Rabu, 16 September 2020
KESEHATAN REPRODUKSI CALON PENGANTIN
OLeH : Bidan Khoirunnisa Yurliyana, S.Si.T, M.Kes
💎M a T e R i💎
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
🌸KESEHATAN REPRODUKSI CALON PENGANTIN
🔷PERNIKAHAN
♡ AKAD atau JANJI NIKAH yang diucapkan atas nama ALLOH ﷻ merupakan awal dari kesepakatan bagi catin untuk saling memberi ketenangan (sakinah) dengan mengembangkan hubungan atas dasar saling cinta kasih (mawaddah wa rahmah).
♡ Pernikahan adalah awal terbentuknya sebuah keluarga, sehingga sebelum menikah catin perlu mempersiapkan kondisi kesehatannya agar melahirkan generasi penerus yang sehat dan keluarga bahagia.
♡ Masing-masing pihak memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam
menjalani kehidupan reproduksi.
🔷HAK
REPRODUKSI
Kedua calon pengantin:
√ Memiliki hak yang sama dalam memutuskan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak, dan jarak kelahiran.
√ Mendapatkan informasi yang lengkap tentang kesehatan reproduksi, serta efek samping obat-obatan, alat, dan tindakan medis yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi dan seksual.
√ Mendapatkan informasi yang mudah, lengkap, dan akurat tentang penyakit menular seksual, agar perempuan dan laki-laki terlindungi dari infeksi menular seksual (IMS) dan infeksi saluran reproduksi (ISR) serta memahami upaya pencegahan dan penularannya yang dapat berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi dan seksual bagi laki-laki, perempuan, dan keturunannya.
√ Memperoleh informasi dan pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau, dapat
diterima, sesuai dengan pilihan tanpa paksaan.
√ Perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang dibutuhkan yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan, persalinan, dan nifas, serta memperoleh bayi yang sehat.
√ Hubungan suami istri harus didasari penghargaan terhadap pasangan masing-masing
dan dilakukan dalam kondisi dan waktu yang diinginkan bersama tanpa unsur
pemaksaan, ancaman, dan kekerasan.
🔷ORGAN REPRODUKSI
PEREMPUAN
1. Ovarium (indung telur), terletak di kiri dan kanan rahim di ujung saluran telur (fimbrae atau umbai-umbai) dan terletak di rongga pinggul. Indung telur berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan bergiliran mengeluarkan sel telur. Sel telur adalah sel yang dihasilkan oleh indung telur yang dapat dibuahi oleh sperma sehingga terjadi konsepsi (pembuahan). Bila tidak dibuahi, sel telur akan ikut keluar bersama darah saat menstruasi. Organ Reproduksi
2. Tuba Fallopii (saluran telur), merupakan saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh sel telur dari indung telur menuju rahim.
3. Fimbrae (umbai-umbai), berfungsi untuk menangkap sel telur yang dikeluarkan indung telur.
4. Uterus (rahim), merupakan tempat janin berkembang, bentuknya seperti buah pir dan berat
normalnya antara 30–50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam
kampung, dindingnya terdiri dari:
~ Lapisan parametrium: lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut.
~ Lapisan myometrium: berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi)
Lapisan endometrium: lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi.
√ Lapisan ini terdiri dari lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5. Serviks (leher rahim), merupakan bagian uterus yang berbatasan dengan vagina. Pada saat
persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar.
6.Vagina (liang kemaluan), merupakan sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter depan ± 6,5 cm dan dinding belakang ± 9 cm yang bersifat elastis dengan berlipat lipat. Fungsinya sebagai
tempat penis berada saat berhubungan seksual, tempat keluarnya menstruasi dan bayi.
7. Klitoris, merupakan organ kecil yang paling peka rangsangan dibandingkan dengan bagian-bagian
alat kelamin perempuan yang lain. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
8. Labia, terdiri dari labia mayora dan labia minora.
9. Perineum, merupakan jaringan di antara vagina dan anus, yang memisahkan rongga panggul atas
dengan rongga panggul bawah. Perineum berperan penting dalam berkemih, buang air besar, hubungan seksual, dan melahirkan.
🔷ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI
1. Testis (buah Zakar): berjumlah 2 buah untuk memproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron. Testis berada dalam skrotum, di luar rongga panggul karena pembentukan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada suhu badan (36,7o C).
Sperma merupakan sel yang berbentuk seperti berudu (kecebong) berekor hasil dari testis yang dikeluarkan saat ejakulasi bersama cairan mani dan bila bertemu dengan sel telur yang matang akan terjadi pembuahan.
2. Skrotum (kantung buah zakar). Kantong kulit yang melindungi testis, berwarna gelap
dan berlipat lipat. Skrotum adalah tempat bergantungnya testis. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap.
3. Vas deferens (saluran sperma). Saluran yang menyalurkan sperma dari testis-epididimis menuju ke uretra atau saluran kencing pars prostatika. Vas deferens panjangnya ± 4,5 cm dengan diameter ± 2,5 mm. Saluran ini muara dari Epididimis yaitu saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Bentuknya berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi.
4. Prostat, vesikula seminalis dan beberapa kelenjar lainnya. Kelenjar-kelenjar yang menghasilkan cairan mani (semen) yang berguna untuk memberikan makanan pada sperma.
5. Penis. Berfungsi sebagai alat berhubungan seksual dan sebagai saluran untuk mengeluarkan sperma dan air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika terangsang secara seksual darah banyak dipompa ke penis sehingga berubah menjadi tegang dan besar disebut sebagai ereksi. Bagian glans merupakan bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf kulit yang menutupi glands yang disebut (preputium). Pada laki-laki sunat atau khitan dilakukan dengan cara membuang kulit preputium. Secara medis sunat dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang dan kanker.
🔷PERSIAPAN KESEHATAN PRANIKAH
◼️1. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan Kesehatan: Penting dilakukan untuk mempersiapkan calon orang tua yang dapat melahirkan generasi penerus yang sehat.
🔸Jenis Pemeriksaan
√ Skrining status imunisasi T:
~ Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit Tetanus dilakukan dengan
pemberian 5 dosis imunisasi Tetanus untuk mencapai kekebalan penuh.
♡ Catin perempuan perlu mendapat imunisasi Tetanus untuk mencegah dan melindungi diri ibu dan bayi penyakit tetanus.
√ Pemeriksaan tanda-tanda vital (suhu, nadi, frekuensi nafas, tekanan darah) : mengetahui hipertensi.
√ Pemeriksaan Berat badan, Tinggi badan, Lingkar lengan atas (LiLA) : mengetahui status gizi.
√ Pemeriksaan fisik umum : mengetahui tanda anemia, gangguan tiroid, gangguan jantung, dan lain-lain.
√ Pemeriksaan kesehatan jiwa.
√ Pemeriksaan laboratorium :
~ Pemeriksaan darah
Hb: mengetahui anemia.
~ Golongan darah dan rhesus.
♡ Gambaran darah tepi (MCV, MCH, dan MCHC): deteksi dini carier Thalassemia.
√ Pemeriksaan lain atas indikasi
~ Gula darah: mengetahui DM.
~ Tes IMS: mengetahui Sifilis, Gonorhea, dan lain-lain.
~ Tes HIV,
~ Tes Hepatitis B
~ Tes Malaria
~ Tes Thalassemia,
~ Tes TORCH : mengetahui toksoplasmosis, rubella, citomegalovirus dan herpes simpleks
dan sebagainya.
◼️IMUNISASI TETANUS
♡ Imunisasi Td untuk WUS (Wanita Usia Subur) termasuk ibu hamil dan catin, merupakan imunisasi lanjutan yang terdiri dari imunisasi terhadap penyakit Tetanus dan Difteri.
♡ Catin perempuan perlu mendapat imunisasi Tetanus untuk mencegah dan melindungi diri terhadap penyakit Tetanus, sehingga akan memiliki kekebalan seumur hidup untuk melindungi ibu dan bayi dari penyakit Tetanus.
♡ Tiap WUS (15-49 tahun) diharapkan sudah mendapat 5 kali imunisasi Tetanus lengkap (T5).
♡ Jika status T belum lengkap, maka catin perempuan harus melengkapi status imunisasi Tetanusnya di Puskesmas.
♡ Sebelum Imunisasi, dilakukan penentuan status Imunisasi T melalui skrining terlebih dahulu. Pemberian Imunisasi Td tidak perlu diberikan, apabila status T sudah mencapai T5.
🔸Status Imunisasi Tetanus pada Catin.
Kriteria penentuan status imunisasi T:
√ Bila pada waktu bayi terbukti pernah mendapat DPT-HB-Hib1 : status T1.
√ Kemudian mendapat DPT-HB-Hib2 : status T2.
√ Kemudian mendapat DPT-HB-Hib pada usia baduta : status T3.
√ Sehingga pemberian DT dan Td di sekolah : status T4 dan T5.
√ Bila tidak terbukti pernah mendapat suntikan DPT-HB-Hib pada waktu bayi dan baduta, maka
dianggap sebagai status.
◼️PENGUKURAN STATUS GIZI
√ Status gizi dapat ditentukan dengan
pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT).
√ Status gizi catin perempuan perlu
diketahui dalam rangka persiapan
kehamilan.
√ IMT merupakan proporsi standar berat
badan (BB) terhadap tinggi badan (TB).
Jika seseorang termasuk kategori:
▪️Kurus dan Sangat Kurus : dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin.
▪️Obesitas : lebih berisiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan dan infertilitas.
√ Cara menghitung IMT
IMT= BB (kg)
-------------
TB (m)²
Keterangan:
BB = Berat Badan (kg)
TB = Tinggi Badan (m)
🔸Status Gizi
√ Sangat kurus: Kategori Kekurangan BB tingkat berat : IMT < 17,0
√ Kurus : Kategori - Kekurangan BB tingkat ringan : IMT 17 - < 18,5
√ Normal : IMT 18,5 – 25,0
√ Gemuk : Kategori - Kelebihan BB tingkat ringan : IMT > 25,0 – 27,0
√ Obesitas : Kategori - Kelebihan BB tingkat berat: IMT > 27,0
🔸2. Persiapan Gizi
Setiap pasangan catin dianjurkan:
1. Mengonsumsi pangan beraneka ragam.
~ Untuk mendapatkan masukan gizi yang seimbang ke dalam tubuh, catin perlu mengonsumsi lima kelompok pangan yang beraneka ragam setiap hari atau setiap kali makan.
~ Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah dan minuman.
Proporsinya dalam setiap kali makan dapat digambarkan dalam ISI PIRINGKU yaitu:
√ Sepertiga piring berisi makanan pokok.
√ Sepertiga piring berisi sayuran.
√ Sepertiga piring berisi lauk pauk dan buah-buahan dalam proporsi yang sama.
~ Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga agar tubuh tetap sehat:
√ Biasakan minum air putih 8 gelas per hari.
√ Hindari minum teh atau kopi setelah makan.
√ Batasi mengonsumsi garam, gula, dan lemak atau minyak.
Setiap catin perempuan dianjurkan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) yang mengandung zat besi dan asam folat seminggu sekali.
2. Membiasakan perilaku hidup bersih.
~ Adanya hubungan timbal balik antara infeksi dan status gizi.
3. Melakukan aktivitas fisik.
~ Aktivitas fisik memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh.
4. Mempertahankan dan memantau berat badan normal.
~ Merupakan salah satu indikator bahwa telah terjadi keseimbangan gizi di dalam tubuh.
Agar tubuh sehat makanlah makanan sesuai dengan gizi seimbang.
🔸3. Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi
√ Sebaiknya pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari.
√ Gunakan pakaian dalam berbahan sintetis (katun) yang dapat menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
√ Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakang dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan menggunakan handuk atau tisu.
√ Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab atau bau.
√ Khusus untuk perempuan:
~ Tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina.
~ Jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama.
~ Pergunakan pembalut ketika menstruasi dan diganti paling lama setiap 4 jam sekali atau setelah buang air.
~ Bagi perempuan yang sering keputihan, berbau dan berwarna harap memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
√ Bagi laki-laki dianjurkan untuk disunat.
🔷MASA SUBUR
Masa subur dapat diketahui dengan cara menghitung ovulasi atau masa subur pada wanita.
√ Puncak masa subur biasanya terjadi pada 13 hari setelah hari pertama haid, sedangkan masa
subur biasa akan terjadi kurang lebih tiga hari sebelum dan sesudah menuju puncak masa
subur tersebut.
√ Tanda-tanda masa subur:
~ Perubahan lendir serviks.
Pada masa subur, cairan ini bertekstur lengket dan kental. Perubahan terjadi menjelang
masa subur, yaitu dengan meningkatnya jumlah cairan dan perubahan tekstur menjadi
berwarna bening dan lebih cair.
~ Dorongan seksual meningkat.
Hormon estrogen dan progesteron akan meningkat dalam masa subur sehingga meningkatkan hasrat seksual.
~ Temperatur tubuh meningkat dan payudara lebih lunak.
Meningkatnya hormon progesteron ketika masa subur akan memicu kenaikan suhu tubuh,
namun kenaikan suhu tubuh tesebut hanya sedikit (± 0,5°C), maka cukup sulit mengamati
kenaikan masa subur hanya dengan memperhatikan kenaikan suhu tubuh pada wanita.
Oleh karena itu cara ini jarang digunakan sebagai acuan. Akibat lain dari meningkatnya
produksi hormon yang tinggi menyebabkan payudara menjadi lebih lunak.
🔷PEREMPUAN LAYAK HAMIL
Memenuhi syarat sebagai berikut:
~ UMUR
Ideal : 20-35 tahun.
~ JUMLAH ANAK
Ideal : < 3 orang
~ JARAK KEHAMILAN
2 TAHUN
~ INDEKS MASSA TUBUH (IMT)
Ideal : 18,5 – 25,0 (normal)
~ KONDISI KESEHATAN
Ideal : Tidak mempunyai
masalah kesehatan.
1. UMUR
Ideal : 20-35 tahun.
√ Jika : Usia < 20 tahun : tunda kehamilan
Usia > 35 tahun :
√ Jumlah anak 1 orang – dibawah pengawasan khusus
- Jumlah anak ≥ 3 orang - dianjurkan tidak hamil lagi.
2. JUMLAH ANAK
Ideal : < 3 orang
Jika : ≥ 3 orang : dianjurkan tidak hamil lagi.
3. JARAK KEHAMILAN
Ideal : ≥ 2 tahun
Jika : < 2 tahun : Tunda kehamilan sampai usia anak 2 tahun.
4. IMT
Ideal : 18,5 – 25,0 (normal)
Jika :
√ < 18,5 (KEK): tunda kehamilan sampai mencapai BB normal,
diet tinggi kalori dan protein, minum obat cacing.
√ > 25,0 – 27,0 (kelebihan BB tingkat ringan).
√ > 27,0 (kelebihan BB tingkat berat atau obesitas).
5. KONDISI KESEHATAN.
Ideal : Tidak mempunyai masalah kesehatan.
Jika mempunyai masalah kesehatan: Tunda kehamilan dan anjuran ditatalaksana sampai sembuh atau terkontrol dibawah pengawasan.
🔸Kondisi Kesehatan Yang Diperhatikan
~ Hb.
~ Penyakit menular (HIV, Sifilis, Hepatitis, TB, malaria, kecacingan dan lain-lain).
~ Penyakit tidak menular (DM, Hipertensi, Jantung, auto imun, kanker, stroke, dan lain-lain).
~ Kesehatan Jiwa.
~ Penyakit genetik: Talasemia, Hemofilia.
🔷MERENCANAKAN KEHAMILAN
Pilihan Metode Kontrasepsi Bagi Pasangan Baru yang Ingin Menunda Kehamilan.
◼️NON METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (NON MKJP)
~ Pil
~ Suntikan
~ Kondom
◼️METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP)
~ KB implan.
~ IUD atau AKDR
(ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM).
A. Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (NON MKJP)
√ Pil
Contoh : Pil kombinasi, masa subur segera kembali saat pil (pil kombinasi dan pil progestin) dihentikan.
√ Kondom
√ Injeksi atau suntik
a. Progestin (suntik 3 bulan).
Masa subur kembali maksimal 10-12 bulan setelah penghentian pemakaian.
b. Progestin Kombinasi (suntik 1 bulan).
Masa subur kembali rata-rata 5 bulan setelah penghentian pemakaian.
B. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
√ Implan, contoh: progestin kombinasi (masa subur kembali segera setalah implan dicabut).
√ AKDR, contoh: Cu T 380A
(masa subur kembali segera setelah AKDR dilepas).
🔷PROSES KEHAMILAN
Kehamilan dapat terjadi bila sel telur yang matang dari perempuan dibuahi oleh sel sperma dari laki-laki.
Sel telur dan sel sperma bertemu di saluran tuba falopi. Kemudian menjadi embrio dan menempel di dinding rahim.
◼️Pertumbuhan Janin
~ 1 minggu (7 hari), bakal janin.
~ 4 minggu (28 hari), janin berukuran 7 mm.
~ 8 minggu (56 hari), janin berukuran 40 mm.
~ 12 minggu (84 hari), janin berukuran 100 mm.
~ 24 minggu (168 hari), janin berukuran 330 mm.
~ 40 minggu (280 hari), janin berukuran 550 mm.
🔷TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN
~ Tes kehamilan positif.
~ Tidak nafsu makan.
~ Mual dan muntah-muntah.
Jika sudah terdapat tanda-tanda kehamilan, segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Setiap Ibu hamil akan diberikan buku KIA.
◼️Tanda-tanda Kehamilan
~ Tidak mendapat menstruasi atau haid sebagaimana biasanya (tidak menstruasi pada siklus haid bulan berikutnya).
~ Timbul rasa mual, muntah-muntah dan pusing terutama pada pagi hari serta sering buang air kecil.
~ Tidak ada nafsu makan.
~ Tes kehamilan positif (+).
~ Pada usia kehamilan lebih lanjut dengan alat tertentu dapat terdengar detak jantung janin.
~ Perut membesar dan dirasakan gerakan janin.
Jika sudah terdapat tanda-tanda kehamilan segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
Setiap Ibu hamil akan diberikan buku KIA.
🔷KEHAMILAN
◼️KEHAMILAN IDEAL
Kehamilan yang ideal adalah kehamilan yang direncanakan, diinginkan, dan dijaga perkembangannya secara baik.
◼️KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DAPAT TERJADI
√ Pada unmet need ber-KB (wanita usia subur yang ingin menunda atau tidak ingin punya anak tetapi tidak menggunakan kontrasepsi).
√ Akibat gagal KB.
√Akibat hubungan seks pranikah.
◼️KONDISI EMOSIONAL IBU HAMIL
Saat hamil, kondisi emosional ibu mengalami perubahan, oleh sebab itu dukungan Suami sangat diperlukan dalam menjalani kehamilan.
1. Ibu hamil mudah tersinggung, sensitif, uring-uringan, manja, mudah marah, tidak semangat.
2. Perasaan mudah lelah, tidak mau makan, tidak bisa tidur nyenyak, tidak nyaman, merasa sesak. Hal-hal tersebut disebabkan oleh adanya perubahan kondisi fisiknya.
3. Mencemaskan perubahan fisiknya, khawatir terhadap perkembangan bayinya dalam rahim, khawatir bila bayinya meninggal, atau cacat.
4. Merasa belum siap menjadi orang tua dan belum siap secara ekonomi.
5. Ingin diperhatikan, pada waktu mengidam menginginkan makanan-makanan yang mungkin tidak pada musimnya sehingga sulit didapat. Hal tersebut semata-mata karena ingin diperhatikan keluarga dan suami.
🔷KONDISI KESEHATAN YANG PERLU DIWASPADAI
~ Anemia.
~ Kekurangan gizi.
Jika catin perempuan mengalami gizi kurang dan atau anemia, sebaiknya menunda kehamilan dengan ber-KB dan mendapatkan penanganan kesehatan sampai status gizinya baik dan Hb normal
(> 12 mg/dL).
◼️ANEMIA
Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin(Hb) di dalam darah kurang dari normal (12 mg/dL).
Anemia sering dialami oleh perempuan karena kurangnya
asupan atau konsumsi makanan yang mengandung zat besi, pengaturan pola makan yang salah, gangguan haid atau haid abnormal, dan penyakit lainnya seperti kecacingan, malaria, dan penyakit lainnya.
◼️Tanda anemia antara lain:
√ Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lunglai (5L).
√ Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang.
◼️Dampak anemia pada ibu hamil (Hb <11 mg/dL), yaitu:
√ Pertumbuhan janin terhambat.
√ Bayi berat lahir rendah (BBLR).
√ Bayi lahir sebelum waktunya.
√ Bayi mengalami kelainan bawaan.
√ Anemia pada bayi yang dilahirkan.
√ Risiko perdarahan saat melahirkan.
◼️Anemia dapat dicegah dan diatasi dengan:
√ Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
√ Minum tablet tambah darah (TTD) 1 tablet per minggu sebelum hamil dan 1 tablet per hari selama kehamilan.
√ Jika ada penyakit yang menyertai, segera ke fasilitas pelayanan kesehatan.
🔷KEKURANGAN GIZI
Kondisi kurang gizi dalam keadaan terus menerus dapat mengakibatkan Kurang Energi Kronik (KEK).
Ibu hamil dengan kekurangan gizi memiliki risiko yang dapat membahayakan ibu dan janin antara lain:
√ Anemia pada ibu dan janin.
√ Perdarahan saat melahirkan.
√ Keguguran.
√ Mudah terkena penyakit infeksi.
√ Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
√ Bayi lahir mati.
√ Kelainan bawaan pada janin.
Jika catin perempuan mengalami
gizi kurang dan atau anemia, sebaiknya menunda kehamilan dengan ber-KB dan mendapatkan penanganan kesehatan sampai status gizinya baik dan Hb normal
(> 12 mg/dL)
🔷INFERTILITAS
Infertilitas adalah kondisi pada PUS, yang berhubungan seksual secara teratur (2-3 kali/minggu) dan tanpa menggunakan alat kontrasepsi, yang belum pernah dan belum mampu mempunyai anak paling sedikit dalam kurun waktu 12 bulan (infertilitas primer).
HIFERI, PERFITRI, IAUI, POGI. Konsensus Penanganan Infertilitas. Jakarta, 2013.
◼️Faktor Risiko Infertilitas
√ Gaya hidup: Merokok, gizi buruk, obesitas, defisiensi mikronutrien, konsumsi alkohol, stres, olahraga berat, misalnya lebih dari 5 jam/minggu pada laki-laki atau 3-5 jam/minggu pada perempuan (yang dianjurkan 150 menit/minggu).
√ Konsumsi obat-obatan tertentu misalnya: obat-obatan yang berpengaruh terhadap testosteron dan sperma (spironolakton, sulfasalazin, kolkisin, allopurinol, antibiotik tertentu, simetidin, obat-obat herbal tertentu seperti ginkobiloba).
√ Keterpaparan terhadap suhu tinggi dan bahan berbahaya bagi fertilitas perempuan dan laki-laki, misalnya panas, radiasi sinar-X, logam dan pestisida.
◼️Penyebab Infertilitas Pada Perempuan
1. Gangguan ovulasi: dapat berupa gangguan siklus haid, yaitu ovarium polikistik.
2. Gangguan tuba dan pelvis, yang dapat disebabkan oleh:
~ Infeksi sistem reproduksi, terutama Chlamidia, gonore dan TB;
~ Endometriosis: ditemukan pada 25%-50% perempuan. Sekitar 30%-50% diantara penderitanya mengalami infertilitas, akibat perlekatan dan distrorsi anatomi panggul.
3. Gangguan uterus, termasuk mioma submukosum, polip
endometrium, dan leiomyoma.
◼️Penyebab Infertilitas Pada Laki-laki
1. Kelainan urogenital bawaan atau yang didapat.
2. Infeksi saluran urogenital.
3. Suhu skrotum yang meningkat (misalnya akibat adanya varikokel).
4. Kelainan endokrin.
5. Kelainan genetik.
6. Faktor imunologi.
7. Kelainan idiopatik, yang mungkin disebabkan oleh disrupsi endokrin karena polusi lingkungan, radikal bebas, atau kelainan genetik.
🍓🌷🍓
🔷PENYAKIT–PENYAKIT YANG PERLU DIWASPADAI
🔸HEPATITIS B
~ Cara Penularan:
A. Vertikal (95%) dari ibu pengidap Hepatitis B ke bayi yang dikandung atau dilahirkan.
B. Horizontal (3-5%) melalui hubungan seksual
√ Hubungan seksual tidak aman
dengan pengidap Hepatitis B.
√ Transfusi darah terkontaminasi
virus Hepatitis B.
√ Penggunaan jarum suntik bergantian yang terkontaminasi virus Hepatitis B.
Hepatitis B dapat menular melalui hubungan seksual maupun dari ibu hamil ke bayinya.
Hepatitis B adalah peradangan hati yang disebabkan oleh
virus Hepatitis B.
Virus Hepatitis B dapat ditemukan dalam cairan tubuh penderita seperti produk darah, cairan serebrospinal, cairan vagina dan cairan tubuh lainnya.
~ Gejala Hepatitis: Tidak khas bahkan sering tanpa gejala, ketika muncul gejala seringkali sudah terlambat, sudah sirosis bahkan kanker hati sehingga Hepatitis sering
disebut sebagai silent killer. Gejala yang dapat timbul:
√ Demam.
√ Mual dan muntah.
√ Rasa lelah.
~ Pencegahan Hepatitis B pada catin:
a. Menghindari faktor risiko penularan Hepatitis B.
b. Imunisasi Hepatitis B. Vaksin Hepatitis B diberikan dalam 3 dosis, yaitu pada bulan ke-0, 1 dan 6.
~ Bila sudah terdeteksi Hepatitis B:
1. Segera konsultasi ke dokter.
2. Perlukaan pada kulit harus selalu dibalut.
3. Tidak berbagi peralatan pribadi seperti pisau cukur, sikat gigi, sisir, gunting kuku dengan orang lain.
Hepatitis B dapat menular melalui hubungan seksual maupun dari ibu hamil ke bayinya
🔸DIABETES MELITUS
Skrining Diabetes Melitus diperlukan untuk menyiapkan calon ibu agar dapat menjalani kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat.
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah ≥ 200 mg/dL (pada pemeriksaan gula darah sewaktu).
~ Gejala DM
√ Trias DM (banyak minum, banyak makan, sering kencing).
√ Mudah lelah dan mengantuk.
√ Penglihatan kabur.
√ Penurunan berat badan meskipun nafsu makan mengalami peningkatan.
√ Bila terdapat luka lebih sulit sembuh.
√ Masalah pada kulit (misalnya gatal-gatal, iritasi dan lain-lain).
~ Dampak DM dalam Kehamilan:
√ Berat badan bayi lahir di atas normal atau bayi lahir besar.
√ Bayi berisiko mengalami hiperbilirubinia (kuning).
√ Peningkatan risiko kelahiran prematur (lahir sebelum waktunya).
√ Peningkatan risiko hipertensi dalam kehamilan.
√ Peningkatan risiko diabetes pada kehamilan berikutnya.
√ Bayi berisiko mengidap diabetes saat dewasa.
🔸MALARIA
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sekelompok parasit plasmodium yang hidup dalam sel darah merah.
~ Penularan Malaria:
Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasite plasmodium. Malaria juga dapat ditularkan melalui transfusi darah yang terkontaminasi parasite plasmodium. Malaria tidak dapat ditularkan secara kontak langsung dari satu manusia ke manusia lainnya.
~ Dampak Malaria pada catin:
Malaria bisa menyebabkan anemia pada catin dan kelak dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janinnya. Anemia pada kehamilan dapat menyebabkan keguguran, risiko perdarahan saat melahirkan, bayi lahir sebelum waktunya, dan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).
~ Pencegahan Malaria pada catin:
√ Penggunaan kelambu saat tidur.
√ Tutup pintu dan jendela menggunakan kawat atau kasa atau kelambu nilon.
√ Gunakan pakaian pelindung yang menutupi lengan dan kaki saat keluar rumah.
√ Gunakan obat atau krim anti nyamuk.
🔸TORCH
TORCH adalah penyakit yang disebabkan oleh Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes simplex virus II (HSV-II) serta virus lainnya.
~ Penularan TORCH:
▪️Penularan aktif : Konsumsi makanan dan sayuran yang terkontaminasi virus TORCH dan tidak dimasak sempurna. Makanan atau sayuran dapat terkontaminasi virus TORCH dari kotoran hewan seperti kucing, anjing, ayam, burung, dan lain-lain.
▪️Penularan pasif: Dari ibu hamil pengidap TORCH ke janin.
~ Dampak TORCH pada catin:
√ Infertilitas (baik catin perempuan maupun laki-laki).
√ Kelak jika hamil dapat mengakibatkan kecacatan pada janin, misal kelainan saraf, mata, telinga, otak (mikrosefali atau hidrosefalus), kelainan paru-paru, limpa, terganggunya fungsi motorik, dan lain-lain.
~ Pencegahan TORCH pada catin:
√ Vaksinasi MMR (Mumps Measles Rubella) untuk mencegah komponen Rubella dari TORCH dilakukan 3-6 bulan dari rencana hamil.
√ Perilaku hidup bersih dan sehat: cuci tangan pakai sabun, mencuci bahan makanan (sayuran, buah, dan lainnya) dengan air bersih yang mengalir, dan memasak makanan sampai matang sempurna.
Skrining Malaria dan TORCH diperlukan untuk menyiapkan calon ibu agar dapat menjalani kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat.
🔷PENYAKIT GENETIK YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEHAMILAN DAN KESEHATAN JANIN
🔸THALASSEMIA
Pasangan pembawa sifat Thalassemia berisiko menurunkan penyakit Thalassemia kepada anak kandung dan keturunannya.
Orang dengan Thalassemia minor atau pembawa sifat tampak sehat dan dapat tidak menunjukkan gejala.
Thalassemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah akibat kekurangan protein pembentuk sel darah merah yang menyebabkan sel darah merah mudah pecah, sehingga penderita mengalami kurang darah berat yang dapat mengancam jiwa. Penyakit ini diturunkan oleh kedua orang tua pembawa sifat Thalassemia kepada anak kandung dan keturunannya.
~ Terdapat 2 jenis Thalassemia yaitu: Thalassemia Minor dan Thalassemia Mayor. Orang dengan Thalassemia Minor atau pembawa sifat tampak sehat dan dapat tidak menunjukkan gejala. Sedangkan orang dengan Thalassemia Mayor memerlukan pengobatan dan transfusi darah rutin seumur hidup serta memiliki usia harapan hidup yang relatif pendek.
~ Deteksi dini Thalassemia pada catin:
√ Memiliki riwayat penyakit keluarga dengan anemia atau pasien Thalassemia.
√ Pucat dan lemah.
√ Riwayat transfusi berulang.
√ Pemeriksaan darah dan analisis Hb.
~ Dampak Thalassemia pada catin:
Jika kedua pasangan catin merupakan pembawa sifat Thalassemia dan kelak hamil, maka berisiko (25%) melahirkan anak dengan Thalassemia Mayor.
~ Pencegahan Thalassemia bagi catin:
Program pengelolaan penyakit Thalassemia pada catin ditujukan untuk mencegah kelahiran anak dengan Thalassemia Mayor, melalui:
√ Skrining Thalassemia sedini mungkin atau sebelum menikah pada catin laki-laki dan perempuan untuk mengetahui apakah pasangan catin merupakan pembawa sifat Thalassemia.
√ Jika kedua pasangan catin pembawa sifat Thalassemia memutuskan untuk tetap menikah, anjurkan untuk menghindari kehamilan dengan selalu menggunakan kontrasepsi.
Pasangan pembawa sifat Thalassemia berisiko menurunkan penyakit Thalassemia kepada anak kandung dan keturunannya. Orang dengan Thalassemia minor atau pembawa sifat tampak sehat dan dapat tidak menunjukkan gejala.
🔸HEMOFILIA
Apabila salah satu pasangan adalah penderita atau pembawa sifat Hemofilia, maka berisiko menurunkan penyakit Hemofilia kepada anak kandung dan keturunannya. Orang dengan Hemofilia tampak sehat dan dapat tidak menunjukkan gejala.
Hemofilia adalah penyakit atau gangguan faktor pembekuan darah dalam tubuh yang menyebabkan perdarahan sulit berhenti atau berlangsung lebih lama.
Penyakit ini diturunkan oleh salah satu atau kedua orang tua kepada anak kandung dan keturunannya. Pada wanita, kelainan ini bersifat resesif sebagai pembawa sifat sedangkan pada laki-laki dapat muncul gejala ringan hingga berat.
~ Gejala Hemofilia:
√ Perdarahan sulit berhenti atau berlangsung lebih lama misal pada luka, cedera, operasi, cabut gigi, pasca suntikan, dan pasca imunisasi suntik. Tingkat keparahan tergantung dari jumlah faktor pembekuan di dalam darah.
√ Gejala lain berupa memar pada kulit bila terbentur persendian bengkak dan nyeri, mimisan, sering muntah, sakit kepala, cepat lelah, dan penglihatan ganda.
~ Dampak Hemofilia pada catin:
Jika salah satu catin merupakan pembawa sifat atau penderita Hemofilia dan kelak hamil, maka berisiko melahirkan anak laki-laki dengan Hemofilia atau anak perempuan pembawa sifat Hemofilia.
~ Pencegahan Hemofilia bagi catin:
Untuk mencegah risiko kelahiran anak dengan Hemofilia dilakukan:
√ Skrining Hemofilia sedini mungkin atau sebelum menikah pada catin laki-laki dan perempuan untuk mengetahui apakah pasangan catin merupakan pembawa sifat atau penderita Hemofilia.
√ Jika salah satu catin merupakan pembawa sifat atau penderita Hemofilia dan memutuskan untuk tetap menikah, anjurkan penggunaan kontrasepsi untuk menghindari kehamilan.
🔸INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)
IMS adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Klasifikasi IMS berdasarkan 8 gejala atau tanda:
1. Duh Tubuh Uretra: GO, Chlamydia.
2. Duh Tubuh Vagina: GO, Trikomoniasis, Candidosis Vaginalis, Vaginosis Bakteri.
3. Ulkus Genital: Sifilis, Ulkus Mole (Chancroid), dengan vesikel: Herpes Genitalis.
4. Vegetasi Genital: Kondilomata Akuminata.
5. Bubo Inguinal: Limfogranuloma Venereum, Chancroid.
6. Nyeri perut bawah: merupakan manifestasi dari penyakit-penyakit IMS.
7. Pembengkakan skrotum.
8. Konjungtivitis Neonatorum.
🔸JENIS IMS, GEJALA DAN PENCEGAHAN
▪️Gonore (Kencing Nanah)
√ Gejala: Pada laki-laki: Duh tubuh uretra, kental, putih kekuningan atau mukopurulen. Pada perempuan: Seringkali tanpa gejala, bila ada duh tubuh putih atau kuning terutama di daerah mulut rahim (perlu pemeriksaan dalam). Komplikasi bisa menyebabkan mandul, kehamilan di luar rahim.
Bila bayi lahir dari ibu Gonore dapat mengalami konjungtivitis Gonore dengan gejala mata sembap, kemerahan pada satu atau kedua mata, dan mata mengeluarkan banyak nanah.
√ Pencegahan: Tidak berhubungan intim, setia pada pasangan dan menggunakan kondom. Segera periksa jika ada keluhan dan minum obat sesuai anjuran.
▪️Sifilis (Raja Singa)
√ Gejala: Luka atau koreng, jumlahnya biasa satu, bulat atau lonjong, dasar bersih dengan perabaan kenyal sampai keras, tidak ada rasa nyeri pada penekanan.
Kelenjar getah bening di lipat paha bagian dalam membesar, kenyal, juga tidak nyeri pada penekanan.
√ Pencegahan: Tidak berhubungan intim, setia pada pasangan, menggunakan kondom. Segera periksa jika ada keluhan dan minum obat sesuai anjuran.
▪️Herpes Genitalis
√ Gejala: Herpes genital pertama: diawali dengan bintil - lentingan - luka atau erosi berkelompok, di atas dasar kemerahan, sangat nyeri, pembesaran kelenjar lipat paha, kenyal dan disertai gejala sistemik.
Herpes genital kambuhan: Timbul bila ada faktor stres pikiran, hubungan seksual berlebihan, kelelahan dan lain-lain. Umumnya lesi tidak sebanyak dan seberat lesi pertama.
√ Pencegahan: Tidak berhubungan intim, setia pada pasangan, menggunakan kondom dan hindari faktor pencetus.
▪️Klamidia
√ Gejala: Biasanya tidak menimbulkan gejala, nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan seksual, keputihan, rasa panas atau gatal di sekitar vagina atau penis.
√ Pencegahan: Tidak berhubungan intim, setia pada pasangan dan menggunakan kondom. Segera periksa jika ada keluhan dan minum obat sesuai anjuran.
▪️Kondilomata Akuminata (Jengger Ayam)
√ Gejala: (1) Bentuk datar (flat), (2) Bentuk papul, (3) Bentuk verukosa Terutama pada daerah yang lembab. Pada wanita dapat menimbulkan kanker mulut rahim.
√ Pencegahan: Tidak berhubungan intim, setia pada pasangan, menggunakan kondom dan jaga kebersihan alat kelamin.
▪️HIV
(Human Immunodeficiency Virus) merupakan kuman atau virus penyebab AIDS.
▪️AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala atau penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh yang didapat dari infeksi HIV.
Infeksi HIV ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh manusia.
~ Beberapa cara yang berisiko menularkan HIV diantaranya:
1. Hubungan seks tidak aman. Pada saat berhubungan seks tanpa kondom, HIV dapat menular dari darah orang yang terinfeksi, cairan mani atau sperma atau cairan vagina langsung ke aliran darah pasangannya, atau melalui selaput mukosa yang berada di bagian dalam vagina, penis atau dubur.
2. HIV dapat menular melalui transfusi darah yang mengandung HIV atau melalui alat tindakan medis lain yang tercemar HIV.
3. Penggunaan jarum suntik bersama atau bergantian pada Pencandu narkoba suntik berisiko tertular HIV.
4. HIV menular dari ibu ke bayi pada saat kehamilan, persalinan, dan ketika menyusui (Penularan HIV dari Ibu ke Anak).
~ HIV tidak menular melalui:
√ Makan atau minum bersama, memakai peralatan makan atau minum mereka.
√ Bersentuhan, berjabat tangan, berpelukan.
√ Hidup serumah, menggunakan wc atau toilet bersama, berenang bersama.
√ Bergantian pakaian, handuk, saputangan.
√ Hubungan sosial lainnya.
√ Gigitan serangga.
~ Waspada, HIV tidak menunjukkan gejala!
√ Orang yang terinfeksi HIV terlihat biasa saja tetapi bisa menularkan lewat pertukaran cairan tubuh atau jarum suntik.
√ Orang yang terinfeksi HIV terlihat sehat hingga 5 tahun sejak terinfeksi virus tersebut.
√ Tergantung tingkat kekebalan tubuh seseorang dan pengobatan yang diberikan hingga kemudian penderita AIDS meninggal karena infeksi oportunistik.
√ Setelah lewat masa 5 tahun, mulai tampak gejala akibat system kekebalan tubuh yang turun sehingga penyakit lain yang masuk ke tubuh tidak dapat ditangkis.
√ Setelah seseorang terinfeksi HIV, dia terlihat biasa saja seperti halnya orang lain karena tidak menunjukkan gejala klinis. Tetapi orang tersebut bisa menularkan virus HIV melalui penularan cairan tubuh (darah, cairan sperma, cairan vagina, ASI).
√ Masa Inkubasi bisa terjadi selama 5-10 tahun.
√ Setelah itu orang tersebut mulai menunjukkan kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh setelah terinfeksi HIV.
√ Setelah lewat masa 5 tahun, mulai tampak gejala akibat system kekebalan tubuh yang turun sehingga penyakit lain yang masuk ke tubuh tidak dapat ditangkis.
🔸HIV/AIDS DAPAT DICEGAH
√ Tidak melakukan hubungan seksual yang berisiko.
√ Masing-masing setia pada pasangan dan tidak melakukan hubungan seks dengan orang lain.
√ Gunakan kondom secara benar setiap kali berhubungan seks apabila salah satu pasangan ada yang menderita HIV positif atau status HIV pada pasangan belum diketahui.
√ Menggunakan jarum bergantian berisiko menularkan HIV dalam jarum yang tercemar darah. Namun apapun bentuknya, hindari NARKOBA karena hanya akan merugikan diri sendiri.
√ Jangan gunakan jarum, alat suntik, atau alat peluka (alat penembus) kulit lainnya (tindik atau tato) secara bergantian. Penularan akan lebih mudah terjadi melalui darah.
🔸Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)
√ Apabila salah satu atau kedua catin mempunyai faktor risiko maka lakukan tes HIV.
√ Jika salah satu atau kedua catin mengidap HIV, minum obat ARV sesuai anjuran secara teratur seumur hidup.
√ Setelah menikah, pasangan ODHA harus minum obat ARV dan selalu menggunakan kondom setiap berhubungan seksual.
√ Jika pasangan ODHA ingin memiliki anak, rencanakan kehamilan yang aman, konsultasikan dengan tenaga kesehatan.
√ Lakukan tes HIV pada saat pemeriksaan ANC triwulan 1, dan berikan ARV Profilaksis pada bayi dari Ibu HIV.
🔷INFEKSI SALURAN REPRODUKSI (ISR) JENIS ISR, MASA INKUBASI, GEJALA, KOMPLIKASI, PENCEGAHAN
🔸Kandidiasis Vaginalis
~ Gejala: Pruritus vulva, inflamasi pada introitus pada introitus dan labia, disertai edema atau fisura, duh tubuh vagina bergumpal, putih, kadang-kadang dapat kental, atau kekuningan pH vagina <4,5.
~ Komplikasi: Kulit sekitar vulva lece.
~ Pencegahan: Jaga kebersihan alat kelamin.
🔸Vaginosis Bacterial
~ Masa Inkubasi: Beberapa hari sampai 4 minggu.
~ Gejala: Vagina berbau amis terutama setelah hubungan seksual, duh tubuh vagina tidak terlalu banyak, homogen, putih keabu-abuan, melekat pada dinding vagina, tidak ada tanda inflamasi, pH vagina > 4,7, tes amin (+).
~ Komplikasi: Pada perempuan Hamil dapat menyebabkan ketuban pecah dini, kelahiran prematur, bayi berat badan lahir rendah
🔸Trikomoniasis
~ Masa Inkubasi: Beberapa hari sampai 4 minggu.
~ Gejala: Duh tubuh vagina homogen, banyak, purulen, kadang-kadang berbusa, mukosa vagina eritema, berbau seperti ikan busuk, dapat disertai pruritus vulva, pH vagina > 5,0.
~ Komplikasi: Pada perempuan hamil dapat menyebabkan partus prematur, bayi berat badan lahir rendah.
🔸KANKER
√ Faktor Resiko
▪️Riwayat kehamilan pertama pada usia lebih dari 35 tahun.
▪️Perempuan usia lebih dari 40 tahun lebih sering terkena kanker payudara.
▪️Perempuan yang menopause pada usia lebih 50 tahun.
▪️Perempuan yang riwayat haid pertama kurang dari usia 12 tahun.
▪️Perempuan yang belum pernah melahirkan atau yang tidak pernah menyusui.
▪️Perempuan yang memiliki riwayat tumor jinak.
▪Riwayat keluarga.
🔸Kanker Payudara
Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara.
√ Faktor Resiko
▪️Merokok atau terpapar asap rokok.
▪️Ibu atau saudara ibu atau klien memiliki kanker payudara.
▪️Menopause (berhenti haid) > 50 tahun.
▪️Menstrurasi pertama kali sebelum usia 12 tahun.
▪️Tidak memiliki anak atau infertilitas.
▪️Melahirkan anak pertama setelah usia 35 tahun.
▪️Tidak pernah menyusui.
▪️Riwayat adanya penyakit tumor jinak payudara.
▪️Riwayat penyakit kanker pada anggota keluarga lainnya.
▪️Diet dan faktor yang berhubungan dengan diet (peningkatan berat badan atau obesitas, pola makan yang buruk, tinggi lemak dan rendah serat, mengandung zat pengawet atau pewarna, minuman beralkohol).
√ Tanda-tanda yang terlihat dengan memperlihatkan payudara antara lain:
▪️Penambahan ukuran atau besar yang tidak biasa pada payudara.
▪️Salah satu payudara menggantung lebih rendah dari biasanya.
▪️Lekukan seperti lesung pipit pada kulit payudara.
▪️Pembengkakan pada lengan bagian atas.
▪️Perubahan penampilan puting payudara.
▪️Keluar cairan seperti susu atau darah dari salah satu puting.
▪️Benjolan pada payudara.
▪️Pembesaran kelenjar getah bening pada lipat ketiak (axilia).
√ Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
~ SADARI (pemerikSAan payuDAra sendiRI) yang dilakukan pada hari ke 7-10 dihitung mulai dari hari pertama haid, atau bagi yang telah menopause atau tidak haid karena KB dilakukan rutin setiap bulan pada tanggal yang sama
~SADANIS (pemerikSAan payuDAra kliNIS) oleh tenaga kesehatan yaitu dokter atau bidan, sebaiknya dilakukan 1 kali/tahun minimal 3-5 tahun sekali atau bila terdapat kelainan pada saat melakukan SADARI.
▪️Pemeriksaan Ultrasonography (USG).
USG dilakukan terutama untuk membuktikan adanya massa kistik dan solid atau padat yang mengarah pada keganasan, dan pada perempuan di bawah usia 40 tahun.
▪️Pemeriksaan Skrining Mammografi.
Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala, yaitu pada perempuan usia 40 – 50 tahun setiap 2 tahun sekali dan setiap 1 tahun sekali pada perempuan di atas 50 tahun kecuali yang mempunyai faktor risiko.
🍓🌷🍓
🔷DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SADARI
SADARI (perikSA payuDAra sendiRi)
Sadari dilakukan pada hari ke 7-10 dihitung mulai dari hari pertama haid.
~ Langkah 1:
▪️Mulai dengan melihat payudara anda di cermin dengan posisi kedua lengan di samping tubuh. Kemudian angkat kedua tangan ke atas dan perhatikan apakah ada perubahan pada. payudara.
▪️Anda harus melihat.
▪️Perubahan payudara dari ukuran, bentuk, dan warna kulit atau ada kerutan pada kulit (kulit jeruk) atau ada cekungan atau ada tarikan kulit ke dalam.
▪️Jika anda melihat perubahan berikut ini, segera anda ke dokter untuk berkonsultasi.
▪️Perubahan ukuran dan bentuk payudara.
▪️Kulit payudara mengeras, mengelupas, mengerut seperti kulit jeruk, atau terdapat cekungan seperti lesung pipit.
▪️Perubahan pada puting, seperti puting tertarik ke dalam atau keluar cairan dari puting.
▪️Benjolan atau kelainan lainnya dari payudara.
▪️Kemerahan, nyeri, ruam-ruam, atau bengkak.
▪️Letakkan kedua tangan di pinggang sambil menekan agar otot dada berkontraksi dan perhatikan apakah terjadi perubahan pada payudara.
~ Langkah 2:
Kemudian Bungkukkan badan untuk melihat apakah kedua payudara menggantung seimbang.
~ Langkah 3:
Kemudian, dilakukan perabaan payudara. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sambil berdiri atau berbaring, bila dalam keadaan berbaring sebaiknya letakkan sebuah bantal di bawah pundak sisi payudara yang akan diperiksa.
~ Langkah 4:
Angkat salah satu lengan keatas dan tekuk siku sehingga tangan memegang bagian atas punggung atau kepala, kemudian dengan menggunakan permukaan jari tangan yang lain raba dan tekan payudara dengan gerakan melingkar dimulai dari bagian luar yaitu tepi payudara sampai ke bagian dalam yaitu puting, selanjutnya cubit areola puting apakah keluar cairan atau tidak, cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke daerah ketiak. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan.
~ Langkah 5:
Dalam posisi berbaring tekuk salah satu siku sehingga tangan menyentuh kepala belakang. Kemudian dengan tangan yang lain rasakan apakah terdapat benjolan atau penebalan. Pastikan untuk memeriksa daerah yang berada diantara payudara, dari atas sampai bawah, kiri kanan, dari tulang pundak.
🔷KANKER LEHER RAHIM (SERVIKS) PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO
Human Papiloma Virus (HPV) Penyebab Kanker Leher Rahim.
1. Berganti-ganti pasangan seksual atau berhubungan dengan pria yang sering berganti pasangan.
2. Ibu atau kakak yang menderita kanker leher rahim.
3. Perokok Aktif maupun Pasif.
4. Penurunan daya tahan tubuh.
5. Menikah atau melakukan hubungan seksual sebelum usia 17 tahun.
6. Perempuan yang melahirkan banyak anak.
7. Terpapar Infeksi Menular Seksual (IMS).
Kanker Leher Rahim adalah keganasan yang terjadi dan berasal dari sel leher rahim.
~ Faktor Resiko
√ Usia muda saat pertama kali melakukan hubungan seksual (usia < 20 tahun).
√ Memiliki banyak pasangan seksual (perempuan atau pasangannya).
√ Riwayat pernah mengalami IMS.
√ Ibu atau saudara perempuan yang memiliki kanker leher rahim.
√ Hasil tes pap sebelumnya yang tidak normal.
√ Merokok atau terpapar asap rokok.
√ Penurunan kekebalan tubuh (imunosupresi) seperti yang terjadi pada penderita HIV/AIDS ataupun pada penggunaan kortikosteroid untuk jangka waktu yang lama.
Pencegahan primer kanker leher rahim dilakukan melalui vaksinasi HPV secara mandiri.
Deteksi dini kanker leher rahim dianjurkan untuk perempuan usia 30-50 tahun yang berhubungan seksual dan bisa dilakukan tahun, minimal 3-5 tahun sekali.
🔸Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dapat Dilakukan Dengan Tes Iva (Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat) Dan Pap Smear
~ Perbedaan IVA dan Pap Smear antara lain:
√ Hasil tes IVA dapat segera diketahui 1 menit setelah dioles asam asetat. Sedangkan Pap smear membutuhkan waktu 1-2 minggu kemudian.
√ Tes IVA dapat dilakukan kapan saja kecuali dalam keadaan hamil atau haid yang banyak.
√ Biaya pemeriksaan tes IVA lebih murah dibandingkan dengan Pap Smear.
~ Deteksi dini kanker leher rahim dapat dilakukan di Dokter atau Bidan, Puskesmas, Klinik swasta, Rumah Sakit.
~ Pada stadium awal umumnya kanker leher rahim tidak memiliki gejala. Pada stadium lanjut, gejalanya antara lain:
√ Pendarahan pasca hubungan seksual.
√ Pendarahan tidak normal dari vagina mulai bercak-bercak hingga menggumpal disertai bau busuk.
√ Keputihan berbau busuk.
√ Nyeri pinggang saat buang air kecil dan buang air besar.
🔷KEHIDUPAN SEKSUAL SUAMI ISTRI
Dipengaruhi oleh faktor:
1. Faktor Fisik
~ Ada atau tidaknya penyakit.
~ Pola hidup.
~ Pengobatan tertentu.
2. Faktor Psikis
~ Ada atau tidaknya stress.
~ Kejenuhan.
~ Suasana harmonis.
Gangguan kehidupan seksual dapat terjadi pada suami (laki-laki) ataupun istri (perempuan). Komunikasikan apa yang menjadi kebutuhan seksual dari masing-masing pasangan agar suami istri dapat menikmati kehidupan seksual yang sehat dan berkualitas.
🔷GANGGUAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
🔸PEREMPUAN
1. Gangguan dorongan seksual, misalnya dorongan seksual hipoaktif (frigid) atau hiperaktif (nimfomania).
Gangguan bangkitan seksual, yaitu vagina yang kurang mengeluarkan cairan meskipun sudah dalam keadaan cukup terangsang.
2. Rasa sakit atau tidak nyaman di kelamin dan sekitarnya setiap kali berhubungan seksual.
3. Tidak bisa atau sulit untuk mencapai orgasme saat berhubungan seksual.
🔸LAKI-LAKI
1. Gangguan dorongan seksual, misalnya dorongan seksual hipoaktif (frigid) atau hiperaktif (nimfomania). Disfungsi ereksi (impotensi), hal ini dapat disebabkan oleh faktor fisik misalnya karena menderita diabetes melitus atau faktor psikis misalnya karena stres.
2. Gangguan ejakulasi, yaitu ejakulasi dini atau justru ejakulasi yang terhambat.
3. Gangguan orgasme, yaitu tidak bisa merasakan orgasme.
🔷MENCEGAH GANGGUAN SEKSUAL
Komunikasi adalah hal yang sangat penting.
Tidak mengonsumsi obat kuat atau ramuan yang kandungan dan indikasinya tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Gaya Hidup Sehat Makan bergizi seimbang, aktivitas fisik dan olahraga, serta tidak merokok.
🔷MENJAGA KESEHATAN JIWA DAN HARMONISASI PASANGAN SUAMI ISTRI
Saling mengenali dan memahami karakter pasangan penting untuk mewujudkan keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera.
Sehat jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberi kontribusi untuk komunitasnya.
~ Ciri-ciri Sehat Jiwa:
√ Perasaan sehat dan bahagia.
√ Menyadari kemampuan diri.
√ Merasa nyaman terhadap diri sendiri.
√ Dapat menerima orang lain apa adanya.
√ Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain.
√ Mampu memenuhi kebutuhan hidup.
√ Mampu menghadapi tantangan hidup.
√ Mempunyai sikap positif terhadap diri dan orang lain.
Sebelum memasuki jenjang pernikahan, setiap catin harus mengenali karakteristik dari masing-masing pasangan sehingga terwujud keluarga yang sehat, bahagia, dan sejahtera. Pasangan suami istri yang dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing yang sudah menjadi komitmen bersama.
√ Saling mengerti, menghormati, menghargai, dan menutupi kekurangan masing-masing pasangan kepada orang lain.
√ Bersama-sama menjaga kesehatan keluarga.
🔷KESETARAAN PERAN SUAMI ISTRI DALAM RUMAH TANGGA
Pernikahan yang ideal dapat terjadi ketika suami dan istri saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Pernikahan yang bahagia harus terbebas dari tindakan kekerasan dalam rumah tangga.
Pernikahan yang ideal dapat terjadi ketika suami dan istri saling menghormati dan menghargai satu sama lain, misalnya:
1. Pengambilan keputusan di rumah tangga dilakukan secara bersama dan tidak memaksakan ego masing-masing.
2. Perencanaan kehamilan dan keikutsertaan ber-KB merupakan keputusan dan tanggung jawab bersama suami dan istri.
3. Suami memberikan dukungan selama proses kehamilan, melahirkan, dan pengasuhan anak.
4. Suami mendukung pelaksanaan ASI eksklusif.
5. Suami istri saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga, pengasuhan, dan pendidikan anak.
🔷TINDAK KEKERASAN YANG MENGGANGGU PERNIKAHAN
1. Kekerasan Fisik.
Misal: Memukul, menendang, menampar, menjambak rambut, menyulut dengan rokok, melukai.
2. Kekerasan Psikis.
Misal: Menghina, mengeluarkan komentar yang merendahkan, melarang pasangan mengunjungi saudara atau teman, mengancam.
3. Kekerasan Seksual.
Misal: Memaksa dan menuntut berhubungan seksual, melakukan hubungan seksual yang tidak aman.
4. Penelantaran.
Misal: Tidak memberi nafkah lahir atau batin.
5. Eksploitas.
Misal: Memanfaatkan, memperdagangkan dan memperbudak pasangan.
🔷SOLUSI MENGATASI TINDAK KEKERASAN
Apabila terjadi tindak kekerasan, maka sebaiknya suami maupun istri berupaya mencari solusi lebih dahulu dengan cara berdialog atau mencari bantuan atau mediasi dengan menceritakan kejadian kepada orang tua, teman dekat atau kerabat yang terpercaya.
Langkah-langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah:
1. Mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) untuk mendapatkan penanganan pada luka fisik maupun psikis, dan atau rujukan.
2. Melapor ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) atau Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
3. Melapor ke polisi (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak atau UPPA).
4. Mendapatkan pendampingan dari tokoh agama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), psikolog atau Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
🔷GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
1. Melakukan Aktivitas Fisik.
2. Konsumsi Buah dan sayur.
3. Tidak Merokok.
4. Tidak Konsumsi alkohol.
5. Membersihkan Lingkungan.
6. Menggunakan Jamban Sehat.
7. Memeriksa Kesehatan secara Berkala.
Menerapkan perilaku hidup sehat melalui GERMAS.
GERMAS adalah suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. GERMAS bertujuan agar masyarakat berperilaku sehat sehingga berdampak pada Kesehatan terjaga.
√ Produktif.
√ Lingkungan bersih.
√ Biaya untuk obat berkurang.
~ Pelaksanaan GERMAS melalui:
1. Melakukan aktivitas fisik.
2. Konsumsi sayur dan buah.
3. Tidak merokok.
4. Tidak Mengonsumsi alkohol.
5. Memeriksakan kesehatan secara berkala.
6. Membersihkan lingkungan.
7. Menggunakan jamban sehat.
Demikian.
Semoga bermanfaat.
🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
💎Tanya Jawab💎
0️⃣1️⃣ Eyang Jenni ~ Depok
Bagaimana ya kalau yang diabet itu suami nya?
🍓Jawab:
Apakah maksud pertanyaan eyang jenni adalah, bagaimana jika calon suami pengantin yang diabet. Begitukah eyang?
Sebelum menikah baiknya masing-masing calon pengantin saling mengetahui riwayat kesehatan pasangannya, agar bisa saling menerima, beradaptasi jika sudah menikah dan Catin bisa mengerti dan memahami resiko kesehatan diri sendiri maupun pasangan.
Adanya kursus Catin yang ditetapkan oleh Dirjen Bimas Islam adalah meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang kehidupan rumah tangga atau keluarga dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah serta mengurangi angka perselisihan, perceraian, dan kekerasan dalam rumah tangga.
Dan pemeriksaan kesehatan Catin bertujuan sebagai penapisan adanya penyakit agar dapat ditangani secara dini.
Kalau calon suami penderita DM, beresiko terjadi penurunan gairah seks karena disebabkan beberapa faktor diabetes seperti kelelahan, perubahan hormonal, stres, depresi, dan efek samping pengobatan.
Diabetes juga dapat menimbulkan nyeri atau mati rasa pada alat kelamin yang menyebabkan peredaman pada saat orgasme. Kondisi ini disebut diabetes neuropati.
Kondisi ini insyaallah dapat diringankan dengan pengobatan yang teratur, pola hidup sehat khusus penderita DM dan mengikuti anjuran dietnya dari dokter. Aamiin
🔹Afwan, belum lengkap informasinya ya. Anak saya yang laki-laki, diabetnya datang setelah 3 tahun nikah.
🍓Kalau DM nya terjadi setelah 3 tahun menikah, biasanya disebabkan karena pola hidup atau gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang kurang sehat dan kurang olahraga.
Tetap harus diperiksakan ke dokter ya eyang.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten
Bu bidan, sebenarnya bulu dalam vagina itu harus di cukur atau harus rajin dicukur seperti begitu bu bidan?
🍓Jawab:
Ukhti Fitri, mungkin maksudnya, rambut kemaluan ya.
Sebaiknya dicukur, jika panjang dan mempengaruhi kebersihan area kewanitaan.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Yuli ~ Jombang
Assalamualaikum bu bidan,
1. Saya pernah baca bahwa IUD ada berbagai macam ukuran, bagaimana caranya menentukan ukuran yang pas untuk kita?
2. Dari cerita beberapa teman, setelah pasang IUD mengalami pendarahan (darah campur lendir) berapa lama pendarahan tersebut bisa dikatakan wajar?
3. Setelah IUD terpasang, teraba keras dari luar serviks, apakah normal?
Terimakasih bu
🍓Jawab:
Waalaikumussalam wr.wb. Bunda Yuli
1. Dari hasil pemeriksaan ukuran panjang rahim yang dilakukan bidan atau dokter.
2. Setelah pemasangan IUD, memang ada pengeluaran darah sedikit (bisa berupa lendir campur darah) yang berasal dari dinding rahim dikarenakan mulut rahim yang membuka karena proses pemasangan IUD, hal ini wajar jika pengeluaran darahnya seperti darah haid. Darah haid yang normal berlangsung paling lama 15 hari, jika lebih dari 15 hari sebaiknya segera diperiksakan kembali ke bidan atau dokter.
3. Mungkin maksudnya saat bunda Yuli meraba benang IUD untuk deteksi keberadaan IUD, bunda Yuli meraba mulut rahimnya ada yang keras begitukah?
Jika iya, sebaiknya segera diperiksakan ke bidan atau dokter.
Wallahu a'lam
0️⃣4️⃣ iiK ~ Pku
Bu bidan, kedua anak perempuan kami tidak di sunat saat bayi.
Apakah akan ada pengaruh dimasa mendatang?
🍓Jawab:
InsyaAllah tidak berpengaruh di masa yang akan datang bunda Iik. Aamiin
Salah satu kontroversi yang masih terus bergulir di kalangan para orang tua adalah sunat pada bayi perempuan. Sebagian orang menganggap tindakan tersebut tidak manusiawi, sementara sebagian lain menganggapnya tuntunan budaya dan agama.
Dari segi medis, tidak ada rekomendasi rutin untuk melakukan sunat pada bayi perempuan.
Tindakan sunat bayi perempuan ini biasanya dilakukan dengan memotong atau melukai sedikit kulit penutup (prepusium) klitoris. Secara anatomis, tidak semua anak perempuan mempunyai prepusium yang menutupi klitoris maupun saluran kemih, sehingga sunat dinilai tidak perlu dilakukan pada setiap perempuan.
Pada tahun 2014 Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 6 Tahun 2014 bahwa sunat perempuan hingga saat ini tidak merupakan tindakan kedokteran karena pelaksanaannya tidak berdasarkan indikasi medis dan belum terbukti bermanfaat bagi kesehatan.
Hanya saja, pada keadaan tertentu seperti terdapatnya selaput di klitoris, dapat dilakukan pembukaan selaput tersebut. Dari sisi medis, belum ada penelitian berbasis bukti untuk mendukung tindakan rutin sunat pada perempuan. Risiko perdarahan yang besar dan kemungkinan menyebabkan kerusakan pada daerah genital perempuan menyebabkan prosedur ini tidak rutin dilakukan oleh banyak organisasi kesehatan dunia.
Wallahu a'lam
0️⃣5️⃣ Bunda Ika ~ Bandung
Bu Bidan, 3x persalinan plasenta selalu nempel kira-kira apakah penyebabnya?
Terimakasih
🍓Jawab:
Bunda Ika,
Faktor yang dapat menyebabkan plasenta janin lengket di dinding rahim, diantaranya:
1) Kontraksi rahim yang jelek.
2) Status gizi kurang atau buruk.
3) Posisi perlekatannya yang tidak baik.
4) Hipertensi selama kehamilan.
5) Ukuran plasenta terlalu kecil.
6) Kontraksi yang tidak kuat (Atonia uteri).
7) Riwayat kuret dan caesar.
8) Kehamilan di usia lanjut dan telah mengalami beberapa kali kehamilan.
9) Riwayat infeksi rahim,
ketuban pecah dini,
kehamilan bayi kembar.
10) Riwayat pernah mengalami retensio plasenta.
11) Perlekatan plasenta yang terlalu dalam, hingga mencapai dasar endometrium, jaringan otot (inkreta), atau selaput luar rahim (perkreta).
Wallahu a'lam
0️⃣6️⃣ Jenni ~ Depok
Ada 2 keponakan aku yang adiknya dengan haemoglobin rendah pada anak di usia SMP kelas 1, sampai HB nya 6 dan juga berulang, oleh dokter di transfusi, juga berulang.
Sedangkan kakak nya sewaktu sedang hamil terlihat sangat pucat tidak seperti sebelum nikah, waktu hendak melahirkan dari hasil lab nya HB hanya 8 lalu di transfusi dulu, lalu melahirkannya dengan cesar.
Pertanyaan saya:
1. Bagaimana mengatasi si adik yang masih di SMP kelas 3 sekarang agar bisa sehat?
2. Apakah bayi yang sekarang sudah di usia 1,5 tahun ini akan seperti bundanya juga?
Kami memang dengan keluarga riwayat kanker dan anemia, saya dan adik saya, perempuan juga. Eyang nya dari keponakan saya tersebut juga kanker.
🍓Jawab:
1. Anjurannya: Pastikan melakukan pola hidup sehat, penuhi asupan gizi, rutin minum vitamin penambah darah, dan rutin periksa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
2. Bisa jadi iya, seperti bundanya, jika melihat dari riwayat kesehatan keluarga.
Wallahu a'lam
0️⃣7️⃣ Frin ~ Surabaya
1. Keluarga kami ada riwayat ada yang kena miom atau tumor. Apakah itu bisa menurun ke anak cucu?
2. Keluarga kami juga ada yang tidak punya anak, apakah itu bisa nurun?
3. Bunda, putri kami sudah menikah 3 tahun jalan, awalnya dia santai karena sibuk dengan kerjaan dan sekarang ini mulai periksa kata dokternya di rahimnya itu terhalang seperti jaring-jaring atau selaput katanya waktu menstruasi tidak bisa tuntas, barusan ada tindakan operasi kecil untuk mengambil jaring-jaring tadi.
Mohon arahan bunda bagaimana kami harus ikhtiarnya, takut dengan riwayat keluarga kami tadi.
🍓Jawab:
1. Iya, Bisa
2. Benar bunda, infertil bisa karena faktor genetik.
3. Saran Ikhtiarnya:
Ikuti anjuran dokter yang menangani putrinya bunda, semoga Alloh ﷻ cepat menyehatkan putrinya bunda dan berkenan memberikan buah hati terbaik yang sehat. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin
Wallahu a'lam
0️⃣8️⃣ Astri ~ Bogor
Bu bidan, untuk minum pil KB katanya waktunya harus konsisten. Adakah toleransi plus minus waktunya bu? Apa harus benar-benar tepat jam-nya?
Terimakasih
🍓Jawab:
Sebaiknya pil KB diminum tepat waktunya bunda Astri, karena masa kerja 1 pil KB hanya 24 jam. Jadi, kalau bunda minum pil KB nya jam 8 malam, maka jam 8 malam besok masa kerjanya sudah habis.
Maka harus diminum teratur di jam yang sama ya Bun untuk mendapatkan manfaat KB yang maksimal.
Wallahu a'lam.
0️⃣9️⃣ Bila ~ Tegal
Bagaimana dikatakan keputihan atau lendir vagina itu normal? Kalau keluar setiap hari apa itu normal, sudah papsmear hasilnya normal. Katanya tidak merasa gatal, tapi kadang sakit setelah BAK tapi tidak selalu. Kadang tiba-tiba nyeri di pinggang, di USG rahim kakak saya bagus sudah ke Sp.OG minum obat jamur dan lain-lain tapi katanya masih sering keluar hampir setiap hari. Kira-kira bagaimana ya?
Terimakasih
🍓Jawab:
Bunda Bila,
Kakaknya bunda Bila ber-KB?
Seorang pekerja?
Apakah sedang capek akhir-akhir ini?
🔹Tidak bu. Sudah 6 bulanan keputihan.
Tidak KB dan tidak pekerja berat.
🍓Keputihan yang normal:
Yang tidak bau, tidak berwarna dan tidak gatal.
Keputihan bisa timbul karena:
1) Reaksi samping KB.
2) Stress atau kelelahan fisik maupun psikis.
3) Adanya penyakit tertentu, terutama penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi.
4) Kebersihan area kewanitaan yang kurang.
5) Dan lain-lain.
Bagian apa yang sakit setelah BAK bunda Bila?(Saluran kencingnya atau perut bagian bawah atau yang mana?)
Jika keluhan keputihannya terasa sangat mengganggu padahal hasil papsmear nya normal, sebaiknya diperiksakan lebih lanjut ke dokter Sp.OG untuk penanganan yang lebih tepat.
🔹Dibagian vagina dalam bu katanya.
🍓Berarti memang harus diperiksakan lebih lanjut ke dokter Sp.OG bunda.
Semoga kakaknya bunda Bila cepat disehatkan Alloh ﷻ kembali. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin
🔹Terimakasih bu.
🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Setiap catin, calon pengantin yang memeriksakan kesehatannya, selalu mendapatkan kartu calon pengantin sehat. Apa itu kartu calon pengantin sehat? Kartu calon pengantin sehat adalah bukti bahwa catin tersebut sudah memeriksakan kesehatannya di puskesmas.
♡ Saran dari hasil pemeriksaan kesehatan catin adalah:
1. { √ } Setelah menikah, dapat segera merencanakan kehamilan.
2. { √ } Menunda kehamilan sampai sampai catin perempuan berusia minimal 20 tahun.
3. { √ } Menunda kehamilan setelah pengobatan atau terapi sesuai anjuran dokter.
Agar ibu dan bayi sehat setiap kehamilan harus diinginkan, direncana kan dan dijaga perkembangannya dengan baik.
Catin harus mengetahui juga tentang kesehatan diri dan pasangan, yaitu tentang kesehatan reproduksi, kondisi penyakit yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi, seperti anemia, kekurangan gizi, infeksi menular seksual atau PMS termasuk HIV AIDS, penyakit menular lainnya, penyakit tidak menular dan penyakit genetik serta pelayanan kontrasepsi.
Pernikahan yang ideal adalah kehidupan berkeluarga harus didasari oleh rasa kasih sayang, saling menghargai dan menghormati pasangan. Selama pernikahan pasangan harus mengendalikan ego, mengambil keputusan bersama dan saling menghormati keputusan pasangan.
◼️Pernikahan Harus Terbebas Dari:
1. Kekerasan fisik misalnya memukul menjambak dan lain-lain.
2. Kekerasan psikis misalnya mengancam membentak dan lain-lain.
3. Kekerasan seksual misalnya memaksa dan menuntut hubungan seksual dan lain-lain.
4. Penelantaran rumah tangga misalnya tidak menafkahi dan lain-lain.
5. Eksploitasi misalnya memanfaatkan akan memperbudak pasangan dan lain-lain.
◼️Menjaga Kesehatan Catin:
~ Melakukan aktivitas fisik teratur seperti berolahraga.
~ Makan makanan yang bergizi seimbang.
~ Cek kesehatan secara rutin.
~ Hindari rokok, NAPZA dan minuman beralkohol.
◼️Perencanaan Kehamilan
Setiap kehamilan harus direncanakan, diinginkan dan dijaga perkembangannya dengan baik. Setiap catin harus dalam kondisi sehat dan terhindar dari penyakit ketika mempersiapkan kehamilan.
♡ Perlu diperhatikan bahwa:
1. Usia catin perempuan <20 tahun maka wajib tunda kehamilan hingga berusia minimal 20 tahun.
2. Bila catin mempunyai gangguan kesehatan, maka harus mendapat pengobatan terlebih dahulu sebelum hamil.
◼️Hindari Kehamilan 4 Terlalu:
1. Terlalu muda (<20 tahun).
2. Terlalu tua (>35 tahun).
3. Terlalu dekat jarak kehamilan (<2 tahun).
4. Terlalu banyak anak (>3 anak).
◼️Dampak Hamil Terlalu Muda Atau Terlalu Tua:
1. Kehamilan pada usia muda (<20 tahun): kesulitan dalam persalinan, hipertensi dalam kehamilan atau preeklamsia, keguguran, perdarahan dan risiko panggul sempit.
2. Kehamilan pada usia (>35 tahun) : Risiko hipertensi dalam kehamilan, diabetes melitus, preeklamsia, bayi berat lahir rendah, dan bayi lahir prematur.
◼️Pelayanan Kontrasepsi KB
Kontrasepsi KB berguna dalam merencanakan kehamilan, dengan mengatur kapan waktu yang tepat untuk hamil, mengatur jarak dan jumlah anak.
◼️Pemeriksaan Kesehatan
Yaitu berupa pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (jika diperlukan), pemeriksaan status gizi, skrining dan imunisasi tetanus, KIE atau konseling, serta pengobatan atau terapi dan rujukan sesuai indikasi.
◼️Kondisi Atau Penyakit Yang Perlu Diwaspadai:
1) Anemia dan kekurangan gizi.
2) HIV AIDS.
3) Infeksi menular seksual.
4) Hepatitis B.
5) Diabetes melitus.
6) Malaria.
7) Penyakit genetik.
◼️Khusus Catin Perempuan
1) harus mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti hati, daging sapi, sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, ikan dan daging ayam.
2) Mengkonsumsi tablet tambah darah. Jika anemia, maka obati, hingga hb-nya normal yaitu (≥12 mg/dl).
Aturan minum tablet tambah darah bagi catin perempuan yaitu:
♡ TTD diminum secara teratur 1 tablet setiap minggu.
♡ TTD di minum setelah makan, dengan air putih atau jus buah.
♡ TTD jangan diminum dengan teh, kopi atau susu.
♡ Jika anemia, minum TTD sesuai dengan anjuran dokter.
Ayo periksa kesehatan sebelum menikah, karena catin sehat, modal keluarga sehat dan generasi berkualitas.
Aamiin
Terima kasih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar