OLeH: Ustadz Awan Abdulah
💘M a T e R i💘
🌸JIKA TERPAKSA POLIGAMI
🔹1# Pengantar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah wa syukurillah wa shalaatu wa salaamu ala rosulillah wa ala alihi wa ashabihi wa maa wa laa ilaha illallah muhammadarrasulullah allahumma sholli wasallim wabarik ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa ashabihi adzama'in...
Sahabat-sahabat rahimakumullah Rumah Akhwat Keche. Keche tapi jomblo, semoga jomblonya segera menikah yang sudah menikah semoga bertambah, bertambah shaliha. Aamiin Allahumma Aamiin..
Baik sebagai permulaan bahwa yang disampaikan dalam diskusi kita malam ini saya tidak mau berdebat itu yang pertama, saya tidak mau berdebat! Jadi di sini bukan ajang untuk berdebat maka luruskan niat dulu, luruskan niat. Kata para ulama ta'lim atau tholabul Ilmi menuntut ilmu belajar ilmu itu tujuan utamanya adalah karena mencari ridho nya Alloh ﷻ karena ini memang perintah Alloh ﷻ, yang kedua ini hati untuk membuang kebodohan diri sendiri apa yang ada pada diri kita ini kebodohannya menjahili hanya kita buang dengan datangnya ilmu makanya disebut abu Jahal itu bapaknya kebodohan itu bukan karena beliau ini bodoh, Umar bin Hisyam ini dia ini cerdas pintar piawai bicaranya, retorikanya pintar, punya kekuasaan punya harta, ilmu syairnya luar biasa referensi bacaannya juga banyak, ini si abu Jahal ini tapi digelar oleh Nabi abu Jahal kenapa karena kecerdasannya itu membuatnya keras hatinya tidak mau menerima ilmu, kecerdasannya itu hanya digunakan untuk membantah ilmu-ilmu yang lurus, dia kecerdasannya hanya untuk memperturutkan nafsunya, maka namanya gelar abu Jahal kenapa bukan karena bodoh, semuanya tapi karena pintarnya itu kalah oleh nafsunya, pintarnya itu digunakan untuk membela nafsunya, naudzubillah min dzalik.
Kita semua taklim di sini untuk membuang kebodohan ini hati bukan untuk mendebat saya tinggi hati untuk kita sharing, kita disini kita cari ilmunya ya, bukan cari menang-menangan ya, tapi cari ilmunya itu penting sekalian supaya pemahaman kita yang keliru selama ini hilang jangan sampai ukhtiillah di sini semuanya pada niat pasti topik malam ini poligami nih ustadz nya mau saksikan nih begitu ya jangan begitu-begitu amat lah itu namanya istri galak namanya, janganlah yang alus-alus saja kita diskusi baik-baik ya, damai-damai jangan sampai kita ribut langsung kita kebagian intinya.
🔹2# Syariat Poligami
Baik yang kedua kita bahas tentang syariat poligami, syariat poligami definisi Syariat di sini adalah undang-undang, bukan perintah, bukan fi'il Amr, bukan sebuah perintah untuk berpoligami, poligami itu bukan perintah tapi undang-undang, sama seperti cerai, Islam tidak menyuruh umatnya cerai tetapi cerai disini statusnya syariat, apa itu undang-undang ada syaratnya ada aturannya ya, seperti cadar, cadar itu bukan diperintahkan tapi ada syaratnya yang ada undang-undangnya tentang cadar, seperti begitulah kira-kira gambarnya, maka siapa yang butuh atau siapa yang mau poligami pakai syariatnya, pakai aturannya, dicari ada tuh lebih memaknai.
Loh kan poligami itu syariat ustadz?
Apa saya salah mau poligami kan ini syariat Islam?
Salah itu konteks kalimat itu tidak pas, kita jadi orang, misalkan saya tanya seperti ini kenapa bapak ingin poligami pak?
Ini Syariat ustadz.
Loh kok begitu sih jawabnya begitu saja syariat ini, ini pasti bapak ini berpikir bahwa syariat disini yang dimaksud disini adalah perintah, ini salah, ini keliru, bukan begitu jadi temen-teman harus paham di sini ya, syariat disini bukan bermaksud perintah tetapi undang-undang artinya siapa yang mau poligami, "eh anda mau poligami?" Apapun alasannya itu nanti ya kita tidak mau bahas masalah alasan, siapa yang mau poligami ada syariat-syariatnya, ada undang-undangnya, ada aturannya, pakai aturan kalau tidak celaka,
ومن لم يحكم بما أنزل الله فأولئك هم الفاسقون الظالمون الكافرون
"Barang siapa yang tidak mau berhukum bukan dengan hukumnya Alloh ﷻ maka dia fasiq, dzolim, dan kafir."
Jadi kalau mau poligami ya pakai hukumnya Alloh ﷻ, kalau tidak mau pakai hukumnya Alloh ﷻ bisa dia fasiq. Kalau tidak bisa kasih poligaminya bisa poligaminya itu, Islam ada undang-undang ada aturannya, siapa yang mau cerai ada aturan-aturan mainnya, tuh cerai itu termasuk masalah itu syariat Islam, agama Nasrani nggak ada cerai-cerai, Islam ada cerai kenapa ada undang-undangnya ada aturannya nama kamu siapa yang mau cerai ada aturan aturan mainnya tuh cerai itu termasuk masalah poligami itu secara hukum asalnya hukum fiqih yaitu secara fiqih hukumnya adalah mubah jadi bukan bukan sunnah yang diperintahkan artinya bukan dalam arti sunnah, sunnah yang dalam arti fiqih kalau lakukan berpahala sudah tinggalkan tidak dosa, tidak begitu maksudnya ya, nanti orang-orang yang rugi dong kalau begitu yang dimaksud disini adalah syariat poligami hukum asalnya jadi hukum secara perundang-undangannya poligami itu bukan wajib bukan sunnah yang masuk kategori seperti nikah cuma bisa berubah-ubah tergantung dari kepentingan masing-masing jadi awalnya mubah tetapi bisa sudah bisa menjadi haram menjadi halal bisa menjadi bahasan kita yang kedua tadi itu sampaikan bahwa syariat poligami di sini kita harus satu persepsi ya, di sini yang saya maksud saya, saya bahas disini adalah porigami adalah syariat maksudnya salah ada undang-undangnya ada aturan mainnya bukan itu bukan sesuatu yang diperintahkan, perintahkan disuruh-suruh dalam Islam tidak ada bukan begitu paham poligami itu ada syariatnya mau pakai silakan, pakai ini ada aturan mainnya, pakai cadar atau seperti hukum waris tidak punya keturunan kamunya saja tidak punya apa-apa tuh dia masih hidup, ya ngapain pakai hukum waris tidak berguna buat dia untuk keluarganya, sudah tidak, semua ilmu itu mesti kita harus belajar meskipun tak punya niat untuk cerai tapi ini penting karena siapa tahu dengan ilmu kita belajar ini kita bisa memberikan solusi kepada sahabat kita yang mau cerai, teman kita atau siapa ini muncul kita juga tidak tahu tiba-tiba yang harmonis suatu saat kita digoda atau tergoda, akhirnya menempuh jalan cerai, kita tahu aturan mainnya cara menceraikannya, kapan waktu menceraikannya, cerai yang diperbolehkan, cerai yang halal, ada waktunya, ada saatnya.
🔹3# Ada Hati Yang Terluka
Pembahasan yang ketiga yaitu tentang ada hati yang terluka.
Para akhwat itu yang paling sering itu mendebatnya disini yang ketiga ini. Apa itu poligami-poligami, iya sih Sunnah-sunnah tapi apa bisa sih kita itu bahagia? Tetapi ada hati yang terluka, ada yang tersakiti, ada hati yang tergores. Kesannya saja poligami-poligami bahagia-bahagia, dusta itu. Perempuan mana sih yang mau dipoligami, mana ada perempuan yang dipoligami, cari sampai ujung dunia, tidak ada perempuan yang mau dipoligami. Kan sering kita dengan istilah begitu.
Teman-teman harus paham ya, mohon maaf ini, para akhwatifillah, para mba-mba yang dirahmati Alloh ﷻ. Bahwa bicara poligami harus pakai keimanan, ingat bicara poligami karena ini Syariat yang agung harus pakai keimanan, sama seperti kita membahas tentang Alloh ﷻ, seperti kita kan kalau ngomong poligami, mana ada istri yang nyuruh-nyuruh suaminya kalau tidak dia pasti kepaksa itu dalam hatinya, sebenarnya tidak mau (yang becara ini kan karena pakai akal, pakai perasaan tidak pakai iman).
Seperti begini, anda percaya dengan Alloh ﷻ, Alloh ﷻ itu ada, percaya. Kok bisa sih? Tidak pernah melihat Alloh ﷻ, tidak tahu wujudnya Alloh ﷻ, wajahnya juga tidak, sementara agama-agama lain, Tuhannya pada PD (percaya diri) itu nongol-nongol. Nah elu Islam, kok bisa sih beriman kepada Alloh ﷻ? Ya ini iman (pasti kita jawabnya itulah iman, keyakinan).
Kita tidak pernah melihat Alloh ﷻ, tidak pernah melihat surga neraka tapi kita beriman adanya itu. Jadi kalau sudah pakai bahasa Iman, akal itu sudah tidak dipakai, perasaan juga tidak dipakai lagi sudah, paham ini?
Jadi sama juga kalau kita membahas, ya bicara tentang Isra Mi'raj adalah contoh ini paling simple itu Isra Mi'raj, perjalanan Nabi dari masjidil Haram Ilal Masjidil Aqsa alladzi barakna haulahuu linuriyahu min ayaatina, coba perhatikan teman-teman semua. Isra Mi'raj itu kan di zaman nabi ﷺ. Rasulullah ﷺ itu tahu-tahu paginya mengumpulkan orang-orang, tahu-tahu Rasul ﷺ itu cerita yang telah mengalami perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha melihat surga dan neraka, kan pasti orang kan melihatanya "majnun", makanya Isra Mi'raj itu adalah hari dimana yang tadinya abu-abu sekarang menjadi jelas, menjadi hitam, yang abu-abu ya menjadi jelas kadarnya.
Kan kalau abu-abu kan tadinya begini, sahabat Nabi ﷺ kan mikir begini, sebenarnya Muhammad ﷺ ini beneran Rasul atau bukan, masa sehari-hari bersama kita, main sama kita (eh tahu-tahu "ujug-ujug" jadi Nabi, kok bukan kita, kok tahu-tahu dia yang jadi Nabi). Ada yang beriman tapi masih agak ragu-ragu ini namanya abu-abu, ada yang kafir tapi kafirnya itu begini "jangan-jangan dia benar-benar Muhammad, soalnya dia jujur selama ini," jadi kafir tapi masih kafir yang agak kagum "jangan-jangan dia benar." Kan ini kelompok abu-abu, maka Alloh ﷻ dengan peristiwa Isra Mi'raj, Alloh ﷻ jadikan jelas ya, hitam pada hitamnya yang putih pada putihnya, tidak ada lagi yang abu-abu. Kenapa yang samar-samar tadi langsung bilang begini, "ohh, Masya Allah ini terjawab sudah ternyata Muhammad ini memang pendusta, mana ada ceritanya dalam semalam ke surga neraka, ke langit bohong ini, apalagi kendaraan-kendaraan apa!"
Maka yang tadinya agak ragu-ragu, jelas yang dusta makin mendustai, tapi yang beriman makin beriman.
Kalau sudah bicara bahasa Iman, kok kita bisa percaya ya, kan anti semua, antuna semua percaya tentang peristiwa Isra Mi'raj, kalau dibatas orang-orang kafir mana ada zaman dulu kan tidak ada pesawat. Pasti kita jawabnya itulah kuasa Tuhan, kehendak Alloh ﷻ. Nah, itulah dia kalau kita sedang bicara bahasa Iman, akal perasaan sudah tidak main lagi, itu Syariat kan.
Begitulah pula tentang masalah poligami, kalau sudah sampai ke bahasa Iman, jangan pakai lagi tuh akalmu, perasaanmu yang mengatakan sok-sok merasa yang paling tahu perasaan orang, seperti kamu tuh sudah pernah membedah hatinya para istri pertama yang kata antum antuna itu ya katanya "hati istri istri pertama itu terluka segala macam," memang teman-teman sudah membedah hatinya, sudah tahu isi hatinya seperti apa? Kok mengatakan.
🔹4# Sebab-sebab Poligami
Oke baik teman-teman semua, kita masuk ke bab yang keempat,
★ SEBAB-SEBAB POLIGAMI
Teman-teman semua, terimakasih ya buat panitia yang nge-share kembali tausiah ini atau sharing kita ini ke grup-grup sebelah yang pada ingin dapat materi ini.
Kita bahas sekarang masalah bab Sebab-sebab poligami
Sekali lagi ya, jangan sampai di antara kita berpikir bahwa poligami itu aslinya itu adalah sebuah hukum Allah ﷻ .
Allah ﷻ itu punya tujuan ingin menegakkan monogami. Intinya syariat itu ingin menghapus pernikahan (poligami) itu jadi salah ya.
Kan seperti dosen-dosen di beberapa universitas Islam itu yang sesat mengatakan bahwa sesungguhnya syariat Islam itu pada prinsipnya adalah untuk menghapus poligami, justru supaya Allah ﷻ itu ingin umat ini monogami Ini keliru, ya ini Jelas-jelas keliru. Jadi jangan sampai begitu.
Jangan-jangan yang ngomong begini Asbabun nuzul-nya saja tidak mengerti begitu ya.
Pembahasan bagaimana bisa dia membantah pendapatnya empat mazhab bahkan mazhab kan lebih dari empat sebenarnya. Kita membahas saja yang empat mazhab utama yang mengatakan bab masalah poligami ini tidak ada satu pun yang mengatakan bahwa poligami itu aslinya artinya tidak boleh dilarang begitu.
Ini memang secerdas apa dia begitu ya. Perangkat ilmu untuk memahami syariat itu sehebat apa? Kok bisa membuat fatwa sendiri? Kalau dia bisa berpendapat begitu mendingan bikin mazhab begitu ya.
Sebab-sebab poligami sekarang kita bahas, poligami itu kan macam-macam ya. Saya membagi ada beberapa:
1) Program Bersama
Sebab yang pertama karena program bersama. Misalnya tidak punya keturunan. Ya sudah. Namanya tidak punya keturunan, mau tidak mau kan akhirnya mereka menempuh jalan poligami. Tapi ini kan namanya kesepakatan bersama kesepakatan bersama karena tidak punya keturunan terus akhirnya ya sudah, abi nikah lagi saja tidak apa-apa. Walaupun dengan berat hati tapi tidak apa-apa lah bi gitu. Akhirnya mereka sudah belajar bareng.
Suami yang baik tuh tidak langsung nyari begitu. Dia pasti akan ngajak istrinya. Mi, ayo Mi, atau bunda, begitu ya bunda kenapa panda begitu, kenapa bunda sama panda. Bunda ya sudah kita kalau emang bunda ikhlas, abi poligami ya sudah. Kita belajar dulu ilmunya sama-sama. Toh nanti anak yang lahir dari rahimmu nanti akan dari rahim istri kedua nanti akan menjadi anakmu pula. Karena dia adalah sejatinya anakku, akan menjadi anakku, anakmu pula. Begitu ya.
Jadi, ini bukan kisah sinetron ya. Sesungguhnya suamiku bukanlah anak dari ibuku. Saya kira ini sangat lucu-lucu. Ayahku bukanlah anak dari ibumu, apalah begitu. Ngelantur ini kita.
Jadi poligami itu ada ya karena memang program bersama. Menyadari mereka membutuhkan itu. Misalnya tadi, karena tidak punya keturunan, karena dia berpikir panjang, tidak punya ahli waris. Dia ingin punya ahli waris. Dia ingin meneruskan perusahaannya, usahanya. Dia ingin ada yang mendoakan, yang merawat di kala tua. Yang nanti pasti akan anak itu berbakti juga kepada istri pertama Atau ibu kakak madu yang paling tua. Yang mungkin ditakdirkan tidak punya.
Tapi kan minimal nanti dia sepetir punya anak sendiri begitu. Jadi ada yang kalah program bersama itu.
Ada juga program bersamanya, misalnya karena ya terkena sebuah penyakit, sehingga si perempuannya tidak bisa melayani suaminya. Misalnya dia kena penyakit herpes jenital, dia kena penyakit eh apa itu ya? Mau saya lupa namanya, kalau teman-teman psikologi kedokteran setahun ini, seorang perempuan yang kalau misalnya, mungkin dia karena efek trauma masa lalu begitu ya, ketika diajak berzina oleh suaminya, tiba-tiba mohon maaf, tulang lingkar vagina itu merapat jadi benar-benar dia melakukan penolakan. Ya, reject-lah begitu ya. Ini menolak. Kenapa? Ya karena ada efek trauma mungkin masa kecil ya. Entah ada yang melakukan pelecehan atau segala macam sehingga suaminya tuh benar-benar tidak bisa. Nah, menjima'i istrinya karena istrinya sebenarnya tidak berusaha pas tapi memang eh alam bawah sadar menjadikan maaf-maaf ya si tulang vagina itu merapat mau membuka sehingga tidak bisa terjadi.
Ada penyakit-penyakit seperti ini dan ini saya sering dapat keluhan macam-macam begini, artinya konsultasi begini banyak. Akhirnya mereka ya sudahlah eh mereka terapinya dengan mmm berpoligami dan itu berkesepakatan bersama daripada suaminya berzina atau suaminya onani atau suaminya malah bokep, berbuat maksiat, istrinya tidak memberi kesempatan, jalan poligami, maka kemaksiatan yang dilakukan suami ini, ya karena manusiawi ya, nahan syahwat biasa ada jalan halal sama istrinya tidak boleh akhirnya dia bermaksiat maka dosanya yang menanggung istri pertamanya si istri tadi. Atau juga program bersama karena misalnya LDR. LDR itu long distance relationship. Karena mungkin kerja di jauh di-report atau di Kalimantan di sana, istri di sini tidak mau ikut ke sana, maunya di sini, karena ada orang tua, nemenin orang tua juga, anak-anak sekolah di sini. Kalau pindah-pindah ikut suami-suami tugasnya pindah-pindah. Tidak mungkin misalnya loh ya, misalnya begitu.
Sudah disepakati bersama, si istri ini tidak mau ikut. Dan mereka sama-sama rida ya sudah program bersamanya mungkin cari istri yang mau nemani suami pindah-pindah enak dong istri keduanya begitu. Masyaallah. Saya tidak mau bahas itulah begitu ya. Namanya sudah kesepakatan itu bagaimana begitu ya. Dan itu ada loh ummahat Itu datangin saya seperti begitu. Datangin saya tahu tuh bilang begini. Mas Awan tolong dong cari eh akhwat untuk suami saya begitu, loh untuk apa? Umi saya bilang, untuk ku jadiin adik madu begitu, biar nanti eh bisa ikut bantu saya ngelayani suami. Memang kenapa, umi ada masalah apa? Kata si umi, itu bilang, soalnya suami tuh kerja di luar kota. Lah saya kan di sini ngurusin anak-anak begitu. Saya takut dosa di hadapan Alloh ﷻ, karena saya tidak bisa melayani suami saya. Kalau sampai suami saya di luar kota banyak godaan lalu dia terjerumus berzina, itu malah dampaknya buruk untuk rumah tangga kami ke depan.
Sehingga dengan dia menikah lagi atas pilihan bersama kesepakatan bersama, maka setiap yang dilakukan oleh istri kedua, kan saya dapat pahalanya juga dong wong saya mau buka, cela. Kan begitu ya.
(مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم
“Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya.” (HR. Muslim)
Masyaallah. Isi pertama ini luar biasa berhati yang mulia ini. Dan Anda begitu Pak Ustad. Ya adalah kalau ngomong masalah keimanan, akal perasaan sudah tidak dipakai lagi. Karena bagi dia sudah. Alhamdulillah ya Allah. Yang penting akhirat saya selamat. Saya tidak dituntut oleh suami saya karena saya tidak menjalankan kewajiban saya dengan sempurna, misalnya begitu. Nah ini kita tidak usah bahas masalah yang ini ya, tidak usah diperdebatkan ini mah. Ini ingat sekali lagi kalau masalah keimanan mah tidak usah heran begitu ya.
🔹5# Terpaksa Poligami
Ending pembahasan kita tentang terpaksa poligami yaitu sebab-sebab poligami karena selingkuh. Itulah yang menjadikan akhirnya mau tidak mau, terpaksa karena suami sudah terlanjur selingkuh, mau cerai kasihan sama anak-anak, tapi suami sudah terlanjur jujur. Akhirnya juga mengaku suami tidak berzina tapi dia nikah diam-diam tanpa sepengetahuan. Dan pihak keluarga akhwat dan sahabatnya juga tahu dan memang dirahasiakan dari istri karena istri belum siap segala macamnya tahu-tahu suami menikah lagi diam-diam.
Ini namanya terpaksa poligami seperti ini. Aslinya tidak mau, belum siap tapi dibenturkan pada kondisi yang siap tidak siap ternyata suami sudah melakukan lebih dahulu.
Sebenarnya teman-teman semua akhwati fillah rakhimakhumullah, saya tidaklah aliran yang seperti ini, saya tidak suka dengan permasalahan seperti ini. Banyak pesan masuk di Instagram permasalahn mereka terpaksa poligami karena kelakuan suami-suami yang berkhianat atau semacam selingkuh tapi kemudian dilegalkan, disyariatkan. Jadi selingkuh atas nama syariat kemudian menikah. Awalnya selingkuh lalu kemudian mereka menghalalkannya dengan menikah diam-diam.
Saya tidak akan membahas diam-diamnya dan sah atau tidaknya yang penting asal rukunnya, syarat sahnya ada berarti sah. Meskipun istri pertama tidak tahu, karena tidak harus izin dengan istri pertama tetapi poligami itu kalau dilakukan harus berdasarkan adab dan ilmu.
Adab sama ilmu ini penting yang teman-teman mungkin mau belajar atau bahas masalah ini ya tapi saya akan bahas masalah keterpaksaan ini. Jadi saya akan sampaikan apa yang harus dilakukan jika harus terpaksa poligami. Ini berat mau menerima adik madu yang telah berkhianat, menipu dan menikam dari belakang.
Kadang-kadang saya juga jengkel jika ada perempuan yang kok mau-maunya menikah dengan suami orang.
Apa dia tidak berpikir bahwa dia menjadi pengkhianat? Apa dia tidak berpikir itu sebenarnya itu namanya seperti pelakor? Tapi walaupun kurang pasti bicara pelakor, takutnya terlalu sadis juga ya karena dia tidak berniat dan tidak menyuruh suaminya menceraikan istri pertama.
Jadi bukan pelakor, kalau pelakor itu merebut laki orang lalu istri pertama diceraikan, ini namanya pelakor. Tapi kalau tidak, itu namanya bukan pelakor. Tapi tetap ini perbuatan tidak beradab sama sekali, tidak sopan, kurang ajar, kok tega sih. Kan sama-sama perempuan, harusnya punya hati. Apa perasaannya kalau dia yang nikah, punya suami yang kemudian tahu-tahu suami menikah lagi sama perempuan kan pasti benci?
Lalu bagaimana manajemen hati? Bagaimana mengelola hati? Dan bagaimana menerima takdir terpaksa poligami justru menjadi buah yang sangat manis, menjadi poligami yang indah. Bagaimana caranya, mari simak materi berikutnya.
√ Kiat Pertama Kita Bahas Manajemen Hati
Boleh dibilang begini, nasi sudah terlanjur jadi bubur jangan dibuanglah, kita siapkan saja kacang polong, kerupuk, suwiran ayam dengan sedikit kuah dan brambang goreng ditaburkan di bubur ayam, itulah bubur ayam Jakarta, hehehe masyaaAllah.
Kalau bubur doang, nasi jadi bubur doang kan tidak enak. Kita ingin poligami yang sudah terlanjur tadi itu bagaimana menjadi selezat bubur ayam Jakarta, ini kiat-kiatnya.
Pertama, Harus Menata Hati Terlebih Dulu, Tenang Dulu.
Alloh ﷻ itu tenang, menyukai ketenangan dalam segala urusan.
Tenang dulu agar dibersamai Alloh ﷻ. Tenang dulu agar Alloh ﷻ yang menguatkan dada kita, Alloh ﷻ yang kuatkan hati kita, tenang dulu karena Alloh ﷻ menyukai ketenangan. Rafiq, tenang lemah lembut. Istri pertama harus tenang dan lemah lembut dulu.
Lalu apa yang dilakukan ketika mendengar suaminya ternyata nikah lagi diam-diam, ternyata telah menjalin hubungan selama 10 tahun dan sekarang dia baru jujur?
Tenang, jangan buru-buru ambil pisau seperti kejadian kemarin di Makassar Sulawesi yang setelah berzina lalu dibunuh pasangannya, naudzubillah.
Tenang, tenang dulu. Ingat setiap takdir, setiap peristiwa tidak lain dan tidak bukan atas peran sertanya Alloh ﷻ dan pasti ini semua biiznillah atas izin Alloh ﷻ, ini semua kerjadi atas kuasa Alloh ﷻ, atas kehendak Alloh ﷻ juga.
Kalau Alloh ﷻ tidak berkehendak, maka tidak akan jadi.
Artinya apa? Alloh ﷻ punya rahasia dibalik ini, Alloh ﷻ punya hikmah dibalik ini yang harus kita cari, harus kita gali. Maka teman-teman, misalnya -semoga tidak terjadi- kalaupun ada yang seperti ini maka pertama tenang dulu.
Ambil senjata kita, apa itu? Wudhu dan shalat 2 rakaat.
Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat, karena kita tak akan bisa melakukan ini, berat, kecuali orang-orang yang hatinya khusyuk.
Apa khusyuk ini?
Ingat saja akan akhirat, semuanya akan ada balasannya, ada akhirat maka akan ada ganti yang lebih baik, ada akhirat ada hukum Alloh ﷻ, ada akhirat dimana nanti kita kembali pada Alloh ﷻ, maka jangan berbuat maksiat hanya gara-gara takdir. Jangan kita berbuat maksiat, ingat ada balasan. Kalau suami bisa berbuat dosa, berbuat tidak adil, dia akan dihukum. Tapi jika istri pertama ketika dia mendengar suaminya poligami lalu dia bermaksiat maka dia pun akan dihukum. Misalnya dengan menyuruh-nyuruh suaminya segera menceraikan istri kedua itu maksiat namanya, kan dinikahinya sah, nikahnya baik-baik, halal, tahu-tahu menyuruh cerai, ini dosa. Dan dia pun akan dihukum. Makanya mintalah tolong dengan sabar dan shalat seperti di QS. Al Baqarah ayat 153,
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah kamu pertolongan dengan sabar dan shalat, Alloh ﷻ itu menyertai orang-orang yang sabar."
Maka kalau kita dapat kabar begitu, kalau kita sabar maka Alloh ﷻ langsung nempel. Alloh ﷻ langsung membersamai. Alloh ﷻ back up yang artinya Alloh ﷻ siap menjadi pelindung dan penolong kita. Menjadi penyelamat untuk kita, syaratnya sabar dulu, tenang dulu, ambil senjata kita (sabar dan shalat) agar saat dibersamai Alloh ﷻ maka bereslah segala halang rintang dihadapan kita, insyaaAllah.
Kalau yang terpaksa poligami. Mohon maaf aliran saya bukan seperti ini. Aliran saya seperti sebab-sebab yang pertama yang memang pasangan suami istri memiliki program berpoligami, misalnya suami istri itu karena mereka sudah bertahun-tahun bahagia, teringat oleh sahabat mereka yang dulu senyum bareng, ketawa bareng, dakwah bareng, baksos bareng sampai sekarang belum nikah-nikah. Kan sedih karena itu, mana hatimu? Kita pasti terpanggil hati kita, mana rasa persaudaraan mu, mana 'kal jasa bil wahid'nya?
Kata Nabi: "Kamu tidak akan disebut beriman, sampai kamu mencintai saudaramu sampai kamu mencintai dirimu sendiri."
Seperti kamu yang takut jomblo, maka pikirkan nasibnya jomblo-jomblo itu. Nah, maka program bersama mereka nolong teman-temannya.
"Abah, abi yuk kita poligami"
"Kok poligami?"
"Kita kan sudah bahagia, yuk kita tolong dong teman teman kita."
Teman kita banyak yang belum nikah, mereka baik, sholihah, lurus di jalan Alloh ﷻ, ayo kita tolong mereka. Bahagia bareng bareng. Ini aliran saya, tapi kalau memang terpaksa poligami, maka kiatnya yaitu yang pertama tenang, sabar dan sholat (mengadu ke Alloh ﷻ).
√ Kiat Yang Kedua : Muhasabah
Bilang sama suaminya "Apa alasanmu pologami? Apakah saya punya kekeliruan? Apakah saya punya kesalahan? Apakah saya punya nuzyuz dalam diriku? (tidak mampu melakukan kewajibannya atau meninggalkan hak-hak suaminya) muhasabah."
Kalau suaminya menceritakan,
Sebenarnya saya bertahun tahun capek, ngomongin kamu, akhirnya aku poligami karena saya tidak bisa pelarian, tapi saya tidak bisa juga menceraikan kamu, karena kita masih punya anak, dan saya masih cinta sama kamu. Disebutin kekurangannya istri bla bla bla, maka istri beristighfar bertaubat, mungkin selama ini dia keras, buah dari sifat dia, buah kerasnya dia, buah kasarnya dia, buah tidak romantisnya dia, buah yang kurang perhatiannya, atau yang macam macamnya. Akhirnya berpaling kiblatnya, bisa jadi kesalahan istri.
Apa tujuannya muhasabah? Agar tidak serta merta menyalahkan suami ataupun adik madu. Jadi, lebih banyak menggali diri sendiri, karena jangan jangan akarnya dari kita sendiri. Kalau kata Aa Gym "Demi Alloh ﷻ hadirin, demi Allah... omongan orang itu tidak berbahaya, benar tidak? Tidak berbahaya, cacian, hinaan, caci maki orang itu tidak berbahaya, yang berbahaya itu dosa diri kita sendiri. Itu yang lebih berbahaya hadirin" nah, begitu kata Aa Gym. Yang bahaya itu dosa kita sendiri, mau caci maki, hinaan, fitnah itu tidak berbahaya, tetapi dosa yang kita lakukan itu yang berbahaya. Dan sangat sangat berbahaya untuk diri kita sendiri. Maka kiat yang keduanya adalah muhasabah.
√ Kiat Yang ke Tiga: Datangi Adik Madu
Datangi adik madu, pandangi dia sebagai partner, bukan sebagai rival, bukan sebagai musuh, tapi pandang dia sebagai partner menuju surga. Ubah cara pandang kita, jangan kita pandang dia sebagai pesaing, pelakor, lawan, tanya suami, kenapa pilih dia? Suami jawab : dia janda, dia yatim piatu dia sedih, dia begitu, dia miskin, makanya saya poligami. Saya poligami pun saya pilihi yang seperti itu. Kalau begitu apa salahnya? Apalagi dia hafalan qur'annya banyak ya sudah...ajak kenalan, ajak sinergi sama-sama, dengan berlapang dada. Walau pertama itu berat tidak mungkin tidak, pasti berat, tapi ingat innallaha ma'ashshobirin, kalau sudah dibersamai Alloh ﷻ masalah yang besar jadi ringan, masalah yang berat, jadi enteng. Kalau sudah dibersamai Alloh ﷻ, seberat apapun, setinggi apapun akan beres insyaAllah.
Nah, itulah dia, temuilah adik madu, kalau dia akhlaknya baik, dia orang baik atau dia orang yang lemah yang memang dibantu sama suami, dan suami sambil berniat beramal sholeh, ya sudah, bersinergi saja, sambil mencari pahala belajar bareng bareng, belajar bareng bareng, insyaAllah luar biasa. Misalnya ya, istri pertama yang belanja sayuran, misalkan tinggal berdekatan, dibangunkan rumah atau ngontrak yang berdekatan. Ketika istri pertama yang belanja, istri kedua yang masak. Atau gantian, ketika istri kedua ingin fitnes, istri pertama jaga semua anak anaknya. Nanti gantian, istri kedua yang jaga anak anak, mungkin istri pertama ingin ke salon. Subhanallah, sinergi itu luar biasa. Atau ketika anak sakit lagi opname kan tidak mungkin semua anak anak akan diajak ke rumah sakit, alhamdulillah ada istri kedua yang jagain yang sehat sehat, mungkin istri yang pertama yang menemai anak yang sakit di rumah sakit sama suami. Kalau jadi teman, partner, sinergi malah beda cerita, semuanya bakal indah, bakal ringan. Maka pandang sebagai partner menuju surga. Jangan lagi sebagai rival, musuh, pesaing, pelakor, JANGAN...
Kalau kita sudah berbesar hati, lihat, Alloh ﷻ akan membesarkan hati kita. Setelah hati kita dibesarkan oleh Alloh ﷻ, yang awalnya jadi ilfeel ketika suaminya pertama cerita jujur kalau dia sudah punya istri di tempat lain, mungkin dia tidak punya hasrat lagi, maaf, tidak punya nafsu lagi sama suami, seperti itu langsung berubah. InsyaAllah Alloh ﷻ akan sembuhkan ilfeelnya, akan hilang. Karena berdamai dengan takdir, itu kata kuncinya. Ya kalau kita berenang melawan arus kan berat, ya sudah, kita ikuti arus (tenaga tidak begitu capek), sambil menggerakkan badan kita untuk sedikit menepi-menepi, dan akhirnya sampai ketepian. Tetapi kalau kita berenang melawan arus menuju ketepian sambil melawan arus, kita bisa tenggelam, terbawa arus, kita sakit, matilah kita. Ikuti saja arus dengan menggerakkan sedikit badan kita agar kita menepi-menepi. InsyaAllah tenaga lebih ringan dan akhirnya selamat.
Wallahua'lam bi shshowab.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0️⃣1️⃣ Fadwa ~ Palembang
Assalamualikum,
Saya terpaksa poligami sudah berjalan hampir 3 tahun, yang mau saya tanyakan selama menjalani poligami ini, rasa saya ke suami semakin berkurang maaf dalam katagori hubungan suami istri (saya istri pertama 12 tahun menikah tanpa angin atau hujan tiba-tiba sudah terjadi).
Maaf ya kalau kata-kata saya kurang beraturan soalnya ngetik ni panas dingin badan.
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Begini ya Bunda, kalau misalnya ya seperti Bunda nih, bundanya Rehan ya, kalau memang kejadian begitu, suami rasanya kok makin hilang dan berkurang, itu tidak rasa mungkin kurang bersama-sama kali ya. Kurang bareng kali, jadi seperti misalnya begini, Bunda sama istri kedua itu jauhan, ini kalau jauhan suka sih. Seperti kerasa ditinggal saja begitu, jadi seperti semakin hampa, kosong, waktu berkurang. Beda kalau misalkan seperti Rasulullah ﷺ itu istri-istrinya itu satu komplek lo Bun, tetanggaan, jadi mau jutek-jutek kan juga tidak enak, kan tetanggaan deketan begitu. Jadi mereka itu kompak. Walaupun ada gep-gep tetapi mereka tuh akur lagi, cepetan begitu. Dan mereka itu memaklumi kalau Aisyah yang sering bikin masalah, paling muda, nganggapnya masih bocah ya.
Nah bunda tuh kalau pingin perasaan itu hadir indah manis sama suami tidak berkurang, mungkin perlu waktu lebih bersama. Caranya bagaimana?
Adik madu deketan, kalau deketan kan tidak ngerasa kehilangan, paling tinggal malamnya saja tidur pindah sana, pindah sini. Makan siang bareng, makannya bareng-bareng dengan istri 1 dan 2 ya. Makan bareng-bareng, bareng-bareng ngobrol diskusi ya. Terus bareng-bareng kalau shalat, berjamaah ya bareng-bareng kan asik itu. Syukur-syukur Bunda romantis, suami romantis. InsyaAllah itu kalau romantis tuh cinta bersemi. Jadi cinta itu seperti tanaman, perlu disiram-siram juga, perlu dirawat. Kalau tidak ya mati lah, karena cinta itu emang-emang perlu disiramin. Ya seperti prinsip pepatah mengatakan Tresno Jalaran Soko Kulino Soko Kulino, karena kebiasaan, kebiasaan apa? Ketemu, interaksi kemudian sering sapaan, sering bercandaan, itu orangnya bunga rampai itukan, bikin tumbuhnya benih-benih cinta. Kenapa setiap ketemu bercandaan. Kalau nge-chat loe bisa ngakak-ngakak mesra begitu. Itu kan namanya bunga-bunga cinta dan jika sudah nikah jangan dilupain.
Wallahu a'lam bisawab.
0️⃣2️⃣ Fadwa ~ Palembang
Kita tinggal memang beda rumah tapi dalam 1 kota, saya sama adik madu saya alhamdulilah sudah baikan dan waktu suami ke R2 kalau malam cuma 2 malam, kalau siang, jam makan siang ke R2 senin sampai jumat, sabtu dan minggu kadang makan bareng di rumah saya, jujur rasa ke suami itu lebih lihat dia sebagai pengkhianat, karena penolakan awal dia poligami bagi saya sangat-sangat sakit, padahal saya tanya kurangnya saya dimana sampai sekarang tidak pernah di kasih tahu, selalu bilang mama tidak ada salah, ini jodoh dari Alloh ﷻ untuk papa, surga bagi papa. Mohon penjelasannya ustadz, rasa di hati perasaan yang bertahun-tahun saya pendam sendiri.
🔷Jawab:
Ya maaf ya Bun, mungkin teorinya seperti tadi saja. Seperti kiat 1, kiat 2, kiat 3 tadi ya itu bun. Ajak berangkulan, udahlah lupakan kesalahan suami dulu, sementara di skip dulu lah. Ibaratnya begitu ya, walaupun caranya suami salah, tapi ya sudah, sekarang berasik mesra saja dengan adik madu. Nanti insyaAllah lama-lama akan terobati, mudah-mudahan, Bismillah... Sambil minta terus sama Alloh ﷻ. Karena yang punya hati itu Alloh ﷻ, jadi biar Alloh ﷻ yang menumbuhkan lagi, Alloh ﷻ yang menyembuhkan lagi, sambil tetap ikhtiar, insyaAllah.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Ummu Carissa ~ Karawang
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Banyak kasus poligami diluaran sana, salah satunya, ada kasus istri kedua yang dinikahi secara siri secara baik-baik bahkan istri pertamanya juga hadir dan mengizinkan.
Tapi setelah dijalani, istri pertama justru malah bersikap tidak baik kepada istri keduanya, padahal istri kedua pun sudah banyak membantu istri pertama, seperti membantu mengurus anak-anak dan mengurus pekerjaan rumah istri pertama berbulan-bulan, Qadarullah istri kedua hamil, dan tidak bisa membantu lagi dirumah istri pertama, lalu istri kedua dituduh dan fitnah ini itu oleh istri pertama karena sudah tidak membantu pekerjaan rumah istri pertama lagi dirumahnya.
Kemudian menghasut suaminya, akhirnya istri kedua diceraikan begitu saja, padahal kondisi lagi sakit, punya bayi yang masih berusia 4 bulanan, dan mereka nikah poligami itu yang syar'i, tidak ada khalwat antara suami dan istri kedua sebelumnya, perkenalannya pun hanya beberapa hari saja kemudian istri kedua menerima suami dan istri pertama karena Alloh ﷻ. Qadarullah rumah tangganya hancur begitu saja. Anaknya pun tidak diberikan nafkah, bahkan hak Iddah pun tidak diberikan, padahal suami istri itu orang-orang yang ngerti ilmu agama, orang-orang tarbiyah bertahun-tahun pendidikan tinggi, tapi tetap saja kezoliman itu mudah dilakukan oleh mereka terhadap istri keduanya.
Mungkin minta pendapat ustadz, karena kasuistis seperti itu banyak sekali terjadi diluar sana, padahal suaminya admin grup poligami, grup WA dan grup FB juga, tapi pada prakteknya mereka zonk.
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Iya Bunda Carissa yang nanya ini, ini pernyataan atau pertanyaan, ya pernyataan tapi boleh dikomentari lah ya. Memang kira-kira begitu, ada kasus begitu? Ada, awalnya bagus baik tapi kemudian di perjalanannya berubah. Allahu a'lam, saya tidak tahu sebabnya apa, mungkin ta'aruf yang kurang mendetail bisa jadi, yang kedua, suami biasanya mungkin orang yang kurang tegas, suaminya lembek, suaminya mungkin kurang bijak bisa jadi, atau istri pertamanya kurang sholihah bisa jadi. Karena dia menghasut memfitnah, kan berarti tidak sholihah.
Makanya poligami ini harus dilakukan oleh orang yang baik, orang yang sholeh, orang yang tahu agama. Bukankah poligami itu syaratnya adil. Teman-teman semua harus tahu apa itu definisi adil dalam kaidah bahasa Arab. Secara Lughah diperhatikan, adil itu artinya kumpulan semua sifat baik melekat pada seseorang disebut adil. Jadi seperti orang-orang Arab itu, mereka sering bertemu dan mengenalkan temannya. Saya punya teman, sulaiman, insyaAllah adil. Nah kalau dia ngomong insyaAllah adil, itu berarti ada pada dirinya kejujuran, keramahan, amanah, kemudian menyenangkan, baik, sopan, beradab, nah semua sifat baik yang mengumpulkan itu namanya adil.
Makanya poligami itu syaratnya HARUS ADIL. Artinya yang melakukan itu orang baik, karena kalau tidak akan banyak kedzoliman disana. Makanya harus adil, suami adil, dan saksi nikah pun harus adil. Saksinya dua orang laki-laki yang adil diantara kalian. Artinya yang paling sholeh diantara yang hadir yang ada. Makanya harus punya sifat yang baik, harus adil. Kalau tidak, ya sepetir yang tadi itu. Mana ada orang yang tahu agama itu memfitnah, kan dia tau hukumnya, dan memfitnah itu dosa besar. Kalau orang shalih tidak mungkin melakukan itu. Kalau dari hal ini ketahuan baru poligaminya dilakukan oleh orang yang tidak sholeh, maka itu dampaknya.
Na'udzubillahmin dzalik.
0️⃣4⃣ Aretta ~ Jatim
Apabila suami yang berpoligami meninggal, selama meninggal ada beberapa aset harta, namun harta yang dimiliki sebagian besar adalah warisan dari keluarga istri pertama.
Apakah dalam pembagian harta nanti istri kedua dan anak-anaknya harus mendapat bagian harta dari istri pertama atau hanya berhak mendapatkan harta dari hasil aset suami kemudian tetap dibagi 2 dengan istri pertama?
Terima kasih.
🔷Jawab:
Masalah harta peninggalan. Jadi cara pembagian warisnya begini. Kalau suami meninggal, maka harta itu harus dipisah dahulu. Mana yang hartanya suami, artinya harta suami baik yang dari orang tua, dan mana yang hartanya istri. Jadi harta waris istri itu punya istri. Maka dipisah dulu. Yang punya istri, maka berikanlah, yang punya suami tetap punyanya suami.
Jadi yang diwariskan yang mana? Harta yang punya suami saja yang diwariskan. Plus nanti ditambah harta yang dihasilkan dari pernikahan. Kalau dihasilkan dengan istri pertamanya, ya dibagi dua dulu dengan istri pertama. Kalau harta yang dapatkan dengan istri kedua, begitu juga dengan istri kedua. Kalau mereka punya prinsip harta istri pertama ataupun kedua semua bareng-bareng ya berarti bagi dulu. Dibagi berapa? ya dibagi 3 dulu, karena harta bersama dulu, karena harta bersama dibagi 3 dulu. Nah setelah dibagi 3, nanti yang diwariskan itu adalah yang bagian punya sepertiganya suami yang dibagikan dengan takarannya. Berapa ke orang tua, berapakah anak, berapakah istri, begitu.
Allahu a'lam bisawab.
0️⃣5️⃣ Ummu Carissa ~ Karawang
Ustadz, terkait harta, bagaimana dengan istri kedua dan anak-anak yang dinikahi secara siri, kemudian diceraikan begitu saja oleh suaminya, tidak adakah hak bagi mereka? Karena mayoritas masyarakat kita kan awam dengan hukum poligami seperti ini.
🔷Jawab:
Pertanyaannya bagus, tentang masalah istri yang diceraikan, apakah kalau suami meninggal dapat harta waris.
Istri yang sudah diceraikan sebelum suami meninggal, pastinya saat masih hidup itu diceraikan dan sempat punya anak dengan suami. Maka selama pernikahan mereka sah, maka anak-anaknya dapat waris, istrinya tidak dapat waris. Kalau suaminya meninggal ya. Dulu nikah siri, kemudian diceraikan istrinya, tidak lama kemudian meninggal suami. Istri yang sudah diceraikan itu tidak ada hak waris. Anak-anak dapat jika pernikahannya sah, tapi jika tidak sah, maka anak-anakpun tidak dapat waris.
Makanya siri yang ini yang dimaksud siri yang bagaimana. Kalau nikah sirinya syar'i nah itu dia harus membagi harta waris juga untuk anak-anaknya. Tapi kalau nikah sirinya di bawah tangan, nikah sirinya tidak syar'i. Ke tempat pak Kyai tanpa wali, tanpa saksi, mislanya begitu. Berarti itu tidak sah. pernikahannya tidak sah, maka keturunannya pun tidak pernah dapat.
Wallahu a'lam.
🌷Baik Ustadz, Syukron jazakallah Khairan katsiran atas jawabannya.
Pernikahannya syar'i, sah secara agama tapi belum disahkan secara negara, ada wali saksi dan dihadiri juga oleh tetangga akhwatnya, bahkan istri pertamanya juga hadir.
Qadarullah pernikahan mereka belum sampai proses sah secara negara, istri kedua sudah diceraikan, dan suaminya tidak bertanggung jawab terhadap anaknya tersebut.
🔷Ini loh Bun masalahnya tadi, beli kucing dalam karung.
"Perkenalannya pun hanya beberapa hari saja, kemudian istri kedua menerima suami dan istri pertama."
Intinya, Ta'aruf poligami itu harusnya ISPER DAN ISDU yang saling proaktif karena merekalah yang akan lebih banyak bersinergi.
🌷Iyaa benar Ustadz, tapi kan calon istri berikutnya juga perlu ada komunikasi dengan calon suaminya, tapi tetap harus didampingi istri pertama kedua dan ketiga, kalau mau ta'aruf dengan yang keempat.
🔷Pastilah bun.
🌷Nahhh ini ada juga nihh kasus istri pertama yang banyak hartanya karena suami gajinya Masya Allah, sudah dikasih rumah mobil apartemen, terus dia izinkan suaminya poligami, eehh setelah poligami, tetap saja suaminya di usir dari rumah.
🔷Wah...wah... Durhaka kalau ini mah bun...
Dan IsPer itu haram hukumnya membuat syarat seperti ini:
Ayah boleh nikah lagi tapi aku minta dibeliin mobil, rumah saya ajak jalan-jalan ke luar negeri dulu.
Astaghfirullah...
Itu si suami diam-diam berdoa:
"Ya Alloh, segeralah ambil istriku di sisi-Mu... Saya ikhlas ya Alloh...
Wallahu a'lam
0️⃣6️⃣ Teh Ida ~ Riau
Bagaimana menyikapi bully an orang kepada kita karena kita berprinsip, menyetujui bahkan meminta suami untuk menikah lagi. Tanpa udzur syar'i. Hanya karena si istri khawatir kalau dia melarang poligami dia termasuk yang menentang syari'at tentang itu.
🔷Jawab:
Begini ya Bun, kalau suami tidak ada kepentingannya, rumah tangga Bunda belum ada kepentingan poligami, ya tidak harus poligami ya. Pastikan poligami nya itu yang mendatangkan manfaat begitu, jadi tidak akan dibully. Tapi kalau poligami tidak ada manfaatnya, tidak usah poligami, itu cari-cari masalah. Takutnya nanti kalau suami tidak adil, kalau gimana-gimana kasihan suami dong malah terjerumus ke neraka jahanam. Terus saya tidak mengerti maksud pertanyaan ini. Apakah suami yang ingin atau bunda yang minta suami poligami meskipun tanpa udzur syar'i. Nyuruh suami, takutnya dianggap menentang poligami.
Tidak nyuruh-nyuruh suami, diam saja juga bukan berarti menentang ya bun. Wong menolak dipoligami itu juga boleh kok kalau memang benar-benar tidak kuat. Yang tidak boleh itu kan menolak syariat-Nya.
Misalkan benci dengan syariat-Nya, segala macam, itu yang kafir dia. Tapi kalau menolak dipoligami tuh pasti boleh, karena mungkin dia belum diajari sama suaminya, belum diajak belajar bareng, suami juga belum sempurna menjadi laki-laki artinya dia belum menjalankan kewajiban sebagai seorang suami dan sebagai seorang ayah buat anak-anak. Ya wajar istri tidak siap begitu loh.
Wallahu a'lam
🌷Baik ustadz. Sudah dipahami. In syaa allaah. Dan ini bukan teh ida pribadi, kisah teman yang tidak tahu kenapa tiba-tiba ngomong begitu, nyuruh-nyuruh suami nya nikah lagi. Mohon izin materi nya teh Ida share ke beliau ya ustadz.
0️⃣7️⃣ Sarah ~ Papua
Assalamu'alaikum wr.wb.
Ustadz, bagaimana hukumnya kalau suami poligami tapi istri tidak mengetahui. Tetapi adik iparnya tahu kalau kakak iparnya berpoligami.
Ustadz mohon pencerahannya
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Sudah terjawab di audio bun.
🌷Oooh... Maaf tadz baru menyimak ini belum sempat buka. Makasih Ustadz.
0️⃣8⃣ Yeni ~ Lampung
assalamualaikum warohmatulallahi wabarakaatuh.
Bagaimana pandangan ustadz terhadap para suami yang sukanya poligami bukan karena udzur syar'i tapi karena memang si suami matanya jelalatan.
Mohon maaf ini bukan pertanyaan saya tapi ini pertanyaan orang yang bertanya sama saya.
🔷Jawab:
Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Bunda yeni, ini sudah saya bahas ya, kalau memahami kata-kata saya sebelumnya, bahwa prinsip poligami itu kan harus adil. Dijawaban saya sebelumnya sudah disampaikan syarat adil. Adil itu apa? Adil itu semua kebaikan berhimpun kepadanya. Itu sama seperti orang yang meminta jabatan, mencalonkan diri sebagai dewan perwakilan rakyat tapi dia tidak punya kapasitas, ilmunya tidak punya, pendidikannya juga tidak sampai kesana. Tapi karena dia punya uang, dia bisa suap banyak orang, punya serangan fajar pagi-pagi segala macem, terpilihlah dia. Itu kira-kira pertanyaannya sama, poligami itu kan jadi pemimpin bagi wanita-wanita. Tapi dia tidak layak memimpin sama seperti pejabat itu tadi, sama kira-kira begitu. Maka yang demikian itu hanya membuat si laki-lakinya jatuh pada lembah Nista. Kasihan dia itu sebenarnya. Kita harus kasihan ya, karena dia itu sedang mendatangkan musibah atau azab untuk dirinya sendiri.
Dan perempuannya ya kok mau begitu. Kan sama-sama bodoh, ya laki-lakinya bodoh, perempuannya juga bodoh. Kok mau ya dikibuli, dibohongin gitu ya. Kan ada proses, orang tuh kalau mau nikah, tuh kan urusan sakral ya, jangan asal nikah begitu loh, harus cari tahu benar, jeli, cari informasinya segala macam begitu kan. Kok bisa dia mau saja begitu. Ini juga semuanya aneh begitu ya. Jadi mungkin orang bodoh ketemu orang bodoh.
Na'udzubillah mindzalik.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Kepada sahabat-sahabat shalihah yang dirahmati Allah ﷻ...
Bahwa poligami itu bukanlah untuk main-main, poligami itu harus punya nilai manfaat, poligami itu harus ada nilai ibadah. Poligami tidak harus ada uzur syar'i, bisa saja suami istri, punya program bersama ingin menolong sahabat-sahabatnya, boleh atau ingin menolong siapa, janda mungkin di kampungnya atau di mana yang dia kenal yang memang butuh dibantu karena mungkin punya anak-anak kecil yatim, anaknya yatim segala macam dan itu boleh.
Kalau saya dan istri memang menyadari kami ini sedikit amal shalehnya, masih banyak kekurangannya, masih kurang tabungannya untuk bertemu Allah ﷻ menghadap Allah ﷻ nanti di akhirat, sehingga kami mempunyai ya seperti ini maka kami memilih jalan untuk poligami. Kenapa? Karena berpoligami dengan syar'i, berpoligami dengan adab dan ilmu, dengan benar, insyaallah menghasilkan pahala yang banyak luar biasa, insyaallah. Rasul sallallahu alaihi wasalam bersabda kata Nabi orang-orang yang mau menghidupi, menolong, menyelamatkan, menafkahi para janda-janda dan yang lemah tentunya pahalanya seperti jihad di jalan Allah ﷻ. Dan seperti orang yang shalat malam sepanjang dia menolong itu seperti orang yang shalat malam tak pernah putus. Seperti orang-orang yang puasa sepanjang hidup dia di siang harinya. Jadi hari-harinya dihitung berpuasa. Malam-malamnya dihitung qiyamul lail dan hidupnya dihitung pula sebagai mujahid fi sabilillah. Maka seperti itulah berpoligami.
Bukankah rasul sallallahu alaihi wasallam dulu banyak yang ditolong adalah istri-istri sahabatnya yang dinikahi. Kenapa? Ya di antaranya istri-istri yang ditolong itu seperti Ummu Salamah. Karena apa? Tahu benar? Punya sahabat yang shaleh dan tak rela kalau istrinya jatuh kepada laki-laki yang tak shaleh. Maka dia melamar lah Ummu Salamah. Kenapa? Karena Rasul tahu perjuangan mereka berdua Umu Salamah dan Abu Salamah. Sehingga tak rela rasanya. Meskipun ini juga atas perintah wahyu, tetapi hikmahnya bahwa Rasul menjaga sekali persahabatan.
Begitu ya, teman-teman semua yang dirahmati Allah ﷻ, poligami itu tidak usah apa ya tidak usah terlalu benci, biasanya orang yang terlalu takut sama poligami, benci dengan poligami, tidak suka dengan poligami, biasanya malah ditakdirkan dekat dengan poligami hidupnya.
Ya mohon maaf sekali, mohon maaf, istri saya juga dulu antipoligami. Tapi akhirnya Allah ﷻ ubah, Allahﷻ beri apa ya pencerahan, hidayah. Akhirnya paham tentang pentingnya syariat poligami. Akhirnya prinsip yang dulu anti poligami pun akhirnya hilang. Begitu. Begitu pula saya juga begitu sama mbak Ida. Dulu benci sekali begitu. Tapi alhamdulillah akhirnya dia pun menjadi istri kedua begitu kan. Artinya janganlah kalian itu terlalu membenci sesuatu, karena bisa jadi itu baik bagimu. Jangan pula kamu terlalu mencintai sesuatu, bisa jadi dia buruk bagimu. Mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran buat kita semua. Setelah ini mungkin coba saya kasih sedikit link yang teman-teman bisa ambil hikmah pelajarannya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar