OLeH : Ustadzah Lilis N.
💘M a T e R i💘
🌸RUMAHKU SURGAKU, PART 5 (MEMAAFKAN)
Setiap manusia pernah bersalah, karena manusia memang tempatnya salah.
Kesalahan itu terjadi karena beberapa sebab, diantaranya:
1. Salah faham.
2. Lupa.
3. Tidak tahu.
4. Benturan kepentingan.
5. Khilaf.
6. Fakir ilmu atau kebodohan.
Dan lain-lain.
Bahkan terkadang, seseorang yang punya niat baikpun belum tentu bisa diterima dengan baik.
Maka dalam hal ini perlunya untuk selalu banyak berlapang dada bersangka baik. Jika pikiran kita baik kita akan merasa dunia ini baik dan keburukan itu bukanlah sesuatu yang besar.
Dalam hubungan suami isteri, bukan sehari atau dua hari, tetapi bertahun-tahun bahkan puluhan tahun, yang di situ segala ujian dan cobaan datang silih berganti.
Terkadang dalam kondisi panik, muncul ucapan-ucapan yang terlontar dan tidak terkendali menyakiti pasangan hidup kita baik itu secara sadar ataupun tidak sadar.
Jika setiap rasa sakit hati itu dipelihara dan bertumpuk, maka
hidup berumah tangga terasa menyiksa karena kemuliaan dan kehormatan telah dijatuhkan oleh ucapan-ucapan hinaan.
Hati pun tidak menjadi ikhlas dan menjadi sulit untuk mendoakan.
Membiarkan kondisi seperti ini berlarut-larut tidak akan menjadi baik.Tidak baik untuk diri kita, sekalipun kita berada di pihak yang benar, juga tidak baik buat anak-anak kita.
Seorang ibu walau salah,bagi anak tetap ia ibunya. Begitupun sebaliknya, seorang ayah yang bersalah, tetap ia ayah bagi anak-anaknya. Perseteruan ayah ibunya akan sangat menyiksa batin anaknya.
Syurga adalah impian. Karena di syurga semuanya indah, baik, nyaman dan setiap ucapan mengandung keselamatan.
Di dunia inipun kita harus menciptakan Syurga, terutama di rumah kita.
Mulailah ciptakan syurga itu dari rumah kita.
Tidak ada kunci lain untuk menghilangkan perselisihan dan konflik kecuali dengan memaafkan pasangan kita.
Karena jika berbicara benar dan salah seringkali tidak ada ujungnya dan tak berkesudahan.
Memaafkan akan lebih baik, bahkan Allah menjanjikan Syurga khusus untuk yang Pemaaf.
"Dan bersegeralah kamu pada ampunan Tuhanmu dan kepada Syurga-Nya yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang yang bertaqwa, (yaitu) orang yang menafkahkan (hartanya) di waktu lapang dan sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
(QS. Ali Imron: 133-134)
"Barang siapa ingin dibuatkan bangunan di Syurga, hendaklah ia memaafkan orang yang mendzoliminya, memberi orang yang Bakhil padanya dan menyambung silaturahmi pada yang memutusnya."
(HR. Thabrani)
MEMAAFKAN bukan perkara mudah. Bahkan sangat berat.
Tetapi kita tidak punya pilihan lain, jika ingin keluarga yang selamat dunia dan akhirat kecuali dengan berusaha sekuat mungkin memaafkan pasangan kita. Jika Allah perintahkan untuk memaafkan orang-orang yang mendzolimi kita, apalagi pasangan kita, ayah atau ibu dari anak-anak kita.
◼HIKMAH DARI MEMAAFKAN DIANTARANYA:
1. Hati Merasa Tenang
Karena kita tidak menyimpan kemarahan.
2. Do'a Yang Saling Bersambung
Hati yang ridho adalah bagian dari do'a kita. Suami isteri yang saling ridho akan diselamatkan.
3. Mengundang Ampunan Allah
Allah akan mengampuni orang yang memaafkan orang lain.
"Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu ?"
(QS. An - Nur : 22)
4. Keluarga Sehat
Kondisi keluarga yang saling ikhlas akan menciptakan suasana yang sehat.
Sehat Ruhani maka jasmaninya akan sehat pula.
5. Mengundang Kemuliaan
Memaafkan termasuk akhlak yang mulia dan akan menghiasi pemiliknya dengan kemuliaan.
6. Memadamkan Api Dendam
Terkadang dua orang yang saling mendendam, jika salah satu meminta maaf, biasanya kemarahan lawannya akan luluh juga.
Selamatkan keluarga kita dengan saling memaafkan. Jangan sampai dosa pasangan kita akan berdampak pada kehidupan kita juga.
Maafkanlah pasangan kita, agar kelak diakhirat pun ia tidak disiksa.
Berhenti saling menghakimi dan menuntut.
Teruslah menjadi pemaaf.
Ada beberapa cara meminta maaf dan memaafkan antara suami isteri. Bisa mengawalinya dengan hadiah kecil, atau surat.
Tetapi lanjutkan dengan ucapan tegas, meminta maaf dan memaafkan.
Jangan malu dan ego untuk melakukannya.
Selamatkan keluarga di dunia dan akhirat dengan cara saling memaafkan.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Rustia ~ Bekasi
Assalamu'alaikum ustadzah,
Ada seorang teman yang merasa bahwa semua masalah di keluarganya adalah kesalahan dirinya, ia merasa selalu merepotkan dan tidak berguna bagi keluarganya.
Bagaimana solusinya agar ia dapat memaafkan dirinya sendiri?
🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Dia kurang ilmu.
Solusinya diajak ke pengajian dan duduk dengan orang-orang Sholeh, supaya tidak terlalu terfokus pada masalah.
Harus disadarkan bahwa ujian Allah itu akan menimpa siapapun, juga keluarganya.
Dan Allah Maha Kasih sayang, kebaikan apapun walau sedikit itu di sisi Allah ada pahala dan balasan.
Tanamkan sifat Rohman Rahim Allah.
0⃣2⃣ Erni ~ Jogja
Assalamualaikum Ustadzah,
1. Bagaimana caranya menyikapi sikap suami yang maunya semua kebaikan datangnya dari beliau, dan semua keburukan datangnya dari saya?
2. Bagaimana caranya membackup anak-anak disaat tidak sholihah, agar bisa kembali meraih hati anak-anak, karena disaat mereka sholihah, suami menghendaki anaknya dan sering berkomentar yang menjatuhkan kredibilitas saya di depan anak-anak, bahkan sampai bohong pun bisa dilakukan, tapi disaat anak-anak tidak sholihah menjadi anak saya.
Mohon pencerahannya.
🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,
1. Itu karena kurang ilmu dan hatinya berpenyakit.
2. Selain bertholabul Ilmi disarankan biasakan dalam keluarga setelah Maghrib ada baca minimal 1 ayat dengan artinya. Itu akan melunakkan hatinya.
🌸Ustadzah, Kami jarang sholat bareng dan ngaji bareng dan mengadakan taklim keluarga lagi semenjak saya merasa jalan dakwah kami berbeda. Apa yang mesti saya lakukan?
Karena awal menikah satu visi dan motivasi, semenjak suami diterima kerja di instansi pemerintah menjadi menekuni ritual-ritual wasilah dakwah yang dulu sudah kami tidak lakukan.
🔷Jawab:
Ajak berkumpul dengan orang-orang Sholeh.
0⃣3⃣ Safitri ~ Banten
Bun kalau kita mempunyai perasaan was-was, takut seperti bisa tidak ya nanti bakal seperti begini tidak yah kalau kelak fitri berumah tangga. Soalnya fitri melihat dan menyaksikan sendiri kan kakak-kakak fitri berumah tangga seperti bagaimana sedangkan dalam rumah tangga harus ada ketentraman dan kenyamanan tapi kan fitri melihat ihh rumah tangga seperti begitu kadang suami bicara pakai nada tinggi dan balalla.....,
Bun, sedangkan fitri orangnya yang tidak bisa dibentak yang tidak bisa kalau orang ngomong nadanya tinggi fitri tuh paling tidak bisa, terus bagaimana kalau seperti begitu bun, soalnya fitri ngerasa takut tidak bisa mengatasi diri sendiri minta saran dan masukannya bun.
🔷Jawab:
Datangi ulama dan belajar tentang takdir.
0⃣4⃣ Atin ~ Pekalongan
Mengapa susah melupakan kesalahan yang pernah dilakukan suami?
Memaafkan iya tapi untuk lupa tidak bisa sehingga mudah sakit hati lagi.
🔷Jawab:
Niatkan menikah itu karena Allah, untuk ibadah. Agar muncul rasa ikhlas.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Berdamai itu lebih membahagiakan daripada menyimpan amarah.
Yakinlah kebaikan akan berbuah kebaikan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar