OLeh : Ustadz M. Lukmanul Hakim
💘M a T e R i💘
🌸MEMBANGUN KEISTIQOMAHAN SHALAT DHUHA DI ANTARA KESIBUKAN HARIAN
Oleh : M. Lukmanul Hakim, S.Pd.I
Pendiri dan Pembina Komunitas Dhuha Ummat (KODHAM)
Dhuha Learning (The Article Series)
Sahabat-sahabat peserta kajian online yang di rahmati Alloh ﷻ.
Setiap pagi hari tentu saja kita disibukkan dengan berbagai pekerjaan yang tiada hentinya setiap hari, terus berulang dan berulang.
Hakikat sebenarnya mengapa kita sibuk adalah mencari keridhoan Alloh ﷻ dengan bekerja sesuai dengan profesi harian kita antara lain mengurus rumah tangga, mencari nafkah, tugas mencari atau berbagi ilmu dan masih banyak kesibukan lainnya.
Agar pagi kita lebih bermakna, mari kita tambah ibadah Sunnah kita dengan melakukan shalat Dhuha rutin setiap hari sesuai kemampuan kita, mau 2, 4, 6, 8 atau 12 rakaat.
Tentunya untuk mencapai istiqomah (rutin) mengerjakan shalat Dhuha, ada baiknya kita simak beberapa hal berikut :
💎Mengapa manusia selalu di sibukkan dengan urusan dunia?
1. Terpedaya Hawa Nafsu Duniawi.
Usaha yang dilakukan selalu dengan hitungan matematika, tanpa menyertakan Alloh ﷻ yang Maha Pemberi rezeki, sehingga dalam otaknya selalu berfikir bekerja dan bekerja untuk menghasilkan harta, hidupnya tidak akan tenang dan selalu merasa waswas.
Alloh ﷻ menciptakan manusia dengan menyertakan akal dan hawa nafsu sekaligus.
Alloh ﷻ berfirman;
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapatkan petunjuk dari Alloh ﷻ sedikitpun.” (QS. Al-Qashash: 50)
2. Manusia punya sifat tergesa-gesa, ceroboh, kufur nikmat dan pembuat kerusakan di muka bumi.
Firman Alloh ﷻ :
خُلِقَ ٱلۡإِنسَٰنُ مِنۡ عَجَلٖ [ الأنبياء / 37 ]
“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa.” (QS. Al-Anbiya: 37)
Tergesa-gesa adalah penyakit manusia yang berasal dari setan Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ bersabda:
التَّأَنِّي مِنَ اللهِ، وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
"Tidak tergesa-gesa atau ketenangan datangnya dari Alloh ﷻ, sedangkan tergesa-gesa datangnya dari setan."
“Seorang hamba akan senantiasa dikabulkan doanya oleh Alloh ﷻ selama dia tidak berdoa yang mengandung kezaliman, tidak memutuskan tali silaturahim, dan tidak tergesa-gesa." (HR. Muslim)
Alloh ﷻ berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan maklumat, ‘Sungguh jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim: 7).
Kufur nikmat merupakan perbuatan tercela dan nista. Secara moral, pengingkaran atas kebaikan orang lain merupakan perbuatan buruk secara etis. Kufur nikmat hanya dilakukan oleh orang yang memiliki standar moral yang rendah.
💎Mengapa sebagian orang sulit melakukan shalat dhuha?
1. Memang niat ibadah karena Alloh ﷻ yang kurang kuat, niat yang masih terpengaruh nafsu duniawi.
Ada yang shalat Dhuha niatnya bukan karena Alloh ﷻ, tapi karena hal lain sehingga shalatnya tidak khusu', ada hijab doanya, dan ketika doanya tidak terkabul, maka dia tidak mau lagi shalat Dhuha.
Padahal pola pikir yang benar kita melakukan shalat Dhuha karena ingin lebih dekat lagi dengan Alloh ﷻ Sang Pencipta, Maha Pemberi Rizki. Ketika kita lebih dekat dengan Alloh ﷻ maka dia Dhuha kita akan Alloh ﷻ kabulkan.
Rezeki yang ada di langit akan diturunkan.
Rezeki yang ada dalam bumi akan dikeluarkan
Rezeki yang jauh akan didekatkan.
Rezeki yang haram akan di sucikan.
Dengan shalat Dhuha diikuti do’a dengan khusus.
3. Alasan masih belum sempurna shalat lima waktunya.
Ada yang berfikir tidak layak shalat Dhuha karena shalat 5 waktunya tidak lengkap. Padahal Iman seseorang itu bisa naik bisa turun dengan tiba-tiba, tapi orang yang beriman akan selalu beristighfar memohon ampunan dosa yang telah lalu, dan Alloh ﷻ Maha Pengampun terhadap orang-orang yang mau kembali (awabin) dan tetap melakukan amalan amalan baik yang wajib maupun sunnah.
4. Alasan waktunya berbarengan dengan waktu bekerja.
Benar waktu Dhuha berbarengan dengan waktu kerja, tetapi bisa dilakukan pada saat sebelum berangkat, saat di pom bensin, saat istirahat, dan rakaat shalatnya bisa disambung walau berbeda tempat tapi masih dalam waktu Dhuha.
5. Sering menunda pekerjaan sehingga sibuk di akhir jam bekerja atau istirahat.
Sifat manusia yang satu ini memang paling melekat, karena bisikan setan terus menerus.
Pekerjaan ditunda-tunda dan dilahirkan sehingga timbul sifat lain jadi tergesa-gesa.
💎Bagaimana solusi terbaik agar kita tetap bisa istiqomah Sholat Dhuha, kapanpun dimanapun?
1. Perkuat niat shalat dhuha hanya untuk mendapat keridhoan Alloh ﷻ.
Niatkan shalat dhuha hanya karena Alloh ﷻ, ingin dekat dengan Dzat Maha Pencipta dan Dzat Maha Pemberi Rezeki. Berdoalah dengan khusu, jangan tergesa-gesa. InsyaAllah doa akan terkabul, dan Alloh ﷻ mudahkan rezeki kita, karena kita sudah dekat dgn Alloh ﷻ.
3. Sediakan waktu khusus untuk shalat Dhuha, waktunya panjang, bisa dilakukan sebelum berangkat kerja, di sela-sela istirahat kerja, selagi isi bensin di pom.
4. Lakukan bertahap, misal saat berangkat 4 rakaat, di sela-sela istirahat 2 rakaat, saat di pom bensin 2 rakaat.
5. Lakukan silaturahim kepada orang-orang soleh yang rajin shalat Dhuha, atau berkumpul dengan para pecinta Dhuha dalam kajian khusus, atau dalam komunitas seperti KODHAM. Kita bisa saling mengingatkan, saling mengajak tanpa ada yang tersinggung, Insyaallah.
Wallahu a’lam bishawwab
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0️⃣1️⃣ Riyanti ~ Yogja
Kalau subuh kesiangan dan waktu bangun sudah waktu dhuha, teknis sholat, subuh dulu baru dhuha begitu atau bagaimana njih Tadz?
🔷Jawab:
Shalat itu ada waktu yang ditetapkan, jadi jika kita shalat shubuh jam 7, namanya bukan shalat shubuh, walau kita kesiangan atau tidak di sengaja.
Istighfarlah minta ampunan kepada Alloh ﷻ sesegera mungkin, karena dosa ini terkait langsung dengan Alloh ﷻ. Setelah itu baru shalat Dhuha, setelah selesai shalat Dhuha kembali istighfar mohon ampun atas kelalaian yang lalu. InsyaAllah, Alloh ﷻ ampuni jika tidak sengaja.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Yulia ~ Bekasi
Assalamualaikum ustadz,
Bolehkah melakukan shalat dhuha di perjalanan dalam keadaan sudah berwudhu, misal di dalam bis? Bagaimana hukumnya sholatnya?
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Boleh, layaknya kita shalat wajib di perjalanan. Niatkan menghadap kiblat, jika belum wudhu, tayamum dulu. Lakukan tiap gerakan dengann isyarat. Jangam lupa yang disebelah kita beritahukan bahwa sedang shalat, agar tidak mengganggu.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Yuni ~ Kalbar
Assalamualaikum ustadz,
Dzikir apa yang diamalkan setelah sholat dhuha...?
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Dzikir setelah shalat dhuha sama seperti shalat fardu hanya pas doannya menggunakan doa setelah dhuha.
Wallahu a'lam
0️⃣4️⃣ Safitri ~ Banten
Lagi rajin-rajinnya dalam ibadah sunnah ketika mau menjelang haid malah males ustadz, moodnya turun sekali dan itu berlaku setiap kali menjelang mau haid?
Maksudnya kenapa disaat lagi rajin menjalankan sholat sunnah tapi ketika menjelang haid malah males moodnya itu hancur apa itu artinya kita belum istiqomah menjalaninya dan niat kita belum 100%?
🔷Jawab:
Setiap ibadah ada godaannya, setan tidak akan henti-hentinya dengan berbagai cara menggoda, termasuk menjelang haid. itu waktu seorang perempuan lengah, karena kondisi fisik menurun, mudah capek, emosi jadi tidak stabil.
Iman seseorang turun naik dan itu wajar, yang penting di sadari dan cepat istighfar jika melakukan dosa.
InsyaAllah Istiqomah kembali.
Wallahu a'lam
0️⃣5️⃣ iiN ~ Boyolali
Assalamu'alaikum ustadz,
Mengenai hal tergesa-gesa, apabila saat berdoa terpikirkan pekerjaan duniyat, ingin segera selesai dzikir ataupun berdoanya, apakah ini tanda kita tidak diterima amal? Dan mudah tergoda?
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Salah satu penyebab tergesa-gesa adalah ketika ibadah ingat urusan dunia.
Waktu ibadah tidak dijadwalkan khusus, atau ambil waktu senggang.
Akibatnya tidak khusu', tidak menikmati lagi shalat, hanya untuk menggugurkan kewajiban, masa bodoh mau di terima atau tidak, yang penting sudah shalat. Jelas doa kita bisa terhijab, amal kita juga terhijab.
Ibadah jadi tidak sempurna.
Tapi tetap telah melakukan ibadah nilai amalnya saja yang berkurang banyak.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar