OLeH: Bunda Rizki Ika Sahana
💎M a T e R i💎
🌸SOAL UIGHUR, CHINA MIRIP ISRAEL: SAMA-SAMA MENCAPLOK WILAYAH LAIN!
MuslimahNews.com, UIGHUR — Pernahkah Anda mengamati wajah dan perawakan orang-orang Uighur, baik lewat televisi maupun internet? Sangat berbeda sekali dengan orang-orang China. Usut punya usut, bangsa Uighur adalah keturunan klan Turki yang hidup di Asia Tengah. Ini seperti yang ditulis politikus serta sejarawan Uighur, Muhemmed Imin Bughra, dalam bukunya A History of East Turkestan.
Berbeda dengan warga China pada umumnya yang berbicara bahasa Mandarin, warga Uighur berbahasa lokal Uighur –sefamili dengan bahasa Turki–. Mereka menyebut wilayahnya sebagai Uighuristan atau Turkistan Timur. Menurut sejarah, bangsa Uighur merdeka telah tinggal di Uighuristan lebih dari 2.000 tahun. Akan tetapi China mengklaim daerah itu warisan sejarahnya.
Orang Uighur percaya, fakta sejarah menunjukkan klaim China tidak berdasar. Wilayah Xinjiang berada di luar Tembok Besar China yang dibangun untuk mempertahankan China dari invasi, dan sebelah barat gerbang Jade yang oleh kebanyakan sumber sejarah menjadi tanda batas barat negara China. Nasib bangsa Uighur ini mirip dengan nasib bangsa Palestina yang dijajah Israel atas dasar klaim sejarah.
Uighuristan merupakan tanah subur berjarak 1.500 mil dari Beijing, dengan luas 1,6 juta km persegi atau hampir 1/6 wilayah China. Uighuristan atau yang dikenal sebagai Provinsi Xinjiang adalah provinsi terbesar di China.
Pascaruntuhnya Kekhilafahan Turki Utsmani tahun 1924, rezim Bolshevik Rusia, Joseph Stalin, membagi etnis ini menjadi Uighur, Kazakh, Lyrgyz, Uzbek, Turkmen, Bashkir, dan Tatar dalam konferensi etnik dan pembagian negara di Tashkent, Uzbekistan.
Di awal-awal penjajahan China, penduduk asli Uighur mencapai 96 persen. Namun, sensus China terakhir menyebutkan kini hanya ada 7,2 juta Uighur dari 15 juta warga Xinjiang. Selain itu ada etnis Kazakh (1 juta), Kyrgyz (150 ribu), dan Tatar (5 ribu).
Selain itu, di Xinjiang tinggal juga etnis ras Asia: Han-China, Manchu, Huis, dan Mongol. Sebelum dicaplok China, kawasan Xinjiang dalam sejarah diperintah berbagai kerajaan. Mulai Tocharians, Yuezhi, dan lainnya.
Dinasti Qing Manchu dari Cina masuk ke Uighuristan pada 1759 M setelah Muslim Uighur dan klan-klan Muslim lain di Asia Tengah meminta bantuan untuk menghadapi orang-orang Dzungar-Mongol yang selalu mengganggu.
Setelah orang-orang Mongol Buddha ditumpas, Dinasti Qing mendatangkan suku Han dan Hui untuk menempati kawasan utara (Dzugar Basin). Lalu dinasti ini menggabungkan Dzugar Basin dan Tarim Basin menjadi wilayah baru yang diberi nama “Xinjiang” yang berarti ‘Perbatasan Baru’ atau ‘Daerah Baru’.
Tahun 1933 orang Uighur mendeklarasikan negara merdeka Republik Islam Turkistan Timur, namun tidak berumur panjang. Setahun kemudian diduduki kembali oleh China. Usaha untuk kemerdekaan negeri itu tercapai lagi tahun 1944 dengan mendeklarasikan Republik Turkistan Timur yang berhasil mengalahkan Rusia.
Sampai akhirnya mereka dikalahkan kembali oleh Tentara Pembebasan Rakyat China yang komunis di tahun 1949. Hingga saat ini mereka berjuang untuk kemerdekaan Turkistan Timur dan mereka dianggap sebagai separatis.
◼Peradaban Maju dan Kaya
Orang Uighur berbeda ras dengan China-Han. Mereka lebih mirip orang Eropa Kaukasus, sedangkan Han mirip orang Asia. Bangsa Uighur memiliki sejarah lebih dari 4.000 tahun. Sepanjang itu, mereka telah mengembangkan kebudayaan uniknya, sistem masyarakat, dan banyak menyumbang dalam peradaban dunia.
Di awal abad ke-20, melalui ekspedisi keilmuan dan arkeologis di wilayah Jalur Sutra, di Uighuristan ditemukan peninggalan kuno bangsa Uighur berupa candi-candi, reruntuhan biara, lukisan dinding, dan barang-barang lainnya, juga buku dan dokumen.
Penjelajah Eropa, Amerika, bahkan Jepang sangat kagum terhadap kekayaan sejarah di daerah itu. Dan laporan-laporan merekalah yang mengundang kedatangan orang luar ke sana. Saat ini, peninggalan peradaban Uighur banyak tersimpan di museum Berlin, London, Paris, Tokyo, Leningrad, dan Museum Islam di New Delhi, India.
Berabad-abad lalu, Uighur telah menggunakan skrip tulisan. Saat bersatu di bawah Kerajaan Uighur-Kok Turk abad ke-6 dan ke-7, mereka menggunakan tulisan Orkhun, yang lalu diadopsi menjadi tulisan Uighur.
Tulisan ini digunakan hampir 800 tahun, tidak hanya oleh bangsa Uighur tapi juga oleh suku-suku klan Turki lainnya, oleh orang Mongol (saat kekaisaran Geng-his Khan), dan oleh orang Manchu (terutama pada masa awal Manchu mulai menguasai China).
Setelah memeluk Islam di abad ke-10, Uighur menyerap alfabet Arab. Jangan heran, sejak dulu, banyak orang Uighur menjadi pengajar di kekaisaran China, menjadi duta besar di Roma, Istanbul, bahkan Baghdad.
Kebanyakan karya sastra awal keberadaan Uighur diterjemahkan ke teks agama Buddha dan Manichean. Namun ada juga karya naratif, puisi, dan epik yang telah diterjemahkan ke bahasa Jerman, Inggris, dan Rusia.
Bangsa Uighur juga dikenal ahli pengobatan. Zaman Dinasti Sung (906-960), seorang ahli obat-obatan Uighur bernama Nanto mengembara ke China. Ia membawa berbagai jenis obat yang saat itu belum dikenal di China.
Bangsa ini pada masa itu telah mengenal 103 tumbuhan obat –dicatat dalam buku obat-obatan Cina oleh Shi-Zhen Li (1518-1593). Bahkan sebagian ahli Barat percaya akupuntur bukan asli milik orang China, tapi awalnya dikembangkan Uighur.
Orang Uighur juga memiliki kemampuan arsitektur, musik, seni, dan lukisan yang tinggi. Mereka bahkan telah bisa mencetak buku berabad-abad sebelum ditemukan mesin cetak oleh Gutenberg. Pada abad pertengahan, karya sastra, teater, musik, dan lukisan sastrawan China juga sangat dipengaruhi Uighur. Orang Uighur memeluk Islam sejak tahun 934 M, saat pemerintahan Satuk Bughra Khan, pengusaha Kharanid.
Saat itu, 300 masjid megah dibangun di kota Kashgar. Islam lalu berkembang dan menjadi satu-satunya agama orang Uighur di Uighuristan. Tak heran, dulu, Xinjiang merupakan urat nadi perdagangan dunia, karena berada di Jalur Sutra. Sumber daya alamnya sangat melimpah.
Ungkapan “Di mana ada adzan, di situ ada minyak”, terbukti di sini. Cadangan minyak dan gas terbesar Republik Rakyat China (RRC) ada di sini, khususnya di Xinjiang bagian selatan (Tarim Basin).
◼Caplok Xinjiang Dulu, Baru Tibet
Setelah menduduki wilayah Xinjiang, China kemudian mencaplok Tibet –kawasan kaya mineral yang berbatasan langsung dengan Xinjiang- pada 21 Oktober 1950. Padahal Tibet telah mendeklarasikan kemerdekaan dari Dinasti Qing pada 1913.
Dalam sejarah, wilayah ini pun bukan wilayah China. Akibat invasi China, Tibet mengalami kekalahan dan terpaksa menandatangani 17 pokok perjanjian yang menyatakan pengakuan Pemerintahan China terhadap Tibet.
Dalam perjanjian itu, China memperbolehkan adanya administrasi otonomi yang dipimpin oleh Dalai Lama –gelar bagi raja Tibet. Namun, rakyat Tibet tak bisa menerima penjajahan China ini.
Pada 17 Maret 1959, Dalai Lama berhasil meloloskan diri dari penangkapan tentara China ke India oleh usaha pelarian yang dipimpin oleh Gampo Tashi, dan mendirikan semacam pemerintahan pelarian di Dharamsala, India utara sampai sekarang. Kemudian oleh China, Dalai Lama disebut sebagai pemberontak. [MNews]
Diolah dari Tabloid Media Umat 234, Subjudul asli: “Klaim Wilayah Lain, China Mirip Israel!”
_
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Phity ~ Jogja
Assalamu'alaykum, bun,
Akhir-akhir ini rasanya sedih sekaligus gemas. Karena di sini kalau kita posting-posting soal Uighur, niatannya untuk menyebarkan kondisi saudara kita di sana tapi dibilang hoax, sok tahu atau apalah. Bagaimana sikap kita sebaiknya?
🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakaatuh,
Sabar ya, Ukhti. Berbagai narasi yang menyesatkan tentang Uighur memang sedang dibangun untuk menandingi narasi kepedulian dunia Islam dengan ukhuwah Islamiyahnya terhadap Uighur. Penindasan terhadal Muslim Uighur itu nyata, sudah dibuktikan oleh banyak jurnalis, tokoh dan berbagai kalangan yang datang langsung ke Xin Jiang melihat kondisi Muslim Uighur.
Kita harus terus memberikan support terhadap Muslim Uighur, minimal do'a. Kita juga berjuang via media sosial untuk menggugah kaum Muslim dunia serta para pemimpin dunia Islam untuk membantu Uighur dengan kekuatan nyata berupa diplomasi bahkan militer jika diperlukan. Karena China jelas menjadi negara kafir harbi fi'lan (negara kafir yg memerangi Islam dan umatnya secara terang), sehingga layak untuk diperangi.
Begitu ya, Ukhti.
💎Iya bun, tapi mereka yang bilang di sana tidak ada apa-apa pun juga mengklaim kalau sudah ke sana.
🌷Itu karena mereka sejalan dengan narasi global deradikalisasi. Mereka menganggap Muslim Uighur meberontak, sparatis, sehingga patut ditangkap, dan dimasukkan ke dalam tenda-tenda re-edukasi, untuk menangkal pemahaman radikal dalam diri mereka.
Nah, kita musti menggunakan kaca mata Islam dalam menilai pernyatan dan sikap-sikap mereka. Bayangkan, mereka lebih percaya kepada laporan pemerintah China ketimbang kesaksian kaum Muslim Uighur, sikap seperti ini jelas tidak layak.
Mereka juga sepakat radikalisme dikaitkan dengan ajaran Islam dan umatnya. Padahal radikalisme proyek Barat untuk memberangus Islam dan Muslim. Tentu kita akan melawan narasi yang salah yang distigmatisasi terhadap Islam dan umatnya ini.
0⃣2⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum bund,
Kenapa ya bund, para penguasa yang mayoritas muslim bahkan terbesar di dunia malahan tidak ada respek sama sekali (sekedar ngucapin saja dak ada)?
Miris sekali.
🌷 Jawab :
Wa'alaikumussalam warahmatullah,
Bunda Han, ini adalah problem mendasar yang kita hadapi hari ini. Bahwa penguasa negeri-negeri Muslim, mereka tunduk kepada kepentingan China, karena telah berada di bawah hegemoni atau cengkeraman China melalui hutang dan proyek-proyek inftastruktur seperti BRI dari China. Penguasa negeri-negeri Muslim lebih menghormati 'mitra' bahkan 'tuan'-nya ketimbang memperhatikan saudara Muslimnya.
Ditambah, sekat-sekat nation state yang sengaja dibuat Barat untuk memisahkan negeri-negeri Muslim berdasarkan garis-garis geografis wilayahnya, menyebabkan mereka masa bodoh pada urusan negara lain. Dengan alasan urusan dalam negeri masih banyak yang belum tuntas, atau tidak mau intervensi urusan negara lain, negeri-negeri Muslim telah menghianati saudara Muslimnya yang lain berada di barisan pemerintah China yang tangannya berlumuran darah kaum Muslim.
0⃣3⃣ Erni ~ Jogja
Benarkah Endorgan sekarang berpihak ke China?
Afwan masuk ke rannah politik. Dengan kondisi Indonesia yang sekarang, akankah bernasib sama seperti Uighur?
🌷 Jawab :
Ukhti Erna dan muslimah shalihah yang dirahmati Rasulullah ﷺ.
Sesungguhnya politik adalah bagian dari Islam yang hari ini dikebiri. Islam hanya boleh bicara soal akhlak, ibadah, dan aqidah, semata, tidak lebih. Padahal yang membuat Islam menjadi mercusuar dunia dan ajarannya sampai kepada kita adalah sistem politiknya yang agung.
Maka jangan alergi dengan pembahasan politik. Tentu politik dalam konteks Islam, yakni bagaimana umat ini diurus atau diatur dengan syariah Islam, bukan politik praktis dagang sapi yang penuh intrik tarik ulur kepentingan dan bagi-bagi kursi kekuasaan, ya...
√ Pertama, keberpihakan Erdogan kepada China tampak ketika Erdogan justru mengancam AS untuk menutup 2 pangkalan militernya di Ankara. Sementara dalam case Uighur, AS mengecam China.
Erdogan sepertinya berseberangan dengan AS, padahal ancaman Erdogan tersebut menurut berita yang beredar adalah terkait dengan sanksi AS terhadap Turki (karena membeli alusista ke Rusia).
√ Yang kedua, Erdogan, dilaporkan menyebut warga di daerah otonomi Uighur di Xinjiang, China, hidup bahagia. Kantor berita China, Xinhua, melaporkan bahwa pernyataan ini dilontarkan langsung oleh Erdogan saat bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Beijing. Xinhua jh melaporkan bahwa Erdogan juga tetap mendukung kebijakan Satu China yang selama ini digaungkan Beijing.
Bahkan bukan hanya Erdogan, KSA (Kingdom of Saudi Arabia), Qatar, Suriah, dan segenap negeri Muslim lainnya juga berpihak kepada China.
Ini menunjukkan betapa kekuatan hegemoni atau cengkeraman China terhadap negeri-negeri Muslim demikian nyata.
Negeri-negeri Muslim yang diikat dengan berbagai perjanjian dan kerjasama, termasuk diikat oleh hutang yang jumlahnya fantastis, tidak berkutik sekadar untuk bersuara membela saudaranya, Muslim Uighur. Subhanallah, sungguh kenyataan yang menyesakkan dada.
Lalu apakah Indonesia bisa bernasib sama dengan Uighur? Kemungkinan itu bukan mustahil, terlebih kini Indonesia berada di bawah hegemoni China. Tampak dalam berbagai kebijakan yang berpihak kepada kepentingan China, termasuk dalam perkara pindah ibu kota, yang banyak pengamat menyatakan merupakan pesanan China.
Pembangunan hunian-hunian elit secara besar-besaran, sementara nyaris mustahil penduduk pribumi bisa membelinya, termasuk berbondong-bondongnya para pekerja China masuk ke Indonesia ditengarai sebagai upaya China menjadikan negeri ini sebagai tujuan eksodus penduduknya yang jumlahnya mengalami ledakan.
Jika kita diam terhadap kondisi ini, maka bisa jadi kelak kita akan menyesal.
Karena itu, kita harus bersuara untuk menyelamatkan Islam, umat ini, Indonesia, juga negeri-negeri Muslim lain dari kekejian negara-negara Kapitalis baik Barat maupun Timur (China).
💎Ijin tanya lagi,
Kenapa dunia takut dengan kebangkitan Islam? Dan kejayaan ilmuwan islam yang terjadi di abad pertengahan?
Kenapa negara kafir yang tidak punya sumber minyak bisa menikmati laba penjualan hasil minyak dan gas?
Kenapa mereka sebagai pembeli rempah negara kita, tapi mereka yang menentukan harga jualnya?
Kita itu kaya dan pintar. Bisa bikin pesawat dan senjata canggih. Tapi mengapa dengan enaknya mereka melarang menggunakan senjata bikinan kita hanya karena kita punya hutang pada mereka?
🌷MasyaAllah, pertanyaan yang kritis.
Mereka bisa melakukan itu semua karena satu hal, karena mereka memimpin dunia ini, mereka yang mengendalikan dunia ini dengan sistem politik Kapitalisme. Sementara kita kaum Muslim, kita seperti anak ayam kehilangan induk, kita tercerai-berai menjadi lebih dari 50 negara yang dipimpim oleh para pemimpin boneka, yang mereka tunduk kepada Barat.
Barat memang tidak lagi menjajah secara fisik (kecuali di beberapa negeri Muslim, seperti Iraq, misalnya), tapi Barat menjajah secara politik dan ekonomi.
Secara politik, Barat melenyapkan institusi politik Islam yang menaungi umat ini hingga berabad lamanya, yakni Khilafah Islam. Kemudian menggantinya dengan sistem politik demokrasi yang kapitalistik dan sekular. Seluruh negeri-negeri Islam mengadopsi sistem politik ini, sehingga dengan mudah masuk perangkap Barat unt mengendalikan mereka.
Inilah penyebab, kenapa semua-semua bukan kita yang menentukan, tapi Baratlah yang mengendalimannya.
Lalu kenapa Barat takut kepada kebangkitan Islam? Karena kebangkitan Islam akan menggulung seluruh kezaliman dan kejahatan yang dia lakukan dan dia jaga. Barat tidak akan lagi dengan mudah bisa mengeruk SDA (Sumber Daya Alam) negeri-negeri Islam ketika Islam tegak. Karena Khilafah, yakni institusi politik Islam, akan menerapkan syariah dulu perkara pengelolaan SDA (Sumber Daya Alam) negeri-negeri Muslim. Dolar juga jadi tidak laku, karena Khilafah akan menjadikan dinar dan dirham sebagai mata uang yang berlaku di seluruh negeri Muslim.
Lalu AS dan Barat bisa apa? Kalau mau beli minyak, rempah, gas, ke negeri Muslim yang berada dalam kepemimpinan Khilafah, misalnya, dia tidak bisa gunakan dolar, harus gunakan emas, yakni dinar.
Secara ekonomi, Barat menjerat negeri-negari Muslim dengan berbagai kesepakatan ekonomi dan hutang berbasis riba, serta menjadikan mata uang dolar sebagai standar mata uang internasional, sehingga menyebabkan ketergantungan sistemik seluruh negeri-negeri Muslim terhadap Barat.
💎Apa pindah Ibukota ke Kalimantan itu misi China?
Soalnya selama yang saya tahu, Pulau Kalimantan tidak pernah ada gempa dan tidak punya gunung berapi. Eh siapa tahu kalau jadi pindah bisa kena likuifaksi seperti Fir'aun yang tenggelam.
🌷 Hihii, panjang ceritanya, ini terkait dengan kepentingan geopolitik China terhadap Indonesia, ya.
√ Pertama, dari sisi geografis, Kalimantan memiliki SDA yang kaya dan kondisi alam yang lebih stabil. China melihat potensi ini sebagai peluang membangun kota bisnis baru yang lebih menguntungkan.
√ Kedua, posisi Kalimantan yang sangat terbuka, langsung berhadapan dengan Laut China Selatan, memudahkan China melakukan kontrol terhadap Kalimantan, dibanding dengan posisi Jakarta yang sulit diakses karena berada di lapisan dalam pertahanan negeri ini.
√ Ketiga, Kalimantan adalah lokasi yang berada dalam radius jangkauan rudal China.
#Gambar
Tampak pada gambar Kalimantan berada si radius serangan China, sementara Jakarta Tidak.
Kalimantan jelas akan sangat mudah dikendalikan serta ditaklukkan China sebab kondisi tersebut.
Dengan dalih proyek OBOR (yang kemudian bertransformasi menjadi BRI), salah satunya di Kalimantan, China dengan mudah mendorong pemerintah pindah ibukota. Selain itu, China juga bisa menjadikan Indonesia (yakni Kalimantan) sebagai dasar kekuatannya ketika harus berhadapan dengan Amerika, yang memiliki pangkalan militer di Philipina.
Ini gambaran umumnya, mungkin bisa kita bahas detail di lain waktu ya...
💎Olief: Ya Allah...
Semoga Allah melindungi kita semua...
Terima kasih ustadzah ilmunya.
💎Berarti umat Islam sulit bersatu, salah satu trik mereka untuk mengadu domba, biarkan kita berantem antar saudara, lena, terus mereka mencuri SDA kita, kemudian kita dijajah dalam keadaan miskin tak berdaya tambah kena embargo? Sebenarnya China vs AS dan sekutunya itu memang tidak bisa akur, atau memang mereka sepakat perang untuk menghancurkan Islam dari muka bumi?
🌷Benar sekali, Ukhti..
Musuh-musuh Islam akan senantiasa mengadu domba umat ini, termasuk menyibukkan umat ini dengan beragam persoalan domestik dalam negerinya, agar mereka tak sempat memikirkan persatuan, justru terus berseteru dan musuh-musuh Islam dengan mudah mengambil keuntungan dari negeri-negeri kaum Muslim.
Dalam perkara kepentingan nasionalnya, maka China, AS, juga negara-negara sekutunya, ya saling jegal. Buktinya sekarang China-AS perang dagang. Mereka berperang untuk menjadi yang nomor satu dalam ekonomi dunia.
Mereka berperang untuk memperebutkan pasar, misalnya (dalam perang dagang), atau memperebutkan SDA.
Tapi dalam perkara memerangi Islam dan umatnya, mereka sama. Mereka bahkan bekerja sama untuk melawan dan menghancurkan Islam. Terbukti, China diam soal invasi AS ke Iraq. Soal proyek deradikalisasi, AS dan China sama-sama menjalankannya.
Mereka tahu, jika Islam bangkit dan kembali memimpin, kekuasaan mereka, kesombongan merek, kekejian mereka, keserakahan mereka terhadap negeri Muslim juga terhadap dunia akan lenyap.
Makanya mereka bekerja siang malam tak kenal lelah memerangi Islam dan umatnya. Jika mereka yang pasti tidak akan pernah mampu menghalangi tegaknya Islam saja rela berlelah-lelah memerangi kita, bagaimana dengan kita yang diberi kabar gembira tentang kemenangan Islam sekaligus pahala, ridha, dan jannah-Nya yang seluas langit dan bumi? Semestinya kita lebih bersemangat menyongsong kebangkitan Islam ini.
Kita semua berharap, kasus Uighur ini menjadi momentum bersatunya umat menjadi ummatan wahidan, yang memiliki visi sama, yakni tegaknya Islam di muka bumi.
💎Sebenernya itu, komunis China dan Russia dengan AS dan sekutunya memang sepakat perang untuk menguji senjata buatan mereka dengan negara penduduk muslim sebagai tempat perang atau mereka benar perang saling benci?
Ternyata masih hebat Pak Harto dengan gerakan Non Bloknya dan mendirikan negara dunia ketiga.
🌷Politik yang mereka usung adalah politik kepentingan, maka wajar slogan yang mengemuka: dalam politik, tidak ada lawan yang abadi, yang abadi adalah kepentingan.
Jika bersekutu bisa mendatangkan manfaat bagi kepentingannya, maka negara-nagara kufur itu akan bersekutu. Tapi di lain waktu, mereka akan saling berseteru jika kepentingannya saling bertabrakan.
Negara-negara tersebut membuat konspirasi, kadang juga "bersandiwara" (berstrategi) dalam menyikapi konstelasi internasional.
Tentu tetap berpijak pada kepentingannya, jangan sampai sandiwara alias strateginya membuatnya buntung.
Kalau soal medan perang, ya, bisa saja mereka menggunakan wilayah negeri-negeri Muslim sebagai tempat perang, tapi yang jelas mereka sesungguhnya sedang memperebutkan wilayah-wilayah tersebut, karena kekayaan alamnya, sumber minyaknya, atau potensi ekonomi yang lainnya.
Maka benarlah sabda Rasulullah ﷺ, bahwa nanti kaum Muslim itu ibarat makanan yang menjadi rebutan orang-orang kafir.
0⃣4⃣ Kiki ~ Jakarta
Terimakasih ustadzah atas materinya.
Memang banyak sekali berita yang berkembang tentang Uighur. Ada yang menuduh karena Uighur bersikap radikal dan memberontak.
Bagaimana dengan suku lain yang juga beragama islam, tetapi bisa mendukung Pemerintah China dan tidak dianggap radikal, bahkan tetap diperbolehkan membangun masjid dan beribadah?
Terimakasih.
🌷Jawab:
Suku-suku lain yang juga Muslim di Uighur, seperti Hui, memang tidak dimusuhi sebagaimana Muslim Uighur, karena keberpihakan mereka kepada pemerintah China yang Komunis.
Sebagai Muslim, maka kita melihat, dukungan terhadap pemerintahan yang Komunis sejatinya adalah bentuk pengkhianatan terhadap aqidah Islam. Sama seperti Muslim Indonesia yang dibagi menjadi dua kutub: moderat vs radikal.
Yang moderat adalah mereka yang menerima nilai-nilai Barat, seperti liberalisme, pluralisme, HAM (Hak Asasi Manusia), dan seterusnya, sehingga mereka (muslim moderat ini) mendukung LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) feminisme, dan seterusnya yang berasal dari Barat. Muslim yang dianggap moderat ini diberi keleluasaan di negeri kita, bahkan kebal hukum. Kita saksikan, berapa banyak diantara mereka yang menista Islam, tapi tidak satu pun diproses secara hukum.
Nah, kasus etnis Muslim lain selain Muslim Uighur ini ya seperti Muslim moderat di Indonesia. Mereka tidak menentang praktik-praktik komunisme yang berseberangan dengan aqidah Islam.
Kita tentu tidak sepakat dengan definisi radikal yang mereka lontarkan. Bahwa radikal itu adalah Muslim yang berpegang teguh kepada ajaran agamanya, menolak nilai-nilai Barat ataupun nilai-nilai Komunisme. Yang radikal itu sejatinya adalah mereka yang melakukan kejahatan terhadap dunia Islam, yang melakukan kedzaliman, yang liberal, yang melakukan kerusakan.
Sementara kita, kaum Muslim yang taat, adalah sebaik-baiknya manusia, yakni khairu ummah, yang Alloh ﷻ perintahkan untuk menjadi khalifah di muka bumi, sehingga bumi menjadi berkah dengan kepemimpinan Islam dan syariahnya dalam mengelolanya.
💎Mohon maaf ustadzah. Kebetulan tempat saya bekerja terlibat dalam pemindahan ibukota. Kami melakukan kajian-kajian dari berbagai macam aspek sebelum penetapan Kalimantan sebagai calon ibu kota hingga saat ini masih berlangsung proses tersebut.
Mungkin jika ada campur tangan China, itu bukan berarti dalam seluruh tahapan pemindahan ibu kota. Tetapi ada beberapa oknum dengan membuka kerjasama dengan China tanpa filter yang memanfaatkan situasi ini.
Jadi belum bisa diambil kesimpulan bahwa China punya andil yang besar dalam pemindahan ibu kota.
🌷Menurut saya, kajian-kajian yang ada sekadar meligitimasi proses pindah ibu kota.
Karena kenyataannya, pindah ibu kota ini menjadj wacana yang mengemuka setelah Indonesia menyetujui proyek OBOR.
Justru banyak kalangan yang mempertanyakan kajian dan riset pindah ibu kota, karena kajian dan riset-riset tersebut terkesan dipaksakan dan tidak ada alasan yang sangat mendesak untuk pindah ibu kota.
Malah para pakar menyatakan ibu kota di Jakarta itu secara geopolitik paling tepat, sudah dikaji sejak zaman dulu, karena posisinya yang aman berada di dalam pertahanan negara kita. Beda dengan wilayah lain yang mudah sekali diakses dari luar melalui jalan laut maupun darat.
Lagi pula pindah ibu kota butuh biaya sangat besar. Dari mana Indonesia mendapatkannya sementara hutang yang ada saja sudah menggunung?
Dan, masih banyak problem-problem lain terkait isu ini ya, sahabat Muslimah.
💎Han: Lha ya itu bund,,,
Sok-sokan pindah
Tapi rakyat tidak di pikirin, malah bingung mindahin ibukota.
🌷Benar sekali.
0⃣5⃣ F.R ~ Turki
Mohon maaf Ustadzah, moderator, admin serta member grup karena saya terlambat mengikuti. Mengenai Erdogan, saya tidak menemukan data atau sumber berkait pernyataan tersebut. Boleh tau sumbernya kah, Ustadzah?
Terima kasih.
🌷Jawab: https://m.cnnindonesia.com/internasional/20190703123559-113-408682/erdogan-sebut-warga-otonomi-uighur-di-xinjiang-hidup-bahagia
Ini beritanya, Ukhti. Dan banyak sekali berita yang serupa telah beredar luas.
Memang Turki mengklaim pernyataan Erdogan yang mengatakan “Muslim Uighur di Xinjiang hidup bahagia” adalah keliru. Menurut Turki, Erdogan mengatakan “berharap rakyat Xinjiang China hidup bahagia dan damai sejahtera.”
Tapi sikap Turki yang memenuhi undangan Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jinping, kemudian melakukan pembicaraan terkait perdagangan, hubungan bilateral, investasi, penelitian dan pengembangan, penerbangan sipil, pariwisata dan budaya, sungguh satu sikap yang bertentangan dengan prinsip Islam.
Dalam Islam, TIDAK ADA hubungan yang terjalin dengan negara kafir harbi fi'lan (yakni kafir yang jelas memusuhi dan memerangi Islam dan umatnya), kecuali perang.
Namun hari ini, tidak ada satu pun negeri Islam yang berani mendeklarasikan perang terhadap musuh-musuh Islam yang dengan terang menumpahkan darah dan mengoyak kehormatan umat ini.
Karena seluruh negeri Islam sesungguhnya berada di bawah kendali negara-negara besar (pengemban Kapitalisme-Sekular), baik Barat maupun Timur.
💎Oh, habis nyari yang berbahasa Turki tapi tidak ketemu.
Terima kasih infonya ya ustadzah.
Nyari berita tv Turki juga tidak dapat, jadi nanya langsung.
🌷Sepertinya Turki tidak menayangkan info tersebut di dalam negerinya, itu sama artinya dengan bunuh diri. Sebab rakyat Turki support Muslim Uighur.
💎Bunuh diri bagi siapa ya, Ustadzah? Bukannya justru momen bagus ya bagi yang tidak suka dengan Erdogan. Maaf menurut saya saja. Apalagi pemilu dimenangkan oleh Erdogan lagi.
🌷Maksudnya, pernyataan Erdogan soal Uighur itu (yang keseleo lidah atau mungkin juga dimanfaatkan oleh China) akan memperburuk citranya di tengah masyarakatnya yang pro Muslim Uighur. Ini akan menurunkan kredibilitasnya sebagai pemimpin Muslim yang peduli.
💎Baik, Ustadzah saya terlambat mengikuti. Tapi banyak media menginformasikan bahwa Erdogan pro terhadap Uighur, maaf supaya berimbang saja.
🌷Baik, jazakillah khairan infonya, Ukhti.
Saya tidak berada di posisi memusuhi atau mendukung Erdogan dengan sikapnya atau pernyataannya.
Bagaimanapun juga, yang pasti kita tidak bisa berharap banyak kepada pemimpin negeri-negeri Muslim untuk berbuat lebih sebagaimana yang dibutuhkan oleh Muslim Uighur, yakni membebaskan mereka dari kekejaman China.
Pemimpin-pemimpin hanya mengecam, tapi tak kuasa mengirimkan pasukan militernya, untuk menolong Muslim yang terzalimi (di Xin Jiang, Palestina, Suriah, Kashmir, atau di tempat lain), karena mereka berada dalam kungkungan inperialisme Barat dan Timur atas nama perjanjian bilateral, kesepakatan damai, negosiasi a, b, c, d, dan seterusnya.
Padahal Alloh ﷻ jelas memerintahkan kaum Muslim untuk menolong saudaranya, Muslim yang lain dengan seoptimal mungkin, karena kita sejatinya satu tubuh.
0⃣6⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum bunda,
Kenapa bangsa China atau negara China itu ngotot sekali ingin mengklaim bahwa daerah di Uighur itu punya mereka? Atas dasar apa mereka ingin merebut itu semua apa mereka tidak punya hal apa yang mendasari mereka bisa berbuat kejam seperti itu?
🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullah,
Setidaknya ada dua motif, ya:
1). Motif aqidah atau keyakinan.
2). Motif ekonomi.
Sebagai negara komunis, wajar orang China daratan membenci ajaran agama beserta pemeluknya. Terlebih bangsa Uighur adalah pemeluk Islam taat. Mereka pernah berada dalam kekuasaan Kekhilafahan Islam yang menerapkan Islam secara Kaffah. Sementara bagi penganut komunisme, agama itu candu, diharamkan meyakininya apalagi menerapkannya dulu kehidupan. Maka China berkepentingan untuk pembersihan etnis Uighur agar Islam tak semakin berkembang.
Berikutnya, China memahami potensi SDA wilayah Xin Jiang yang begitu kaya. Alloh ﷻ mengakruniai Xin Jiang dengan tanah yang subur serta ladang gas yang besar jumlahnya. Maka China sebagai negara penganut sistem ekonomi kapitalis, merasa sangat berkepentingan untuk mengangkangi Xin Jiang dan melenyapkan bangsa Uighur sebagai penduduk asli Xin Jiang. Begitu, Ukhti.
💎Ehemmm iya, bun jahat sekali mereka, peperangan seperti ini apa sampai seterusnya di Palestina juga kan sampai saat ini belum juga ada perdamaian dan keadilan bagi mereka? Itu semua sama saja mereka sedang berjihad di jalan Alloh ﷻ ingin memerdekakan agama Alloh ﷻ, bun?
🌷Sampai hari kiamat, pertarungan antara yang haq (Islam) dengan yang bathil (kekufuran) akan terus berlangsung. Yang patut kita renungkan, di manakah posisi kita? Dimanakah keberpihakan kita? Dan apa kontribusi kita?
💎Ya Allah, berarti itu sama saja digolongkan tanda hari kiamat, bun?
🌷Kiamat memang sangat dekat, Ukhti. Tapi kiamat tidak akan terjadi sebelum Islam Kaffah tegak kembali untuk kedua kalinya dan kaum Muslim memimpin dunia dengan Islam yang menjadi rahmat seluruh alam.
Sungguh, kita adalah generasi yang beruntung, berada di zaman dimana tegaknya Islam sudah di depan mata. Seluruh prediksi mengarah ke sana. Bukan hanya kabar gembira dari hadist Nabi, tapi juga prediksi-prediksi yang dibuat oleh Barat melalui riset mereka.
Karenanya, mereka berupaya sekuat tenaga menghalangi tegaknya Islam, dengan melakukan genosida terhadap umat Islam serta mengkriminalisasi ajaran Islam yang mulia dengan tuduhan radikal, teroris, dan seterusnya.
Semua upaya mereka niscaya akan mengalami kegagalan, karena Alloh ﷻ berkehendak memenangkan Islam.
Jadi bukan Islam yang membutuhkan pertolongan kita. Justru kitalah sejatinya yang butuh berpihak kepada Islam dan berjuang di jalannya, karena Alloh ﷻ pasti memenangkan agama yang diridhai-Nya dan sungguh merugi orang-orang yang hanya berpangku tangan, apalagi menghalangi tegaknya agama ini.
💎Fatma: Jadi semut Ibrahim ya Ustadzah?
💎Fitri belum paham, maksud dari jadi semut ibarhim apa, Ukhti?
🌷Bismillah, saya coba jawab ya.
Sebuah kisah yang masyhur menyebutkan bahwa ketika Namrud membakar Nabi Ibrahim, maka binatang-binatang bercakap-cakap tentang peristiwa tersebut. Termasuk semut, burung pipit, gagak dan cicak.
Seekor semut misalnya, ketika mendengar kabar itu, dia berpikir bagaimana caranya menyelamatkan Nabi Ibrahim meski ia bertubuh kecil.
Diapun tak berdiam diri. Dia membuat bejana dari kayu kecil, lalu pergi ke danau sambil membawa bejana tersebut untuk membawa setetes air yang akan ia gunakan untuk menolong Nabi Ibrahim yang hendak dibakar Raja Namrud.
Saat gagak bertanya dengan sinis tentang keyakinannya, apakah semut merasa yakin bisa memadamkan api besar Namrud dengan setetes air itu?
Semut menjawab dengan tegas, "Aku tahu setetes air yang ku bawa tidak akan bisa memadamkan api besar Namrud, tetapi dengan ini aku bisa memastikan di pihak manakah aku berada (di pihak Allah)."
Demikianlah, Ukhti. Alloh ﷻ kelak akan bertanya tentang keberpihakan kita, apakah kepada Islam dan kepada umatnya atau kepada kekufuran dan musuh-musuh Alloh ﷻ. Bagaimana pun kecilnya kontribusi kita, meski hanya berbekal jempol untuk like and share, misalnya, kontribusi itu meneguhkan posisi kita
Maka pastikan bahwa posisi kita adalah di barisan orang-orang bertaqwa, di barisan para pejuang agama-Nya, di barisan para pecinta Islam, di barisan para pembela Nabi. Begitu, Ukhti.
0⃣7⃣ iYen~ Sumatera Utara
Bagaimana cara untuk mendapatkan video tentang Uighur dan juga berita-berita muslim dunia yang teraniaya?
🌷Jawab:
Ukhti Iyen shalihah, video-video kesaksian Muslim Uighur juga kejahatan-kejahatan mereka sudah banyak tersebar di internet. Ukhti Iyen bisa mengunduhnya dari youtube misalnya.
Berita-berita tentang mereka juga sangat banyak tersebar. Media-media manstream juga memuatnya. Yang berbeda hanyalah sudut pandang beritanya.
Untuk lebih meyakinkan, Ukhti bisa membaca beritanya dari media-media Islam terpercaya dan amanah, juga dari jurnalis atau tokoh Islam yang pernah berkunjung ke sana. Misalnya Ustadz Izzulhaq kalau tidak salah, yang membantah dengan clear pernyataan Ustadz Yusuf Mansyur terkait Uighur.
0⃣8⃣ Fatma ~ Pondok Kelapa
Bagaimana cara mengantisipasi komunis. Suami saya pernah bertemu salah satunya karena mereka juga akan di bunuh jika belajar agama.
🌷Jawab:
Komunisme itu tumbuh subur karena negara memberi kesempatan paham ini berkembang.
Sebagai individu, jelas kita harus menolak paham ini, serta menjelaskan kesalahan dan bahayanya kepada umat.
Negara seharusnya berperan besar ya, karena memiliki wewenang kebijakan untuk melarang paham ini sekaligus memberi hukuman atau sanksi kepada yang menyebarkannya.
Jika bertemu dengan penganut komunis dan ingin bertaubat, maka bisa mendukungnya, serta memberinya perlindungan.
Muallaf Center kalau tidak salah sudah banyak melakukan upaya semacam ini.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Muslim Uighur bukan hanya butuh do'a tapi juga bantuan nyata berupa upaya membebaskan mereka dari rezim China yang keji.
Bantuan nyata tersebut hanya mungkin dilakukan oleh Khilafah, sebab mengandalkan negeri-negeri Muslim hari ini yang terjajah dan menghamba kepada musuh-musuh Islam adalah hal yang mustahil.
Karenanya mari kita berjuang menyatukan visi di tengah umat, agar kaum Muslim bersatu dalam ikatan ukhuwah Islamiyah, kemudian menerapkan Islam kaffah, dalam bingkai Khilafah, yang Alloh ﷻ janjikan akan tegak tak lama lagi, yang dengannya negeri-negeri Islam akan dibebaskan dan keberkahan serta rahmat akan disebarkan ke seluruh penjuru dunia.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.