OLeH: Ummi Yulianti
💎M a T e R i💎
بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
الحمد لله
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...
ام بعد
Segalanya milik Alloh ﷻ apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh ﷻ sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh ﷻ.
Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari jaman jahiliah jaman kegelapan menuju ke jaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad ﷺ.
🌷JANGAN SIA-SIAKAN USIAMU
Tiap-tiap sesuatu dapat dicari penggantinya, kecuali usia. Dan, tiap-tiap sesuatu bila telah lenyap, adakalanya dapat dikembalikan melalui suatu jalan atau lainnya, kecuali usia. Karena apa yang telah berlalu dari usia tidak dapat dikembalikan dan ia pergi untuk selamanya.
Apa yang sudah berlalu dari usia, berarti lenyap yang diharapkan masih belum pasti, dan bagimu hanyalah saat sekarang yang sedang dijalani.
Allah Ta’ala berfirman :
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ
"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?" (QS. Fathir: 37)
Huruf ma disebutkan dalam penggunaannya adakalanya sebagai huruf maushul yang berarti: "Dalam yang cukup untuk berpikir" atau sebagai huruf mashdar yang berarti: "Untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir" dalam kehidupan ini.
Allah Ta’ala berfirman :
قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَقَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَاسْأَلِ الْعَادِّينَ
"Allah bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggi di bumi?’ Mereka menjawab: ‘Kami tinggal di (di bumi) sehari atau setengah hari’." (QS. Al-Mu’muninun: 112-113)
Allah Ta’ala berfirman :
قَالَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا ۖ لَّوْ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَأَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَفَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
"Kamu tidak tinggal (di bumi), melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya, tidak ada tuhan(yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) Arsy yang mulia." (QS. Al-Mu’muninun: 114-116)
Ibnu Abbas ra telah menceritakan bahwa Rasulullah shallahu alaihi was sallam pernah bersabda: "Ada dua nikmat yang keduanya memperdaya kebanyakan manusia, yaitu sehat dan waktu luang." (HR. Muslim)
Hal yang paling menyia-nyiakan usia adalah melakukan kedurhakan. Ulama salaf yang shalih sangat antusias dalam memelihara usia dan menggunakan sebaik-baiknya. Apabila menggunakan usianya untuk maksiat, berarti lenyap lah dunia dan akhiratnya. Semoga Alloh ﷻ melindungi kita dari kedurhakaan.
Sesungguhnya ulama salaf dahulu menjauhi banyak hal yang diperbolehkan karena khawatir terjerumus ke dalam hal yang dimakruhkan. Berbeda dengan kita sekarang, sesungguhnya kita tidak ragu lagi mengerjakan kedurhakaan, bukan lagi sekadar hal-hal yang diperbolehkan. Semoga Alloh ﷻ mengampuni kita semua.
Pernah dikatakan kepada Kanzun Ibnu Wabrah, salah seorang ahli ibadah: "Duduklah bersama kami", maka ia menjawab: "Tahanlah matahari!" Yakni agar tidak datang dan pergi menggerogoti usia.
Kita datang dan pergi untuk keperluan kita, dan keperluan orang hidup itu tiada habisnya, akan berhentilah keperluan seseorang dengan kematiannya, selama seseorang masih hidup, perputaran siang dan malam hari, telah membuat anak kecil beruban dan orang tua mati, bila malam telah membuat tua siang harinya, datanglah sesudahnya siang hari yang muda.
Orang-orang yang menyia-nyiakan umurnya dalam kehidupan di dunia, dan durhaka kepada Allah Ta’ala, dan tidak mau bertaubat, maka hanya kebinasaan ketika nanti di akhirat, dan tidak ada lagi pintu taubat baginya. Wallahu’alam.
Demikian Paparan kali ini
Yang benar datangnya dari اللّه.
Yang salah dari ketidaktahuan ana yang masih fakir ilmu agama.
Mohon maaf jika ada salah salah kata dalam penulisan.
العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر
Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.
جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...
والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Erni ~ Jogja
Assalamualaikum ustadzah,
1. Bagaimana caranya meminta ampun dan menebus kesalahan dimasa lalu karena saya dilahirkan dan di besarkan di lingkungan islam kejawen. Dapat hidayah ketika kuliah karena kos jauh dari orang tua.
Lulus kuliah kembali menyia-nyiakan umur karena nganggur di rumah, tidak boleh hijrah, tidak boleh mengamalkan syariat Alloh ﷻ dan tidak boleh mandiri secara finansial.
Alhamdulillah menikah dengan suami yang agamanya kuat tapi juga punya orang tua yang sama, yang ingin mengembalikan kami ke masa lalu.
Bagaimana caranya nyaur hutang dengan umur yang terlewat sia-sia?
2. Bagaimana caranya agar anak saya punya etos kerja dengan upaya amal, prestasi bersaing dan bertanding untuk menjadi saksi hidup dan khoirul ummah dimuka bumi?
Mohon pencerahannya.
🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,
1. Alhamdulillah mba menikah dengan orang yang satu visi, sebaiknya tempat tinggal tidak berdekatan dengan orang tua maupun mertua.
Bertaubat, iringi perbuatan-perbuatan buruk dulu dengan memperbanyak perbuatan baik.
2. Maaf anaknya usia berapa?
💎Yang besar kuliah semester satu, yang kecil kelas satu madrasah. Yang besar tidak mau jadi ammah di rumah tahfudz, yang kecil juga tidak mau mondok.
Karena hasutan simbahnya. Simbahnya khawatir kalau kami sekeluarga akidahnya kuat tidak bisa mewarisi pusaka ke cucu-cucunya dan membangun mental block untuk cucu-cucunya yang ada di saya.
Anehnya itu pusaka dimaui sama kakak-kakak saya tapi beliau-beliau katanya lebih menyanyangi kami. Tapi kata pak ustadz jin lebih suka mengotori yang bersih.
Kalau habis ketemuan sama simbahnya anak-anak saya menjadi jarang tahajud, sholat wajib entar-entar, tidak lagi menambah hafalan, tadarus hanya satu ruku', yang dulunya satu juz.
Apa yang mesti saya lakukan untuk saat ini untuk membangun kembali yang dulunya jam 3 bangun tahajud, menambah hafalan dan belajar hingga subuh, habis subuh nyuci bajunya mandi makan berangkat sekolah. Di perjalanan murojaah lanjut matsurotan sekarang dijalan nyanyi, kalaU kami pancing murojaah marah.
Disekolah yang dulunya istirahat tadarus, sekarang main. Pulang sekolah yang dulunya belajar ngerjain PR, lanjut tidur, lanjut ngaji, nunggu giliran sambil belajar, sekarang lihat TV dan HP tidur sampai jelang maghrib.
Dulu dengar adzan langsung bergegas sholat, sekarang kami sudah ngasih contoh, tapi tetap saja tahajud dipepet ke shubuh, dipepet ke dhuha. Dhuhur dipepet ke ashar. Ashar dipepet ke maghrib. Maghrib mepet isya, isya mepet tahajud karena main-main yang tidak jelas.
Tapi kalau lama tidak berjumpa dengan simbahnya jadi anak yang tidak pembangkang dan tertib. Suka bangkang diajari simbahnya bapakmu atau ibumu dulu tidak saya pondokin tidak pernah saya ajari agama nyatanya sekaran ya bisa sholat tapi malah sikapnya suka mengecewakan simbah.
Orang tuamu sebelum sholat suka bikin simbah lega, sekarang sukanya ceramah ke simbah yang bikin simbah sakit hati dan kuping merah kalau dengar orang ngaji. Begitu cara mereka detox anak-anak saya.
Apa yang mesti saya lakukan ustadzah?
Anak saya kalau keseringan ketemuan sama simbahnya menjadi kembali seperti balita sifatnya kolokan manja tidak mandiri, apa-apa perintah dan sama orang tua tidak punya sikap takdim. Komunikasi pakai ngoko kasar. Kalau lama tak jumpa simbahnya komunikasi pakai kromo inggil dan bahasa indonesia.
Orang tua baik angkat maupun kandung dan mertua merasa saya sebagai orang tua yang tidak layak dihormati anak-anak saya karena saya tidak mau menerima doktrin-doktrin mereka.
🌸Kalau silaturahim ke rumah Mbah nya sebaiknya didampingi, ada baiknya di ruqyah setelah pulang dari sana.
Masalah mendidik anak adalah hak prerogatif ayah dan ibunya.
Ketika ada pembicaraan yang tidak mengenakkan, abaikan saja. Tetapi tetap bersikap santun kepada mbah-mbahnya. Jangan lupa doakan Semoga Alloh ﷻ berikan hidayah.
0⃣2⃣ Ridha ~ Bekasi
Bismillah...
Ustazah, saya punya banyak anak alhamdulillah 5 masih kecil-kecil.
Terkadang saya merasa hari-hari saya yang serba sibuk luar biasa sehingga saya merasa iri dengan teman-teman yang bisa pergi ta'lim, ke pengajian, bahkan rutinitas tilawah sama-sama ikut liqo begitu.
Bahkan dimudahkan untuk umroh.
Sementara saya selalu disibukkan dengan rutinitas setiap hari. Untuk bawa anak-anak ke pengajian saja saya tidak bisa. Subhanallah...
Terasa umur habis buat dirumah saja. Apakah saya termasuk sia-sia?
Apa yang sebaiknya saya lakukan? Agar tidak sia-sia ustazah.
Jazakillah khair.
🌸Jawab:
Maa syaa Allah mba tidak ada yang sia-sia selama kita ikhlas mengerjakannya. Terlebih sekarang dipermudah dengan teknologi untuk mencari ilmu, kita tinggal pilih ustadz yang disuka.
Ada masanya disibukkan dengan anak-anak. Ada masa kita akan merindukan kesibukan itu. jihadnya wanita itu di dalam rumah, mendidik anak menjadi anak yang sholih dan sholihah.
Ketika mereka berbuat baik pahalanya akan mengalir kepada ibu yang mendidiknya. Syukuri setiap ketentuan Alloh ﷻ, sehingga kita merasa tercukupi.
Wallohu a'lam
💎Alhamdulillah...
'Ala kulli hal.
Saya bahagia dengan banyak anak ustadzah.
0⃣3⃣ Kiki ~ Jakarta
Bagaimana membagi waktu dikala kita menjalankan kewajiban kita di dunia sebagai hamba yang selalu taat, ditengah rutinitas mencari rezeki.
Sedangkan kita tahu kematian akan datang tanpa kita ketahui.
Jazakillah
🌸Jawab:
Dalam islam antara dunia dan akhirat bisa berjalan beriringan, bagaimana caranya? Ketika berusaha mendapatkan dunia, berusahalah sesuai syariah, sesuai ketentuan Alloh ﷻ, misalnya berdagang dengan jujur, timbangan tidak dikurangi. Jadi dalam Islam tidak ada pemisahan Dunia dan akhirat.
0⃣4⃣ Nenock ~ Surabaya
Assalaamu'alaikuum ustadzah,
Terkait usia ini, papa saya insya Allah usianya 61 tahun.
Tetapi beliau baru belajar membaca huruf hijaiyah.
Selama ini kalau sholat bisa tetapi sedang berusaha belajar mengaji dari awal lagi.
Mama saya tadi cerita kalau beliau kesulitan menghafal huruf hijaiyah.
Bagaimana cara agar beliau bisa menghafal dan membaca dengan tepat ya ustadzah?
🌸Jawab:
Kalau untuk surat-surat pendek bisa mendengarkan murottal. Kalau untuk belajar huruf hijaiyah bisa belajar di lembaga Qur'an di Surabaya.
Kalau di Karawang lembaga Qur'an tidak membatasi usia belajar. In syaa Allah di Surabaya juga ada.
0⃣5⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum bunda,
Kalau kita meninggalkan sholat 1 waktu sangat berdosa sekali kan! Meninggalkan sholat sekali itu artinya selama kita hidup dosa itu tetap utuh bun walaupun kita berubah menjalankan solat 5 waktu dengan rajin?
🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Meninggalkan shalat dosa besar. Semua dosa akan diampuni kecuali berbuat Syirik. Bila meninggalkan shalat bertaubatlah dan tidak mengulangi, semoga Alloh ﷻ mengampuni. Karena Rahmat Alloh ﷻ sangat luas, janganlah berputus asa.
Wallohu a'lam
💎Umi, kalau kita sedang berusaha berhijrah dan ingin istiqomah dijalan Allah, tapi ditengah-tengah keluarga yang minim dalam hal agama itu bagimana umi ?
Kadang kalau saya lagi capek, kesal sama semuanya apalagi lihat keluarga yang seperti ini saya tuh mikir "seperti percuma yah saya berusaha buat hijarah dan istiqomah tapi kelurgaku jauh dari kata itu" seperti pikiran saya goyah, bagaimana umi?
🌸Mba tetaplah istiqomah dalam berhijrah, sambil sedikit-sedikit berda'wah kepada keluarga, dan do'akan agar mereka mendapatkan hidayah.
Berdawah dengan santun, mengajak bukan menghakimi. Buktikan dengan berhijrah akhlak semakin baik, beri tauladan itu adalah da'wah yang lebih mengenai.
Wallohu a'lam
💎Iya umi insya allah tetap istiqomah. Terimakasih umi atas saran dan penjelasanya.
0⃣6⃣ Oom Sri ~ Bandung
Ummi, bagaimana caranya supaya kita bisa menumbuhkan rasa cinta sama Alloh ta'ala?
Afwan jika pertnyaannya diluar tema umm.
Jazakillah khoir.
🌸Jawab:
Lihat dan rasakan nikmat yang Alloh ﷻ berikan pada kita. Meski setiap hari kita melakukan dosa yang disengaja maupun yang tidak. Tetap saja Alloh ﷻ membuka pintu taubat, memberikan rezeki seperti nikmat sehat, menghirup udara segar, dan lain-lain masih banyak lagi nikmatnya yang tidak akan bisa kita tulis meski lautan menjadi isi pena nya.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Dalam sebuah hadis dari Syadad bin Aus yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang-orang yang pandai [alkays] adalah yang menghisab [mengevaluasi] dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan setelah kematian. Sedangkan, orang yang bodoh adalah yang sering mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah.”
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar