Rabu, 16 September 2020
SEBELUM JAUH MELANGKAH
OLeH : Bunda Heradini Faizah, S.Psi
💘M a T e R i💘
ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
Alhamdulillah
Kembali berjumpa bersama saya, Heradini Faizah di room yang penuh berkah ini, room Perindu Surga, semoga kita selalu dapat bersama hingga di jannah-Nya
Tema kajian kita malam ini adalah sebelum jauh melangkah...
Sebelum jauh melangkah dalam kesesatan, kembalilah.
Sebelum jauh melangkah dalam kenikmatan semu, kembalilah.
Sebelum terlalu dalam engkau tersakiti, berbalik arahlah.
Sebelum terlalu banyak kerugian atas waktu dan pikiranmu, sudahi.
Kita lagi membahas fenomena pacaran yang tengah meraja lela disekitar kita ya...
Kalau misal kita masih menjadi salah satu dari pelakunya, sebelum terlalu jauh melangkah, kembalilah.
Benahi diri.
Benahi jalan.
Mari kita persiapkan diri menuju jenjang pernikahan dengan jalan yang lebih syar'i.
Akhwati fillah penghuni room Perindu Surga yang dirahmati Alloh ﷻ.
Dewasa ini, bukanlah hal yang baru lagi ketika kita melihat pasangan remaja putra dan putri dipinggir jalan, di kafe, restoran, jembatan, atau di mana saja. Mereka nampak asyik mengumbar yang katanya disebut sebagai sesuatu yang mesra itu. Menunjukkan betapa bahagianya mereka saling memiliki satu sama lain dibalik sebuah (yang katanya) jalinan hubungan bernama pacaran.
Tidak segan oleh mereka berdua-duaan baik di tempat umum bahkan di tempat yang jauh dari keramaian.
Padahal Alloh ﷻ telah melarang menjalin hubungan dengan yang lain jenis dan bukan mahrom sebagaimana dalam firman-Nya
surat al-Isra’ ayat 32 menerangkan "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
Hal ini sangat singkron dengan hadits Rasulullah ﷺ yang seolah menjelaskan model tindakan yang dapat mendekatkan seseorang dalam perzinahan.
Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah ﷺ berkhutbah, ia berkata: "Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta ada mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan musafir kecuali beserta ada mahramnya.” (muttafaq alaihi)
Memiliki rasa cinta kepada lawan jenis merupakan fitrah bagi manusia. Cinta bisa membuat keberlangsungan hidup manusia tetap terjaga dan indah. Oleh karena itu, Alloh ﷻ menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam Al Quran.
Salah satu hal yang bisa mencegah kita dari godaan melakukan pacaran atau hubungan diluar nikah adalah dengan segera menikah jika dirasa telah mampu. Barangsiapa yang menunda-nunda untuk menikah maka ditakutkan ia akan terjerumus dalam perzinahan. Menikah membuat hubungan yang sebelumnya adalah dosa besar berubah menjadi ibadah jika disertai dengan bertaubat.
Wahai generasi muda, barang siapa diantara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu.
🔷🌷🔷
Dalam Islam, pernikahan merupakan hal yang mulia, karena pernikahan merupakan sebuah jalan yang paling bermanfaat dalam menjaga kehormatan diri serta terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh agama.
Hal ini pula sesuai dengan HR. Muslim No. 1.400 di mana Rasullullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa), karena shaum itu dapat membentengi dirinya."
Dan sasaran utama dalam pernikahan dalam Islam ialah untuk menundukkan pandangan serta membentengi diri dari perbuatan keji dan kotor yang dapat merendahkan martabat seseorang. Dalam Islam, sebuah pernikahan akan memelihara serta melindungi dari kerusakan serta kekacauan yang ada di masyarakat.
Menikah merupakan salah satu anjuran yang disebutkan oleh Rasulullah ﷺ untuk dilakukan. Menikah juga dianggap sebagai penyempurna agama. Islam memandang pernikahan bukan hanya sebagai jalan untuk berumah tangga dan memiliki keturunan, tetapi juga merupakan pintu perkenalan antar suku dan bangsa.
Namun pernikahan bukanlah hal mudah
Banyak yang harus dipersiapkan menjelang pernikahan. Baik secara jasmani maupun rohani.
Berikut ini beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum menikah.
1. Persiapkan Niat Yang Tulus Dan Matang
Apapun yang kita lakukan, niat merupakan salah satu hal yang terpenting. Apalagi dalam menikah, niat yang tulus menjadi poin pertama yang harus ada supaya dalam menentukan langkah ke depan dengan pasangan menjadi mudah. Niat menikah juga akan melahirkan visi misi dalam rumah tangga, artinya ketika kita menikah kelak, akan dibawa kemana arah rumah tangga bersama pasangan.
◼️2. Melakukan Taaruf
Taaruf dapat diartikan dengan mengenalkan, mengenal baik maupun berkenalan dengan orang lain. Taaruf merupakan interaksi antara dua orang atau lebih dengan maksud atau tujuan tertentu. Taaruf memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah terhindar dari zina, karena dalam proses taaruf laki-laki dan perempuan dilarang berdua-duaan atau bertemu secara diam-diam.
◼️3. Memperbaiki Akhlak Dan Mengamalkan Sunnah
Sebelum menuju jenjang Pernikahan, kamu juga wajib untuk memperbaiki akhlak supaya bisa menjadi istri dan suami idaman bagi pasangan. Hal ini akan berkaitan dengan keharmonisan rumah tangga yang akan terjaga dengan terus mengamalkannya. Selain akhlak, kamu juga terus membiasakan diri melakukan amalan-amalan sunnah. Kebiasaan ini nantinya akan dijadikan contoh oleh pasangan dan anak kita kelak. Sebab, pendidikan agama dari keluarga merupakan dasar yang dijadikan pondasi oleh anak.
◼️4. Sabar Mengelola Emosi
Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, pastinya akan menemui suatu permasalahan. Oleh karenanya, akan sangat bijak jika kita mengelola emosi dan kesabaran dari sekarang. Dengan pikiran dan dada yang lapang, suatu masalah akan lebih terang dicari jalan keluarnya. Terlebih, Pernikahan juga merupakan ibadah terpanjang yang akan dijalani semasa hidup, kita harus siap dengan segala risiko yang akan dihadapi.
◼️5. Mengikuti Konseling Pra-nikah
Konseling Pra-nikah wajib diikuti oleh semua calon pasangan sebelum menikah. Hal ini menjadi penting karena saat konseling kita akan mendapatkan bekal yang banyak terkait urusan Pernikahan dan rumah tangga, pembagian antara pekerjaan publik dan domestik, dan lain sebagainya. Kamu juga bisa menanyakan hal-hal yang menjadi keresahan saat melakukan Konseling Pra-nikah ini.
Demikian materi yang dapat saya sampaikan
Silakan dibaca dulu.
Wallahu a'lam
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0️⃣1️⃣ Mala Hasan ~ Lampung
Assalamualaikum bunda,
Jika pernikahan dilakukan dengan hanya karena umur dan lanjut dan tidak dengan orang yang kita sukai. Lalu kita terkekang dengan pernikahan itu, apa yang sebaiknya kita lakukan?
Jazaakillahu khoiran
🔷Jawab:
Waalaikum salam,
Pertama menikahlah karena Alloh ﷻ.
Kalau menikah karena umur, hanya akan membuat kita menyesal telah menikah dan akan disertai penyesalan-penyesalan lainnya karena menurut kita, itu bukan pilihan.
Jadi kalaulah kita menikah sekarang baik karena umur atau karena yang lainnya, sadari bahwa memang itu takdir kita. Jangan menyalahkan umur. Jangan menyebut karena terpaksa. Jangan menjadi alasan kita tidak menyukainya.
Tetaplah disyukuri bahwa ini adalah takdir terbaik kita. Jodoh kita adalah seseorang yang sudah disiapkan Alloh ﷻ untuk mendampingi kita. Baiknya dia adalah baiknya kita. Buruknya dia juga menjadi buruknya kita.
Pertama dulu saya menikah juga tidak ada rasa cinta sedikitpun.
Namun dengan menyadari bahwa dia adalah lelaki yang Alloh ﷻ pilihkan, rasa cinta itu Alloh ﷻ hadirkan dan semayamkan di hati kami.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadzah
Diri ini selalu memandang orang-orang itu seperti mereka tuh mudah sekali yah nikah, Alloh ﷻ tuh cepat sekali yah kasih jodoh ke dia yang pacaran-pacaran juga benar-benar bisa sampai nikah seperti begitu?
Ketika kita sedang memantaskan diri lebih dekat dengan Alloh ﷻ lebih fokus sama perbiki diri ini sambil menanti sang jodoh tapi katanya jodohkan bukan cuma ditunggu tapi harus diusahakn juga harus ikhtiar dengan cara ta'aruf minta di kenal dengan teman dan lain-lain. Tapi dzah ketika fitri ingin seperti itu tapi bagaimana fitri tidak punya teman-teman majelis yang dekat, orang tua fitri tidak mau mencarikan atau mencoba mengenalkan dengan teman-temannya kata emak bapak fitri emak mah tidak mau seperti begitu fit karena yang bakal ngejalanin kamu emak tidak mau tanggung jawab sudah pasrah saja sama Alloh ﷻ. begitu ustadzah sedangkan hidup fitri keseharian fitri dirumah saja paling keluar rumah kerja kalau libur dikamar saja dirumah saja, fitri tidak seperti perempuan-perempuan yang bisa main keluar rumah dan kelihatan orang-orang begitu kan ada yang bilang _Bagaimana mau dapet jodoh, wong kamu di rumah saja tidak mau main-main keluar rumah biar kelihatan orang.
Bagaimana ustadzah minta saran dan masukannya.
🔷Jawab:
Ikuti majlis ilmu.
Dekat dengan keluarga ustadz atau orang-orang yang baik.
Minta mereka untuk mencarikan jodoh. Tapi jalannya masih jauh. Hadir majlis-majlis ilmu dulu. Bukan untuk mendapatkan jodoh. Namun lebih ke arah memperbaiki diri.
Dulu saya juga dijodohkan ustadz. Karena memang orang tua tidak mencarikan. Padahal tanggung jawab orang tua adalah mencarikan jodoh untuk anaknya.
Dengan berada didalam komunitas orang baik itu, kita akan bertemu dengan orang baik pula.
Jangan terjerumus ke pacaran hanya agar cepat dapat jodoh.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Desi ~ Rembang
Assalamu'alaikum wr.wb.
Amalan-amalan apa saja yang dapat mendekatkan kita dengan jodoh kita?
Terimakasih
🔷Jawab:
Waalaikum salam,
Tidak ada amalan-amalan khusus yang dapat mendekatkan kita dengan jodoh kita.
Namun yang jelas adalah teruslah memperbaiki diri, agar Alloh ﷻ memperbaiki dia di sana untuk kita. Entah siapa. Entah kapan.
Beberapa amalan dalam rangka memperbaiki diri diantaranya adalah:
√ Usahakan untuk sering shalat tahajud di sepertiga malam.
√ Lakukan shalat hajat.
√ Perbaiki salat 5 waktu.
√ Menjaga wudu.
√ Perbaiki diri dan banyak silaturahim.
√ Berserah diri dan tetap tawakal.
Wallahu a'lam
0️⃣4️⃣ Mala Hasan ~ Lampung
Ini titipan pertanyaan dari seseorang.
Bunda, saya telah menikah 17 tahun, tapi saya tidak mencintai pasangan saya, karena dia hanyalah pelarian saya dan saya tidak bahagia dengan pasangan saya saat ini, dia terlalu posesif, saat ini saya jatuh cinta lagi dan ingin kembali pada cinta pertama saya.
Apa yang harus saya lakukan, apakah saya harus jujur pada pasangan saya?
Terimakasih bunda.
🔷Jawab:
Dari awal pernikahan tujuannya sudah salah. Hanya sebagai pelarian. Sampai 17 tahun pun kalau tujuannya salah ya melenceng terus. Dan syaitonpun mulai mengompori dengan menghadirkan terus cinta yang lain.
Solusinya, bertaubatlah.
Syukuri apa yang jadi milik kita saat ini. Perhatikan dia. Cintai dia. Minta sama Alloh ﷻ agar menghadirkan mawaddah dan rahmah dalam rumah tangga.
Dia yang di sana belum tentu baik untuk kita.
Wallahu a'lam
0️⃣5️⃣ Nanda ~ Lampung
Assalamualaikum,
Apakah jika kita melakukan amalan-amalan demi mendekatkan atau agar jodoh segera menjemput apakah itu bisa dikatakan kita menyalahgunakan niat atau bagaimana?
Mohon penjelasannya.
🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Tidak. Tetap semua ibadah kita, kita niatkan hanya untuk dan kepada Alloh ﷻ.
Bukan kepada seseorang
Karena jodohpun kita tidak tahu siapa
Hanya bisa berharap Alloh ﷻ memberi jodoh yang pas untuk kita.
Wallahu a'lam
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Menikah itu butuh persiapan. Persiapkan segala sesuatunya dengan matang sebelum menikah karena hal tersebut akan mempengaruhi kehidupan berumah tangga nantinya.
Jangan sampai menyesal di kemudian hari karena pernikahan tidak disiapkan dengan baik dan dengan cara yang semestinya.
Wallahu a'lam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar