Selasa, 31 Maret 2020
CORONA DAN SOLUSI DALAM ISLAM
OLeH : dr. Defti Putri Perdhani
💎M a T e R i💎
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Segala puji bagi Allah atas segala nikmat iman, islam, sehat, sehingga pada malam hari ini bisa sharing dengan ummahat sholihah.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada uswatun hasanah baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, pengikutnya hingga akhir zaman, dan semoga kita mendapat syafaatnya di yaumil akhir, aamiin.
Syukron atas kesempatan yang diberikan. Malam hari ini saya akan sharing tentang CORONA DAN SOLUSINYA DALAM ISLAM.
💎MENGENAL VIRUS CORONA
◼Apa Itu Virus Corona?
Istilah virus corona merujuk pada virus yang sering ditemukan menginfeksi binatang dan bisa menyebar ke manusia.
Virus corona yang saat ini mewabah (SARS-CoV-2) dan menyebabkan penyakit COVID-19 merupakan jenis virus corona ke-7 yang menginfeksi manusia.
◼Bagaimana Virus Corona Menyebar?
Dalam kasus COVID-19, diduga ditularkan dari ular dan kelelawar.
Penularan dari manusia ke manusia lewat droplet (partikel air liur) ketika penderita bersin atau batuk.
◼Berapa Lama Inkubasi Corona?
Masa inkubasi virus corona adalah 2-14 hari.
Masa inkubasi adalah saat pasien pertama kali tertular atau terpapar virus, hingga menunjukkan gejala awal.
◼Siapa Yang Paling Berisiko Terkena Corona?
√ Lansia berusia 70 tahun ke atas.
√ Orang yang memiliki riwayat penyakit lain seperti diabetes atau sakit jantung.
√ Orang yang memiliki riwayat penyakit pneumonia atau sakit pernapasan.
◼Apa Sudah Ada Yang Sembuh Dari Corona?
Jumlah pasien sembuh bertambah setiap harinya.
WHO menyatakan 80 persen pasien sembuh tanpa membutuhkan perawatan khusus.
◼Apa Sudah Ada Obat atau Vaksinnya?
Belum ada vaksin atau pengobatan spesifik.
Namun, gejala yang disebabkan virus dapat diobati.
Pengobatan harus didasarkan pada kondisi klinis pasien.
Penularan virus dari orang ke orang terus berlanjut tak terkendali.
Virus telah menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dengan menetapkan status pandemi, WHO meminta pemerintah seluruh negara meningkatkan usaha dalam mendeteksi, melacak, mengetes, merawat, dan mengisolasi kasus-kasus terkait corona.
◼Apa Saya Harus Panik?
Kita bisa mengubah rasa cemas menjadi cara melindungi diri, keluarga, dan komunitas, terutama dengan menjaga kebersihan tangan, kebersihan diri dan menjaga kesehatan.
Tetap pantau informasi terbaru serta perhatikan imbauan dari pihak berwenang mengenai keberlangsungan aktivitas, perjalanan, atau larangan berkumpul.
💎MENCEGAH VIRUS CORONA
~ Rutin cuci tangan dengan sabun antiseptik.
~ Jika tidak memungkinkan cuci tangan, gunakan hand sanitizer dengan kadar alkohol minimal 60 persen.
~ Pertahankan jarak minimal 1 meter dari orang yang batuk-batuk atau bersin.
~ Hindari menyentuh tangan, hidung, dan mata.
🔹Bagaimana Etika Bersin Atau Batuk Yang Benar?
√ Tutup mulut menggunakan tisu atau bagian dalam siku.
√ Segera buang tisu ke tempat sampah tertutup.
√ Segera cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pembersih tangan.
🔹Kapan Harus Cuci Tangan Menggunakan Air Dan Sabun?
√ Saat secara kasat mata tangan terlihat kotor.
√ Setelah buang air kecil atau besar.
√ Setelah batuk atau bersin.
√ Setelah kontak dengan orang yang sakit.
√ Sebelum, saat, dan setelah menyiapkan makanan.
√ Sebelum makan.
√ Setelah menggunakan toilet.
√ Setelah bersentuhan dengan hewan atau membersihkan kotoran hewan.
🔹Perlukah Memakai Masker?
Dalam kondisi sehat, Anda hanya perlu masker saat menangani pasien bergejala Covid-19.
~ Gunakan masker saat sering bersin atau batuk-batuk.
~ Jangan gunakan masker lebih dari satu kali.
~ Buang masker jika sudah dilepaskan, dan jangan disimpan untuk dipakai ulang.
🔹Bagaimana Dengan Barang-barang?
Belum diketahui pasti berapa lama virus bertahan di benda mati.
Diperkirakan virus menempel selama beberapa jam.
Virus bisa dibersihkan dengan disinfektan sederhana.
🔹Bagaimana Cara Menjaga Imunitas Tubuh?
√ Mengonsumsi protein lebih banyak (dada ayam, kacang-kacangan, ikan).
√ Mengonsumsi buah dan sayur lebih banyak.
√ Tidur cukup 8 jam.
√ Rutin berolahraga.
√ Pastikan air putih tercukupi.
√ Minum campuran jahe dan lemon.
🔹Apa yang Harus Dilakukan di Tempat Umum Atau Transportasi Massal?
~ Cuci tangan atau gunakan hand sanitizer setelah menyentuh fasilitas publik.
~ Hindari kerumunan yang membatasi ruang gerak.
~ Kurangi kontak dengan pegangan atau pintu.
~ Waspada meletakkan tas di lantai bus atau kereta. Segera bersihkan dengan tisu basah.
~ Hindari mengeluarkan telepon genggam, atau bersihkan HP dengan alkohol setelah penggunaan di tempat umum.
~ Tidak ngemil di transportasi umum untuk menghindari kontaminasi dari tangan.
🔹Apa Itu Social Distancing?
Social distancing adalah meminimalisir kontak langsung antar-manusia atau menjaga jarak tertentu. Tujuannya adalah mengurangi penularan virus karena terpapar droplet (partikel air liur).
🔹Kenapa Penting?
Jika terjadi lonjakan kasus positif secara drastis, rumah sakit bisa kekurangan sarana dan tenaga medis untuk merawat pasien secara bersamaan.
Pasien yang tidak terkait wabah corona pun bisa terpengaruh.
Anda yang sehat dan berusia muda bisa menyelamatkan nyawa seseorang dengan social distancing: mengurangi risiko tertular atau menulari orang lain.
Tanpa intervensi kebijakan seperti social distancing, terjadi periode saat pasien (baik kasus corona atau penyakit lain) tidak tertangani tenaga medis, seperti di Italia.
Dengan intervensi kebijakan, wabah tetap terjadi tapi terkendali dan tidak menyebabkan korban jiwa lebih banyak, seperti di Singapura.
🔹Apa Saja Bentuk Social Distancing?
✔Dilakukan Individu
~ Menjauhi keramaian atau pertemuan massal.
~ Menjaga jarak dengan orang lain 1-2 meter.
~ Tidak berjabat tangan, bergandengan, atau berpelukan.
~ Mengurangi frekuensi ke toko. Pergi hanya saat mendesak.
✔Dilakukan Perusahaan
~ Memberlakukan kerja dari rumah, terutama bagi yang memiliki risiko tinggi terkena virus corona.
~ Membatasi jumlah peserta rapat.
~ Tidak mengadakan kegiatan massal terutama di ruangan tertutup.
✔Dilakukan Pemerintah
~ Memberlakukan belajar jarak jauh untuk sekolah.
~ Menutup ruang publik seperti tempat wisata.
~ Menunda event-event besar.
~ Mendorong perusahaan memberlakukan kerja jarak jauh.
🔹Apakah Saya Harus Benar-benar Mengurung Diri Di Rumah?
√ Perubahan yang terlampau ekstrem bisa memicu stres dan disorientasi.
√ Jika Anda merasa tertekan di rumah, pilihlah kegiatan yang minim kontak dengan orang lain, seperti berjalan, berlari, atau bersepeda. Anda juga bisa bersosialisasi dalam jumlah minim dengan tetap menjaga kebersihan tangan.
√ Berada di ruang terbuka juga lebih mengurangi risiko terinfeksi karena droplet (partikel air liur) akan jatuh ke tanah dan bukan pada benda.
🔹Apa Yang Harus Disampaikan Ke Anak?
√ Ajak anak diskusi dan dengarkan apa yang dia ketahui soal virus.
√ Tenangkan anak. Beri pemahaman bahwa virus corona bisa dicegah dan disembuhkan.
√ Beri contoh gaya hidup sehat, seperti mengajak cuci-tangan.
√ Anak lebih mudah mencontoh ketimbang hanya mengikuti aturan.
💎MENGOBATI CORONA
◼Apa Gejala Terkena Virus Corona?
Dokter dan ilmuwan hingga kini masih berusaha memahami gambaran lengkap virus corona.
√ Gejala Yang Paling Umum Ditemukan:
~ Demam.
~ Batuk.
~ Sesak napas berat.
~ Sakit kepala.
√ Pasien Covid-19 Lainnya Melaporkan:
~ Sakit tenggorokan.
~ Pilek.
~ Muntah-muntah.
◼Apa Yang Harus Dilakukan Jika Memiliki Gejala?
√ Tetap di rumah jika kondisi badan tidak fit agar tidak menulari orang lain.
√ Gunakan masker dan jaga etika bersin atau batuk.
√ Hubungi hotline Kemenkes di nomor 021-5210411 dan 081212123119.
√ Ceritakan lengkap kondisi fisik dan riwayat perjalanan.
💎PERKEMBANGAN COVID-19 DI INDONESIA
Kasus Positif : 134
Meninggal Dunia : 5
Sembuh : 8
Tanggal update: 16 Maret 2020, pukul 17.30 WIB
💎APA SAJA MITOS SOAL CORONA?
🔹Apakah Pengering Tangan Efektif Membunuh Virus?
Tidak. Membunuh virus hanya efektif dilakukan dengan mencuci tangan.
🔹Apakah Vaksin Pneumonia Efektif Menghadapi Virus Ini?
Tidak. Vaksin untuk virus ini khusus dan masih dalam pengembangan.
🔹Seberapa Efektif Thermal Scanner Dalam Mendeteksi Orang Yang Terinfeksi?
Thermal scanner hanya bisa membaca demam, tapi tidak bisa mendeteksi apabila orang yang terinfeksi belum menunjukan gejala.
🔹Apakah Mencuci Hidung Dengan Saline (Air Garam) Bisa Mencegah Penyebaran Virus?
Tidak. Belum terbukti.
🔹Apakah Menyiram Tubuh Dengan Desinfektan Seperti Alkohol Dan Klorin Mampu Membunuh Virus?
Cara ini tidak bisa membunuh virus yang sudah masuk ke tubuh.
🔹Apakah Memakan Bawang Putih Bisa Mencegah Infeksi?
Bawang putih mengandung antibiotik yang baik untuk tubuh, namun tidak ada bukti bisa mencegah infeksi COVID-19.
🔹Apakah Aman Untuk Menerima Kiriman Dari China?
Aman, karena virus tidak bisa bertahan di permukaan benda dalam jangka waktu yang lama.
🔹Apakah Minyak Wijen Dapat Membunuh Virus?
Tidak.
🔹Apakah Hewan Peliharaan Dapat Menularkan Virus?
Untuk saat ini, belum ada bukti yang menyatakan bahwa hewan peliharaan bisa menularkan, tapi sebaiknya tetap cuci tangan setelah menyentuh hewan.
🔹Apakah Antibiotik Bisa Mencegah Dan Membunuh Virus Corona?
Tidak. Antibiotik efektif melawan bakteri, bukan virus.
💎CARA ISLAM MENGATASI WABAH PENYAKIT MENULAR
◼Solusi Islam
Islam selalu menunjukkan keunggulannya sebagai agama sekaligus ideologi yang lengkap. Islam mengatur semua hal dan memberikan solusi atas segenap persoalan. Islam telah lebih dulu dari masyarakat modern membangun ide karantina untuk mengatasi wabah penyakit menular.
Dalam sejarah, wabah penyakit menular pernah terjadi pada masa Rasulullah ﷺ Wabah itu ialah kusta yang menular dan mematikan sebelum diketahui obatnya. Untuk mengatasi wabah tersebut, salah satu upaya Rasulullah ﷺ adalah menerapkan karantina atau isolasi terhadap penderita.
Ketika itu Rasulullah ﷺ memerintahkan untuk tidak dekat-dekat atau melihat para penderita kusta tersebut. Beliau bersabda:
لاَ تُدِيمُوا النَّظَرَ إِلَى الْمَجْذُومِينَ
"Janganlah kalian terus-menerus melihat orang yang mengidap penyakit kusta." (HR. al-Bukhari).
Dengan demikian, metode karantina sudah diterapkan sejak zaman Rasulullah ﷺ untuk mencegah wabah penyakit menular menjalar ke wilayah lain.
Untuk memastikan perintah tersebut dilaksanakan, Rasul ﷺ membangun tembok di sekitar daerah yang terjangkit wabah. Peringatan kehati-hatian pada penyakit kusta juga dikenal luas pada masa hidup Rasulullah ﷺ Abu Hurairah ra. menuturkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Jauhilah orang yang terkena kusta, seperti kamu menjauhi singa.” (HR. al-Bukhari).
Rasulullah ﷺ juga pernah memperingatkan umatnya untuk jangan mendekati wilayah yang sedang terkena wabah. Sebaliknya, jika sedang berada di tempat yang terkena wabah, mereka dilarang untuk keluar. Beliau bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا
"Jika kalian mendengar wabah terjadi di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah itu. Sebaliknya, jika wabah itu terjadi di tempat kalian tinggal, janganlah kalian meninggalkan tempat itu." (HR. al-Bukhari).
Pada zaman Rasulullah ﷺ, jika ada sebuah daerah atau komunitas terjangkit penyakit Tha’un, beliau memerintahkan untuk mengisolasi atau mengkarantina para penderitanya di tempat isolasi khusus. Jauh dari pemukiman penduduk. Ketika diisolasi, penderita diperiksa secara detail. Lalu dilakukan langkah-langkah pengobatan dengan pantauan ketat. Para penderita baru boleh meninggalkan ruang isolasi ketika dinyatakan sudah sembuh total.
Pada masa Kekhalifahan Umar bin al-Khaththab juga pernah terjadi wabah penyakit menular. Diriwayatkan:
أَنَّ عُمَرَ خَرَجَ إِلَى الشَّأْمِ. فَلَمَّا كَانَ بِسَرْغَ بَلَغَهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّأْمِ، فَأَخْبَرَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْه.
Khalifah Umar pernah keluar untuk melakukan perjalanan menuju Syam. Saat sampai di wilayah bernama Sargh, beliau mendapat kabar adanya wabah di wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf kemudian mengabari Umar bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda,, “Jika kalian mendengar wabah terjadi di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah itu. Sebaliknya, jika wabah terjadi di tempat kalian tinggal, janganlah kalian meninggalkan tempat itu.” (HR. al-Bukhari).
Riwayat ini juga dinukil oleh Ibnu Katsir dalam Kitab Al-Bidayah wa al-Nihayah. Menurut Imam al-Waqidi saat terjadi wabah Tha’un yang melanda seluruh negeri Syam, wabah ini telah memakan korban 25.000 jiwa lebih. Bahkan di antara para sahabat ada yang terkena wabah ini. Mereka adalah Abu Ubaidah bin Jarrah, al-Harits bin Hisyam, Syarahbil bin Hasanah, Fadhl bin Abbas, Muadz bin Jabal, Yazid bin Abi Sufyan dan Abu Jandal bin Suhail.
◼Peran Sentral Penguasa
Islam memang telah memerintahkan kepada setiap orang untuk mempraktikkan gaya hidup sehat. Misalnya, diawali dengan makanan. Alloh ﷻ telah berfirman:
فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا
"Makanlah oleh kalian rezeki yang halal lagi baik yang telah Allah karuniakan kepada kalian." (TQS. an-Nahl : 114).
Selain memakan makanan halal dan baik, kita juga diperintahkan untuk tidak berlebih-lebihan. Apalagi sampai memakan makanan yang sesungguhnya tidak layak dimakan, seperti kelelawar. Alloh ﷻ berfirman:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
"Makan dan minumlah kalian, tetapi janganlah berlebih-lebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (TQS. al-A’raf: 31).
Islam pun memerintahkan umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan diri maupun lingkungan sekitar. Untuk itulah Rasulullah ﷺ pun, misalnya, senang berwudhu, bersiwak, memakai wewangian, menggunting kuku dan membersihkan lingkungannya.
Namun demikian, penguasa pun punya peran sentral untuk menjaga kesehatan warganya. Apalagi saat terjadi wabah penyakit menular. Tentu rakyat butuh perlindungan optimal dari penguasanya. Penguasa tidak boleh abai. Para penguasa Muslim pada masa lalu, seperti Rasulullah ﷺ dan Khalifah Umar bin al-Khaththab ra., sebagaimana riwayat di atas, telah mencontohkan bagaimana seharusnya penguasa bertanggung jawab atas segala persoalan yang mendera rakyatnya, di antaranya dalam menghadapi wabah penyakit menular.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ وَلَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَاحْتَجَبَ دُونَ حَاجَتِهِمْ وَخَلَّتِهِمْ وَفَقْرِهِمْ احْتَجَبَ اللَّهُ عَنْهُ دُونَ حَاجَتِهِ وَخَلَّتِهِ وَفَقْرِهِ
"Siapa yang diserahi oleh Allah untuk mengatur urusan kaum Muslim, lalu dia tidak mempedulikan kebutuhan dan kepentingan mereka, maka Allah tidak akan mempedulikan kebutuhan dan kepentingannya (pada Hari Kiamat)."
(HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Fat ~ Tukey
Kabar terbaru, Trumph sudah umumkan hari senin akan mengeluarkan vaksin corona dari perusahaan Roche.
Trumph dari USA
menekan Perusahaan Bio Teknik dari Jerman
yang bekerjasama dengan Perusahaan Roche dari Swiss.
Dan Negara yang kena pertama kali China.
Yang ingin ditanyakan,
Dalam hal ini apakah tenaga medis berperan dalam pendistribusian vaksin & biasanya alur pendistribusian vaksin itu seperti apa ya dok?
Jazakillah ya dok.
💊Jawab:
Distribusi obat, alat kesehatan, vaksin, bahan medis lainnya sudah diatur oleh mekanisme dari pemerintah.
Kami tenaga medis di pelayanan TIDAK terlibat mekanisme distribusi dan pengadaan di RS.
0⃣2⃣ Sulami ~ Sidoarjo
Dok, apakah seseorang yang terkena virus corona (masih dalam inkubasi) sudah bisa menularkannya lewat air liur itu dokter?
💊Jawab:
Bisa.
0⃣3⃣ Pretty Resti ~ Palembang
Dok, apakah benar virus akan hilang jika terkena panas atau terik matahari. Sedangkan di Indonesia sendiri musim kemarau itu terjadi di bulan Juni sampai Agustus!
Syukran wa jazaakallaahu khayran dok.
💊Jawab:
Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular Eijkmen Herawati Sudoyo menjelaskan BELUM ADA PENELITIAN yang menyatakan virus corona dapat ditumpas dengan paparan sinar matahari.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah menjelaskan sinar ultraviolet sekalipun TIDAK MAMPU MEMBUNUH VIRUS yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.
0⃣4⃣ Sasi ~ Bandar Lampung
Apakah jika air hujan mengenai benda yang terpapar virus itu bisa ikut larung juga?
💊Jawab:
Belum ada penelitian tentang itu.
0⃣5⃣ Faridah ~ Cileungsi
Assalamu'alaikum,
Maaf dok, pernah dengar katanya air rendaman daun sirih bisa buat cuci tangan sebagai pengganti hand sanitizer, apakah benar dok?
Terimakasih
💊Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Ya bisa...
Lebih baik lagi dengan cuci tangan pakai sabun antiseptik.
0⃣6⃣ Rara ~ Bojonggede
Assalamu'alaykum,
1. Adakah cara membuat cairan desinfektan sederhana?
2. Ketika ada gejala yang muncul seperti demam dan flu, apa yang harus dilakukan sementara di rumah?
Terimakasih dok.
💊Jawab:
Wa'alaikumsalam,
1. TATA CARA DISINFEKSI RUANGAN
🔹Persiapan Disinfeksi Ruangan:
▪Alat Pelindung Diri (APD)
(1) Sarung Tangan.
(2) Masker.
▪Alat Yang Diperlukan
(1) Ember.
(2) Kain Microfiber.
(3) Pel MoB (microfiber).
(4) Hand Spray.
(5) Sprayer Gendong.
▪Jenis Disinfektan Yang Dapat Digunakan Adalah:
(1) Bleaching (pemutih) dengan takaran 2 sendok makan tiap 1 Liter air.
(2) Karbol dengan takaran 2 sendok makan tiap 1 Liter air.
(3) Pembersih lantai dengan takaran 1 tutup botol per 5 Liter air.
🔹Langkah-langkah Disinfeksi
(1) Gunakan APD standar: Sarung Tangan, Masker.
(2) Sebelum pelaksanaan Disinfeksi, terlebih dahulu harus dilakukan general cleaning (pembersihan permukaan dengan menggunakan air sabun atau air deterjen menggunakan lap) termasuk AC, meja, lantai, gagang pintu dan lain-lain.
(3) Setelah general cleaning lakukan disinfeksi dengan menggunakan bahan disinfektan sesuai petunjuk dengan menggunakan sprayer atau hand sprayer kemudian lakukan pengelapan dengan kain microfiber.
(4) Bersihkan diri anda setelah melakukan pekerjaan disinfeksi dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
(5) Setelah pelaksanaan penyemprotan (sesudah pekerjaan disinfeksi), ruangan dapat digunakan kembali setelah 60 menit.
Lakukan Rutin 2 - 3 kali setiap hari.
2. Isolasi diri di rumah untuk mengembalikan kekebalan tubuh, makan buah sayur, istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak.
0⃣7⃣ Han ~ Gresik
Assalamualaikum dok,
1. Akhir-akhir ini sulit sekali didapatkan hand sanitizer dan juga masker. Kira-kira bisa tidak kita buat hand sanitizer sendiri yang memenuhi standar dengan peralatan yang mudah ditemui begitu juga dengan masker?
Kalau bisa berapa perbandingan dan takaran yang tepat dan apa saja bahan yang di gunakan?
2. Dok, apakah yang sudah sembuh dari pasitiv covid-19 ini bisa kambuh atau terkena lagi? Ataukah malah sebaliknya, yang sudah pernah kena dan sembuh jadi lebih kebal.
Jazakillah dok
💊Jawab:
Wa'alaikumsalam,
1. Bisa dicari di pdf nya BPOM.
2. Bisa kambuh kembali jika masih kontak dengan penderita.
🔹Jadi bisa kambuh lagi ya dok jika kontak lagi dengan yang menderita covid-19?
💊Benar mbak, bisa kambuh lagi kalau kontak dengan positiv covid-19.
🔹Jazakillah dok.
💊Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan keluarga kita.
Aamiin.
➖➖➖
Ada oleh-oleh untuk ummahat sholihah... Semoga bermanfaat dan dapat dipraktikkan sehari-hari.
Bisa lihat link di bawah ini ya shalihah:
1. Etika Batuk atau Bersin
https://youtu.be/DUXWZrWTp2k
2. Cara Mencuci Tangan (1)
https://youtu.be/g9Chv99Tl1s
3. Cara Mencuci Tangan (2)
https://youtu.be/rzyaYHmpm20
Silahkan di tonton yaa...
Semoga Bermanfaat.
➖➖➖
🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Marilah kita semua (termasuk saya) untuk bertakwa kepada Alloh ﷻ, dan untuk meningkatkan ketakwaan. Karena tidaklah musibah menimpa kecuali karena
dosa yang kita lakukan, apakah musibah tersebut untuk menggugurkan dosa ataukah
untuk mengangkat derajat, atau bahkan bisa menjadikan seseorang meraih pahala mati
syahid.
Maka perbanyak istighfar, perbanyak doa, dan jangan lupa sisihkan waktu untuk sholat malam dan bermunajat kepada Alloh ﷻ di sepertiga malam yang terkakhir.
Apapun yang terjadi maka katakanlah sebagaimana firman Alloh ﷻ,
Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At-Taubah : 51)
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar