Minggu, 29 Desember 2019
MELAWAN PENYAKIT FUTUR
OLeH: Ibu Irnawati Syamsuir Koto
💘M a T e R i💘
Assalamualaikum sholehah...
Ketemu lagi kita malam ini, semoga tIdak bosan yaa ketemu sama saya.
Saya lagi...
Saya lagi...
Segala puji bagi Alloh ﷻ Tuhan semesta alam. Kepada-Nya kita memohon pertolongan atas segala urusan dunia dan urusan akhirat.
Semoga shalawat dan keselamatan tetap tercurah kepada Nabi dan Rasul yang paling mulia, Muhammad sebagai penutup para Nabi, dan kepada keluarganya serta sahabat-sahabatnya
Malam ini, insyaa Allah kita ngomongin FUTUR yaa.
Sholehah..
Tahu tidak kalau futur itu ternyata hidangan yang lezat banget!
Kenapa saya bilang futur itu hidangan yang lezat?
Karena banyak yang suka dan betah banget menikmatinya!
Percaya atau tidak, futur ini virus yang menular dengan cepat.
Satu yang futur, bisa nular jadi 1 grup.
Kalau saya boleh ingatkan, jangan mencari pembenaran untuk si futur!!!
Nanti dia tepuk tangan...
Merasa menang telah mampu menguasai kita.
Futur itu memang Indah! Mengasyikkan!
Melenakan!
Indah bagi teman-tema setan
Yang mau lanjut berteman sama setan...
Monggo futurnya dituruti
Kawan-kawan....
Semangat beribadah ini kadang memang menurun disaat kita mengalami dehidrasi ibadah, karena tidak kosistennya kita.
Sesungguhnya jalan hidup yang kita ini adalah jalan yang tidak sederhana.
Jauh, panjang dan penuh liku.
Karena itu kita sangat memerlukan menjadi orang-orang yang memiliki muwashafat ‘ailiyah, yakni orang-orang yang berjiwa ikhlas, itqan dalam bekerja, berjuang dan beramal serta orang-orang yang tahan akan berbagai tekanan. Dengan modal itu mereka sampai pada harapan dan cita-citanya.
Waspadalah!!!!
Waspadalah!!!!
wWaspadalahhhhhhhhh!!!!
Wabah Futur bisa melanda kapan saja, dimana saja dan siapa saja.
Bisa saya, bisa sahabat yang disini.
Futur bukan hanya untuk ibadah, tapi juga untuk bermajelis ilmu.
Seperti yang saya katakan tadi bahwa futur itu virus yang bisa menular!!!
Naaah.....
Ada yang Mau jadi TRENDSETTER futur?
Saya yakin tidak ada yang mau.
Tapi kenapa rasa malas itu dipelihara?
Futur adalah penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da’i, dan penuntut ilmu. Sehingga seseorang menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan suatu aktivitas kebaikan.
Berbagai godaan dan tekanan hebat yang melanda seringkali membawa virus futur yang mewabah dan menjangkiti orang-orang muslim.
Ada yang tahu penyebabnya apa?
🔸Ada masalah tapi malah menjauh dari Alloh ﷻ dan majelis ilmu.
🔸Banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan.
🔸Berharap pujian. Kalau tidak ada yang memuji jadi futur.
🔸Lalai dalam mengingat Alloh ﷻ, redupnya semangat mengejar pahala.
Jawaban sahabat-ku udah pada benar...
Saya cuma nambahin saja yaa...
Biar lebih komplit.
💎BERIKUT BEBERAPA PENYEBAB FUTUR:
◼1. Ruhiyah Yang Kering
Kekuatan ruhiyah merupakan kekuatan dasar yang harus dimiliki oleh seorang dai’. Kekuatan ruhiyah dinilai dari sejauh mana kedekatan kita dengan Alloh ﷻ. Kedekatan yang menjadi sumber kekuatan ruhiyah ini hanya dapat diperoleh dengan melakukan ibadah-ibadah sunnah disamping ibadah wajib seperti qiyamullail, tilawah, shoum sunnah, infaq dan shodaqoh.
Kelemahan dalam tarbiyah baik itu tabiyah jamiyah maupun dzatiyah kerap kali menjadi penyebab utama seorang aktifis menjadi futur dalam menjalani aktvitas dakwahnya. Ketidak kosistenan dalam melakukan amalan-amalan yaumiah menyebabkan seorang aktivis sulit untuk menjaga kosistensi semangat dalam setiap aktivitasnya.
Seperti yang kita ketahui salah satu karakteristik jalan dakwah ini adalah “katsratu ‘aqabat” (hambatannya banyak), untuk itulah diperlukan perbekalan yang cukup untuk menjalaninya.
Perbekalan yang utama yang harus dimiliki seorang dai’ adalah kekuatan ruhiyah. Kekuatan ruhiyah akan menjadi benteng diri kita dari berbagai macam cobaan, godaan dan ujian yang terdapat dijalan dakwah. Seorang dai’ yang selalu lalai dan tidak indibath dalam memperhatikan tarbiyah dzatiyah dapat diibaratkan bagai lilin yang selalu berusaha menerangi sekitarnya namun lambat laun lilin tersebut lama kelamaan meleleh dan akhirnya habis tidak bisa lagi mengeluarkan cahaya dan penerangan bagi sekitarnya.
◼2. Kecewa Dan Sakit Hati
Kekecewaan terhadap jamaah atau personel dalam jamaah dan keputusan yang dikeluarkannya kerapkali menjadi faktor penyebab seseorang itu futur atau bahkan dalam tingkatan yang lebih membahayakan dapat menyebabkan seseorang insilakh (hengkang atau keluar) dari jamaah.
Secara umum hal ini disebabkan oleh kelemahan dalam pemahaman dan keikhlasan.
Yang harus dipahami disini bahwa jamaah ini bukan jamaah malaikat, sehingga kekecewaan yang terjadi dan yang kita alami jangan sampai membuat kita hilang semangat dalam berdakwah sehingga akhirnya memutuskan untuk meninggalkan dakwah ini.
Kasus-kasus futur yang disebabkan hal ini sudah memasuki dimensi kehidupan jamaah atau tanzhim.
Gejala yang paling umum adalah lemahnya semangat dalam merespon berbagai perintah (amr) atau keputusan (qororot) jamaah dakwah. Kasus ini beriringan dengan gejala melemahnya tanggung jawab (ruh al-mas’uliyah) sebagian aktivis dakwah dalam menjalankan tugas-tugas struktural dakwah.
Kasus yang lebih serius yang mungkin muncul adalah penolakan terhadap tugas-tugas yang diamanahkan oleh struktural dakwah dengan alasan yang cenderung dicari-cari.
◼3. Tidak Ikhlas Dan Tidak Menjaga Keikhlasan
◼4. Tidak Menguasai Ilmu Syar’i,
◼5. Hati Terpikat Pada Dunia Dan Lupa Pada Akhirat
◼6. Ujian; Istri Dan Anak-Anak
◼7. Hidup Di Lingkungan Yang Rusak
◼8. Bergaul Dengan Orang-orang Yang Tidak Punya Iradah Dan Himmah (Keinginan Dan Obsesi)
◼9. Maksiat, Kemunkaran, Dan Makanan Haram
◼10. Tujuan Yang Tidak Jelas
◼11. Tidak Yakin Pada Tujuan (Cita-cita) Yang Telah Dicanangkan
◼12. Tidak Menyadari Rintangan Atau Tantangan Yang Menghadang
◼13. Tarbiyah Yang Buruk
◼14. Tidak Ada Keselarasan Antara Keahlian (Potensi) Dan Pekerjaan
◼15. Lingkungan Yang Berbeda
◼16. Angan-angan Kosong
◼17. Sebab-sebab Lain, (Diantaranya);
1) Penyakit hati seperti dengki, suudzan, dan dendam.
2) Syahwat khafiyah (tersembunyi).
3) Tidak sungguh-sungguh dalam beribadah, khususnya amal harian.
4) Membanggakan golongan dan fanatik.
5) Tidak konsisten dalam melaksanakan suatu program, dan sebagainya.
Coba perhatikan no 13.!!
TARBIYAH YANG BURUK
Salah satu maksud buruk disini adalah tidak istiqomah!
Menganggap majlis ilmu itu tidak penting!
Tak mampu menghargai majlis ilmu.
Tidak Menghargai muwajih maupun tidak menghargai ilmu yang disampaikan.
Jadinya... Ilmunya tidak berkah... Hingga hatinya gampang mundur dalam beramal.
Majlis ilmu adalah sumber ilmu karenanya wajib bagi kita untuk menghargainya agar kita dapat berkahnya.
Lantas bagaimana jika futur melanda?
Mari kompak kita katakan...
SAYA AKAN LAWAN!!!!
Yeesss...
Kita bisa lawan
PAKSAKAN UNTUK TERUS BERIBADAH... LAWAN KEMALASAN
JANGAN MAU BETERNAK KEMALASAN
Apa untungnya berternak kemalasan?
Ngk ada... Nggak bisa dijual!
Alloh ﷻ tidak pernah berjanji akan memberi balasan surga untuk orang malas.
Tapi Alloh ﷻ janjikan surga untuk orang yang rajin ibadah dengan ikhlas.
Karena itu LAWAN FUTUR ITU JIKA DIA MENGHAMPIRI
√ JANGAN MENCARI ALASAN UNTUK MEMANJAKAN FUTUR.
Ikhlaskan kembali niat hanya untuk Allah ‘Azza Wa Jalla dalam menuntut ilmu.
Niat dalam melakukan suatu perbuatan (yang baik) tentunya harus ikhlas untuk Alloh ﷻ semata.
Keikhlasan suatu niat sangat berpengaruh pada amalan-amalan yang kita lakukan.
Jika seseorang ikhlas dalam menuntut ilmu, ia akan memahami bahwa amalan menuntut ilmu yang ia lakukan itu akan diganjar pahala.
Sebagaimana dalam hadits disampaikan bahwa,
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وإنما لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنكحها فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
“Sesungguhnya setiap amal itu (tergantung) pada niatnya, dan sesungguhnya sesesorang itu hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya (dinilai) karena Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena harta dunia yang hendak diraihnya atau karena wanita yanga hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu hanyalah kepada apa yang menjadi tujuan hijrahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
√ Selalu bersama dengan teman-teman yang semangat dalam menuntut ilmu.
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh pada diri kita. Teman turut membentuk karakter seseorang. Oleh karena itu dalam berteman hendaknya kita memilih teman-teman yang mampu mengantarkan kepada kebaikan.
Teman-teman yang demikian dapat membantu kita dalam berdiskusi dan meneliti masalah agama. Jangan condong untuk meninggalkan kebersamaan bersama mereka selama mereka senantiasa membantu dalam menuntut ilmu.
√ Bersabar ketika hati mengajak untuk berpaling dari ilmu.
Kesabaran akan mengantarkan kita kembali kepada ilmu dan kebaikan-kebaikan. Oleh karena itu, hendaknya kita terus berusaha bersabar agar penyakit futur itu segera hilang.
√ Bersabar untuk terus bertahan dengan ketaatan.
√ Bertafakur.
Harus punya waktu untuk bertafakur dan merasakan apa saja yang harus di tafakuri di setiap waktu, seperti salat yang susah khusyu maka tafakurilah salah satunya dengan dzikir. Harus berani sistematis dalam bertafakur, evaluasi setiap waktu yang sudah digunakan. Kalau lagi futur lebih banyak mempermasalahkan sesuatu yang tidak perlu dipermasalahkan dan memusuhi saudara sendiri.
√ Taubat
Minta ampun kepada Alloh ﷻ karena kita sudah mengkhianatinya dan Alloh ﷻ Maha Tahu atas semua perbuatan dan pikiran kita.
Mau apa kamu hidup? Siapa yang membuat kamu seperti sekarang?
Alloh ﷻ yang memberikan semuanya untukmu dan Alloh ﷻ masih menutupi aib-aibmu.
Perbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Alloh ﷻ dan sesali semua dosa yang sudah diperbuat.
Semua kerusakan keimanan kita berawal dari dosa sendiri.
Dobrak dan paksakanlah diri agar terbebas dari gangguan syaithan.
Setan hanya bisa membisikan saja seperti triplek lapuk, ciri bisikan setan adalah sesuai dengan yang nafsu sukai. Semuanya pakai judul Entar.
Buatlah TARGET harian dan beri sanksi jika tidak tercapai, hingga membuat kita takut gagal dalam kebaikan.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum bunda,
Kalau dalam pekerjaan atau ingin melakukan sesuatu kita sudah target nanti lah hari ini jam segini mau ngerjain ini tapi malah berlalut-larut tidak dikerjain. Dan dikerjainya lewat dari target yang sudah ditentukan. Itu sama saja futurkan bun, berarti jika seperti itu diri kita audah masuk dalam perangkap setan?
Jika menggampangkan sesuatu hal kebaikan apa itu sama saja dosa kita berlipat-lipat bun?
Mohon penjelsanya bunda
🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Mengulur ulur waktu bukanlah futur, futur itu hilangnya semangat didalam melakukan ibadah kepada Alloh ﷻ.
Mengulur-ulur waktu memang sama-sama datangnya dari setan, karena kita telah menyia-nyiakan waktu yang Alloh ﷻ berikan dengan tidak menuntaskan pekerjaan demi pekerjaan yang sebenarnya bisa dituntaskan.
Menggampangkan sesuatu, meremehkan kebaikkan tentu saja kita berdosa, seolah-olah kita bermain main dengan Alloh ﷻ, tidak yakin dengan kebaikkan tersebut.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum,
Ustadzah, bagaimana caranya menghilangkan mental block agar tidak terpenjara di masa lalu dan terjebak di goa masalah. Untuk bersegera meningkatkan plafon amal sholih, agar memiliki tujuan hidup dan impian-impian untuk mengubah pola pikir agar bersemangat untuk terus belajar kecerdasan spiritual atau kecerdasan memandang masa depan dunia dan akhirat?
Mohon pencerahannya
🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Mental block bukan hasil dari kejadian instan. Tetapi proses dari pengulangan dan dalam waktu yang cukup lama. Biasanya seperti itu.
Bisa disadari dan dirubah sendiri dengan cara dan teknik-teknik yang ada. Bisa juga dibantu oleh ahlinya.
Banyak tehnik yang bisa digunakan. Bisa dengan hipnoterapi, grafologi, forgiveness, divine, muhasabah, kontemplasi dan lain-lain.
Ada istilah restructuring atau reframming dan lain-lain.
Silakan disesuaikan teknik mana yang bisa mengubah mendobrak mental block tersebut.
Wallahu a'lam
🌸Bolehkah belajar mendobraknya sama ustadzah saja?
Prosedurnya?
🔷Afwan umm, saya hanya konselor biasa, menangani masalah keluarga. Untuk mental block saya belum pernah tangani.
🌸Pakai muhasabah juga tidak apa-apa.
Dilanjut dengan memeluk erat perubahan agar tidak futur.
🔷Ini lebih Bagus, kalau untuk orang-orang beriman, mental block dihajar dengan muhasabah.
🌸Dilanjut memeluk erat perubahan ditengah penolakan dan cacian agar tidak kembali futur segera dibangun lagi apa itu tadi namanya? Deframing?
Iya ustadzah. Soalnya kebanyakan yang mau me restrukturalisasi saya kebanyakan sekuler adanya.
🔷Jangan deh.
🌸Iya dong.
Ustadzah yang baik, walau saya ingin direstrukturalisasi kembali, tapi ada hal-hal tertentu yang ingin saya pertahankan yaitu rumahku syurgaku, rumahku hijabku, rumahku istanaku. Dan ada hal tertentu yg mesti saya pertahankan yaitu seorang wanita yang telah bersuami berarti bagi dia mencari nafkah tidak wajib bahkan sunnahpun tidak. Hukumnya hanya mubbah. Saya tidak mau dilaki-lakikan. Tapi semua pemberdayaan dirinya diukur dengan capaian finansial.
Bersediakah ustadzah merestrukturalisasi saya?
🔷In syaa Allah nanti kita lanjutkan dijapri ya umm.
0⃣3⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,
1. Bu, ibu pernah FUTUR tidak?
Kalau pernah apa yang ibu lakukan untuk membangkitkan dari ke FUTUR an tersebut?
2. Apa tips biar FUTUR tidak hadir kembali menghinggapi di diri?
🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,
1. Yang namanya manusia pasti akan mengalami turun naiknya iman. Saya juga tak luput dari hal itu.
2. Tidak mungkinlah tidak akan hadir kembali, seperti yang saya katakan diatas, iman itu fluktuatif. Hanya saja, sanggupkah kita melawan, itu sih intinya atau kita malah rela berada dalam pelukannya.
Wallahu a'lam
🌸Lha ya itu bu,,,
Kasih tips dari apa yang ibu alami, biar tidak kembali FUTUR?
🔷Tipsnya ubah LELAH menjadi LILLAH.
0⃣4⃣ Atin ~ Pekalongan
Uni, sepertinya pemakluman terhadap kondisi menjadikan futur enggan beranjak pergi. Merasa banyak kerjaan yang harus diselesaikan, ah nanti sebenar lagi, ah nanggung dan sebagainya. Akhirnya malas untuk memulai, terkepung oleh urusan yang tak kunjung selesai.
Wajarkah berpikir begini?
Bagaimana cara untuk tidak selalu memaklumi keadaan?
🔷Jawab:
Memanajemen ulang waktu dengan baik.
Sibuk bukan alasan untuk berfutur ria.
Sekali kita meninggalkan amal ibadah maka Alloh ﷻ akan sibukkan kita dengan berbagai kesibukkan duniawi hingga kita merasa waktu kita tidak mencukupi. Alloh ﷻ cabut keberkahan waktu didalam hidup kita.
Dahulukan Alloh ﷻ, maka urusan duniawi kita akan Alloh ﷻ beri kelapangan.
Waktu kita dengan waktu para sahabat di zaman Rasulullah ﷺ dan juga para ulama sama-sama 24 jam sehari kok, waktu mereka tidak lebih dan waktu kita tidakk kurang, pas sama 24 jam dalam sehari, dari zaman nabi Adam sampai saat ini, sehari semalam itu tetap 24 jam, mereka bisa beribadah maksimal, kenapa kita tidak?
Disinilah perlunya kita memanajemen waktu dengan baik.
Wallahu a'lam
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Adakalanya jiwa dan raga Lelah untuk beribadah.
Ada kalanya diri merasa ingin berhenti beramal sholeh.
Adakalanya bisikan dan rayuan untuk hanya berdiam diri terdengar ditelinga.
Saat itulah kita harus sadar bahwa nanti, waktu yang Alloh ﷻ pinjamkan untuk kita ini akan dipertanggungjawabkan.
Lantas apa yang menjadi jawaban kita saat ditanya waktumu engkau habiskan kemana?
Akankah jawabnya dihabiskan untuk menikmati kefuturan?
Surga menanti kita yang berjuang untuk agama Alloh ﷻ dan terus beramal sholeh, bukan menunggu orang yang larut dalam kemalasan mengejar Ridha Alloh ﷻ.
FUTUR adalah salah satu kata terkeren yang pernah ada.
Keren dalam melemahkan Iman.
Keren dalam merusak amal.
Keren dalam membuat galau.
Keren dalam melarikan diri dari amanah.
Keren dalam melepaskan diri dari kebaikkan.
FUTUR adalah penyakit yang sering menyerang para ahli ibadah, para penggiat dakwah, menyerang para penuntut ilmu.
Disini niii kerennya FUTUR....
FUTUR tidak akan masuk ke dada Ahli Dunia, pecinta dunia.
Mau FUTUR terus merusak AMAL?
Mau FUTUR terus melemahkan IMAN?
Kalau enggak...
Maka bangkitlah...
Hanya dirimu sendiri yang mampu melawan futurmu.
Keindahan kata motivator tak akan membuatmu bergeming.
Kekuatan kata dai tak akan mampu menggoyang jiwa futurmu.
Dirimu...
Hanya dirimu...
Yang mampu...
Lawan!!!
Lawan!!!
Lawan!!!
Jangan biarkan FUTUR menggerogoti jiwa sucimu
Mohon maaf atas segala salah dan khilaf dalam penyampaian.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar