OLeH : Ustadzah Lilis N.
💎M a T e R i💎
🌸MEMILIH TEMAN KERJA
Islam adalah agama yang SEMPURNA. Ia mengatur mulai dari urusan membersihkan kuku sampai urusan memelihara alam, mulai dari urusan hadast kecil sampai urusan perang.
Tidak ada yang luput, semua diatur oleh Alloh ﷻ. Dan Alloh ﷻ mampu mengawasi semuanya, sampai selembar daun kecil yang jatuh, ada dalam pengawasan Alloh ﷻ.
Maha Besar Allah dan Maha Pengatur.
Islam juga mengajarkan bagaimana cara kita bergaul atau berteman. Sebab berteman itu sangat mempengaruhi hidup kita di dunia dan di akhirat.
Begitu besarnya pengaruh berteman pada keselamatan kita di dunia dan akhirat sehingga Allah memberikan aturan tentang cara memilih teman yang tercantum di dalam Al- qur'an atau hadist.
Kita menjadi orang baik saja tidak cukup, kita juga butuh teman yang baik.
Banyak orang baik, sholatnya baik tetapi gagal dalam bekerja, selalu bangkrut dan rugi, boleh jadi ia telah memilih teman kerja yang salah. Karena bekerja bukan sekedar ibadah tapi juga dinilai Jihad Fisabilillah, sehingga kawan berjuang dan bekerjapun harus yang baik, yang sama menjadikan Allah sebagai tujuan akhir, bukan materi semata.
Untuk melihat seseorang baik atau buruk, diantaranya dengan melihat siapa teman-temannya, sebab teman adalah cermin seseorang.
"Ruh-ruh itu bagai pasukan yang berkumpul (berkelompok), (oleh karena itu) jika mereka saling mengenal mereka saling bersatu, maka jika tidak saling mengenal mereka saling berbeda (berpisah)."
(HR. Bukhari Muslim)
"Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin."
(HR. Bukhori)
Ini menunjukkan bahwa yang sepaham akan bersatu. Begitu sebaliknya.
"Seseorang itu bergantung agama temannya. Oleh karena itu salah satu di antara kalian memperhatikan siapa temannya."
(HR. Abu Dawud)
Sudah dapat dipastikan seorang teman akan mempengaruhi agama, pandangan hidup, kebiasaan, dan sifat-sifat seseorang.
Kalau kita salah memilih teman, maka bukan cuma rugi di dunia tetapi juga di akhirat.
Semisal ia berteman dengan seorang penjahat sekalipun penjahat itu baik pada kita, bisa jadi kita bisa dianggap bersekongkol pada kejahatan dirinya karena ia duduk dan berjalan dengan penjahat tersebut.
Karena pengaruh teman itu kuat terhadap seseorang, jika teman kita buruk sedikit demi sedikit tanpa kita sadari kita ikut dalam keburukannya bahkan bisa semakin tersesat dan semakin jauh dari Alloh ﷻ.
Jika berteman dengan penjual minyak wangi akan ikut mendapat wanginya, jika berteman dengan tukang besi akan kena asapnya.
Ada beberapa petunjuk memilih teman menurut Islam.
🔹Bertauhid
Pilihlah teman yang bertauhid yang hanya takut pada Allah dan menjadikan Allah satu-satunya tujuan, sekalipun ia dalam urusan mencari nafkah.
Orang yang bertauhid, minimal ia menjalankan sholat dengan baik. Jadi mencari teman kerja itu dilihat, apakah ia itu sholat atau tidak, jika dia sholat maka seluruh hidupnya dalam jaminan Allah. Jika dia tidak sholat, sehebat dan sekaya apapun dia, ia telah lepas dari jaminan Allah.
🔹Amanah
Teman yang amanah tidak berdusta dan tidak berbohong.
Ia tampil apa adanya.Tidak menyembunyikan sesuatu, apalagi bermanuver di pembelakangan kaum muslimin.
Ia jelas, tidak bermuka dua.Tidak berkhianat dalam hal apapun.Tidak bersiasat di belakang kaum muslimin.
Seorang yang berdusta ia telah melakukan kemunafikan.
Bersiasat itu hanya kepada orang-orang kafir di dalam perang.
Bersiasat kepada kaum muslimin adalah kejahatan besar.
🔹Berakhlak Baik
Ahlak menunjukkan hati seseorang. Karena hatilah yang menggerakkan tubuh seseorang. Kita tidak bisa melihat hati seseorang secara langsung, tetapi kita bisa melihat hati dari perilaku atau ahlaknya. Akhlak mendahului ilmu. Setinggi ilmu seseorang kalau ahlaknya buruk tetap rusak dan bisa menambah kerusakan. Sebab ilmu itu bagai pedang bermata dua.
🔹Banyak ilmu
Ilmu di sini yang dimaksud adalah ilmu Allah dan ilmu hidup yang tidak keluar dari Al-Qur'an dan Hadist.
Kita bisa mengambil manfaat dari ilmunya dan ia akan berjalan bersama kita dengan ilmunya. Tidak berjalan dengan kebodohan.
Ia punya pakem, ilmu itu akan menjaganya dari kesalahan.
🔹Teman Yang Sering Shalat Berjamaah Di Mesjid
Orang yang sering ke mesjid menunjukkan ia seorang yang menjadikan rumah Allah sebagai tempat yang rutin ia kunjungi dan nyaman di dalamnya. Sebab di rumah Allah ia bertemu orang-orang baik, bermuamalah dengan orang-orang Sholeh dan mendapat do'a dari para malaikat.
Ikatan hati yang kuat terhadap rumah Allah, akan menyelamatkan ia di manapun ia berada.
🔹Bermanhaj Yang Lurus
Islam melarang dengan orang-orang yang mengedepankan hawa nafsunya. Ia menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma berkata
"Janganlah kalian duduk-duduk bersama dengan Ahlu hawa.Sesungguhnya duduk-duduk dengan mereka menimbulkan penyakit hati."
Penyakit hati seperti Hasad, dengki, dzolim, marah, benci dan lain-lain.
🔹Tidak Bermaksiat
Teman yang baik yang menjauhi maksiyat.
Teman yang bermaksiat akan mempengaruhi kita untuk bermaksiat juga.
Maksiat ini akan menghalangi do'a dan usaha kita.
🔹Tidak Membuang Waktu
Ada teman yang sering mengajak mengobrol, mengopi atau lainya melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.Baiknya berteman yang bicara seperlunya dan bertindak hanya yang bermanfaat saja.
"Di antara ciri baiknya seseorang ia meninggalkan yang tidak manfaat untuk dirinya."
(HR.Tirmidzi).
Sebagian besar dari kita malah meninggalkan teman-teman yang baik karena hawa nafsu duniawi lebih mempengaruhi mata hatinya. Ia lebih mempercayai uang, jabatan dan kekuasaan seseorang daripada teman-teman muslimnya yang telah mendapat jaminan Allah.
Bahkan ia berhianat pada teman-teman muslimnya demi uang. Imannya lemah sehingga saat ditimpa kesempitan sedikit saja ia rela mengkhianati teman-teman dekatnya.
Kecelakaan besar, bagi seseorang yang bersekongkol dengan pasukan Dajjal yang menghantam kepentingan kaum muslimin.
Kadang kita diuji dengan kesempitan, saat itulah syetan ikut bekerja mengacaukan barisan kaum muslimin.
Sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang berdoa kepada Allah, pada waktu pagi dan petang, (yang mereka itu) hanya menginginkan wajah-Nya."
(QS. Al - Kahfi ;28)
Berada dalam barisan kaum muslimin menuntut kesabaran. Jangan berhianat kepada kawan-kawan (barisan kaum mukminin) hanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Sebab jual beli dengan Allah tidak akan rugi.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Bun,
Bagaimana jika justru yang baik, pengertian, tidak suka nyakitin adalah teman yang nonmuslim?
🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Rasulullah ﷺ menyuruh kita duduk (berteman, bekerja) dengan orang-orang Sholeh.
Tidak boleh berteman dengan orang-orang kafir dan musrik, sekalipun ahlaknya baik. Tapi kebaikan mereka tetap harus dibalas dengan kebaikan. Tetap bersikap baik pada mereka dalam urusan bisnis, hubungan bertetangga dan lain-lain, tetapi tidak jadi teman setia.
0⃣2⃣ Phity ~ Yogja
Assalamu'alaykum,
Kalau teman kerja kita itu rajin tahajud, tapi bawaannya sering bikin panas hati bagaimana ya bun. Halus didepan, tapi dibelakang menusuk, suka mencari-cari kejelekan orang lain, mengadu domba, bermuka dua, kalau memilih menjauhi apakah salah?
🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Alhamdulillah, punya teman yang rajin berdialog dengan Allah (tahajud).
Tidak mudah untuk Istiqomah bertahajud.
Punya teman seperti itu lebih baik daripada berteman dengan teman yang kaya.
Jikalau ia masih kadang menyakiti, mungkin masih belajar untuk baik.
Kalau salah ingatkan saja.
Bersabarlah karena untuk lebih baik butuh proses.
💎Sudah senior,
Jadi sering memilih menghindar atau bicara seperlunya.
🌸 Masih ada kefasikkan.
Ingatkan saja dengan lemah lembut.
0⃣3⃣ Nenock ~ Surabaya
Assalaamu'alaikum,
Jika di dalam kantor berempat saja, tetapi tidak dalam kategori itu semua.
Ya kalau dirasakan seperti rollercoaster begitu bund, semangat bikin naik turun, tapi saya coba ngobrol dengan diri sendiri untuk tetap memaksa sholat dan mengaji di saat jam kantor.
Tetapi secara hubungan manusia sering kres karena pola dan ritme kerja yang berbeda.
Harus bagaimana ya bunda.
🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Pertanyaannya belum jelas buat bunda. Mohon diperjelas lagi.
0⃣4⃣ iNtan ~ Bekasi
Kalau kasusnya ini terjadi pada anak murid (siswa), nah jadi orang tuanya mengajarkan agar pilih-pilih teman. Sedangkan di sekolah kami sebagai guru mengajarkan bahwa tidak boleh membedakan teman dan pilih-pilih teman karena ada kasus salah satu siswa tidak punya teman.
Nah, bagaimana guru menyikapi hal ini dengan teori di atas?
Syukron
🌸Jawab:
Memilih teman dengan landasan syar'i , insyaallah tidak akan menjadi keburukan.
Karena perintahnya jelas dari Alloh ﷻ melalui lisan seorang yang berahlak mulia yaitu Rasulullah ﷺ.
Jadi itu bukan teori tapi aturan Alloh ﷻ.
Kalau teori itu aturan manusia dari hasil analisis otak.
Semua yang dari Allah itu akan baik.
0⃣5⃣ Evi ~ Jaksel
Assalamualaikum,
Di ruang lingkup emak-emak yang antar jemput anak sekolah kadang berteman itu antara iya dan tidak. Iya, maksudnya untuk kegiatan-kegiatan sosial atau sekedar liwetan bersama selalu iya dan kompak tapi untuk hal-hal yang menjurus semisal mengajak ngaji ikut taklim atau kegiatan religi beberapa teman ogah alias tidak. Nah bagaimana sikap dan perilaku kita menghadapi teman seperti itu?
Terimakasih
🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Berteman sekedarnya, seperlunya.
Kita harus tegas untuk menyelamatkan agama kita dan hidup kita.
Seperlunya urusan sekolah anak.
Teman yang buruk membawa masalah.
Tetap mengajak pada kebaikan sebatas kemampuan kita.
0⃣6⃣ Nurgy ~ Ponorogo
Assalamualaikum,
Sekarang saya di China, selama ini saya tidak membeda-bedakan atau memilih teman dalam bergaul. Tetapi teman yang mau ke masjid jarang sekali, insyaalloh setiap minggu saya aktif di masjid, tetapi kebanyakan teman-teman saya banyak karakter yang berbeda dan pastinya dilarang agama, dan saya tetap bersama-sama mereka walaupun tidak melakukan karena tidak ada teman yang lain,, disini orang Indonesia jarang, bagaimana apakah saya salah berbaur dan berkumpul dengan teman-teman yang jauh dari ajaran agama.
🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Di China tentu ada komunitas muslim.
Sedikit jauh lebih baik dan menyelamatkan, daripada dekat pelan-pelan mencelakakan kita.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Islam ini sempurna dan lengkap. Rasulullah ﷺ adalah contoh terbaik.
Maka pelajari bagaimana cara Rasulullah ﷺ mengambil teman-teman bekerjanya.Itulah panduan kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar