OLeH : Ustadz Mukhtar Azizi
💘M a T e R i💘
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Pentingnya berpegang teguh kepada tali agama Allah. Sedangkan surat yang mengandung banyak rahasia tentang hal itu adalah Surah Al-Fatihah. Pada kesempatan fajar penuh berkah, di hotel Grand Cempaka Jakarta Pusat, beliau menyampaikan rahasia-rahasia itu.
Sebelum menjelaskan rahasia-rahasia i’tisham di dalamnya, beliau katakan bahwa surah Al-Fatihah mengandung seluruh komponen Al-Qur`an. Meski surah ini pendek (terdiri dari 7 ayat), namun mencakup isi inti Al-Qur`an. Di dalamnya ada akidah, hukum, kenabian, akhlak, janji dan ancaman, kisah dan janji. Maka tidak mengherankan jika surah ini begitu agung sebagaimana yang terdapat dalam hadits nabi. Suatu hari sahabat yang bernama Abu Sa’id bin Mu’alla diberitahu surah paling agung di dalam Al-Qur`an yaitu Al-Fatihah (HR. Bukhari, Abu Dawud dan Nasa’i)
Bahkan masih terkait keagungan surah ini-, dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa Alloh ﷻ berfirman, “Aku membagi shalat antara Aku dengan hamba-Ku, dan hamba-Ku mendapatkan sesuatu yang dia minta.”
Ini menunjukkan betapa agungnya surah pembuka ini.
Sebelum membaca surah ini, ada anjuran untuk meminta perlindungan kepada Alloh ﷻ dengan membaca ‘taawwudz’ (a’uudzubillahi minasy-syaithaanir rajiim). Ini sangat beralasan karena, untuk membaca kitab yang agung ini, perlu dengan jiwa, akal dan pikiran yang bersih agar tidak menyimpang dalam memahaminya akibat pengaruh setan. Dan itu hanya bisa dicapai ketika meminta perlindungan langsung dari Allah Subhanahu wata’ala.
Selanjutnya, di antara yang beliau sampaikan bahwa “bismillahir rahmaanir rahiim” mengandung pengertian mendalam. Syekh menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “Ar-Rahmaan” adalah nikmat Allah yang luas kepada seluruh makhluknya, tidak peduli apakah itu untuk orang kafir maupun mukmin.
Namun, untuk orang kafir terbatas hanya untuk di dunia. Adapaun kata “Ar-Rahiim” adalah nikmat Allah yang terus bersambung hingga di akhirat, dan itu hanya diberikan kepada orang-orang beriman.
Sesungguhnya tsabat (keteguhan) merupakan tuntutan mutlak bagi setiap muslim yang benar dengan keimanannya dan menghendaki jalan yang lurus dengan tekad kuat dan berdasarkan petunjuk. Keteguhan dikategorikan sebagai tuntutan yang sangat urgen bagi kita karena beberapa faktor diantarnya adalah:
haji langsung berangkat tanpa antri 2020.
◼Faktor kondisi kehidupan masyarakat kita yang semakin jauh dari mengamalkan nilai-nilai Islam, serta banyaknya fitnah dan godaan-godaan yangbagaikan api menjalar kemana-mana, sementara itu berbagai macam bentuk syubhat dan syahwat menyebabkan agama ini menjadi terasa asing, sehingga orang-orang yang berpegang teguh dengan agamanya termasuk kedalam sebuah perumpamaan:
القَابِضُ عَلَى دِيْنِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
“Orang yang menggenggam (berpegang teguh terhadap) agamanya, bagaikan orang yang menggenggam bara api.“
Tidak diragukan lagi bagi orang yang memiliki pandangan, bahwa kebutuhan seorang muslim saat iniakan faktor-faktor yang mendukung keteguhan imannya lebih besar dari pada kebutuhan umat Islam pada masa lalu, dan perjuangan untuk merealisasikannya pun lebih berat, karena keadaan yang telah rusak, sedikitnya kawan seperjuangan serta lemah dan sedikitnya orang yang membantu.
◼Banyaknya terjadi peristiwa riddah (murtad) dan mundur dari medan perjuangan serta penyelewengan-penyelewengan yang bahkan hal tersebut terjadi pada sebagian aktivis-aktivis Islam, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi seorang muslim akan tragedi tersebut. Maka akhirnya mereka mencari sarana-sarana yang dapat mendatangkan keteguhan sehingga dirinya berlabuh di daratan yang aman.
◼Keterkaitan pembahasan ini dengan hati, yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang perihal hati:
لَقَلْبُ ابْنِ آدَمَ أَشَدُّ انْقِلاَباً مِنَ الْقِدْرِ إِذَا اجْتَمَعَتْ غَلْياً
“Sesungguhnya hati anak Adam lebih keras goncangannya dari pada ketel (tempat memasak air) yang didalamnya terdapat air yang mendidih.“ (Riwayat Ahmad dan Hakim dan terdapat dalam (kitab) Silsilah hadits shahih 1772.)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga memberikan perumpamaan lain terhadap hati dalam sabdanya:
إِنَّمَا سُمِّىَ الْقَلْبُ من تَقَلُّبِهِ، إِنَّمَا مَثَلُ الْقَلْبِ كَمَثَلِ رِيْشَةٍ فِى أَصْلِ شَجَرَةٍ يُقَلِّبُهَا الرِّيْحُ ظَهْرًا لِبَطْنٍ
“Sesunggunnya hati (qalb) dinamakan hati karena sifatnya yang suka berbolak balik (taqallub), sesungguhnya perumpamaan hati bagaikan sehelai bulu burung di pokok pohon yang dibolak balikan oleh angin.“ (Riwayat Ahmad 4/408, juga terdapat dalam Shahih Jami’ 2361)
Seorang penyair berkata:
وَمَاسُمِّيَ الإِنْسَانُ إِلاَّ لِنِسْيَانِهِ @ وَلاَ الْقَلْبُ إِلاَّ أَنَّهُ يَتَقَلَّبُ
"Tidaklah manusia dinamakan insan kecuali karena pelupanya." (an-nasyu)
Dan tidaklah hati dinamakan qalbu kecuali karena sifatnya yang suka bolak-balik (taqallub).
Meneguhkan hal yang mudah berbolak-balik karena badai syahawat dan syubhat merupakan perkara yang sangat penting, membutuhkan upaya yang maksimal untuk mengatasinya sesuai dengan besar dan beratnya tantangan yang dihadapi.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Kiki ~ Pekanbaru
Apakah ada tips-tipsnya ustadz, agar hati ini selalu condong pada kebenaran ya ustadz?
🔷Jawab:
Kebenaran hanya terdapat di dalam Al-Qur'an dan hadist mengikuti jejak Alloh ﷻ dan Rasul nya, maka dengan memahaminya akan teguh pada kebenaran
0⃣2⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum ustadz,
1. Bagaimana caranya agar hati senantiasa teguh bila orang disekitar memiliki jalan dakwah yang berbeda?
2. Dengan menyadari anak-anak sukses tidak butuh ibu yang sukses, mereka hanya butuh ibu yang bahagia. Bagaimana caranya agar bisa menjadi ibu dan istri yang bisa wajib bahagia tanpa syarat dalam berbagai keadaan?
Mohon pencerahannya.
🔷Jawab:
Wa'alaikum salam,
1. Dakwah tujuan ya sama, meskipun caranya berbeda. Kembali kepada tujuan yang sama yaitu mencari ridho Alloh ﷻ dan menegakan Agama yang Haq.
2. Caranya dengan saling sinergi dengan keluarga yang utuh.
0⃣3⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum ustadz,
Kan Alloh ﷻ yang Maha membolak-balikan hati manusia yah, dalam hal membolak-balikan ini seperti bagaimana sih ustadz apa dalam hal apa saja dikehidupan sehari-hari ini. Terus kalau misal, ah sudah tidak mau baca novel lagi atau tidak mau nonton drakor (drama korea) lagi eh tapi 2 hari kemudian malah baca atau nonton itu Alloh ﷻ yang membolak-balikan hati.
Kan fitri kadang imannya naik turun lebih banyak turunnya sih belum benar-benar teguh begitu sama pendirian, kadang suka begini sudah sih tidak apa-apa, sekali-sekali doang nah ini sama saja tidak sih seperti kita tuh menyepelekan!
Bagaimana itu ustadz, mesti bagaimana?
Terimakasih.
🔷Jawab:
Wa'alaikum salam,
Akan kembali pada kebaikan.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Kebenaran hanya bersumber dari Alloh ﷻ.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar