwa mereka diperintah untuk beribadah seperti halnya manusia. Seperti sudah dikutipkan diatas ayatnya ;
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyem-bah-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56)
🌸🌷🌸
💎Tahukah bedanya "Jin, Setan, dan Iblis ?"
Kalimat jin, setan, ataupun juga Iblis seringkali disebutkan dalam Al-Qur`an, bahkan mayoritas kita pun sudah tidak asing lagi mendengarnya. Sehingga eksistensinya sebagai makhluk Allah SWT tidak lagi diragukan, berdasarkan Al-Qur`an dan As-Sunnah serta ijma’ ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah. Tinggal persoalannya, apakah jin, setan, dan Iblis itu tiga makhluk yang berbeda dengan penciptaan yang berbeda, ataukah mereka itu bermula dari satu asal atau termasuk golongan para malaikat?
Yang pasti, Allah SWT telah menerangkan asal-muasal penciptaan jin dengan firman-Nya:
“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Al-Hijr: 27)
Juga firman-Nya:
“Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (Ar-Rahman: 15)
Rasulullah n bersabda:
“Para malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan kepada kalian.” (HR. Muslim no. 2996 dari ’Aisyah x)
Adapun Iblis, maka Allah SWT berfirman tentangnya:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin…” (Al-Kahfi: 50)
Ibnu Katsir berkata: “Iblis mengkhianati asal penciptaannya, karena dia sesungguhnya diciptakan dari nyala api, sedangkan asal penciptaan malaikat adalah dari cahaya. Maka Allah mengingatkan di sini bahwa Iblis berasal dari kalangan jin, dalam arti dia diciptakan dari api. Al-Hasan Al-Bashri berkata: ‘Iblis tidak termasuk malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sebagai asal mula manusia’.” (Tafsir Al-Qur`anul ’Azhim, 3/94)
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di t mengatakan: “Iblis adalah abul jin (bapak para jin).” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 406 dan 793)
Sedangkan setan, mereka adalah kalangan jin yang durhaka. Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi t pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, beliau menjawab:
“Jin itu meliputi setan, namun ada juga yang shalih. Setan diciptakan untuk memalingkan manusia dan menyesat-kannya. Adapun yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, memiliki masjid-masjid dan melakukan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)
🌸🌷🌸
💎Siapakah Iblis?
Terjadi perbedaan pendapat dalam hal asal-usul iblis, apakah berasal dari malaikat atau dari jin.
Pendapat pertama menyatakan bahwa iblis berasal dari jenis jin. Ini adalah pendapat Al-Hasan Al-Bashri t. Beliau menyatakan: “Iblis tidak pernah menjadi golongan malaikat sekejap matapun sama sekali. Dan dia benar-benar asal-usul jin, sebagaimana Adam adalah asal-usul manusia.” (Diriwayatkan Ibnu Jarir dalam tafsir surat Al-Kahfi ayat 50, dan dishahihkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya).
Pendapat ini pula yang tampaknya dikuatkan oleh Ibnu Katsir, Al-Jashshash dalam kitabnya Ahkamul Qur‘an (3/215), dan Asy-Syinqithi dalam kitabnya Adhwa`ul Bayan (4/120). Penjelasan tentang dalil pendapat ini beliau sebutkan dalam kitab tersebut. Secara ringkas, dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Kema’shuman malaikat dari perbuatan kufur yang dilakukan iblis, sebagaimana firman Allah:
“…yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
“Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan, dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (Al-Anbiya`: 27)
2. Dzahir surat Al-Kahfi ayat 50
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, lalu ia mendurhakai perintah Rabbnya.”
Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa iblis dari jin, dan jin bukanlah malaikat. Ulama yang memegang pendapat ini menyatakan: “Ini adalah nash Al-Qur`an yang tegas dalam masalah yang diperselisihkan ini.” Beliau juga menyatakan: “Dan hujjah yang paling kuat dalam masalah ini adalah hujjah mereka yang berpendapat bahwa iblis bukan dari malaikat.”
Adapun pendapat kedua yang menyatakan bahwa iblis dari malaikat, menurut Al-Qurthubi, adalah pendapat jumhur ulama termasuk Ibnu ‘Abbas. Alasannya adalah firman Allah:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 34)
Juga ada alasan-alasan lain berupa beberapa riwayat Israiliyat.
Pendapat yang kuat adalah pendapat yang pertama, insya Allah, karena kuatnya dalil mereka dari ayat-ayat yang jelas.
Adapun alasan pendapat kedua (yakni surat Al-Baqarah ayat 34), sebenarnya ayat tersebut tidak menunjukkan bahwa iblis dari malaikat. Karena susunan kalimat tersebut adalah susunan istitsna` munqathi’ (yaitu yang dikecualikan tidaklah termasuk jenis yang disebutkan).
Adapun cerita-cerita asal-usul iblis, itu adalah cerita Israiliyat. Ibnu Katsir menyatakan: “Dan dalam masalah ini (asal-usul iblis), banyak yang diriwayatkan dari ulama salaf. Namun mayoritasnya adalah Israiliyat (cerita-cerita dari Bani Israil) yang (sesungguhnya) dinukilkan untuk dikaji –wallahu a’lam–, Allah lebih tahu tentang keadaan mayoritas cerita itu. Dan di antaranya ada yang dipastikan dusta, karena menyelisihi kebenaran yang ada di tangan kita. Dan apa yang ada di dalam Al-Qur`an sudah memadai dari yang selainnya dari berita-berita itu.” (Tafsir Ibnu Katsir, 3/94)
Asy-Syinqithi menyatakan: “Apa yang disebutkan para ahli tafsir dari sekelompok ulama salaf, seperti Ibnu ‘Abbas dan selainnya, bahwa dahulu iblis termasuk pembesar malaikat, penjaga surga, mengurusi urusan dunia, dan namanya adalah ‘Azazil, ini semua adalah cerita Israiliyat yang tidak bisa dijadikan landasan.” (Adhwa`ul Bayan, 4/120-121)
🌸🌷🌸
💎Siapakah Setan?
Setan atau Syaithan () dalam bahasa Arab diambil dari kata () yang berarti jauh. Ada pula yang mengatakan bahwa itu dari kata () yang berarti terbakar atau batal. Pendapat yang pertama lebih kuat menurut Ibnu Jarir dan Ibnu Katsir, sehingga kata Syaithan artinya yang jauh dari kebenaran atau dari rahmat Allah SWT (Al-Misbahul Munir, hal. 313).
Ibnu Jarir menyatakan, syaithan dalam bahasa Arab adalah setiap yang durhaka dari jin, manusia atau hewan, atau dari segala sesuatu.
Demikianlah Allah SWT berfirman:
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (Al-An’am: 112)
(Dalam ayat ini) Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya setan dari jenis jin. Dan hanyalah setiap yang durhaka disebut setan, karena akhlak dan perbuatannya menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yang sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan. (Tafsir Ibnu Jarir, 1/49)
Ibnu Katsir menyatakan bahwa syaithan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan (Tafsir Ibnu Katsir, 2/127). Lihat juga Al-Qamus Al-Muhith (hal. 1071).
Yang mendukung pendapat ini adalah surat Al-An’am ayat 112:
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (Al-An’am: 112)
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar z, ia berkata: Aku datang kepada Nabi dan beliau berada di masjid. Akupun duduk.
Dan beliau menyatakan: “Wahai Abu Dzar apakah kamu sudah shalat?” Aku jawab: “Belum.” Beliau mengatakan: “Bangkit dan shalatlah.” Akupun bangkit dan shalat, lalu aku duduk.
Beliau berkata: “Wahai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan jin.” Abu Dzar berkata: “Wahai Rasulullah, apakah di kalangan manusia ada setan?”
Beliau menjawab: “Ya.”
Ibnu Katsir menyatakan setelah menyebutkan beberapa sanad hadits ini: “Inilah jalan-jalan hadits ini. Dan semua jalan-jalan hadits tersebut menunjukkan kuatnya hadits itu dan keshahihannya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/172)
Yang mendukung pendapat ini juga hadits Nabi dan dalam riwayat Muslim:
“Anjing hitam adalah setan.”
Ibnu Katsir menyatakan: “Maknanya –wallahu a’lam– yaitu setan dari jenis anjing.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/173)
🌸🌷🌸
Jazakillah khairan ya semuanya atas perhatiannya..
Afwan berhubung ada kegiatan lain yang mendesak.
Kita lanjut lagi nanti ya...
Sekali lagi jazakillah khairan.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ ULFa
Saya pernah mendengar nabi adam di goda dengan iblis jin dan setan, tetapi saking kesalnya akhirnya setan itu ditelan. Dalam buku apa gitu lupa namanya...
Apakah betul ustadz?
Dan guru itu juga menjelaskan makanya sekarang anak cucu adam ada banyak sekali sifatnya yang seperti setan!
🌷Jawab:
Ana belum pernah dengar adam nelan jin...
Kalau setan bersumpah menggoda anak cucu adam dari depan belakang kanan dan kiri emang benar ada di alqur'an.
0⃣2⃣ Prima
Kadang sering dengar tentang gangguan jin..
Ciri-ciri atau tanda-tandanya seperti apa?
Dan bagaimana mengatasinya?
🌷Jawab:
Ciri umum gangguan jin dalam badan manusia:
Mimpi buruk,
Sering pusing,
Emosional,
Sesak,
Berat area pundak,
Benci suara Al Qur'an' an,
Mal sholat.
Solusinya .....
Kembali perbaharui keyakinan akan hidup ini untuk apa?
Sholat lima waktu
baca Al Qur'an sebanyak mungkin.
Untuk ciri-ciri khususnya gangguan jin nanti ya dipertemuan selanjutnya.
0⃣3⃣ Chusnul
Apakah janin yang ada dirahim seorang ibu bisa diganggu jin?
Jadi orang tua jaman dulu disuruh bangle & embel-embelnya.
🌷Jawab:
Sepemahaman ana janin dalam penjagaan oleh ibunya, dialah yang bertanggung jawab terhadap gangguan apa saja termasuk jin.
Jadi ibu harus sering-sering berinteraksi dengan Allah untuk menghindari gangguan-gangguan tersebut, seperti dengan banyak-banyak tilawah.
Bangle hanya untuk aroma terapi.
💎Bangle itu gelang kan?
🌷Itu sejenis akar pohon, bentuk pohonnya mirip-mirip lengkuas.
0⃣4⃣ Marriska
Apakah hadits anjing hitam adalah setan itu mutlak?
Jadi jika melihat anjing berwarna hitam itu adalah setan?
🌷Jawab:
Tidak mesti begitu, tapi ada beberapa hewan yang sering diserupakan dengan setan.
https://muslim.or.id/14913-serial-10-alam-jin-hewan-yang-diserupakan-dengan-setan.html
0⃣5⃣ Wafiqoh
Apakah benar gangguan jin bisa menghalangi datangnya jodoh??
🌷Jawab:
Faktanya ada tapi itu bagian taqdir Allah.
0⃣6⃣ Dian
Mohon dijelaskan apa yang dimaksud dengan setan (dari jenis) manusia.
Kalau manusia malas sholat apalagi subuh dan isya' termasuk gangguan jin atau setan, ustadz?
Pertanyaan yang terakhir untuk mendidik anak saya.
Jazakallahu khairan Ustadz.
🌷Jawab :
Syetan itu ada dua jenis.
▪Jenis pertama yang berwujud makhluk ghaib berupa jin dan sebangsanya. Dia tak terlihat, bisa terbang, menghilang, tidak bisa dipegang, konon juga tidak menyentuh tanah, penuh kesaktian dan terkadang menakuti anak kecil.
▪Jenis kedua yang berwujud manusia biasa. Tidak bisa terbang, tidak bisa menghilang dan bisa dipegang dan dilihat. Juga tetap berpijak di tanah seperti umumnya manusia. Karena pada hakiatnya dia memang manusia. Sedangkan mengapa bisa jadi syetan, karena aqidah, cara pikir, tindakan dan aktifitasnya sejalan dengan visi dan misi syetan betulan.
Terkadang syetan dari jenis manusia ini jauh lebih berbahaya dari syetan yang gentayangan itu. Kadang dia adalah teman dekat sendiri, atau masih famili sendiri. Bahkan boleh jadi pasangan sendiri. Semuanya bisa saja menjadi syetan, bila melakukan hal-hal yang sejalan dengan program syetan.
Apa saja misalnya?
Ketika anda ingin segera ke masjid untuk shalat saat mendengar adzan, lalu tiba-tiba atasan melarang anda shalat karena mementingkan pekerjaan bisa segera diselesaikan, maka saat itu atasan anda adalah syetan.
Ketika seorang wanita yang bukan mahram minta ditemani untuk curhat, di tempat sepi dan menyendiri, tidak ada siapa-siapa, hanya berduaan saja, agar bisa lebih leluasa dan bisa melakukan apa saja, maka wanita itu adalah syetan.
Ketika teman kerja sepakat membuat laporan palsu atau fiktif, markup harga, memberi sogokan kepada pemegang kebijakan demi mendapatkan keuntungan dengan cara curang, maka mereka itu adalah syetan.
Ketika seorang wanita menyanyi di panggung sambil goyang pinggul seronok dan membangkitkan birahi laki-laki, tetapi dia bilang bahwa itu adalah seni, maka wanita itu adalah syetan.
Dan semua orang yang mengatakan bahwa hal itu boleh karena merupakan hak asasi masing-masing orang, ketahuilah yang berbicara itu adalah syetan.
Ketika seorang hakim membuat keputusan yang nyata-nyata berlawanan dengan hukum dan kebenaran, hanya karena sudah disogok duluan oleh yang bayar, maka saat itu dia adalah syetan.
Ketika seorang produser siaran televisi meloloskan adegan buka-bukaan, laki-laki memerankan wanita dan sebaliknya, atau munculnya adegan zina dan kehidupan ala binatang, maka ketahuilah saat itu dia sedang menjadi syetan.
Ketika ada orang mengatakan bahwa semua agama saja, demikan juga dengan tuhannya, semua sama, yang berbeda hanya sebutannya, bahkan mengatakan bahwa semua pemeluk agama pasti masuk surga, ketahuilah bahwa anda sedang mendengar syetan berceramah.
Berhadapan dengan syetan jenis manusia sangat berbahaya, karena penampilannya tidak seperti syetan gentayangan yang memang sudah jelek. Syetan jenis manusia terkadang jauh lebih keren, cantik dan akrab.
0⃣7⃣ Erna
Ustadz, saya suka takut kalau dengar ada orang yang bisa lihat setan, apalagi kalau sampai menghantui begitu.
Ada tips kiat atau apa gitu ustdzh biar itu hantu or setan tidak ganggu.
Alamat karena di kampung rumah orang tua dekat dengan kuburan.
🌷Jawab:
Santai saja dan hadapi dengan taawudz ya Ibu Erna..
Biasanya yang bisa lihat itu justru mereka yang terganggu (ada didirinya).
Frequensinya sama jadi bisa melihat.
wallahu'alam
0⃣8⃣ Shoffia
Maaf Ustadz mau tanya,
Apakah jin atau makhluk tak kasat mata itu bisa melukai manusia secara fisik???
Terimakasih
🌷Jawab:
Ya bisa.
0⃣9⃣ Chie
Ustadz, kalau penampakan yang sering muncul dan mengganggu manusia termasuk golongan jin kah??
🌷Jawab:
Ya benar.
1⃣0⃣ iMa
Ustadz izin tanya,
Kenapa perempuan cenderung sering terkena gangguan jin, bahkan kadang ada yang sering kerasukan setan begitu!!!
Mohon pencerahannya ustadz!
Terimakasih.
🌷Jawab:
Wanita dikatakan lebih banyak terganggu. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor.
Faktor populasi, bahwa jumlah wanita lebih banyak.
Faktor agama.
Dalam hadits bukhori dijelaskan dan diserukan agar wanita banyak bersedekah dan memohon ampun karena penghuni neraka kebanyakan wanita.
Salah satu penyebabnya adalah kurangnya akal dan "agama" pada wanita.
#kurang agama disini maksudnya adalah wanita mengalami masa haid dan nifas, itu makna dari kurangnya agama.
Faktor biologis.
Pada saat free.
Saat haid dan nifas, jika wanita melepas dzikirnya, maka akan lebih mudah bagi setan mengganggunya.
Faktor psikologis.
Wanita cenderung mengedepankan perasaannya daripada akal dan pikiran. Sehingga lebih mudah marah, tersinggung, sakit hati, dan lain sebagainya.
Faktor sosial, wanita cenderung lebih dimanja daripada laki-laki.
💎Terima kasih ustadz pencerahannya.
1⃣1⃣ Rizki
Ustadz kalau seseorang bisa melihat jin apakah orang tersebut terkena gangguan jin?
🌷Jawab:
Sejauh pengalaman saya begitu mbak. Yang bisa melihat rata-rata terganggu. Ada banyak penyebab, diantatanya pernah ke dukun, ada yang diisi khodam oleh orang tua atau kakek neneknya, ada yang karena ikut beladiri atau tenaga dalam dan lain-lain.
Termasuk beberapa orang yang suka ke mak *rot itu juga ada proses memindahkan jin kebagian tertentu.. Pengalaman teman yang terganggu, jinnya ditaruh di selangkangan.
1⃣2⃣ Esa
Dari info yang saya dapat, "orang" yang bisa melihat jin dan kawan-kawanya dan menerawang masa lalu atau masa depan bisa diturunkan dari orang tua atau kakek, tapi bisa juga dipelajari.
Apa itu benar?
🌷Jawab:
Ada peran JiN disana.
1⃣3⃣ Chusnul
Maaf ustadz ijin bertanya,
Satu lagi, anak ke-2 saya indigo sekarang usia 1 thn 8 bln.
Apa itu gangguan jin?
Cara mengatasinya bagaimana?
🌷Jawab:
Iya itu gangguan jin.
Kadang beberapa orang tua bangga mempunyai anak indigo. Merasa mempunyai indra ke-6.
Bahkan sampai dilakukan pelatihan untuk menjadikan anak jenius, ujung-ujungnya ternyata jin juga yang disematkan.
Saran saya anak ibu sesering mungkin dibacakan Al Qur'an.
Gangguan juga bisa terjadi diawali tidak dibacakannya doa saat oran tuanya berhubungan.
Jika masih kesulitan perlu diterapi khusus.
Yang jelas bukan sama saya.
1⃣4⃣ Jenni
Sejak kecil ana hampir setiap hari melihat penghuni rumah kami yang lain ikut bermain bersama kami tapi saya tidak takut jadi main saja sama-sama. Tadinya saya marahin dan "ditanya siapa kamu dari mana kok tiba-tiba ada" karena memang kami sedang main jadi ikutan saja main terus seperti itu.
Tapi sewaktu smp saya sakit dan sebelum magrib mesti ada yang di luar pintu mau masuk lalu saya larang tidak boleh masuk di saya tutup pintu dan jendela.
Sebelum magrib "orang tua di kakak adik selalu memperhatikan saya kenapa begitu di ngomong sama siapa sih", saya bilang ada yang mau masuk tapi tidak boleh ini bukan rumahnya.
Mengikuti waktu saya sudah di sma lalu saya kuliah lalu saya menjelang nikah saya sakit dan saya melihat ada orang di samping tempt tidur saya bagian kepala.
Saya bisa bicara sama orang itu dan saya suruh pergi tapi saya jadi sakit seperti ada yang bergerak-gerak hebat di dalam dada dan perut saya dan orang tua kakak dan adik juga bisa lihat yang gerak-gerak dalam perut saya.
Lalu saya di bawa ke rscm ke dr. syaraf lalu dirawat, sewaktu dirawat ada anjing bolak balik nyengir di kolong tempat tidur saya lalu saya berontak-berontak jadi saya di ikat lalu setiap saya dapat obat suntik untuk vitamin dan sebagainya juga begitu singkat cerita lalu saya dapat ijin pulang. Sebetulnya masih ada cerita nya sewaktu saya nikah tapi sholat isya dulu ya...
🌷Jawab:
Semoga tulisan dibawah ini bisa menjawab ya...
Kenapa Jin bisa masuk dalam tubuh manusia ?
Ada beberapa faktor manusia bisa dikuasai syetan atau jin , karena manusai tersebut melakukan perbuatan yang dilarang Allah subhanahu wa ta’ala dan banyak berdosa salah satunya berbuat maksiat, Makan hasil riba, mengamalkan amalan-amalan yang tidak dicontohkan nabi, dan berbuat syirik. Contohnya :
"Pagar-pagar penjaga rumah", penangkal dari gangguan GHAIB, yang dipendam atau ditanam didalam dan disekitar rumah atau tempat usaha.
Jimat-jimat, Rajah yang digantungkan, dipasang dirumah atau tempat usaha, dibawa, dipakai "ROMPI", sapu tangan, ikat pinggang, ikat kepala dan lain-lain.
Dalam bentuk benda. Seperti : Senjata, benda-benda pusaka dan bertuah, cincin, gambar-gambar bernyawa, patung, topeng.
Amal-amal Wirid atau dzikir yang tidak diajarkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak ada dalil resmi yang bisa dipertanggung jawabkan, seperti beberapa "Sholawat", do'a-do'a bikinan tarekat sufi yang diwiridkan (diulang-ulang) dengan bilangan yang ditentukan dengan hikmah (khasiat), fadhilah tertentu yang tidak ada keterangan SHOHIH secara disiplin ilmu agama. Ilmu kadigdayan, kanoragan, tenaga dalam yang diperoleh melalui isian, "susuk", pernafasan, wirid-wirid bacaan dan sebagainya.
Kemaksiatan-kemaksiatan akibat melanggar larangan Allah dan RasulNya. Seperti makan-minum dengan tangan kiri. Meramal, datang ke paranormal dan lain-lain.
Hal-hal tersebut akan dijadikan terminal atau landasan jin agar mudah masuk kedalam tubuh kita yang selanjutnya mengintervensi akhlak dan tubuh kita.
Yang kedua external, seperti :
Pelet, guna-guna, santet atau tenung/teluh serta sirep/Gendam (Hipnotis). Termasuk dalam kelompok Sihir
'Ainul Hasad (pandangan jahat) atau Nafsul Hasad (jiwa yang jahat) dari Manusia & Jin
Keluarga atau Orang tua berbuat musyrik dan lain-lain.
Therapy untuk penyakit non medis yaitu Ruqyah Syar’iyyah dan alangkah baiknya setelah di ruqyah melakukan bekam? karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Bersabda : “Sesungguhnya Syetan mengalir dalam peredaran manusia”. HR. Bukhori-Muslim.
Dalam kajian jinologi, mereka membuat kapling dalam tubuh manusia, mengintervensi dengan memberi ide-ide negatif hingga penyakit yang menghalangi kekhusyukan ibadah kita, karena beningnya hati, khusyunya ibadah mesti didukung dengan sehatnya jasmani-rohani kita. Selain itu bekam merupakan terapi yang terbaik bagi umat manusia, juga sebagai amanah instruksi para Malaikat yang berjumpa dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau Isra’-Mi’raj : sebagaimana yang beliau sabdakan :
ما مررت ليلة أسري بي بملإ من الملائكة ، إلا كلهم يقول لي : عليك يا محمد بالحجامة
“Tidaklah aku melewati satu malaikat pada malam aku di-isra’-kan, kecuali mereka semua berkata kepadaku : “Lakukanlah bekam wahai Muhammad”.
Di lain lafadh :
مُرْ أُمَّتَكَ بِالْحِجَامَةِ
‘Perintahkanlah umatmu untuk berbekam” [lihat : Ash-Shahiihah no. 2263]
Hakekat masuknya jin ketubuh manusia.
Dari Utsman bin Abi al-Ash ats-Tsaqafi radhiyallahu’anhu, ia berkata : 'Saya pernah mengeluh kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang seringnya lupa hafalan al-Qur'an. Maka Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menepuk dadaku seraya bersabda : "Wahai syaithan, keluarlah dari dada Utsman." Rasulullah melakukan hal itu tiga kali. [Lihat ash-Shahihah No. 2918]
💎Hwaduh.... kan saya tidak melakukan itu semua tadz.
1⃣5⃣ Key
Assalamualaykum...
Ustadz, akhir" ini banyak sekali pembunuhan, berita yang viral terakhir kemarin anak dibawah umur merencanakan pembunuhan gara" uang 400rb saja...
Apa itu hati termasuk banyak setan/jin nya atau memang sudah tidak memiliki hati nurani ya?!
🌷Jawab:
Wah.. ketinggalan berita nih..
Maklum sudahh 9 thn tidak punya tv..
Biasanya masalah awalnya karena kurangnya pemahaman agama dari orang tua dan lingkungannya mbak...
Bisikan-bisikan jahat mudah merasuk ke hatinya..
Na'udzubillah tsumma na'udzubillah...
1⃣6⃣ Adinda
Kalau ada orang yang kebal Bacokan itu apakah juga di peluk jin?
Jadi badanya tahan bacokan, sayatan dan lain-lain.
🌷Jawab:
Iyaa..
Itu pertolongan jin. sehingga tidak berdarah saat dibacok.
Orang-orang seperti ini akan menanggung dosa jin tersebut.
1⃣7⃣ iRa
Saat saya masih kerja dulu, saya suka melihat bayangan anak kecil lari dirumah. Tapi tidak melihat wujudnya, hanya bayangan ada kelebatan yang lari-lari.
Apa itu jin ya?
🌷Jawab:
Iya itu jin..
Ta'awudz aja..
Perlu diketahui, sebenernya fitrahnya mereka lebih takut pada manusia sebagai khalifatul fil ardh.
Oleh sebab itu ahsan kita jangan menampakan ketakutan, tapi sebaliknya, tampakkan keberanian kita.
InsyaAllah mereka yang akan takut.
Dan harap selalu posisikan setan sebagai musuh dalam kehidupan kita.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎
"Dunia Gaib memang Selalu menarik Untuk di pelajari, selain keberadaan nya yang memang tidak terlihat ,Tapi kisah-kisah yang serba Aneh sering mewarnainya."
Pun begitu sebagai seorang muslim kita tetap harus percaya dengan Keberadaan JiN karena itu bentuk keyakinan dan pengamalan kita dari Rukun Iman. Bukankah keberadaan Alloh ﷻ juga ghoib ??
Selalu dekatkan diri kita kepada Alloh ﷻ agar kita terlindungi dari Godan Setan dan Jin, Termasuk Meminta pertolongan kepada selain Alloh ﷻ,
Karena Sessungguhnya Jin dan Manusia di Ciptakan untuk ber Ibadah kepadaNYA.
Dan Selalu posisikan Syaiton menjadi Musuh kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar