Rabu, 16 September 2020
SPIRIT HIJRAH DI MASA PANDEMI
OLeH : Ustadz Tri Satya Hadi
💘M a T e R i💘
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
🌸SPIRIT HIJRAH DI MASA PANDEMI
"Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nisa’: 100)
Hijrah menurut bahasa adalah berpindah tempat, berpindah dari kota satu ke kota yang lainnya, dari negara satu ke negara lainnya, kalau dalam masa nabi, nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Sedangkan hijrah menurut istilah atau maknawi merupakan perbaikan diri sendiri, berpindah dari yang buruk menjadi yang lebih baik. Awalnya jauh dari sifat-sifat islami berpindah (bertahap) menjadi islami.
Hijrah maknawiyah inilah yang harus menjadi spirit dalam momentum setiap tahun baru hijriyah. Hijrah meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, hijrah dari syirik menuju tauhid, hijrah dari kezaliman menuju keadilan, hijrah dari kebathilan menuju kebenaran, hijrah dari yang haram menuju yang halal, dan seterusnya.
Selanjutnya, setidaknya ada dua hal yang dapat dikemukakan berdasarkan ayat-ayat dalam Al-Qur’an.
PERTAMA, hijrah merupakan sikap berani dan tegas untuk meninggalkan zona demi ke arah yang lebih baik. Hijrah itu tentang apa yang diketahui, diyakini, lalu berakhir dengan amal.
√ KEDUA, hijrah didahului oleh iman dan diakhiri dengan jihad. Tanpa iman hijrah menjadi tidak berarti, selanjutnya modal iman pun saja tidak cukup, perlu aksi yang dieksekusi dengan semangat jihaad fii sabiilillaah. Jihad tidak selalu identik dengan angkat senjata, melainkan sikap konsisten menjalani, menekuni, dan memperjuangkan jalan hidup yang telah dipilih.
◼️Keutamaan Hijrah
Hijrah adalah amal besar yang penuh perjuangan dan pengorbanan. Karenanya banyak ayat-ayat yang menjelaskan keutamaan hijrah.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah: 218)
"Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia." (QS. Al-Anfal: 74)
"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan." (QS. Surat At-Taubah: 20)
Tiga ayat ini dan satu ayat di mukkadimah di atas menunjukkan keutamaan hijrah. Bahwa orang yang berhijrah akan mendapati tempat yang luas dan rezeki yang banyak, ia akan mendapat rahmat Alloh ﷻ, ampunan dan kasih sayang-Nya.
◼️Spirit Hijrah
Spirit hijrah dimasa pandemi ini dapat dimaknai semangat untuk berpindah menjadi lebih baik dengan menyesuaikan segala aktifitasnya di era new normal ini dengan protokol covid yang baik diantaranya membiasakan atau menguasai hal-hal baru yang mungkin dapat membantu kita beradaptasi tatanan kehidupan baru saat atau pasca pandemi. Segala aktifitas diawali dari sudut pandang ‘tidak biasa’ atau tidak terlalu optimistis akibat disrupsi yang terjadi di banyak hal selama pandemi yang kita tidak tahu kapan akan berakhir.
Bisa jadi sesuatu yang dulu kita anggap berat harus dijadikan (dipaksakan) bisa, sesuatu yang rasanya tidak mungkin harus dibuat nyata, seperti selalu menggunakan masker, selalu mencuci tangan, menjaga jarak, atau menghindari kerumunan. Masjid-masjid yang melaksanakan sholat jamaah mengatur jarak shaf, mengecek suhu jamaah yang hadir, menyediakan sabun di tempat wudhu, dan lainnya. Taklim untuk tholabul ilmu melalui media online, termasuk yang masih kena imbas pandemi ini proses belajar dan mengajar yang harus dibiasakan (dipaksa) untuk dari rumah.
Spirit hijrah ini walau dimasa pandemi tidak pernah lekang oleh waktu, yang justru ketika begitu banyak kematian datang tiba-tiba, tersadar mengingat maksiat dan dosa yang banyak dilakukan, dan segera berhijrah.
Spirit hijrah harus memberikan keyakinan akan keimanan lebih dan lebih lagi. Iman menjadi kokoh menancap di hati, yang selanjutnya dibuktikan dalam sikap dan perbuatan dan pasti butuh perjuangan dan pengorbanan besar.
Mendengar atau melihat banyaknya teman dan tetangga yang tiba-tiba meninggal dunia. Baik terpapar virus corona maupun sakit lainnya, menjadi pondasi keyakinan (spirit) hijrah berikutnya.
Perbaiki shalat kita, perbaiki dzikir dan doa-doa kita, perbaiki tilawah kita, perbaiki puasa dan infaq kita. Singkatnya, spirit hijrah harus membuat ibadah kita lebih baik dari sebelumnya.
Spirit hijrah juga harus mewarnai akhlak kita. Akhlak mau berbagi dan peduli bagi sesama, yang kita ketahui banyak saudara kita terdampak pandemi seperti ini. Saling menguatkan diantara kita yang mungkin kehilangan orang tua, kerabat, dan teman.
Bahwa ujian pandemi ini memberikan pelajaran penting bagi ukhuwah persaudaraan baik sesama muslim khususnya ataupun sesama umumnya:
√ Pertama, bahwa mencintai Alloh ﷻ dan bercinta dengan sesama mukminin di jalan Alloh ﷻ merupakan pilar utama dalam ukhuwah Islamiyah. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad ﷺ:
"Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi saudaranya yang dia cintai bagi dirinya." (HR. Al-Bukhari
√ Kedua, hijrah telah melahirkan suasana baru yang sangat memungkinkan terbangunnya ukhuwah Islamiyah, dimana kualitas ukhuwah ini benar-benar melebihi tingkat ukhuwah yang semata tegak di atas hubungan nasab dan darah yaitu itsar.
√ Ketiga, bahwa dari bentuk ukhuwah seperti inilah kelak kemudian muncul kekuatan umat Islam yang bisa menaklukkan kekuatan Yahudi di Khaibar, dan bisa mematahkan kekuatan kaum kafir Quraish dalam berbagai medan perjuangan, yang puncaknya adalah terbukanya kota Makkah ”Fathu Makkah.“
Spirit hijrah juga harus mewarnai kebiasaan dan gaya hidup kita. Pandemi ini luar biasa, di luar bayangan kita, dampak terbesar tidak hanya kesehatan, sosial dan pendidikan, tapi juga ekonomi.
Maka spirit hijrah membuat kita lebih menjaga kebersihan dan kesehatan. Spirit hijrah mewujud dalam gaya hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan. Spirit hijrah mewujud dalam semangat pantang menyerah. Spirit hijrah mewujud dalam menyempurnakan ikhtiar demi mencapai karunia dan barokah-Nya.
◼️Sebagai Penutup:
(a) Tanamkanlah selalu semangat baru untuk memulai tahun baru ini dengan nilai-nilai yang memancar dari relung keimanan kita dalam keterbatasan pandemi dan tatanan baru ini. Semangat menjaga keimanan terhadap kebenaran ajaran Islam yang dibawa Rasulullah ﷺ keimanan terhadap nilai-nilai luhur yang diajarkan Nabi ﷺ.
(b) Ikutilah jejak perjuangan dan pengorbanan Rasulullah ﷺ beserta sahabat-sahabatnya, dimana dari cerminan hijrah yang mereka lakukan, sungguh terlihat betapa mereka tidak lagi mendahulukan dunia dalam langkah hidupnya, melainkan malah mengorbankan dunia untuk kepentingan akhirat. Itulah pangkal keberuntungan.
(c) Bawalah spirit hijrah ini ke segala lapangan kehidupan, dalam arti pindah dari masa lalu yang kurang baik, penuh maksiat ke hari esok yang penuh dengan ketaatan kepada Alloh ﷻ. Tidak hanya dalam segi ibadah melainkan dalam segala lapangan kehidupan. Termasuk berhijrah dari kebiasaan bertindak zalim kepada kebiasaan bertindak adil dalam setiap aspek, bermasyarakat, berbisnis, berpolitik dan bernegara.
Dengan demikian spirit hijrah akan selalu hidup dalam diri kita berupa keyakinan, ucapan, dan amal perbuatan kita.
Wallahu a’lam.
#Dari berbagai sumber
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0️⃣1️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum, Ustadz
Ketika kita memutuskan buat hijrah perlahan-lahanlah tapi diri ini tidak bisa membawa teman-teman ikut berhijrah juga, bagaimana yah, Ustadz, kadang Fitri mikir seperti Fitri tuh hijrahnya sendiri tidak bisa ajak yang lain, sia-sia tidak ada ilmu dan pahala yang didapat?
🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Alhamdulillah, Hijrah memang harus dimulai dari diri sendiri, tentu harus dilandasi dengan iman dan ilmu baru amal, tahapan hijrah harus ditempuh semaksimal mungkin, tapi tidak berarti kita harus sempurna dulu baru bisa mengajak teman kita hijrah. Memang hijrah itu sulit, namun menjaganya untuk semakin baik lebih sulit. Istiqamah menjadi penting, karena keistiqomahan kita bisa jadi bisa menjadi contoh teman sehingga sebab hidayah bisa ikut berhijrah. Insyaa Allah.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Kiki ~ Dumai
Dimasa sekarang ini, bagaimana menjaga keistiqomahan, agar semangat menuntut ilmu itu tetap menyala?
🔷Jawab:
1) Selalu perbaiki niat, dengan perbanyak istighfar dan doa, terutama di sepertiga malam.
2) Bergaul dengan teman-teman yang baik yang juga punya semangat mencari ilmu.
3) Memahami pentingnya mencari ilmu, dan balasan orang yang mencari ilmu seperti jihad di jalan Alloh ﷻ.
4) Semangat ukhti.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Emi ~ Bekasi
Maaf bila kita sudah berhijrah dan untuk mempertahankan keimanan kita kan ada baiknya kita berjamaah, pertemuan tatap muka itu terasa lebih mudah memancarkan aura semangat dibanding online. Nah pada masa pandemi ini bagaimana solusinya?
Mohon pencerahannya.
🔷Jawab:
Tidak dapat dipungkiri bahwa ada ghirah yang sedikit hilang, bahwa tatap muka langsung, amal jama'i tidak bisa terganti dengan online.
Yang bisa dilakukan:
1) Semangat untuk mengikuti kajian atau pertemuan online dan kerja-kerja jama'i walau tidak langsung.
2) Selalu perbaiki niat banyak istighfar dan mengedepankan prasangka baik kepada Alloh ﷻ dan teman-teman.
3) Istiqamah terhadap amalan pribadi.
InsyaaAllah, Alloh ﷻ melihat proses, masalah hasil tawakal saja.
Wallahu a'lam
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Imam Ar-Razi berkata: "‘Wahai manusia! Jika kamu membenci hiijrah dan tanah airmu hanya karena takut mendapatkan kesusahan dan ujian dalam perjalananmu, maka sekali-kali jangan takut! Karena sesungguhnya Allah Ta’ala akan memberimu berbagai nikmat yang agung dan pahala yang besar dalam hijrahmu. Hal yang kemudian menyebabkan kehinaan musuh-musuhmu dan menjadi sebab bagi kelapangan hidupmu.”
Wallahu a'lam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar