Selasa, 31 Maret 2020
CORONA MENYAPA, HARUS BAGAIMANA?
OLeH : dr. Merta Arum P.
💘M a T e R i💘
🌸Novel Coronavirus "2019 N - COV"
Adalah virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan.
Satu keluarga dengan penyebab MERS dan SARS.
Sedangkan penyakitnya disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019).
Penularan virus ini melalui "DROPLET" (percikan air liur penderita).
💎DROPLET
Percikan ini bisa dari BATUK, BERSIN, atau membuang DAHAK SEMBARANGAN.
DROPLET bisa mendarat dimana saja. Maka dari itu:
1. Ketahui etika batuk yang benar.
2. Gunakan masker bagi yang sakit dan orang yang merawat orang sakit (tenaga kesehatan).
3. Kurangi bersalaman, cukup dengan menangkupkan tangan.
4. Hindari memegang benda di tempat umum (gagang pintu, pegangan eskalator dan lain-lain).
5. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sesering mungkin.
2019 - NCOV mudah menyerang orang dengan daya tahan yang menurun. Maka dari itu TINGKATKAN IMUNITAS DENGAN CARA:
1. Konsumsi makanan bergizi.
2. Perbanyak sayur, buah, dan air mineral.
3. Olahraga teratur dan sesuai kebutuhan terutama saat pagi hari (matahari pagi membunuh virus).
4. Kurangi jajan makanan atau minuman di luar.
5. Konsumsi multi vitamin bila perlu.
6. Istirahat cukup minimal 6 jam untuk orang dewasa.
7. Kelola stres.
Jika anda mengalami gejala demam lebih dari (38°c), batuk, pilek, sakit tenggorokan, SEGERA PERIKSAKAN ke FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TERDEKAT UNTUK MENDAPATKAN PENGOBATAN DAN PENYULUHAN SERTA EDUKASI.
Jika anda atau keluarga ada yang sepulang dari luar negeri atau luar kota tanpa gejala yang berarti:
1. Segera lapor ke bidan desa atau puskesmas terdekat untuk pendataan.
2. Isolasi mandiri selama 14 hari.
3. Jika selama isolasi mandiri ada keluhan, segera hubungi tim kesehatan (hari ke-berapa pun harus segera lapor untuk dipantau).
4. Jika setelah 14 hari tidak ada keluhan, bisa beraktivitas seperti biasa.
💎ORANG DENGAN PEMANTAUAN (ODP):
Adalah orang dengan keluhan (demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan).
Dan 14 hari terakhir ada riwayat perjalanan ke luar negeri atau luar kota.
1. Segera lapor ke bidan desa atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan pemantauan.
2. Isolasi mandiri selama 14 hari.
3. Karantina mandiri dipantau tiap hari oleh Tim.
4. Patuhi seluruh himbauan dari Tim Kesehatan yang memantau anda.
◼Luar Kota Yang Dimaksud:
√ Wilayah terjangkit: DKI Jakarta, Jawa Barat (Kabupaten Bekasi, Depok, Cirebon, Purwakarta, Bandung), Banten (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan), Jawa Tengah (Solo), Kalimantan Barat (Pontianak), Sulawesi Utara (Manado), Bali, DI Yogyakarta.
Wilayah terjangkit adalah wilayah yang melaporkan kasus positif COVID-19.
◼Yang Dilakukan Saat Isolasi Diri:
a) Tinggal di rumah dan jangan pergi bekerja dan ke ruang publik.
b) Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya. Jika memungkinkan, upayakan menjaga jarak setidaknya satu meter dari anggota keluarga lain.
c) Gunakan selalu masker selama masa isolasi diri.
d) Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti batuk dan kesulitan bernafas.
e) Hindari pemakaian bersama peralatan makan (piring, sendok, garpu, gelas) dan peralatan mandi (handuk, sikat gigi, gayung) linen atau sprei.
f) Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mengonsumsi makanan bergizi, melakukan kebersihan tangan rutin, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta keringkan, lakukan etika batuk atau bersin.
g) Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi.
h) Jaga kebersihan rumah dengan cairan desinfektan.
i) Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit memburuk (seperti sesak nafas) untuk dirawat lebih lanjut.
◼Bagaimana Jika Dalam 14 Hari Keluhan Memburuk Atau Tanpa Perbaikan?
√ Tim pemantau akan merujuk ke RS rujukan untuk mendapatkan pengawasan di RS.
ORANG DENGAN PEMANTAUAN DAN PASIEN DENGAN PENGAWASAN BELUM TENTU POSITIF TERJANGKIT COVID-19.
Jadi jangan ragu untuk melaporkan dan memeriksakan diri atau keluarga anda.
💎SAAT SEDANG LOCKDOWN
Patuhi seluruh anjuran pemerintah setempat.
Sebaiknya:
1. Tetap di rumah saja, hindari keramaian.
2. Jangan mudik, #stayathome.
3. Pastikan seluruh anggota keluarga tetap sehat.
4. Tunda menjenguk ke RS atau puskesmas jika ada keluarga yang sakit atau kerabat yang dirawat.
5. Jika ada keluarga yang sakit, pastikan hanya satu orang yang merawatnya dan harus dalam kondisi sehat (tidak dema atau batuk atau pilek).
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum dok,
Dok, bagaimana jika suspect covid 19 mengisolasi diri di rumah apakah bisa sembuh dengan sendirinya tanpa bantuan alat dan petugas medis?
🔷Jawab:
Waalaykumussalam wr.wb.
Yang dimaksud suspect covid 19 adalah PDP (pasien dengan pengawasan) yang biasanya dia sudah diawasi di RS sedangkan isolasi di rumah yang statusnya ODP (orang dalam Pemantauan).
🌷Jadi kalau sudah positiv Corona Wajib di Rawat ya dok?
🔷Iya, rawat di RS Rujukan provinsi masing-masing. Bisa cek di IG kemenkes, mana saja RS Rujukan.
0⃣2⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum dokter,
Seberapa efektif penerapan lockdown jika tidak secara total bersama-sama?
Sebagian masih aktivitas di luar rumah karena tuntutan kerja.
🔷Jawab:
Waalaykumussalam wr.wb.
Lockdown memang dirasa cukup efektif dalam upaya menekan penyebaran virus corona dan meningkatkan pencegahannya. Kalau tidak dilakukan secara bersama-sama itu memang masih ada kemungkinan penyebarannya dan penularannya tetapi masih lumayan efektif daripada tidak sama sekali.
Untuk yang masih bekerja di luar rumah atau beraktivitas karena tuntutan pekerjaan pasti di kantornya masing-masing sudah ada standar operasional (SOP) dalam mereka bekerja misal dengan melakukan hieginitas badan atau dengan menggunakan handsanitileszer dan juga ada peraturan-peraturan yang lainnya di kantor.
0⃣3⃣ Kiki ~ Pekanbaru
Dok, apakah dengan situasi seperti sekarang, berarti belum boleh untuk pulang kampung ya dok? Meskipun di saat ramadhan ataupun lebaran nanti dok?
🔷Jawab:
Sebaiknya apabila nanti di bulan ramadhan dan syawal nanti jika situasi dan keadaan masih seperti sekarang sebaiknya tidak pulang kampung dulu. Stay at home agar tidak terjadi peningkatan penularannya pada saat mudik melalui kendaraan umum atau tempat keramaian lainnya. Semoga saja saat ramadhan dan lebaran nanti Allah sudah menjauhkan kita dari virus corona. Aamiin
0⃣4⃣ Han ~ Gresik,
Dok, virus corona ditularkan melalui droplet dan tidak bisa menembus kulit (menurut beberapa informasi) serta menyerang pernapasan manusia. Jika korban tidak pernah didroplet sama yang kena virus dan tidak memegang hidung atau makan selama sehari (puasa), sementara virus itu sudah menempel di tangan atau anggota tubuhnya, apa mungkin virus itu menyerangnya?
Bagaimana cara kerjanya dok?
Terimakasih
🔷Jawab:
DROPLET itu adalah percikan pada saat batuk, bersin atau membuang dahak. Biasanya pada pasien yang batuk pilek apabila tidak melakukan etika batuk dan bersin dengan benar biasanya dia batuk dan bersin menutup mulut dengan tangannya. Nah tanpa sadar di tangannya itu ada virus yang kemudian tanpa sadar pula dia misalnya memegang gagang pintu atau benda lain sehingga virusnya menempel di tempat tersebut yang kemudian tanpa sadar terpegang oleh orang lain. Sehingga dropletnya pindah ke orang tersebut.
Apakah mungkin dalam sehari itu orang itu sama sekali tidak memegang wajahnya. Kalau memang sama sekali tidak memegang wajahnya dan kemudian dia segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir itu masih memungkinan bahwa virus tidak sampai ke mucosa (bagian hidung, mulut dan sekitar wajah lainnya). Itu kemungkinan tidak menyebar atau virus tersebut tidak masuk ke dalam permukaan saluran pernafasan.
0⃣5⃣ Yanti ~ Jakarta
Apakah benar sekarang virus corona sudah berevolusi, sehingga penularan bisa berjarak sampai 8 meter dan masa hidup di luar tubuh manusia bisa sampai 9 jam?
🔷Jawab:
Penularannya melalui droplet. Droplet itu sendiri biasanya sebatas 1,5 sampai 2 meter. Untuk lama hidupnya di benda itu tergantung dari benda itu sendiri. Misalnya kalau di tembaga 3 sampai 4 jam kemudian dia masih bisa melemah dan mati. Kemudian di kertas lebih lama lagi, di stainless steel sekitar 6 jam (dari study terbaru seperti itu). Jadi tergantung dari bahan, benda yang ditempeli virus itu.
0⃣6⃣ Han ~ Gresik
Assalamualaikum dok,
1. Apa COVID-19 hasil mutan dari virus sebelumnya? Berapa lama bertahan dibenda mati (air, buah-buahan dan lainnya) tentunya dalam suhu ambien yang sesuai.
2. Apakah benar sekarang Virus covid-19 ini sudah beberapa generasi dari awal di temukan dan lebih kebal atau kuat lagi virus ini?
3. Berapa % dok tingkat kesembuhan dari pasien positiv covid-19 ini?
🔷Jawab:
1. Novel Coronavirus 19 adalah murni virus baru, dia bukan mutasi ataupun regenerasi dari virus-virus sebelumnya seperti virus MERS dan SARS. Mereka itu hanya satu keluarga atau satu jenis yaitu corona virus. Nah sekarang yang terbaru yaitu novel corona 19. Untuk lama hidup di benda mati sudah dijawab tadi ya. Tapi kalau di air atau buah-buahan saya belum menemukan studinya.
2. Untuk tingkat kesembuhan pasien itu tergantung daya tahan tubuh atau imunitasnya. Kalau imunitasnya baik itu bisa sembuh dengan segera. Bahkan mungkin sebagian dari kita yang daya tahan tubuhnya tinggi sebenarnya sudah terpapar virus namun tidak ada gejala atau biasa disebut carrier (pembawa virus tanpa gejala). Selain itu dipengaruhi juga oleh ada tidaknya penyakit penyerta lainnya. Biasanya kasus corona yang meninggal sering terjadi pada usia lanjut ataupun pada pasien yang memang memiliki penyakit lainnya. Seperti kencing manis atau diabetes, jantung, asma ataupun sakit lainnya. Itu kemungkinan untuk sembuhnya akan lebih susah.
3. Selain faktor daya tahan tubuh dan penyakit penyerta, faktor lainnya adalah keterlambatan dalam mendiagnosis atau keterlambatan dalam penatalaksanaan atau pemberian obat. Sehingga dia sudah menjadi infeksi paru-paru yang sangat berat sehingga infeksinya itu bisa juga menyebar ke seluruh tubuh (sepsis). Itu biasanya tingkat kesembuhannya rendah.
0⃣7⃣ Safitri ~ Banten
Dokter kalau seseorang yang rentan dalam batuk atau pilek apa mereka lebih mudah terserang corona ini?
🔷Jawab:
Bisa jadi lebih rentan mba, karena berarti kan saluran pernafasannya lebih sensitif sehingga apabila ada kuman, bakteri, atau virus atau benda asing lainnya dia akan mudah merespon seperti batuk atau pilek. Itu adalah pertahanan dirinya. Bisa jadi dia akan lebih rentan terhadap virus termasuk novel Coronavirus 19.
Kita tetap jaga kesehatan seperti yang sudah dianjurkan dan tetap tingkatkan daya tahan tubuh sehingga kita tidak mudah terkena virus tersebut.
🌷Dok, kalau seseorang yang sudah benar-benar kena virus ini dia positif kan dia sudah dirawat di rumah sakit sedangkan pihak rumah sakit hanya memantau atau menangani dengan apa adanya dengan yang mereka lakukan apa mereka bakal positif bisa sembuh total dok?
🔷Pihak RS pasti akan memantau dan memberikan terapi semaksimal yang dimiliki oleh RS mba, bukan apa adanya. Pasti diberikan penatalaksanaan terbaik dan sudah banyak yang sembuh total. Karena tubuh kita sendiri akan membentuk antibodi yang membuat kita akan kebal terhadap virus tersebut.
🌷Sedangkan obat atau anti virus buat corona ini belum ada dok, itu jika ada anti virus corona ini si obat ini gunakan untuk pasien yang positif kena apa buat pencegahan juga yang belum kena dok?
🔷Jika ditemukan obat anti virus, maka itu diperuntukkan bagi pasien yang sudah positif terkena virus corona dengan pemeriksaan spesimennya positif.
Sedangkan apabila ditemukan vaksin anti corona virus 19 itu biasanya kalau vaksin diberikan untuk warga yang belum terkena, sebagai pencegahan di daerah yang berpotensi terjangkit atau yang pandemen.
🌷Terimakasih dokter penjelasannya.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
"Ya Allah, segerakanlah semua ini reda sebelum Ramadan-Mu tiba..."
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar