Selasa, 15 September 2020
CAHAYA HATI
OLeH : Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I
💎M a T e R i💎
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
CAHAYA yang paling populer dalam hidup ini adalah matahari. Namun, bagi manusia yang beriman, cahaya tidak sebatas penerang seperti matahari, rembulan atau lampu, tetapi juga amal perbuatan.
Sebaliknya, kegelapan dalam Islam tidak semata berupa malam, tetapi kondisi hati yang jauh dari cahaya tauhid. Dimana kala cahaya tauhid sirna, maka hati dan akal manusia seketika diselimuti oleh kegelapan yang pekat.
Dan, sumber utama cahaya dalam kehidupan ini tiada lain adalah Allah Subhanahu Wata’ala.
۞ ٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشۡكَوٰةٍ۬ فِيہَا مِصۡبَاحٌۖ ٱلۡمِصۡبَاحُ فِى زُجَاجَةٍۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّہَا كَوۡكَبٌ۬ دُرِّىٌّ۬ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ۬ مُّبَـٰرَڪَةٍ۬ زَيۡتُونَةٍ۬ لَّا شَرۡقِيَّةٍ۬ وَلَا غَرۡبِيَّةٍ۬ يَكَادُ زَيۡتُہَا يُضِىٓءُ وَلَوۡ لَمۡ تَمۡسَسۡهُ نَارٌ۬ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍ۬ۗ يَہۡدِى ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُۚ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَـٰلَ لِلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ۬ (٣٥)
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nur: 35).
Dengan demikian, untuk menjadi pribadi yang selamat dari pekatnya kegelapan, seorang Muslim harus memperhatikan iman dan takwanya.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0️⃣1️⃣ Rani ~ Jakarta
Ustadz, kan dikatakan ilmu itu juga salah satu cahaya dari Alloh ﷻ. Jadi kalau kita kesulitan menyerap suatu ilmu, mungkin karena Alloh ﷻ belum berkehendak kita mendapatkan cahaya tersebut. Apa saja penyebab kita tidak mampu mendapatkan cahaya ilmu itu ustadz?
🌸Jawab:
Cahaya ilmu didapat adanya ikhlas dan giat beribadah dan sabar dalam menghadapi kesulitan tawakal hanya kepada Alloh ﷻ.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣2️⃣ Yeni ~ Semarang
Bagaimana cara kita memperhatikan Iman dan Takwa kita, dan apa kriteria iman dan takwa kita sudah dalam naungan cahaya Illahi?
🌸Jawab:
Kriteria ya berada pada giat dalam membaca Al-Qur'an dan khusu' dalam beribadah.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣3️⃣ Yuli ~ Jombang
Assalamualaikum,
Maaf ustadz, jadi cahaya hati itu yang bagaimana?
Maaf, saya belum paham ustadz.
🌸Jawab:
Wa'alaikum salam,
Cahaya hati yang dapat merasakan ikhlas dalam beramal shalih dan nikmat dalam beribadah.
🔹Terimakasih ustadz.
Ustadz, kalau cahaya hati sedang meredup, gundah gulana, dunia terasa gelap gulita, bagaimana agar kembali bercahaya?
🌸Sinari dengan rajin membaca Al-Qur'an dan giat beramal shalih dengan keikhlasan.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣4️⃣ Mila ~ Tegal
Ustadz izin sharing. Ada nasihat ke saya untuk melakukan hal baik, diawal kadang memang harus dipaksa. Niatnya belum ikhlas karena Alloh ﷻ, kadang niatnya masih buat dunia.
Pendapat ustadz bagaimana?
Dan bagaimana melatih ikhlas?
🌸Jawab:
Ikhlas tertanam adanya pemahaman yang benar dan melakukan berbagai hal dengan kesadaran.
Kalaupun harus dipaksa, disebabkan belum paham, maka berilah penjelasan agar paham. Akan lahir keikhlasan dalam melakukan berbagai hal.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Hati bersinar adanya iman dan takwa.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar