Selasa, 31 Maret 2020
KETIKA DITAKDIRKAN HARUS BERBAGI
OLeH: Ustadzah Rina M.
💎M a T e R i💎
🌷KETIKA DITAKDIRKAN HARUS BERBAGI
Suami istri adalah pasangan yang Alloh ﷻ ciptakan dengan tujuan menyempurnakan atau saling mengisi satu sama lain. Suami istri bagaikan sebuah pakaian yang saling menutupi kekurangan dengan kelebihannya. Saling menyatukan fikiran, jiwa raga dan seluruh perjalanan kehidupannya agar dapat bahagia dunia dan akhirat. Dan masing-masing pasangan selalu berharap menjadi pasangan yang ideal, yang mampu melakukan kewajibannya dengan baik, dan menerima haknya dengan baik pula. Apa sajakah kewajiban dan hak suami istri itu?
◼️Kriteria (Kewajiban) Istri Ideal:
1. Menjadikan suami terpesona dengan menjaga diri agar tetap terlihat cantik secara lahir dan cantik secara batin.
2. Setia pada suaminya.
3. Tidak bertentangan dengan suami.
4. Pandai menjaga diri.
5. Pandai menjaga harta
(dijelaskan pada materi kajian Istri Idaman).
◼️Hak Istri Ideal:
1. Mendapat fasilitas yang baik untuk berpenampilan cantik, baik pakaian, kosmetik, maupun keindahan tubuh.
2. Diperlakukan secara baik oleh suami agar tetap setia dalam melayani dan menaati perintah.
3. Memperoleh ketentraman dalam keluarga.
4. Mendapat kepercayaan dari suami untuk memimpin keluarga.
5. Diberi wewenang untuk mengelola harta suami dan memanfaatkan miliknya sendiri.
◼️Kriteria (Kewajiban) Suami Ideal
Berdasar khutbah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dalam khutbah Wukuf di Arafah dalam Hr. Turmudzi (209-275H), al-Nasa`iy 215-303), al-Bayhaqi (384-458H) , adalah:
1. Ihsan pada istri.
2. Menjadi pendidik dalam keluarga.
3. Bertanggungjawab dalam memenuhi kewajiban suami istri.
4. Pemberi nafkah yang mencakup makanan, pakaian dan tempat tinggal.
5. Bertanggungjawab sebagai pengemban amanah dan melindungi istri dari segala ancaman dan bahaya.
6. Pemimpin yang kuat.
7. Penegak hukum dalam keluarga.
8. Tegas tidak keras, dalam menegakkan kebenaran dalam keluarga.
9. Tidak menyulitkan istri dan tidak mencari-cari kesalahan.
10. Tidak melampaui wewenangnya sebagai suami.
11. Memproteksi istri dari pengaruh negatif serta melindungi keamanan dan keselamatannya.
Jika semua point kewajiban dan hak masing-masing suami istri ideal sudah dilakukan, maka keluarga akan berada dalam sakinah mawaddah warahmah, diantara sepasang suami istri dan anak-anak yang Alloh ﷻ berikan.
Lalu ketika Alloh ﷻ mentakdirkan ada dua pasangan, tiga pasangan, empat pasangan dalam satu keluarga, yang hal itu adalah sebuah kehalalan dari Allah (QS. An-Nisa: 3). Bagaimanakah masing-masing pasangan itu dapat menempuh kebahagiaan dunia akhirat dan tetap sakinah mawaddah warahmah sesuai dengan kriteria suami istri ideal tersebut?
◼️Hikmah Sebuah Poligami
1. Terkadang poligami harus dilakukan dalam kondisi tertentu, Misalnya jika istri sudah lanjut usia atau sakit, sehingga kalau suami tidak poligami dikhawatirkan dia tidak bisa menjaga kehormatan dirinya.
2. Pernikahan merupakan sebab terjalinnya hubungan (kekeluargaan) dan keterikatan di antara sesama manusia, setelah hubungan nasab.
3. Poligami merupakan sebab terjaganya (kehormatan) sejumlah besar wanita.
4. Di antara kaum laki-laki ada yang memiliki nafsu syahwat yang tinggi (dari bawaannya), sehingga tidak cukup baginya hanya memiliki seorang istri, sedangkan dia orang yang baik dan selalu menjaga kehormatan dirinya.
5. Terkadang setelah menikah ternyata istri mandul, sehingga suami berkeinginan untuk menceraikannya, maka dengan disyariatkannya poligami tentu lebih baik daripada suami menceraikan istrinya.
6. Terkadang juga seorang suami sering bepergian, sehingga dia butuh untuk menjaga kehormatan dirinya ketika dia sedang bepergian.
7. Banyaknya peperangan dan disyariatkannya berjihad di jalan Alloh ﷻ, yang ini menjadikan banyak laki-laki yang terbunuh sedangkan jumlah perempuan semakin banyak, padahal mereka membutuhkan suami untuk melindungi mereka.
8. Umat Islam sangat membutuhkan lahirnya banyak generasi muda, untuk mengokohkan barisan dan persiapan berjihad melawan orang-orang kafir.
Dengan memahami hikmah poligami tersebut, tentulah kita sebagai suami istri dapat saling berintrospeksi diri demi tetap terjaganya kebahagiaan dunia akhirat. Lalu bagaimana cara mengatasi kecemburuan hati di antara para istri?
1. Bertakwa kepada Allah Ta’ala.
2. Mengingat dan memperhitungkan pahala yang besar bagi wanita yang bersabar dalam mengendalikan dan mengarahkan kecemburuannya sesuai dengan batasan-batasan yang dibolehkan dalam syariat.
3. Menjauhi pergaulan yang buruk.
4. Bersangka baik.
5. Bersikap qana’ah (menerima segala ketentuan Alloh ﷻ dengan lapang dada).
6. Selalu mengingat kematian dan hari akhirat.
7. Berdoa kepada Alloh ﷻ agar Alloh ﷻ menghilangkan kecemburuan tersebut. Wallahu A'lam
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memahamkan ilmu kepada kita, dengan kesabaran dan keteguhan iman. Aamiin
#Teh Rina, dari berbagai sumber.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0️⃣1️⃣ Sofi ~ Jaksel
Assalamu'alaykum ustadzah,
Apakah ada testimoni dari pasangan yang berpoligami, bagaimana mereka mengarungi rumah tangganya?
Jazakillah khayran
🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam warahmatullah
Testimoninya berdasar cerita-cerita ke saya saja ya...
√ Untuk suami istri yang memang sudah ada kesepakatan di awal dan ketiganya memang bertujuan karena Alloh ﷻ (masing-masing keluarga punya alasannya), alhamdulillah perjalanan mereka diberi kemudahan, walaupun tentu saja selalu ada ujian dalam rumah tangga, namun kalau ketiganya saling faham, mereka bisa melaluinya dengan baik.
√ Istri tua ternyata lebih sabar dan lebih bisa mengurangi kecemburuan, beda dengan istri muda yang cemburunya luar biasa.
√ Ketika ada salah satu pihak yang melanggar kesepakatan, akhirnya ada yang terjadi perceraian juga, baik perceraian dengan istri tua atau perceraian dengan istri muda.
√ Jadi setiap rumah tangga poligami, masing-masing punya tingkatan-tingkatan ujian yang tentunya hanya mereka-merekalah yang mampu menjalaninya. Afwan.
0️⃣2️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,
Teh, bagaimana jika yang masih jofisha itu malah diajakin ke pelaminan tapi ya itu tadi, di jadikan yang kedua. Misal di wanita ini tadi mau dan ada restu juga dari R1, tapi orang tua yang wanita ini tidak setuju dan wanita ini juga merasa bagaimana gitu kalau jadi R2 pasti di cap yang sebagai perebut suami orang dan lain-lain.
Bagaimana teh menyikapinya dan solusinya biar tidak berdampak secara psikologis.
🌸Jawab:
Waalaikumsalam warahmatullah
Selama masih jadi jofisha, selama itu juga keridhoan orang tua adalah yang utama, karena ridlo Alloh ﷻ tergantung pada ridlo orang tua.
Kalau memang jofisha itu berkehendak, punya rasa cinta dan siap menjadi R2 (apalagi sudah dapat izin dari R1), maka shalat istikharah sebanyak-banyaknya, mohon ditunjukkan jalan pada Alloh ﷻ.
Berdoa jika memang yang terbaik adalah dengan yang ini, maka Alloh ﷻ akan beri kemudahan, bisa-bisa orang tua menerima tanpa kita duga. Tapi kalau Alloh ﷻ tidak berkehendak, maka akan selalu kendala dalam persetujuan itu, jadi serahkan saja sama Alloh ﷻ. Kita cukup sabar dan shalat. Afwan.
🔹Jadi tetap harus dapat ridho dari orang tua ya teh?
🌸Kalau ingin dapat keberkahan hidup dan rumah tangga, ya harus.
Jadi istri kedua itu ujiannya lebih berat dari istri pertama, jadi kekuatan dan kesiapannya pun harus lebih mantap.
🔹Jazakillah teh.
0️⃣3️⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum,
1. Ketika mengijinkan suami untuk poligami dan siap dipoligami. Bagaimana mempersiapkan keluarga besar?
2. Apakah yang perlu di siapkan untuk berbicara ke keluarga besar?
Terima kasih
🌸Jawab:
Waalaikumsalam warahmatullah
1. Buat kesepakatan dulu antara suami istri, tujuannya berpoligami itu apa.
2. Buat list pertanyaan dan jawaban, kira-kira apa saja yang akan ditanyakan oleh keluarga besar, kalau sudah terjawab itu semua , maka silakan bicarakan pada keluarga besar.
Kekuatan mental, kekuatan lahir batin, kekuatan materi, kekuatan prinsip niat ibadah karena Alloh ﷻ.
Afwan.
0️⃣4️⃣ Fida ~ Tangerang
Apakah tidak baik jika melarang suami berpoligami?
Karena ada banyak alasan.
🌸Jawab:
Sesuatu yang Alloh ﷻ halalkan janganlah kita mengharamkan (ada dalam ayat Quran, tapi saya lupa suratnya).
Yang utama harus kita pegang adalah prinsip itu, kalaupun kita melarang (atau memperbolehkan) suami berpoligami, tentu harus dengan berbagai alasan. Sangat tidak mudah berpoligami, baik bagi suami, bagi para istri, dan keluarga. Jadi harus benar-benar matang disiapkan.
Kalau memang banyak alasan yang sesuai syari'at, maka silakan sampaikan pada suami larangan itu. Larangan bertujuan untuk menghindarkan beberapa keburukan demi tercapai berbagai manfaat. Jadi silakan dikomunikasikan. Afwan.
0️⃣5️⃣ Yanti ~ Batang
Assalamualaikum bunda Rina...
Bunda di situ di jelaskan bahwa kriteria Suami Ideal itu (kewajiban).
Di jelaskan di point ke 5 sampai point ke 8 yang tegas tidak keras, dalam menegakkan kebenaran dalam keluarga.
Pertanyaan, bagaimana jika suami terlalu keras dan juga tidak bertanggung jawab. Misal si istri itu minta tolong untuk bergantian menjaga sang buah Hati ketika malam, namun dia malah marah dan banting pintu, padahal kondisi siang harinya dia tidak bekerja, apakah si istri ini boleh marah sama suami karena si suami lupa akan tanggung jawabnya?
Terimakasih bunda.
🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam warahmatullah
Setiap pasangan suami istri adalah saling melengkapi kelebihan dan kekurangan, yang tentunya hanya mereka berdua yang harus bisa saling memahami.
Sebagai istri, kita harus amat sangat lebih faham tentang kondisi suami, karena bagaimanapun suami tidak pernah mau terlihat lemah didepan istri, mungkin ada suami yang temperamennya keras, ada suami yang temperamennya lembut. Dan itu semua bawaan dari asal keluarga suami.
Kalau kita ingin tahu sifat suami (calon suami) coba kita lihat bagaimana dia bersikap terhadap ibunya, kalau cara bergaul dengan ibunya keras, maka iapun akan menjadi suami yang keras. Jika ia bergaul dengan ibunya lembut, maka iapun akan memperlakukan istrinya dengan lembut pula.
Sementara tingkatkan kesabaran kita sebagai istri dengan maksimal, fahami saja kondisi suami, mungkin ia sedang lelah atau banyak pikiran yang kita tidak tahu.
Jangan marah-marah ke suami, cukup kita perbanyak istighfar, dan dzikir Subhanallah 33x Alhamdulilah 33x Allahu akbar 33x , insyaaAllah semoga Alloh ﷻ selalu memberi kesabaran maksimal pada kita. Afwan
0️⃣6️⃣ Mala Hasan ~ Lampung
Ustadzah, mengapa stigma orang yang berpoligami selalu negatif di mata masyarakat dan selalu menyalahkan salah satu pihak sebagai penyebab terjadinya poligami?
Jazaakillahu khoiran
🌸Jawab:
Sebetulnya kondisi ini lebih kepada adat di lingkungan sekitar. Kalau di Indonesia memang masih negatif, karena mungkin terlalu beragam agama, adat, suku dan bercampur baurnya segala pembawaan keluarga (maksudnya percampuran antara keturunan Barat dan Timur).
Kalau di beberapa negara lain, poligami adalah hal yang biasa terjadi. Malah sekarang ada beberapa negara yang mewajibkan berpoligami, dengan tentunya ada tujuan-tujuan dan aturan-aturan yang berlaku.
Jadi memang sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakatnya. Afwan.
0️⃣7️⃣ Lian ` Ciputat
ustadzah, kalau seorang suami tidak bekerja alias pemalas, selalu memaksa istri sirinya untuk memenuhi kebutuhannya seperti rokok, makan, sampai sang istri berhutang sana sini, kalau tidak dapat, sang suami memarahi dengan kata-kata kasar. Apa yang harus dilakukan oleh sang istri? Bolehkah meminta cerai walau nikah siri?
Terimakasih
🌸Jawab:
Berarti sebelum nikah pun sudah ada niat yang tidak baik kalau gitu, tapi kalau sudah menikah, dan ingin bercerai kan ada langkah-langkahnya yang harus dilewati dulu.
1) Komunikasikan bersama, sampaikan keinginan istri terhadap suami, dan keinginan suami terhadap istri.
2) Pisah ranjang.
3) Konsultasi dengan wali atau keluarga keduanya.
4) Boleh ajukan talaq, kalau suami tidak mau, istri ajukan ke pengadilan (kalau sirri, datangi ke wali atau ustadz, atau ke KUA, nanti dibantu).
Tapi selama tidak ada kekhawatiran mengganggu psikologi istri, tidak mengganggu ibadah pada Allah, dan tidak membahayakan kejiwaan atau nyawa istri, maka tetaplah pertahankan rumahtangga, dan perkuatlah sabar dan shalatnya. InsyaaAllah nanti Alloh ﷻ kasih jalan dan kekuatan. Afwan.
0️⃣8️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Teh Rina,
Poligami memang diizinkan. Tetapi bagaimana jika terjadinya poligami tidak melalui prosedur yang benar. Suami selingkuh sampai harus menikahinya. Akhirnya kehidupan poligami yang dijalani tidak pernah sehat.
Salahkah jika istri pertama akhirnya minta cerai?
🌸Jawab:
Waalaikumsalam warahmatullah
Kita sebagai istri tua, perkuatlah doa-doa kebaikan baik untuk rumah tangga kita maupun untuk rumah tangga poligaminya. Teruslah berdoa kebaikan, jadikanlah rumahtangganya ada dalam lindungan Alloh ﷻ, jadikanlah ketiganya shaleh shalehah, semoga menjadi pribadi yang lebih baik, yang bertaubat.
Kalau sudah tidak bisa dipertahankan, dan takut bisa mengganggu urusan istri pertama dengan ibadah-ibadah pada Alloh ﷻ dan sudah mengkhawatirkan secara psikologi, maka boleh silakan ajukan ke pengadilan agama.
Afwan
0️⃣9️⃣ Evi ~ Jaksel
Assalamualaikum,
1. Bagaimana sikap terbaik suami ketika suami mengajak tinggal istri bersama orang tuanya di satu rumah. Bagaimana agar hubungan ketiganya berjalan dengan harmonis?
2. Apakah diperbolehkan apabila istri sudah tidak bisa hamil di usia 40 tahun dan suami menikah lagi tapi dengan diam-diam tanpa istri ketahui namun beberapa orang temannya tahu. Apakah suatu hari si istri wajib mengetahuinya?
Terimakasih
🌸Jawab:
Waalaikumsalam warahmatullah
1. Mungkin maksudnya sikap terbaik istri? Kuatkan tekad bahwa menikah adalah untuk mengharap keridhoan Alloh ﷻ, dan harus diyakinkan oleh istri, bahwa kewajiban utama suami adalah berbakti dan memenuhi kebutuhan orang tuanya, setelah itu baru anak istrinya. Jadi kalo diajak tinggal di mertua, ya ikuti dulu, coba dulu, kuatkan dulu tekad kita untuk mengharap ridlo Allah, jadi kalaupun ada kendala atau masalah antar anak menantu dan mertua, insyaaAllah Alloh ﷻ akan ringankan beban itu dan Alloh ﷻ kuatkan kesabaran kita.
2. Kalau sudah ada suara-suara dari luar yang terdengar oleh istri, baiknya si istri mengkonfirmasi pada suaminya, bicarakan dengan baik-baik. Untuk pertama kali, istri boleh menunjukkan "kemarahan" kekagetan atau ketidakridhoannya, agar suami faham dengan kondisi psikis si istri akibat kecemburuannya.
Tapi cukup satu kali luapan emosinya, untuk selanjutnya, sebelum bicara lagi dengan suami, kita bermohon dulu pada Alloh ﷻ agar lisan kita dapat berucap dan bersikap sesuai ajaran Alloh ﷻ, dan terhindar dari perkataan-perkataan yang tidak baik atau merugikan keduanya. Afwan.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
"Doa, Ikhtiar maksimal, lalu Tawakal."
Apapun segala kehidupan yang dijalani, Alloh ﷻ memerintahkan kita untuk sabar dan shalat, lalu tawakal.
Semoga Alloh ﷻ selalu meridhoi setiap niat kita menjadi amal shaleh, semoga Alloh ﷻ selalu memberi kekuatan kesabaran kita dalam menggapai ridlo Alloh ﷻ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar