OLeH : dr. Defti Putri Perdhani
💎M a T e R i💎
🌸KANKER SERVIKS
Kanker serviks merupakan salah satu penyakit berbahaya yang banyak menyebabkan kematian pada wanita. Oleh karena itu, penting bagi para wanita untuk mengetahui cara mendeteksi dan mencegah kanker ini sejak dini.
Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi akibat infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang biasanya disebarkan melalui hubungan seksual. Penyakit yang cukup mematikan ini sering kali tidak menimbulkan gejala pada awalnya. Ketika muncul pun, gejala kerap disalahartikan sebagai gejala menstruasi atau infeksi saluran kemih.
Umumnya, gejala yang dialami oleh penderita kanker serviks adalah perdarahan saat berhubungan seks atau setelah masa menopause dan menstruasi, keputihan yang mengandung darah dan berbau busuk, nyeri panggul, dan nyeri saat berhubungan intim.
🔷Cara Mendeteksi Kanker Serviks Sejak Dini
Mendeteksi kanker serviks sedini mungkin merupakan bagian dari upaya mencegah akibat yang fatal dari kanker ini. Berikut adalah beberapa cara mendeteksi kanker serviks secara dini:
✓ 1. Pap smear
Pap smear bertujuan untuk melihat keberadaan sel-sel yang mungkin dapat berkembang menjadi kanker. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel sel di serviks (leher rahim) pada wanita yang sudah menikah.
Sel yang ada pada sampel kemudian dilihat menggunakan mikroskop untuk menentukan apakah sel normal, memiliki sifat prakanker (calon kanker), atau bahkan sudah bersifat kanker.
🔹Berikut Adalah Rekomendasi Jadwal Pemeriksaan Pap Smear Berdasarkan Usia:
▪️Wanita usia 25–49 tahun: setiap 3 tahun.
▪️Wanita usia 50–64 tahun: setiap 5 tahun.
▪️Wanita usia di atas 65 tahun: hanya jika ada keluhan tertentu pada serviks dan area sekitarnya atau belum pernah melakukan Pap smear sejak usia 50 tahun.
✓ 2. Kolposkopi
Kolposkopi biasanya akan direkomendasikan dokter apabila ada hasil yang dicurigai tidak normal dari tes pap smear.
Tes yang menggunakan alat khusus bernama kolposkop ini dilakukan untuk memeriksa bagian leher rahim, vagina, dan vulva secara langsung. Jika pada saat tes kolposkopi ditemukan kelainan, sampel jaringan akan diambil untuk diperiksa di laboratorium.
✓ 3. Tes Schiller
Tes Schiller dilakukan dengan mengoleskan larutan yodium pada leher rahim guna mendeteksi keberadaan jaringan yang tidak normal. Jaringan yang sehat akan berwarna cokelat setelah diolesi, sedangkan jaringan yang tidak normal akan berwarna putih atau kuning.
✓ 4. Kuretase endoserviks (ECC)
Pemeriksaan kuretase endoserviks dilakukan untuk memeriksa bagian leher rahim yang tidak terjangkau saat tes kolposkopi. Dalam pemeriksaan ini, bagian dalam serviks (endoserviks) akan sedikit dikikis menggunakan alat khusus yang berbentuk seperti sendok kecil, untuk mendapatkan sampel pemeriksaan.
✓ 5. Biopsi kerucut (cone biopsy)
Tindakan medis ini biasanya dilakukan apabila terdapat hasil yang tidak normal dari hasil pap smear, tapi bisa juga dilakukan untuk menghilangkan sel prekanker atau kanker serviks derajat ringan.
Biopsi kerucut dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari leher rahim. Sampel jaringan yang diambil akan berbentuk menyerupai kerucut dan akan diperiksa menggunakan mikroskop.
✓ 6. Biopsi punch (punch biopsy)
Biopsi punch dilakukan dengan cara mengangkat sampel jaringan yang dibutuhkan dengan menggunakan pisau berbentuk bundar. Prosedur ini mungkin akan dilakukan beberapa kali pada area sekitar serviks.
🔹Upaya Pencegahan Kanker Serviks Dengan Cara:
▪️Menerima Vaksin HPV Sedini Mungkin Sebelum Aktif Secara Seksual
Vaksinasi dilakukan terutama untuk mencegah infeksi virus HPV yang paling banyak menyebabkan kanker, seperti HPV-16 dan HPV-18.
▪️Menghindari Seks Berisiko
Melakukan seks yang aman dengan menggunakan kondom dapat mengurangi risiko terinfeksi HPV. Hindari pula hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan agar risiko terkena infeksi HPV bisa diminimalisir.
▪️Menghindari Kebiasaan Merokok
Wanita perokok memiliki risiko 3–4 kali lebih besar untuk terkena kanker serviks. Hal ini kemungkinan karena kebiasaan merokok membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah dalam melawan virus HPV.
Selain itu, kandungan karsinogen (penyebab kanker) yang terdapat pada rokok dapat membuat aktivitas virus HPV di serviks meningkat. Virus HPV pun juga dapat bergerak lebih cepat menuju sel serviks.
▪️Mengonsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Penerapan pola makan yang sehat juga bisa menjadi langkah untuk mengurangi risiko terkena kanker, tidak terkecuali kanker serviks. Konsumsi makanan sehat dapat dimulai dengan makan banyak buah dan sayuran setiap harinya. Hindari pula makanan olahan yang kebanyakan tinggi kalori tapi rendah nutrisi.
▪Menjaga Berat Badan Ideal
Selain kanker serviks, menjaga berat badan juga dapat menurunkan risiko terkena kanker jenis lain. Menjaga berat badan ideal dapat dilakukan dengan membiasakan diri melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur, misalnya berjalan kaki selama 30 menit setiap hari.
★ KESIMPULAN
Pencegahan kanker serviks dapat berhasil dengan sangat baik jika dimulai sejak dini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tahu apa yang perlu kita lakukan dan perbaiki saat ini guna mencegah kanker serviks.
Jika merasakan keluhan atau gejala kanker serviks seperti yang sudah disebutkan di awal atau sekedar bingung mengenai langkah pencegahan apa yang paling tepat untuk dilakukan, konsultasikan dengan dokter ya.
Semoga bermanfaat.
Wallahu a'lam
🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
💎TaNYa JaWaB💎
0️⃣1️⃣ Mila ~ Tegal
Bu dokter, apakah kanker serviks juga bisa dialami oleh remaja?
Dan apakah munculnya Virus HPV bisa disebabkan oleh makanan instan atau cepat saji?
💎Jawab:
Syukron pertanyaannya ukhti Mila.
Kanker serviks bisa dialami remaja, jika remaja tersebut melakukan hubungan seksual, apalagi berganti-ganti pasangan.
★ Apa saja jenis makanan penyebab kanker serviks?
√ 1) Makanan Yang Mengandung Banyak Lemak
Makanan berlemak seperti gorengan dapat merangsang produksi hormon estrogen dalam tubuh. Jika hormon tersebut terus-terusan diproduksi hingga jumlahnya berlebihan, bahkan sampai ke rahim, maka ini berpotensi menimbulkan kanker.
Selain itu, kebanyakan asupan lemak juga dapat memicu obesitas. Ditambah lagi jika Anda malas gerak, lemak akan terus menumpuk dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa obesitas dan kurang gerak merupakan salah satu faktor risiko kanker.
Bukan cuma gorengan, kandungan lemak tinggi juga dapat ditemukan pada makanan cepat saji, daging olahan, makanan instan, krim susu, dan lainnya. Gantilah dengan makanan yang rendah lemak seperti daging khas dalam, dada ayam, dan susu low fat. Hindari atau batasi juga konsumsi gorengan, mie instan dan sejenisnya.
Jangan lupa untuk berolahraga secara rutin agar tubuh senantiasa bugar sekaligus membakar lemak. Seimbangkan dengan konsumsi buah-buahan dan sayuran hijau yang mengandung banyak serat dan antioksidan untuk membantu menangkal penyakit.
√ 2) Minuman Dan Makanan Yang Mengandung Alkohol
Konsumsi alkohol terlalu banyak dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker. Risiko ini bisa semakin besar jika Anda juga punya kebiasaan merokok.
√ 3) Makanan Yang Mengandung Bahan Kimia
Bagi Anda yang punya jadwal padat, makanan kaleng tentu menjadi penyelamat saat harus buru-buru menyiapkan makanan. Meskipun cenderung praktis, namun hati-hati dengan kandungan pengawet dalam makanan kaleng.
Makanan kaleng, sosis, hingga mie instan mengandung berbagai zat pengawet yang berfungsi agar makanan bisa tahan lama. Namun, kalau dikonsumsi berlebihan, hal ini tentunya tidak aman untuk kesehatan.
Selain mengandung pengawet, makanan atau minuman kemasan juga banyak yang mengandung pemanis dan pewarna buatan. Hal inilah yang menjadikan makanan kemasan sebagai salah satu makanan penyebab kanker serviks yang wajib dihindari.
Sesekali konsumsi makanan atau minuman kemasan memang sah-sah saja. Akan tetapi, ingat jangan sampai berlebihan.
Alangkah lebih baik lagi jika Anda mengolah sendiri makanan dari bahan-bahan alami. Memilih buah dan sayur organik dapat menjadi salah satu cara agar terhindar dari kanker serviks dan kanker-kanker lainnya. Selain cenderung lebih sehat, Anda juga bisa memastikan kebersihan makanan dan memasaknya dengan cara yang tepat.
√ 4) Makanan Dan Minuman Berkadar Gula Tinggi
Gula berperan sebagai salah satu sumber energi yang dibutuhkan tubuh. Meski demikian, bukan berarti boleh dikonsumsi terlalu banyak. Alih-alih menjadi energi, kebanyakan asupan gula justru bisa menjadi penyebab kanker serviks.
Bukan hanya gula pasir, beberapa jenis makanan seperti kue, sirup, dan minuman bersoda juga harus dibatasi konsumsinya. Begitu juga saat Anda minum jus buah, Anda tidak perlu menambahkan gula lagi karena sebagian besar buah sudah mengandung gula alami di dalamnya.
√ 5) Makanan Yang Dibakar
Saat bosan makan ayam goreng, Anda mungkin sering beralih ke ayam bakar yang rasanya tidak kalah lezat. Memang benar bahwa makanan yang dibakar seperti sate atau iga bakar pun tidak kalah nikmat seperti makanan yang digoreng.
Namun, perlu diketahui bahwa makanan yang dibakar juga tergolong makanan penyebab kanker serviks. Pasalnya, daging yang diolah dengan proses pembakaran menggunakan arang dapat mengaktifkan zat yang bersifat beracun. Hal ini diam-diam dapat memicu kanker, termasuk kanker serviks, apalagi kalau bagian gosongnya ikut termakan juga.
Arang mengandung karbon, suatu zat karsinogenik pemicu kanker. Karena itulah, batasi makan makanan yang dibakar hanya sesekali demi menjaga kesehatan tubuh Anda.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Na ~ Semarang
Dokter, kenapa pemeriksaan kanker serviks hanya untuk wanita yang pernah berhubungan? Apakah memang resiko kanker serviks terjadi karena hubungan seks?
💎Jawab:
Syukron ukhti Na pertanyaannya.
Benar sekali, risiko tinggi yang terkena kanker serviks adalah yang sudah pernah berhubungan seksual.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Yuli ~ Jombang
Assalamualaikum bu dokter.
Dokter, untuk kelainan leher rahim apakah bisa dilihat secara fisik, misalnya pada saat akan memasang IUD ?
Apakah ada anjuran tertentu untuk pengguna IUD untuk deteksi dini kanker serviks?
Terimakasih
💎Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Syukron ukhti yuli pertanyaannya.
Bisa dilihat secara fisik oleh dokter spesialis obgyn dengan pemeriksaan serviks menggunakan spekulum atau cocor bebek. Seperti saat pemasangan IUD. Jika ada lesi kanker, maka bisa terlihat dari bentuk mulut rahimnya.
Sebenarnya deteksi dini kanker dilakukan oleh semua wanita yang pernah melakukan hubungan seksual, bukan hanya pengguna IUD saja.
Wallahu a'lam
0️⃣4️⃣ Bila ~ Purwokerto
Assalamualaikum warahmatullah.
Dokter, apakah orang yang belum genap satu tahun menikah bisa melakukan papsmear? Kira-kira butuh waktu berapa lama kanker serviks itu terdeteksi?
Kemudian, apakah orang yang sudah menikah boleh melakukan vaksin HPV?
Terimakasih.
💎Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Syukron ukhti Bila pertanyaannya.
Bagi yang sudah menikah dan melakukan hubungan seksual, boleh periksa papsmear, berapapun usia pernikahannya. Lebih dini pemeriksaannya lebih baik untuk mendeteksi dan mencegah.
Secara teori, perkembangan kanker serviks 5-20 tahun. Orang yang sudah menikah, boleh vaksin HPV.
Wallahu a'lam
🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Akhwatifillah sholihah, mari kita jaga selalu kesehatan, apalagi di masa pandemi seperti ini. Tetap jaga protokol kesehatan 5M, deteksi dini dan cek kesehatan kita dengan memeriksakan diri ke dokter.
Semoga Alloh ﷻ selalu melindungi kita semua, aamiin.
Baarakallahu fiikunna.
Mohon maaf lahir bathin ya, dan sampai bertemu lagi ukhtifillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar