OLeh : Bunda Heradini Faizah, S.Psi.
💎M a T e R i💎
بسم الله الر حمن الر حيم
الحمد لله رب العالمين..، حمدا طيبا مباركا فيه كما يحب ربنا ويرضاه ، قلاة وسلاما دائمين متلازمين على أشرف الأنبياء والمرسلين وعلى آله و أصحابه أجمعين..
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Rabb semesta alam yang senantiasa meliputi tiap sisi kehidupan kita, memahami segala perbuatan kita, dan selalu mengawasi gerak-gerik langkah kita.
Alhamdulillah pada malam ini kita diberi kesempatan olehNya untuk bersilaturrahim bersama di kajian ROOM BIDADARI SURGA ini, semoga apa yang kita dapatkan menjadi perantara datangnya keberkahan hidup dan dinilai sebagai rasa syukur kita kepadaNya.
Aamiiin aamiiin yaa Rabbal 'Alamiiin..
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada kekasih Allah SWT, seorang inspirator dan suri tauladan jutaan manusia dari generasi ke generasi, dari zaman dahulu sampai sekarang bahkan hingga masa depan nanti. Dialah Nabiyullah Muhammad Saw, sang Al-Qur'an berjalan....
Pokok bahasan kita pada malam hari ini adalah
TEMPER TANTRUM PADA ANAK
Alhamdulillah di milad BS yang ke 2 ini saya masih diperbolehkan membersamai langkah-langkah sahabat BS.
Semoga ke depan, langkah-langkah ini semakin kuat dan kokoh. Makin di ridhoi Allah dan makin menebar kebaikan dibelahan bumi manapun.
✔Sebelum kita menilik lebih lanjut tentang materi di atas, saya mau nanya dulu nih...
Siapa disini yang punya batita atau balita?
✔Pernah tidak mengalami keadaan dimana anak kita menangis dan mengamuk secara berlebihan ketika keinginannya tidak kita penuhi? Tidak peduli di dalam rumah atau di tengah keramaian, kalau ingin apa apa harus keturutan. Kalau tidak, nanti bisa histeris dan biasanya kita turuti keinginan mereka agar tidak bikin malu terutama ketika di tempat umum.
✔Dilematis ya...
🌷Tantrum (atau tantrum temper) adalah ledakan emosi, biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional, yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan dan, dalam beberapa kasus, kekerasan.
◼Kendali fisik bisa hilang, orang tersebut mungkin tidak dapat tetap diam, dan bahkan jika "tujuan" orang tersebut dipenuhi dia mungkin tetap tidak tenang.
◼Tantrum biasanya terjadi pada usia 2 sampai 3 tahun ketika anak-anak membentuk kesadaran diri.
◼Balita belum cukup memahami kata "aku" dan "keinginan dirinya" tetapi sangat mudah untuk tahu bagaimana memuaskan apa yang diinginkan.
◼Tantrum adalah hasil dari energi tinggi dan kemampuan yang tidak mencukupi dalam mengungkapkan keinginan atau kebutuhan "dalam bentuk kata-kata".
🌷Beberapa penyebab temper tantrum di antaranya adalah indikator masalah keluarga:
1. Disiplin yang tidak konsisten,
2. Mengkritik terlalu banyak,
3. Orang tua yang terlalu protektif atau lalai,
4. Anak-anak yang tidak memiliki cukup cinta dan perhatian dari orang tua mereka,
5. Masalah dengan pernikahan,
6. Gangguan bermain,
7. Baik untuk masalah emosional orang tua,
8. Bertemu dengan orang asing,
9. Persaingan dengan saudaranya,
10. Memiliki masalah dengan bicara, dan penyakit atau sakit.
◼Penyebab umum lainnya termasuk karena rasa lapar atau lelah.
◼Orang tua dapat belajar bagaimana memelihara dan menegakkan disiplin secara efektif. Terlalu permisif dengan disiplin yang longgar membuat segala sesuatu harus dipenuhi. Sebaliknya, terlalu otoriter tidak baik dalam pengasuhan anak, coba sekali-kali gunakan gaya pengasuhan dengan lebih mendengarkan suara anak. Gaya pengasuhan otoriter adalah gaya pengasuhan yang belum mengakui hak-hak anak.
◼Intinya adalah keseimbangan dalam pengasuhan, kapan orang tua perlu bertindak disiplin dan kapan perlu mendengarkan keinginan dan hak-hak anak.
🌷Petunjuk yang paling tepat dan bermanfaat tentang cara mengatasi temper tantrum adalah:
1) Tetap tenang.
Terus lakukan kegiatan anda. Abaikan anak sampai dia lebih tenang dan tunjukkan aturan yang sudah disepakati bersama.
2) Jangan memukul anak Anda. Lebih baik mendekapnya dalam pelukan sampai ia tenang.
3) Cobalah untuk menemukan alasan kemarahan anak Anda.
4) Jangan menyerah pada kemarahan anak. Ketika orang tua menyerah, anak-anak belajar untuk menggunakan perilaku yang sama ketika mereka menginginkan sesuatu.
5) Jangan membujuk anak Anda dengan imbalan yang lain untuk menghentikan kemarahannya. Anak akan belajar untuk mendapatkan imbalan.
6) Arahkan perhatian anak pada sesuatu yang lain.
7) Singkirkan benda-benda yang berpotensi berbahaya dari anak Anda.
8) Berikan pujian dan penghargaan perilaku bila tantrum telah selesai.
9) Tetap jaga komunikasi terbuka dengan anak Anda.
Insyaa Allah ini pembahasan kita tentang temper tantrum
Selanjutnya, saya serahkan kepada momod untuk memandu acara berikutnya.
🔹Sepertinya anak-anaknya pada sayang sama bunda-bundanya bund!
💎Iya
Alhamdulillah
Jadi tidak pernah temper tantrum.
Padahal di kelas saya sering menghadapi anak temper tantrum.
🔹Kalau tingkat SD pasti banyak bunda,, kalau tingkat SMA mah jarang,, kata dengan nada tinggi dikit sudah diem siswa.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Han
Bunda, bagaimana dan dampak apa nantinya kepada anak yang di rumah itu suka di marahin sama orang tuanya bahkan sama neneknya juga dan sering main tanggan (di pukul) bila anak salah atau tidak mengikuti apa yang dibilang orang tua?
💎Jawab:
Pertama, mereka akan meniru perilaku tersebut.
Kedua, mereka akan membuat defens mecanism (perilaku membela diri) baik perilaku membela diri tersebut benar atau salah.
Salah jika kemudian mereka menjadi pribadi yang rendah diri dan berusaha menjadi orang lain.
Benar jika mereka jadi merasa dituntut untuk menjadi baik.
🔹Jadi itu akan terekam sampai nanti anak dewasa ya bund?
Dan mereka akan trauma atau bisa dendam dengan perilaku waktu kecil dulu?
💎Yups betul banget.
Dan efeknya kemasa dewasa bisa beda-beda tergantung lingkungan dan mindset dia juga. Efeknya bisa beda :
1. Balas dendam ke anaknya.
2. Sampai pada kesadaran bahwa seperti itu tidak baik. Dan dia tidak ingin anaknya mengalami hal yang sama.
🔹Bisa jadi juga dewasanya jadi anak yang pendiem atau bahkan introvet ya bunda?
💎Iya. Bisa juga
Atau bisa juga, nampaknya baik-baik saja, namun tiba-tiba meledak menjadi gangguan jiwa. Saking tidak kuatnya menahan defence mecanism itu tadi. Banyak kasus.
🔹Gangguan jiwa bagaimana bunda maksudnya!
Bisa gila gitu kah kalau tidak bisa mengatasi masalah?
💎Banyak sayang,
Jadi psikopat karena tekanan.
Kuliah semester akhir tiba-tiba tidak mau meneruskan.
Ketawa-ketawa sendiri.
Akhirnya dibutuhkan bantuan para ahli
🔹Jadi memang peran orang tua sangat penting sekali bagi buah hatinya ya bunda.
Tidak asal dititipkan saja sama neneknya terus di tinggal kerja. Nanti kalau anak bagaimana yang di salahkan neneknya atau siapa yang ada di rumah.
💎Yupzzz, sangat berperan sekali.
0⃣2⃣ Arum
Bagaimana cara agar anak umur 10 tahun mau menuruti aturan yang di buat orang tuanya?
💎Jawab:
Dudukkan anak.
Ajak diskusi membuat aturan main.
Tulis di selembar kertas (saya pakai bekas kalender). Ditulis pakai spidol.
Jangan banyak-banyak bikin aturan agar mudah dilaksanakan.
Jadi ketika ada yang meleng, tinggal bilang : aturan main kita apa ya.....
Adakan evaluasi sepekan atau sebulan sekali.
Aturan main bisa ditambah atau direvisi sesuai kebutuhan.
0⃣3⃣ Tatik
1. Apakah peraturan itu perlu diulang-ulang untuk mendisiplinkan atau membentuk karakter. Saya khawatir dianggap cerewet jika sering mengulang-ulang?
2. Gangguan bermain itu bagaimana ya bund?
💎Jawab:
1. Ketika aturan itu sudah ditulis, tidak usah pakai cerewet, tinggal bilang: baca lagi itu.
Perlu diingatkan agar disiplin.
Ada reward and punishment yang ditegakkan juga.
2. Gangguan main : Anak tidak konsen pada 1 jenis mainan. Dia akan melompat-lompat memainkan berbagai jenis mainan.
Kenapa : bisa jadi sejak awal dia disuguhi banyak dan beragam mainan.
0⃣4⃣ Qomariyah
Bila usia diatas 3 tahun, misal usianya 9 tahun tapi emosinya belum stabil itu bagaimana mengatasinya bunda?
💎Jawab :
Ini ada di pokok bahasan sendiri.
Cara mengendalikan emosi pada anak.
Kita bahas sebentar ya...
Emosi anak belum stabil diusia 9 tahun itu karena sebelum usia tersebut dia jarang diajari cara mengendalikan emosi.
Bagaimana caranya?
1. Ajarkan anak untuk menamai emosinya. Misal ketika sedang marah, bilang : kakak marah ya....
2. Setelah tahu nama emosinya, ajarkan dia untuk mampu mengendalikannya. Biasanya anak TK diajari hadits : la taghdzob walakal jannah beserta penjelasannya.
Nanti lama-lama anak akan sadar bagaimana cara ia mengontrol emosinya. Tentunya dengan dukungan anggota keluarga.
Emosi yang tidak terkendali dari anak seringkali turunan dari orang tua atau orang-orang terdekatnya.
0⃣5⃣ Yenny
Anak saya laki-laki mengalami speech delay. Sampai umurnya sekarang 4.5 tahun masih sulit untuk mengucapkan 1 kalimat. Jadi, hanya beberapa kata saja. Saya diminta oleh psikolog untuk memaksa anak mengutarakan apa yang dia inginkan, jangan dituruti sebelum dia mengutarakan keinginannya dengan jelas. Tapi kalau saya biarkan yang ada anak saya jadi sedih atau kecewa. Bagaimana supaya komunikasi anak saya bisa lebih baik ya bu?
💎Jawab:
Langkah yang tepat ketika antum meminta bantuan para ahli. Lakukan terapi wicara sepekan 2 atau 3 kali.
Selesai terapi biasanya terapis memberi PR yang harus dilakukan anti di rumah sesuai dengan tahapan terapi. Sedikit demi sedikit. Kemajuan terapi di rumah juga dikonsuktasikan kepada terapis di rumah sakit.
Cara yang banyak dilakukan adalah memasukkan anak ke lembaga pendidikan yang concern di bidang tersebut
Cara lain :
Mengulang kata yang sama. Dia menirukan sambil melihat mulut kita dengan artikilasi yang jelas.
Hadap ke arah cermin.
Satu kata saja setiap hari.
0⃣6⃣ Sulami
Keponakan-keponakan dari suami saya banyak yang temper tantrum, dan bertahun-tahun tetap seperti itu. Tiap hari raya kan kami selalu bertemu. Kalau berkumpul anak saya selalu melihat hal itu. Bagaimana cara saya menjelaskan ke anak ya bunda hera kalau itu tidak baik. Saya kawatir salah ucap..
💎Jawab:
Cari tempat yang aman dan nyaman.
Jangan didepan keponakan atau orang tua mereka.
Ajak anak berdiskusi sikap keponakan.
Misal : Nak, marah-marah seperti itu benar tidak? Boleh tidak teriak-teriak sama ummi?
Dengarkan pendapat mereka.
Kalau pendapat mereka benar, kita tinggal melakukan penguatan.
Kalau pendapat anak kita salah (misal : boleh mi. Kan mereka minta mainan nggak dikasih makanya marah-marah), kita lakukan penanaman nilai-nilai baik.
Tapi, tetap jaga situasi dan kondisi ya....
Jangan sampai menyinggung mereka.
0⃣7⃣ Astri
Bun, anak saya dari umur 1 bulan sampai 1 tahun perlu perawatan medis, dia suka nangis saat dibawa ke RS. Saat usia 1 tahun dia dirawat & operasi. Semenjak itu dia jadi takut bertemu orang asing, kalau ada tamu saja ke rumah dia nangis kejer begitu bun. Bagaimana ya ngilangin traumanya? Saya takut nanti kalau dia masuk usia sekolah bagaimana? Takut tidak mau sama teman atau gurunya!
💎Jawab:
Rumah sakit, dokter, alat-alat kedokteran memang memberi pengalaman yang traumatis pada anak.
Apalagi anak sering dirawat disana.
Tugas kita adalah memberi mereka rasa aman dan nyaman.
Peluk dan belai belai punggungnya. Jangan pakai banyak bicara. Pahami ketakutan mereka. Jangan sanggah. Ketika mereka menangis menjerit menjerit, gendong. Belai. Sudah itu saja.
Setelah emosi reda, beri penjelasan sedikit sedikit. Beri mereka alat-alat mainan dokter-dokteran. Sering ajak main ke tempat umum dengan ayahnya.
Catatan : Sering diajak bermain ayahnya sendiri tanpa ibu. Entah ke taman atau ke rumah ayahnya.
Kenapa harus ayah? Karena ayah itu punya sikap memandirikan.
0⃣8⃣ Farida
Saya punya putri usia 14 bulan, dari awal dia keluar RS, per 2 minggu harus kontrol mata & sampai sekarang harus kontrol darah (karena indikasi talassemia). Sampai sekarang setiap lihat orang asing terutama petugas medis, dia langsung histeris...
1. Bagaimana caranya untuk menghilangkan traumanya ya? (Karena masih disarankan kontrol hingga usia 5 tahun)
2. Putri saya belum bisa berbicara tapi sudah mulai mengerti apa yang diinginkannya, bagaimana cara untuk mulai mengajari dia untuk kontrol emosinya nanti?
💎Jawab:
1. Jalin kedekatan antara anak dengan ayah ya....
Gendongan seorang ayah itu lebih menenangkan secara psikologis. Menenangkan sekaligus menguatkan.
Seperti di atas caranya, ajarkan mengucap huruf vocal. Mengucap benda benda sekitar rumah. 3 kata per hari. Ulang terus sampai dia bisa.
Namai emosi.
Ajak mengendalikan emosi.
Gunakan media buku cerita bergambar. Dan jangan lupa, dia harus melihat ketika kita berbicara.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Temper tantrum bukanlah suatu penyakit berbahaya, namun jika orang tua membiarkannya berlarut-larut dan tidak pernah memberikan solusi yang benar kepada anak, maka perkembangan emosional anak dapat terganggu.
Ketika anak kita sedang menunjukkan gejala-gejala tantrum, tetaplah tenang karena keahlian Anda dalam mengatasi tantrumnya sedang diuji.
Bahagia serta berbangga hatilah menjalani profesi kita sebagai orang tua, bantulah putra-putri kita agar dapat tumbuh menjadi orang-orang yang mampu mengendalikan emosinya dengan baik suatu hari nanti.
Saya akhiri, afwan minkun ada kurangnya itu dari saya pribadi, kebaikan itu dari Allah, fastabiqul khairat,
Allahu yubarik fiikum
جَزَاكُمُ اللّهُ خَيْــــرًا كَثِيْرًا
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Heradini Faizah, S.Psi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar