OLeH: Ustadz Abah Kaspin Nur
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
💎 NABI PENYAYANG
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semoga semua senantiasa sehat dan semangat.
Salah satu misi kenabian Rasulullah ﷺ adalah mewujudkan kasih sayang.
Pada suatu hari diberitakan ada keluarga Muslim yang mengalami musibah kematian. Rasulullah ﷺ merupakan orang pertama yang datang melayat ke rumah duka.
Berikutnya, para tetangga, kerabat, sanak famili, dan handai tolan, datang pula berduyun-duyun untuk menyatakan duka dan belasungkawa. Dalam kerumunan para pelayat itu, Nabi menegaskan kembali misi utama kerasulannya, yaitu membangun dan mewujudkan kasih sayang.
Dalam kesempatan itu, Rasulullah ﷺ bersabda, ''Saudara-saudaraku, kalau ada di antaramu seseorang yang mati meninggalkan harta, maka hartanya itu harus dibagikan kepada ahli warisnya. Dan kalau ada yang mati meninggalkan utang yang besar atau tanggungan keluarga yang banyak, maka hendaklah kalian datang kepadaku, karena akulah penolong dan pelindungnya.'' (HR. Muslim).
Apa yang dilakukan dan ditunjukkan Nabi di atas tidak lain adalah wujud dari kasih sayangnya.
Seperti dikemukakan, salah satu misi utama kerasulan beliau adalah membangun dan mewujudkan kasih sayang bagi seluruh alam. Ini sesuai dengan firman Alloh ﷻ, ''Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.'' (QS. Al-Anbiya: 107).
Kasih sayang Rasul dapat dilihat dari sifat-sifatnya yang sangat mulia. Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an, beliau memiliki sifat lemah lembut kepada para sahabatnya, memaafkan mereka, bahkan memohonkan ampun kepada Alloh ﷻ atas dosa-dosa dan kesalahan mereka."_ (QS. Ali Imran: 159).
Beliau juga pengasih dan penyayang. Firman Alloh ﷻ, ''Sesungguhnya telah datang seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat mengharapkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.'' (QS. At-Taubah: 128).
Menurut ulama besar Rasyid Ridha, ada tiga sifat Nabi yang sangat utama berdasarkan ayat di atas.
✓ Pertama, kepekaan sosial (sense of crisis) yang sangat tinggi, sehingga beliau dapat merasakan kesulitan dan penderitaan orang lain.
✓ Kedua, semangat kemajuan (sense of achievement), sehingga beliau tidak pernah berhenti berjuang dan bekerja keras untuk kemajuan dan kebahagiaan umat.
✓ Ketiga, pengasih dan penyayang. Sifat yang ketiga ini juga merupakan sifat Tuhan dan merupakan salah satu dari Nama-Nya Yang Indah (Asma' al-Husna).
Selanjutnya, Rasyid Ridha mengimbau kaum Muslim, khususnya para pemimpin, agar meneladani sifat-sifat Nabi yang amat mulia itu. Menurut Ridha, seorang pemimpin, baik pemimpin masyarakat apalagi pemimpin bangsa dan negara, wajib hukumnya memiliki tiga sifat Nabi seperti disebutkan di atas.
Alasannya, menurut Ridha, tanpa tiga sifat itu seorang pemimpin tidak akan pernah memikirkan kepentingan dan kesejahteraan umat.
Kasih sayang memang tidak cukup hanya diucapkan, tetapi harus dibuktikan. Sebagaimana Rasulullah ﷺ telah membuktikannya, maka setiap Muslim, setingkat dengan kemampuan yang dimiliki, harus berusaha mewujudkan kasih sayang itu dalam kehidupannya, sehingga kehadirannya di tengah-tengah masyarakat benar-benar dirasakan sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Wallahu a’lam bishawab
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Ofie ~ Jakarta
Abah, bagaimana cara kita bisa menyayangi orang yang telah menyakiti kita dengan sangat sakit?
🔷Jawab:
Buat Ofie yang baik.
Antara 1-10 seberapa besarkah rasa sakitnya?
🌷Bisa dikatakan 10, yang telah menjadi dendam, Bah?
🔷Nah itukan persepsi Ofie saja terhadap persoalan tersebut, padahal kan ada persepsi lain yang bisa dipilih.
🌷Maaf, Abah, bisa lebih dijelaskan?
🔷Apa sebenarnya yang penting? Manusia bertemu dan berbicara kemudian diam dan menghilang?
🌷Pertanyaannya juga tidak jelas.
Oke....
Begini, merasa dendam sama orang yang sangat penting, karena ada faktor yang dimana dia begitu menyakitkan.
Bagaimana memaafkan dia dengan ikhlas.
Tanpa ada rasa sakit lagi dalam hati?
🔷Oh, ya sudah, maafkan, lupakan, move on, doakan.
Pelan-pelan saja.
Ingat kata Tantri Kotak... Pelan-pelan saja.
Ketika kita melekat dengan sesuatu pakai lem alteco maka akan sangat sakit kalau dicabut.
Tapi kalau pakai lem kol, maka tidak akan terlalu sakit.
Nah, di sinilah kita perlu memahami takdir.
🌷Ikhlas, begitu maksudnya, Bah?
🔷Hukuman biarlah Alloh ﷻ Yang Memutuskan. Kita perlu perbaiki hati saja.
Iya, ridho dengan ketentuan Alloh ﷻ.
Wallahu a’lam bishawab
0️⃣2️⃣ Leila ~ Klaten
Bagaimana bila Saya dalam kondisi dizholimi oleh sesorang dan Saya membalas. Memaafkan tapi tetap menginginkan hukuman untuk orang tersebut. Apa Saya bisa dikatakan orang yang tidak memiliki rasa kasih sayang, Ustadz?
🔷Jawab:
Leila yang baik.
Ya saya tidak tahu, coba tanya diri sendiri, punya tidak rasa kasih sayang?
🌷Punya
🔷Ya berarti punya.
🌷Tapi pihak sana sekarang jadi ngejudge Saya yang jahat.
🔷Leila yang baik, Judge manusia tidak berdampak apa-apa kepada kita sepanjang kita tidak setuju dan terpengaruh dengan itu.
Cuek bebek bae.
Hakim terbaik adalah hati nurani kita sendiri.
🌷Akhir-akhir ini saya terpengaruh, Ustadz. Jadi saya merasa bersalah.
🔷Abaikan dan lupakan. Alon-alon sing penting move on
Banyak berdoa.
🌷Apa langkah Saya salah, Tadz?
🔷Ya tidak juga, yang sudah ya sudah, yang belum ya belum.
🌷Minta tolong kasih amalan, Tadz?
🔷Baca Sayyidul Istighfar.
🌷InsyaaAllaah, Tadz, sudah dengan Al Matsurat.
🔷Meniko
🌷Minta doanya ya, Tadz
Agar selalu Alloh ﷻ tolong dan beri jalan keluar.
🔷Insyaallah
kuncinya 7 Y.
🌷Apa itu, tadz?
🔷Yakin Yakin Yakin Yakin Yakin Yakin Yakin
🌷Siap, Tadz, bismillaah
Doanya yaa, Tadz
Jazakallah khairan nasihatnya.
🔷Njih sami sami
Sing Yakin njih.
Baca surat Al insyirah.
🌷Njih, Tadz
🔷Sae
🌷Maturnuwun, Tadz.
🔷Sami-sami.
0️⃣3️⃣ Fatimah ~ Bandung
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh Abah
Nanya nih ya, bagaimana tips agar kita memiliki sifat menyayangi yang ikhlas tanpa pamrih? Mengabaikan penilaian dari manusia.
Terima kasih
🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh
Fatimah yang baik.
Tipsnya sederhana saja, yakin bahwa sekecil apapun amalan akan nampak ganjarannya demikian. Kedua lakukan.
Ituh!
🌷Terima kasih tipsnya Abah.
🔷Sami sami mugia kahartos.
🌷Aslinya belum, Bah, mau nanya lagi takut disuruh bayar.
🔷Ya mau gimana lagi... bayarnya mahal.
0️⃣4️⃣ Fatimah ~ Bandung
Msalnya dengan berpura-pura sayang begitu boleh tidak, Bah?
Maksudnyas padahal hati lagi kesel sekali tapi di depannya pura-pura baik-baik saja.
🔷Jawab:
Boleh tidak aap-apa,
tapi kembali lagi baik tidak itu buat Fatimah sendiri? Kalau dengan begitu merasa baik maka terus saja lakukan.
🌷Tidak termasuk kategori munafikkah?
🔷 Tidak.
Perlu diingat... Menyimpan rasa kesal di dalam hati akan membuat penyakit secara fisik.
🌷Lebih baik dijauhi mungkin ya, Bah? menghindar saja.
🔷Munafik tandanya ada 3:
✓ Kalau ngomong bohong.
✓ Kalau janji ingkar.
✓ Kalau amanat khianat.
Ya terserah itu juga pilihan.
Secara ekstrim peristiwa dalam hidup itu dua pilihan (nikmati atau tinggalkan).
🌷 Seperti judul film juga, Halalkan atau Tinggalkan.
🔷Apal wae ih.
Putus cinta bukan masalah kalau begitu.
Yang masalah itu putus tapi masih cinta.
Karakter-karakter pada manusia sangat sulit berubah.
Karenanya sejak kecil tanamkan karakter-karakter baik.
Termasuk sifat kasih sayang.
🌷Baik Abah, terima kasih pemaparannya.
🔷Pemaparan apa?
🌷Eh maaf, penjelasannya maksudnya.
🔷Tidak jelas kan?
🌷Jelas Abah, da sanes tk.
🔷O muhun.
Intinya bahagiakan diri sendiri dulu.
Secara mekanis tubuh kita dirancang untuk bahagia, kalau ada sakit fisik atau psikis yang teramat sakit maka otomatis tubuh akan shut down atau pingsan.
Karena seperti itu kita memandang diri sendiri maka seperti itu seharusnya kita memandang orang lain.
Wallahu a’lam bishawab
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Kisah kemuliaan Nabi Muhammad tercermin dari akhlaknya yang terpuji. Selalu memandang umatnya dengan penuh kasih sayang bahkan ketika malaikat menawarkan untuk menimpakan gunung karena dakwah beliau ditolak di Thaif dengan dilempari batu, beliau menolak tawaran itu.
Lalu bagaimana dengan umatnya saat ini? Makin Sholeh makin egois kata seorang Kyai yang tidak sepaham langsung putus, boikot bahkan kalau bisa harus tersingkir dan tersungkur, puas kalau sodaranya se-Islam begitu? Nauzubillah....
Kepada yang beda agama pun nabi kita sangat lembut sikapnya. Kalau hari ini saya ini kasar, yang ditiru siapa?
Ituh!
Wallahu a’lam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar