OLeh : Ustadz M. Syawaluddin Syarif
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh
Siap kajian malam ini?
Lansung aja ya
" Hal-hal Yang Menyebabkan Akhwat Galau "
Perasaan gelisah dalam hati memang bisa dirasakan oleh siapapun. Karena hal itu merupakan salah satu kodrat yang memang dimiliki oleh manusia. Bedanya, ada manusia yang mampu mengatasi rasa gelisah tersebut da nada pula yang tidak mampu mengatasinya. Penyebab rasa gelisah di dalam hati dapat disebabkan oleh berbagai alasan dan faktor-faktor tertentu. Apalagi dalam kehidupan yang semakin hingar-bingar seperti saat ini, di mana banyaknya pilihan ataupun hal-hal baru yang terkadang meragukan pikiran manusia sehingga membuat hatinya gelisah.
Bahkan dalam beberapa waktu belakangan ini jutru kegelisahan hati tersebut berkaitan dengan masalah keyakinan (agama), moral, dan perilaku-perilaku yang berhubungan dengan interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Masalah-masalah yang muncul tersebut memang tidak dapat dipungkiri akan menimbulkan rasa gelisah di dalam hati bukan hanya bagi orang-orang yang terlibat dalam masalah tersebut, tetapi kadang juga bagi orang-orang yang tidak ada sangkut pautnya sekalipun.
🌸🌷🌸
🔷Adapun Penyebab Hati Gelisah Menurut Islam adalah sebagai berikut :
1. Memudarnya Keyakinan Kepada Allah
Penyebab pertama yang dapat menjadikan hati gelisah adalah memudarnya keyakinan kepada Allah SWT. Memudarnya keyakinan ini berarti menandakan bahwa keimanan kepada Allah juga melemah. Sebagaimana kita tahu bahwa seorang yang iman lemah pasti hatinya akan merasa gelisah dan tidak tenang. Hal ini dikarenakan melemahnya iman berarti mengindikasi diri lupa terhadap Tuhan Yang Maha Segalanya, termasuk Maha Pemberi Pertolongan dalam menghilangkan rasa gelisah yang ada di dalam hati.
2. Terlalu Ikut Campur Dalam Perkara Allah
Penyebab kedua yang dapat menjadikan hati gelisah adalah terlalu ikut campur dalam perkara Allah. Dalam artian, terlalu mencampuri terhadap perkara-perkara yang sudah menjadi urusan dan ketentuan Allah SWT, dimana dalam hal ini dapat dikatakan sebagai takdir. Sebagaimana kita tahu bahwa takdir memang menjadi daerah kekuasaan Allah yang tidak harusnya dicampuri oleh makhluk-Nya.
Apalagi kepada tiga takdir mutlak yang sudah ditetapkan sejak manusia dilahirkan ke dunia, yaitu rezeki, jodoh, dan kematian (maut). Jadi, apabila kita terlalu mencampuri urusan-urusan tersebut justru akan menyebabkan hati menjadi gelisah. Karena pikiran dan logika kita tidak akan mampu menjangkaunya. Sedemikian sehingga yang bisa dilakukan oleh kita sebagai makhluk-Nya hanyalah terus berusaha dan berdoa.
3. Kurang Sabar Ketika Menjalani Ujian Allah
Penyebab ketiga yang dapat menjadikan hati gelisah adalah kurangnya kesabaran ketika menjalani ujian dari Allah SWT. Sebagaimana telah kita ketahui sebagai manusia yang beragama bahwa hidup ini pasti akan menemui berbagai macam ujian. Oleh karena itu, apabila ujian tersebut datang, maka kita harus mampu bersabar dalam menghadapi dan menjalaninya.
Karena apabila kita tidak bersabar, justru akan menimbulkan rasa gelisah di dalam hati kita sendiri. Bahkan kita harus merasa beruntung jikalau Allah SWT masih mau menguji kita, karena itu menandakan bahwa Allah SWT masih ingat kepada kita sebagai salah satu hamba-Nya di dunia ini. Dan Dia, Allah SWT, tidak membiarkan kita terlena dalam gelamornya dunia yang penuh dengan berbagai sudut-sudut kelalaian di dalamnya.
4. Seringkali Mengeluh Dengan Allah
Penyebab keempat yang dapat menjadikan hati gelisah adalah kebiasaan sering mengeluh dengan ujian yang datang dari Allah SWT. Mengeluh dengan ujian Allah memang terkadang tidak bisa dihindari, tetapi janganlah terlalu sering, karena hal tersebut hanya akan menyebabkan hati menjadi gelisah.
Lekaslah bangkit dari keluhan tersebut untuk kemudian berusaha mencari jalan keluar atau solusi dari ujian yang diberikan oleh Allah. Karena setiap ujian, cobaan, dan masalah yang diberikan oleh Allah SWT pasti ada solusi atau jalan keluarnya asalkan kita tidak berhenti berusaha dan berdoa kepada-Nya selaku Tuhan Semesta Alam.
5. Beranggapan Bahwa Allah Tidak Adil
Penyebab kelima yang dapat menjadikan hati gelisah adalah memiliki anggapan bahwa Allah tidak adil. Bagaimana bisa kita menganggap Allah SWT, tidak adil, padahal sudah dijelaskan dalam Kitab Suci-Nya bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Adil. Bukti keadilan tersebut contohnya ialah memberikan solusi dalam setiap permasalahan, memberikan kemudahan dalam setiap kesusahan, menciptakan yang miskin dan yang kaya supaya roda kehidupan dunia dapat berjalan, bahkan memberikan kesehatan dan juga sakit agar kita tidak menjadi manusia yang sombong seperti kisah Fir’aun yang berani mengaku dirinya sebagai Tuhan hanya karena tidak pernah sakit. Ingatlah bahwa beranggapan kalau Allah SWT itu tidak adil hanya akan mendatangkan rasa gelisah di dalam hati.
6. Lupa Untuk Bersyukur Kepada Allah
Penyebab keenam yang dapat menjadikan hati gelisah adalah melakukan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu Allah SWT. Dalam artian, kita lupa untuk memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT. atas segala hal yang telah diberikan-Nya selama hidup di dunia, seperti kesehatan, kesenangan, dan lain sebagainya. Justru apabila kita lupa bersyukur berarti menandakan bahwa kita merupakan makhluk yang sombong terhadap Tuhannya sendiri. Dan sebagaimana kita tahu bahwa orang yang sombong itu tidak akan memiliki hati yang tenang, artinya hatinya akan selalu gelisah.
Contohnya lagi ialah Fir’aun, di mana karena kesombongan yang dimilikinya membuat hatinya gelisah dan tidak tenang gara ada peramal yang menyebutkan bahwa kelak akan ada lelaki yang berhasil merebut kekuasaannya. Sedemikian sehingga dia menjadi gelisah dan takut setiap ada anak laki-laki yang lahir dan menyuruh anak buahnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir tersebut.
7. Enggan Melaksanakan Perintah Allah
Penyebab ketujuh yang dapat menjadikan hati gelisah adalah enggan melaksanakan perintah Allah SWT. Contohnya saja ialah enggan melaksanakan shalat yang merupakan tiang agama. Sebagaimana kita tahu bahwa shalat adalah salah satu ibadah yang dapat menjadikan hati menjadi tenang dan tentram. Dengan kata lain, hati yang gelisah dapat disebabkan karena kita enggan melaksanakan shalat yang merupakan salah satu perintah Allah SWT dan wajib dilakukan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia.
8. Sering Melanggar Larangan Allah
Penyebab kedelapan yang dapat menjadikan hati gelisah adalah sering melanggar larangan Allah SWT. Bahkan menjadikan pelanggaran tersebut sebagai sebuah kebiasaan setiap harinya. Contohnya: membuka aurat dengan sengaja, Dengan demikian, kesengajaan tersebut akan menjadi penyebab timbulnya rasa gelisah di dalam hati.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Adinda
Bagaimana caranya ngilangin galau karena mandi pagi ?
🌸 Jawab :
Mandi pagi itu menyegarkan. Membebaskan dari ngantuk (kecuali kalau malemnya begadang, mandi pagi malah buat tambah ngantuk).
Paksain aja mandi pagi. Insya Allah lama-lama terbiasa. Dan mandi pagi itu penting.
0⃣2⃣ Han
Bagaimana menghadapi kegalauan karena sifat diamnya,,
Khan kita jadi tidak tau apa yang harus diperbuat, kita ini salah apa benar!!
🌸 Jawab :
Ditanya aja jelas jelas mbak. Jika tak ada jawaban juga maka do'ain dan cari info dari yang lain.
Emang tidak enak di diemin. Tapi memang ada tipikal orang yang tak mudah bersharing.
hehe...
0⃣3⃣ Dian
Apa batasan untuk tidak mencampuri ketentuan Allah seperti point 2?
🌸 Jawab :
Batasannya kesadaran kita bahwa kita hanya berusaha sekuat tenaga dan berdo'a mengharap kepadaNya. Tapi bukan Penentu.
Jadi tetap harus qonaah atas apa yang Allah berikan kepada kita.
0⃣4⃣ Alem
Kalau kita ada masalah, dan kita sering bilang "aku udah lelah dengan semua ini ya Allah" apakah itu berarti kita mengeluh kepada Allah?
Kalau hati kita gelisah karena belum dapat jodoh bagaimana?
🌸 Jawab :
Iya itu mengeluh mbak. Ada baiknya kata- katanya diganti dengan "yaa Allah berikan hamba kesabaran dan kekuatan untuk menghadapi segala ujian."
Galau karena jodoh bukti kita kurang iman pada Allah. Bukanlah kita tau jodoh itu sudah ditentukan Allah. Dan tugas kita hanya ikhtiar dan berdo'a.
0⃣5⃣ Hamidah
Assalamualaikum
Ustadz
Ada seseorang yang sering galau karena ditinggal suami dan anak bungsunya berpulang.
Saya sering kasih saran seperti yang ustadz sebut diatas, eh orangnya malah bilang: "ngomong sih mudah umm, prakteknya susah." Saya juga jadi ikut ikutan galau. Jangan-jangan kalau saya diposisi dia saya juga belum tentu mampu.
Bagaimana menurut ustadz?
🌸 Jawab :
Allah tidak menguji seseorang melebihi batas kemampuannya.
Bersedih atas apa yang terjadi memanglah hal yang manusiawi. Tapi jangan larut dan terus menerus bersedih. Karena bersedih tidak akan berarti dan tidak akan merubah ketetapan illahi.
Jika memang mencintai anak dan suami yang telah terlebih dahulu menghadap illahi, maka do'akanlah mereka dengan setulus hati, bersedekahlah dengan diniatkan untuk mereka yang engkau kasihi.
Wallahu'alam.
0⃣6⃣ iNstanti
Ustadz bagaimana caranya supaya kita bisa ikhlas merelakan yang telah pergi dan ikhlas menerima takdir Allah. Saya sudah berusaha melakukan apapun seperti kata" ustadz diatas, tapi saya masih tetap gelisah?
🌸 Jawab :
Kita gelisah karena tidak ridho dengan ketetapan Allah.
Yakinkan diri bahwa ketetapan Allah adalah yang terbaik.
Mungkin engkau menyukai sesuatu padahal itu buruk bagimu dan kadang engkau membenci sesuatu padahal itu baik bagimu. Allah maha mengetahui sedangkan engkau tidak mengetahui.
Husnudzonlah pada Allah. Dan lanjutkan hidup dengan mengharap ridho Allah.
0⃣7⃣ Refia
Ustadz saya dulu awalnya pengen masuk ke ptk supaya gampang masuk pns nya #curhat.
Nah tapi qadarullah Allah berkehendak lain dan membuat saya terkepung dalam dunia TI yang buat saya pusing dan sungguh buat saya tidak nyaman sekali ustadz, yaa karena keinginan orang tua juga yang berdasar gaji
terus orang tua saya ingin saya bisa dimudahkan jadi pns lewat jalan ini.
Namun sekarang saya jadi mikir apakah keinginan jadi pns itu bukan keinginan murni dari saya pribadi atau apa!
Mungkin ini masalah jangka panjang tapi kalau mikir ini galau pula akhirnya.
Bagaimana ya ustadz?? Apa yang harus saya lakukan??
Boleh sarannya ustadz hehe... afwan ustadz saya jadi curhat malahan.
🌸 Jawab :
Istikhiroh mbak.
Minta pentunjuk pada Allah. Jalan mana yang terbaik.
Mau jadi PNS atau apapun semua itu adalah rejeki dari Allah.
Jangan terlalu cinta pada dunia, karena dunia sementara.
Istikhorohlah.
0⃣8⃣ Evi
Saya mau tanya bagaimana caranya menghilangkan kegalauan karena hidup bersama mertua yang memaksakan kita untuk serba transparan dalam hal apapun. Jujur saya tidak pernah melarang suami membagi gajinya dengan orang tuanya.
Bagaimana solusinya supaya hidup kami selalu di koridor Allah!
Terimakasih.
🌸 Jawab :
Usia mertuanya berapa mbak?
Transparan adalah hal yang baik asal dalam tingkat tertentu.
Tetap saja bersabar dengan orang tua. Dan do'akan ia, sambil terus perbaiki diri.
Jangan lari, carilah jalan keluar dengan diskusi. Karena lari bukan solusi. Malah ia akan menimbulkan masalah baru lagi.
Wallahu'alam
0⃣9⃣ Hamidah
Ustadz, anak saya sekarang di pondok.
Pengalaman saya kuliah di teknik 6 thn. Saya sekarang total ibu rumah tangga.
Sekolah apa yang saya bisa sarankan untuk anak saya perempuan, supaya anak saya tersebut bisa berkegiatan tapi tetap berpakaian syari, tidak berikhtilat, apakah dikondisikan menjadi dosen?
🌸 Jawab :
Tanya si anak mau jadi apa?
Dan tetap tanamkan bahwa menutup aurat itu adalah kewajiban dan menunjukan harga diri.
Insya Allah jika hal itu terpatri dalam dirinya. Mau jadi apapun ia akan tetap terjaga.
Keinginan ummi untuk mengarahkannya menjadi dosen itu baik. Tapi jgn sampai memaksakannya yaa...
1⃣0⃣ Zuma
Dalam 2 kondisi yang membuat saya beberapa waktu lalu gelisah. Ada pilihan A dan B. Waktu saya memutuskan untuk tidak memilih A karena ada beberapa keraguan untuk memilih. Saya berdasar jika ragu maka lebih baik tidak. sehingga tetap dalam kondisi B. Beberapa orang disekitar saya menilai pilihan saya untuk tidak memilih A ada hal yang bodoh mengapa tidak ambil kesempatan karena A adalah untuk kesempatan yang jarang ada. Alasan saya untuk tetap di kondisi B adalah saya menjalani kesempatan yang telah diberikan kepada saya dan saya percaya bahwa Allah memberikan pilihan terbaik-Nya. Sewaktu beberpa orang menanyakan mengapa tidak pilih kesempatan A. Saya gelisah juga si sebenarnya mengapa saya tidak mencoba pilihan A, seperti terbawa situasi gitu.
Pertanyaan saya bagaimana menyikapi saya percaya B adalah pilihan yang baik dan tidak memilih A itu hal yang tidak salah. Sehingga tidak muncul kegelisahan dalam diri saya?
Terima kasih.
🌸 Jawab :
Apa yang telah terjadi tak dapat diulang lagi.
Menyesal tidak akan mengembalikan kemasa lalu.
Bersedih hanya akan membuat buruk situasi hati.
Jadi, terimalah apa yang telah terjadi.
Hamasah.
Untuk selanjutnya untuk memutuskan suatu perkara yang besar maka sholat istikhorohlah.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎
Segala yang terjadi adalah atas izin Allah.
Maka terhadap apa yang belum terjadi marilah kita berikhtiar sekuat tenaga dan berdo'a dengan ketulusan jiwa.
Bagi yang sedang terjadi, nikmati dan yakini bahwa kondisi aman terkendali.
Untuk masa lalu cukup jadikan itu pembelajaran terhebat bagi diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar