OLeH : Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I.
💎M a T e R i💎
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
ISTILAH hati dalam bahasa Arab disebut qalbun, yaitu anggota badan yang letaknya di sebelah kiri dada dan merupakan bagian terpenting bagi pergerakan darah. Dikatakan juga hati sebagai qalb, karena sifatnya yang berubah-ubah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam pernah bersabda, “Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging yang jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya dan Jika ia buruk, maka buruk lah seluruh tubuhnya, ia adalah hati.” (Muttafaq ‘alahi).
Menurut Imam Al-Ghazali dalam “Ihya Ulumuddin” nya membagi makna hati menjadi dua.
√ Makna yang pertama, adalah daging kecil yang terletak di dalam dada sebelah kiri dan di dalamnya terdapat rongga yang berisi darah hitam.
√ Makna yang kedua, merupakan bisikan halus ketuhanan (rabbaniyah) yang berhubungan langsung dengan hati yang berbentuk daging. Hati inilah yang dapat memahami dan mengenal Alloh ﷻ serta segala hal yang tidak dapat dijangkau angan-angan.
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya seorang hamba yang mampu menempuh langkah-langkah perjalanan menuju Alloh ﷻ adalah karena tekad hati serta hasratnya, bukan karena tubuhnya. Pada hakekatnya, takwa adalah takwanya hati, bukan takwanya anggota tubuh. Allah Ta’ala berfirman, ‘Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.’ (QS. Al-Hajj: 32)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Takwa itu ada disini (sambil menunjuk ke dadanya’).
Orang cerdas adalah orang yang menempuh perjalanan dengan semangat yang sehat, himmah (cita-cita) yang tinggi, tujuan yang baik, dan niat yang benar. Kendati pun amal yang dilakukannya tidak seberapa, namun pahalanya akan berlipat ganda melebihi orang yang melakukan amal dengan bersusah payah dan menempuh perjalanan yang berat serta berliku-liku.
Sesungguhnya himmah dan rasa cinta itu dapat menghilangkan kesulitan, dan memberi nikmat dalam meniti perjalanan kepada Alloh ﷻ. Dengan ketenangannya, seseorang yang memiliki himmah yang tinggi mampu mengungguli beberapa derajat atas orang yang melakukan banyak amal, namun dengan himmah yang ala kadarnya. Inilah masalah yang membutuhkan penjelasan rinci yang menyelaraskan Islam dengan ihsan. Petunjuk yang paling sempurna adalah petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Beliau telah memenuhi seluruh kewajiban Islam dan ihsan. Sekalipun sudah menyandang predikat sebagai mahkluk paling sempurna himmah-nya, namun beliau tetap tekun melakukan shalat malam sampai kedua telapak kakinya bengkak. Beliau tetap rajin berpuasa hingga nyaris tidak pernah berbuka. Beliau tetap bersemangat untuk berjihad di jalan Alloh ﷻ. Dan beliau juga tetap memperlakukan sahabat-sahabatnya dengan santun, dan tidak pernah meninggalkan satu pun ibadah-ibadah sunnah. Manusia lain sekuat apapun tidak akan sanggup melakukan itu semua.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0️⃣1️⃣ Widia ~ Bekasi
Assalamualaikum ustadz,
Bagaimana menjaga sikap dan hati yang tersakiti, agar terhindar dari penyakit hati?
Jazakialah
🌸Jawab:
Wa'alaikum salam,
Menata dengan hal positive dalam beramal shalih.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣2️⃣ Gia ~ Sultra
Assalamualaikum ustadz,
Bagaimana cara kita mengatasi jika hati tidak sejalan dengan pemikiran? Apa yang sebaiknya harus didahulukan, seandainya dari hati maupun memikiran memiliki niat yang sama sama positif?
🌸Jawab:
Wa'alaikum salam,
Bila akal tidak sejalan dengan hati, maka ikuti iman dan takwa ya dengan beramal shalih.
🔹Maaf ustadz, boleh dijelaskan lebih rinci?
🌸Akal ada batasnya.
Hati merasakan ada batasnya.
Maka akan berjalan bersandar pada kitabullah dan as sunah dalam menjalani kehidupannya.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣3️⃣ Uty ~ Karawang
Assalamualaikum,
Bagaimana ketika saat kondisi keimanan sedang turun, nah saat ini keinginan ibadah rasanya malas atau berat, namun tahu hal ini tidak baik untuk diri ya akhir ibadah tetap di dikerjakan walaupun berat dengan harus memaksa diri, bukan terpaksa karena orang lain atau apa tapi sengaja memaksakan diri karena tidak ingin berlarut-larut, namun selama ibadah rasa itu tidak hadir dengan kata lain sekedar pelepas kewajiban saja.
Nah itu bagaimana ustadz, dan kiat-kiat apa yang bisa dilakukan jika kondisi seperti itu melanda agar keinginan beribadah karena Alloh ﷻ itu selalu hadir?
🌸Jawab:
Wa'alaikum salam,
Ibadah akan kokoh bila di kuatkan dengan ilmu setiap beramal shalih. Akan terjaga dan kokoh dalam beribadah dan beramal shalih.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣4️⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum,
Bagaimana caranya menyelaraskan pilihan karir atau keluarga, kaya atau miskin? Bahagia atau sengsara, atau miskin tapi bahagia, kaya tapi sengsara, kaya dan bahagia. Semua pilihannya bisa tepat untuk belajar mencari hikmah agar pilihan tetap berada dijalan yang Alloh ﷻ ridhoi?
Mohon pencerahan
🌸Jawab:
Wa'alaikum salam,
Selaras akan terjalin adanya keyakinan terhadap kebenaran lewat petunjuk ilahi yang terdapat di dalam Al-Qur'an dan hadist.
🔹Bagaimana caranya menjaga husnudzon pada Alloh ﷻ?
🌸Selalu menghiasi dengan Kalam suci ilahi dan beribadah kepada nya.
🔹Bagaimana caranya untuk bisa berlepas diri, kalau kita ini sebenarnya tidak ada urusan sama manusia. Urusan kita sama Alloh ﷻ walau bergaul dengan manusia. Sehingga apapun perbuatan buruk manusia disekitar kita tidak ngefek ke kita?
🌸Caranya dengan selalu berdzikir kepada ilahi dan beramal dengan keikhlasan.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣5️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Ustadz,
Tadi disampaikan bahwa pada hakikatnya takwa ada di hati, bukan tubuh.
Adakah ciri yang bisa dilihat dari tubuh seseorang berkaitan dengan tingkat ketakwaan yang dimilikinya?
🌸Jawab:
Wa'alaikum salam,
Takwa terpancar dalam amal shalih dalam beribadah dan beramal dalam kebaikan.
🔹Jadi bagaimana ketakwaan seseorang jika dia masih suka melukai hati orang lain?
🌸Taqwa yang utuh, akan tertata akal dan hatinya. Maka muhasabah diri agar datang keberkahan dalam kehidupannya.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣6️⃣ Ratna ~ Belopa
Assalamu'alaikum ustadz,
Bagaimana cara mengendalikan hati, agar pikiran jelek itu tidak muncul.
Contohnya, terkadang hati kita itu kurang senang melihat kebahagiaan orang, tapi itu cuma timbul dalam hati, dan yang keluarkan lisan mendoakan yang terbaik.
🌸Jawab:
Wa'alaikum salam,
Cara nya dengan berbaik sangka kepada Alloh ﷻ dan selalu di isi dengan memahami isi Al-Qur'an serta ikhlas beramal shalih.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣7️⃣ Dini ~ Banten
Bagaimana caranya agar memiliki himmah (cita-cita yang tinggi) setidaknya agar bisa mengikuti petunjuk Rasulullah ﷺ? Bisakah dengan cara uswah atau ittiba tadz?
Mohon penjelasannya.
Terima kasih.
🌸Jawab:
RIWAYAT dari Hudzaifah ra, berkata. Rasulullah ﷺ bersabda, "Ikutilah jejak orang-orang setelahku dari para sahabatku: Abu Bakr dan Umar dan mintalah petunjuk pada Ammar, dan berpegang teguhlah pada janji Ibnu Mas'ud." (HR. Tirmidzi dan al-Hakim).
Rasulullah ﷺ, telah memerintahkan agar mengikuti jejak dua tokoh besar, Sayyidina Abu Bakr as-Shiddiq dan Sayyidina Umar bin Khothob ra, serta mencari kebenaran dan petunjuk dari Ammar ra, karena ia meninggal dengan cintanya yang agung pada kerabatnya, Sayyidina Ali KW.
Rasul ﷺ, juga menegaskan agar tetap kokoh dengan janji, sebagaimana Ibnu Ummi Abd ra, memegangnya. Dalam hal inilah tumbuh hikmah terpadu antara cinta sahabat dan keluarga Nabi. Rahasia yang dijumpai dalam diri para arifun yang berselaras. Dan Nabi ﷺ, menjadikan kebenaran mengikuti jejaknya dengan cara mengikuti jejak dua tokoh besar semoga Alloh ﷻ meridhoi keduanya, dan mengintegrasikan dua kekuatan dengan memegang teguh janji.
Apabila seorang hamba mengikuti jejaknya maka ia akan dapat petunjuk. Dan siapa yang mendapatkan petunjuk berarti telah memegang teguh janjinya Alloh ﷻ. Disinilah dimengerti bahwa kemarifatan itu tidak lain adalah dengan cara demikian? Siapa yang meraih petunjuk melalui petunjuk Nabi Muhammad ﷺ, dan mengikuti jejaknya, berpegang teguh dengan janjinya, maka ia telah menghadap Allah Taala dan mengesampingkan yang lainnya.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣8️⃣ Oom Sri ~ Bandung
1. Bagaimana cara agar ridho menerima takdir dari Alloh ﷻ?
2. Bagaimana menjaga hati agar beramal lillahita'ala...
3. Bagaimana cara agar tidak termasuk kedalam kaum yang munafiq?
🌸Jawab:
1. Cara nya ikhlas dalam menjalani ketentuan dari ilahi.
2. Caranya dengan munajat kepada Alloh ﷻ dan yakin kepada-Nya.
3. Dengan cara teguh pada kebenaran dan beramal sesuai petunjuk Alloh ﷻ dan Rasul nya.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣9️⃣ Nenock ~ Surabaya
Ada titipan pertanyaan dari suami ustadz,
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
1. Suatu ketika makan dengan rekan kantor siomay ayam.
Tapi di kantor ada yang menggoda rekan yang lain dengan ucapan babi itu enak.
Suami bertanya, bagaimana hukum makanan yang sudah dimakan tersebut?
Secara hati jadi bimbang.
Bagaimana Nggeh ustadz?
2. Saat shalat di kantor sendirian, tiba-tiba datang teman tanpa menepuk pundak tetapi mengikuti gerakan suami (jamaah) kemudian suami jadi agak ragu kalau rakaat rekannya kurang tetapi saat suami salam temannya juga salam.
Tapi setelah itu sujud sahwi.
Itu shalat suami bagaimana nggeh ustadz? Suaminya pun bagaimana?
Jazakallahu khairan
🌸Jawab:
Wa'alaikum salam,
1. Teguh pada pendirian. Awal yakin makanan ya halal akan berkah.
2. Yang jadi imam sah shalat ya.
Yang ma'mum agar di ulang kembali menyempurnakan ibadah shalat nya.
Maka disini penting paham ilmu ya dalam melaksanakan ibadah.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
1️⃣0️⃣ Yanik ~ Jombang
Assalamualaikum...
Ustadz, Himmah ala kadarnya itu yang bagaimana dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sebagai manusia kadang keimanan kita naik turun, apakah manusia mampu menyamai Nabi? Dan bagaimana cara mencapai dan menjaga himmah dalam kehidupan kita.
Syukron...
🌸Jawab:
Wa'alaikum salam,
Himmah berusaha menjaga hati sesuai kapasitasnya lewat siraman rohani.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
1️⃣1️⃣ Yulia H. ~ Bandung
Assalamualaikum,
Ustadz saya bekerja disebuah perusahaan, tetapi perusahaan tersebut tidak mewajibkan wanita berpakaian syar'i itu bagaimana ya ustadz?
Mohon pencerahannya.
🌸Jawab:
Wa'alaikum salam,
Perusahan akan rezeki yang halal dan berkah, ditata dan dikelola secara syar'i. Maka kewajiban petugas di dalamnya agar saling mengingatkan dan menjaga secara syar'i agar terjaga keberkahannya.
🔹Mohon maaf ustadz, terus saya harus bagaimana ustadz?
🌸Kewajiban sesama muslim senantiasa mengingatkan, agar selalu hadir keberkahan.
🔹Tapi perusahaan itu dinaungi orang-orang non muslim ustadz.
🌸Meskipun non muslim, tetap ada kewajiban mengingatkan.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
1️⃣2️⃣ Ummu Tsabita ~ Lampung
Assalamu'alaikum,
Makna dari hati sebelah kiri berisi darah hitam itu bagaimana tadz?
Mohon penjelasannya.
🌸Jawab:
Wa'alaikum salam,
Hati sebelah kiri di hiasi dengan penyakit hati, maka bersihkan dengan istighfar dan beramal shalih.
🔹Contohnya apa saja tadz, bagaimana biar seimbang hati kanan dan kiri?
🌸Contoh hati kiri diselimuti amarah
Contoh hati kanan
Kebaikan...
Cara menyeimbangkan dengan mengendalikan hawa nafsu dan akal selalu di asah ditopang oleh hati agar iman dan taqwa akan terjaga.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
1️⃣3️⃣ Yeyen ~ Semarang
Bagaimana kiat-kiat untuk bisa selalu menjaga hati agar selalu merasa dalam pengawasan Alloh ﷻ?
🌸Jawab:
Dengan selalu ikhlas dalam beribadah dan beramal shalih serta nikmat membaca Al-Qur'an dan hadist maupun kitab para ulama.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Hati akan kokoh adanya siraman rohani terhiasi dengan Kalam suci ilahi.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎PeNuTuP💎
Mari kita tutup dengan beristighfar...
Astaghfirullohal adzim...
Mengucap hamdallah bersama...
Alhamdulillahirabbil'alamiin...
Dan Do'a Khafaratul Majelis...
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان
لا إله إلا أنت
ونستغفرك و نتوب اليه.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu anlaaillaaha illa anta wa nastaghfiruka wa atuubu ilaik...
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, kami memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar