Sabtu, 16 November 2019
TREND SADFISHING DI KALANGAN REMAJA
OLeH: Bunda Heradini F, S.Psi
💘M a T e R i💘
ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
اعوذبالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Puji syukur kehadirat Allah ﻋﺰّﻭﺟﻞّ atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga kita bisa berjumpa di kajian malam hari ini, dalam kafaah keilmuan kita untuk menjadi seorang yang lebih baik lagi dalam bertaqarrub kepada Allah, menguatkan Azzam dalam jamaah, memaksimalkan potensi dakwah, menyemaikan syariah dalam bermuamalah hingga dunia bersemai indah.
Shalawat dan salam kita haturkan pada baginda Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ , yang berahklak mulia, uswatun hasanah.
Semoga terus memotivasi kita untuk terus menjadi lebih baik.
Semoga pada malam hari yang barokah ini, insyaAllah mampu menerangi kita untuk selalu dekat dengan-Nya untuk menuju Jannah yang Abadi...
Aamiin ya robbal alaamiin.
Alhamdulillah malam ini kita bisa berkumpul di majlis ini membawa tema SADFISHING
Trend ini sedang melanda semua kalangan.
Antunna tahu kasus layangan putus?
Tanpa bermaksud menghakimi kedua belah pihak, karena kita tidak tahu juga yang salah atau benar yang mana. Namun apa yang ibu-ibu lakukan tersebut adalah salah. Apa itu? Curhat di medsos.
Mengapa orang (termasuk mungkin aktivis dakwah) suka curhat di media sosial (medsos)?
Bisa jadi ada berbagai alasan. Diantaranya karena kemudahannya mengakses medsos tersebut. Tinggal klik simbol facebook atau twitter di layar HP, tulis sesuai luapan hati, posting, beberapa menit kemudian muncullah respon dan komen. Pertanda ada orang yang memperhatikan apa yang kita tulis.
Curhat di medsos mungkin dipandang lebih praktis daripada curhat sama orang. Belum tentu orang yang mau kita curhati, ada di tempat disaat ada masalah yang mengguncang kita. Bahkan bisa jadi juga tidak ada orang yang menurut kita layak untuk kita curhati sehingga tumpahlah uneg-uneg itu di medsos.
Padahal, yang namanya medsos adalah forum terbuka. Siapa saja yang menjadi teman kita bisa mengakses dan membaca tulisan-tulisan kita. Sebagai seorang muslim bahkan aktivis dakwah, sudah selayaknyalah pintar membaca situasi. Siapa saja yang menjadi teman kita, dan apa yang dipikirkannya ketika membaca postingan kita?
Bisa jadi, ketika kita kesal dengan seseorang yang tanpa kita sadari menjadi teman kita di medsos, kemudian kita luapkan kekesalan lewat postingan dan kemudian dibaca oleh yang bersangkutan, apa tidak tambah ruwet suasana?
🔷🌷🔷
Akhwati fillah.....
Remaja sekarang umumnya sudah melek media sosial. Tidak bisa lepas dari medsos. Bahkan, beberapa anak berani mencurahkan isi hatinya alias curhat di medsos. Padahal remaja yang curhat di medsos rentan dilecehkan di dunia online.
SADFISHING adalah tindakan seseorang yang membuat pernyataan berlebihan tentang masalah emosional mereka untuk menghasilkan simpati. Sadfishing adalah reaksi umum bagi seseorang yang mengalami masa sulit, atau berpura-pura mengalami masa sulit.
Tren curhat ini dikenal dengan sadfishing. Maksudnya, ketika seseorang mengunggah masalah emosional sebagai usaha untuk menarik perhatian, simpati, atau menggaet audiens.
Sayangnya, sadfishing ini merugikan kesehatan mental anak-anak dan remaja.
Fenomena sadfishing meningkat setelah ada selebritas yang disebut-sebut mem-posting emosinya secara berlebihan untuk mendapat simpati dan menarik orang ke situs mereka.
Dalam beberapa kasus, kritikan dan penolakan ini bisa merusak harga diri remaja yang sudah rapuh dan bahkan mengakibatkan mereka menjadi lebih rentan terhadap 'pelecehan seksual' online.
Dalam satu kasus, seorang gadis remaja memulai hubungan dengan seseorang yang dia temui di media sosial setelah berbagi pengalamannya tentang depresi secara online. Pria itu menanggapi statusnya di media sosial dan juga berbagi kesulitan dirinya.
Namun, gadis remaja itu ternyata malah dilecehkan seorang lelaki yang jauh lebih tua ketimbang yang akuinya. Ia mulai memaksa gadis itu membagikan foto-foto eksplisit tentang dirinya sendiri.
Jadi, para remaja yang masih labil emosinya, kita sebagai orang tua harus memberikan pengawasan lebih kepada mereka.
Atau para remaja sholihah untuk lebih berhati-hati dalam memposting curahan hatinya di media sosial. Alih-alih ingin mendapatkan penyelesaian masalah, malah memunculkan masalah baru.
Akhwati fillah......
Setiap kita pasti diberi cobaan oleh Allah dalam hidupnya, termasuk seorang remaja Muslim tak terkecuali pengemban dakwah. Jika kita membayangkan sosok aktivis Islam, tentu bayangan kita adalah sosok yang ikhlas beramal karena Allah ta’ala, serta berupaya mengikatkan dirinya dengan ketaatan yang menyeluruh kepada Allah serta mengabdikan dirinya untuk perjuangan meninggikan dienul Islam.
Akhwati fillah.....
Allah berfirman:, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu….”
Ketika orang terburu nafsu dalam bertindak atau mengikuti nafsu, sebenarnya itu adalah tuntunan syetan. Akibatnya, masalah semakin runyam, ikhlas semakin hambar, amalpun tergadaikan.
Sabar memang tidak berarti diam terhadap kedzoliman, tetapi tetap bertindak sesuai syariat. Disitulah pentingnya kita mengkaji kehidupan para Nabi dan shahabat untuk kita tiru kesabaran mereka dalam menghadapi cobaan.
Sholat adalah sarana mendekatkan diri kepada-Nya. Curhat kepada Allah dalam setiap doa-doa dan dzikir kita. Disitulah Allah akan memberikan petunjuk untuk kita berbuat. Dan disitulah Allah bukakan jalan. Mungkin tak secara langsung, tetapi Allah bukan PHP.
Dia memberikan apa yang kita butuhkan diwaktu yang tepat.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Han ~ Gresik
Bund, Sadfishing ini mengapa banyak terjadi di kalangan remaja dan bahkan sekarangpun banyak oarang dewasa bahkan yang sudah berumah tangga dengan tidak sungkan dan malu-malu lagi curhat bahkan pura-pura curhat untuk mencari atau mendapatkan perhatian?
🔷Jawab:
Ada 2 hal utama yang menyebabkan fenomena ini lagi trend:
√ Internal: Memang seseorang tersebut punya jiwa ekstrovert yang menyebabkan dia selalu mengungkapkan apa yang dia rasa. Serta dia tidak lagi punya rem dalam keterbukaannya tersebut
√ Eksternal: Orang-orang disekitarnya memang model-model yang seperti itu. Dia sering melihat temannya curhat juga dimedsos kemudian banyak yang kasih perhatian.
Semakin diperhatikan, makin ngoceh dia.
🌷Jadi lingkungan berpengaruh ya bund, walaupun hanya online?
🔷Iya, sangat berpengaruh.
Jika dia melihat temannya model seperti itu, ya ikut-ikutanlah dia.
Kalau dia berada di lingkungan yang punya rasa malu, maka niscaya tidak mudah mengumbar aib di medsos.
🌷Apa setiap orang intovert melakukan itu ustadzah?
Jujur saya sendiri pribadi yang intovert.
🔷Bisa jadi orang introvert juga melakukannya.
Karena dia merasa malu untuk mengungkapkan pada seseorang. Semua dipendam sendiri. Dan ketika ada media sosial, itu jadi pelampiasan masalah dia.
Karena merasa orang orang tidak bakal tahu siapa dia.
🌷Tapi saya sendiri alhamdulillah dan insyaallah tidak melakukan itu ustadzah.
Apa-apa harus sosmed, jangankan di sosmed di orang-orang atau teman teman sendiri saja saya tidak suka membuka diri secara spesifik.
0⃣2⃣ Echa ~ Sragen
Bunda, bagaimana cara kita untuk mengantisipasi remaja agar tidak terkena sadfishing?
🔷Jawab:
Kitalah yang harus jadi teman curhatnya.
Mereka curhat ke medsos karena bisa jadi sudah tidak ada orang yang mau dia jadikan teman curhat.
Yuk dekati mereka. Rangkul. Jangan membully. Kasih masukan dikit-dikit.
0⃣3⃣ Setya ~ Karanganyar
Bunda, mengapa dengan curhat di medsos dikatakan amal kita tergadai?
Syukron.
🔷Jawab:
Banyak macamnya ya...
Kalau kita beramal sholeh terus dikit-dikit difoto dan diupload, maka hilanglah pahala dari amalan tersebut apalagi memang maksudnya pamer. Meski cuma berkata-kata lho.
Contoh : Alhamdulillah bisa buka puasa sunnah ini bareng keluarga, cekrik...
Ya.... hilang deh.
0⃣4⃣ Erni ~ Jogja
Assalamualaikum,
Bermula dari anak ada masalah. Masuk grup perenting. Kemudian curhat. Ada yang menanggapi. Setelah ditelusur ternyata masalah hadirnya dari kami orang tuanya. Ada yang simpati komunikasi berlanjut.
Tapi tiba-tiba saya merasa dia menspionase saya untuk membuat agar saya merasa nyaman. Selalu menyatakan ingin ketemuan tapi saya tidak pernah mau. Saya ingin mengakhiri ini semua. Bagaimana caranya Ustadzah?
Soalnya kadang sampai terbawa kemimpi dan sering berkelebat-kelebat di pelupuk mata sosok dia!
Mohon pencerahannya. Nuwun.
🔷Jawab:
Wa'alaikum salam,
Yang bu erni lakukan sudah benar. Akhiri semuanya dengan menutup kasus tersebut.
Katakan bahwa semua sekarang sudah baik-baik saja. Sudah diatasi dan ucapkan terima kasih atas perhatiannya.
🌷Ustadzah ijin bertanya lagi. Secara dhohir bisa di clossing. Tapi bagaimana caranya mengakhiri bayangan yang sering berkelebat-kelebat di pelupuk mata?
🔷Banyak banyak istighfar. Biar Allah selesaikan langsung dengan tangan-Nya
Memang tidak mudah. Tapi membaca istighfar banyak-banyak akan sangat menenangkan hati
Jadikan sholat dan sabar sebagai penolongmu.
0⃣5⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadzah,
Kalau orang itu curhat dan membeberkan apa yang dia alami agar bisa mendapat simpati sama orang orang, sama halnya dia mengumbar aib dia sendiri dong?
Kalau setiap dia melakukan itu sama saja seperti dosa jariyah tidak sih ustadzah?
🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Iya. Dia mengumbar aibnya sendiri. Padahal Allah sudah menutup aibnya.
Dosa jariyah? Iya. Sebesar konten yang dia bagikan. Makin banyak yang baca dan membicarakan. Makin di balst orang lain, makin bertumpuklah dosanya.
Kecuali dia bertaubat dan menghapus semuanya.
0⃣6⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum,
Jika pasang status niatnya menasehati orang apakah bisa di bilang mengumbar aib orang?
Terima kasih.
🔷Jawab:
Wa'alaikum salam,
Saya juga sering begitu. Tapi tetep saya tambahi #selfreminder.
Biar tidak ada yang merasa tersinggung dan terlukai perasaannya.
Yang jelas, jangan sebut namanya. Nanti malah jadi ghibah berjamaah.
0⃣7⃣ Yeyen ~ Bandung Barat
Ustadzah saya sering sekali jika punya masalah curhat di medsos karena menurut saya curhat di medsos melegakan hati.
Kalau curhatnya keorang suka kurang nyaman. Ya, masalah pribadi sih tapi suka sindir-sindir begitu. Bagaimana tuh ustadzah?
🔷Jawab:
Mbak yeyen. Yuk mulai dibatasi. Sering pembaca malah sebel lho, ini orang ngapain sih. Dikit-dikit ngeluh. Dikit-dikit curhat. Kayak tidak punya tempat saja.
Memang efeknya melegakan, tapi orang orang jadi tahu masalah kita.
Biar leganya maksimal, curhatnya ke Allah saja. Di 1/3 malam terakhir. In syaa Allah lebih aman
🌷Kalau ada yang nyindir-nyindir saya di medsos saya suka bales tuh, terus kita sindir-sindiran di medsos. Tapi kalau saya temui orang itu seolah-olah tidak ada apa-apa begitu kalau saya mau bicara langsung dia suka tidak mau, maunya sindir-sindiran begitu.
🔷Malah tidak selesai-selesai masalahnya ya...
Sindir-sindiran. Terus saling ghibah dibelakang. Jadi makin banyak penyakit hatinya itu.
Sudah biarin saja ya...
🌷Jadi harus bagaimana ustadzah. Orang itu yang menyakiti saya tapi dia seolah-olah dialah yang tersakiti oleh saya?
🔷Langsung temui saja.
Klarifikasi duduk perkaranya. Setelah itu tinggalkan dia. Tidak usah diurusi lagi.
🌷Kalau ada yang post tentang hadis-hadis begitu tapi kelakuannya suka menyeleweng dari postnya bagaimana tuh ustadzah?
🔷Baca postingannya. Ambil hikmah didalamnya.
Kita tidak disuruh menilai amalan seseorang. Biarkan itu menjadi tugas malaikat roqib dan atit.
Kita tidak usah ikut-ikutan.
Tugas kita hanya belajar. Mengambil manfaat dari apa yang ditulis orang lain.
🌷Oh iya ustadzah kalau seorang perempuan nih post fotonya pakai baju sexy sekali, dilihat laki-laki terus laki-laki tersebut suka dan sering sekali nyari-nyari foto perempuan tersebut bagaimana ustadzah?
Saya harus bicara apa ke perempuan atau laki-laki tersebut?
🔷Dinasehati ya...
Pelan-pelan dikasih pengertian.
Jangan dibiarin.
Kasihan nanti.
0⃣8⃣ Mala Hasan ~ Lampung
Bunda, apakah sadfishing bisa terjadi karena pelakunya merasa kurangnya perhatian atau kurangnya kebersamaan dalam lingkup keluarga?
Apakah kedekatan hubungan dan sering bertanya misal ibu kepada anak-anaknya atau suami pada pasangannya dapat menghilangkan sadfishing yang di alami?
Apakah pelaku sadfishing sudah menyadari akibat perbuatannya?
🔷Jawab:
Sadfishing sering terjadi ketika seseorang tidak cukup mendapatkan perhatian dari lingkungannya.
Maka dia cari-cari cara agar seseorang memperhatikan.
Dia belum kena batunya.
🌷Astagfirulllah... Kurangnya perhatian bisa jadi penyebab.
0⃣9⃣ Erni ~ Jogja
Bagaimana caranya membackup anak-anak disaat mereka tidak sholihah karena sikap abinya yang menghendaki ketika anak-anak sholihah anaknya dia. Ketika anak-anak tidak sholihah anak-anak saya. Dan suami sering berkomentar yang menjatuhkan saya di depan anak-anak.
Mohon pencerahannya!
🔷Jawab:
Kasih anak-anak nasihat positif. Bicarakan baik-baik dengan suami bagaimana cara mendidik anak.
Ketika suami tidak kondusif, dibutuhkan seseorang yang dipercaya untuk memperbaiki keadaan.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Jadikan Media sosial sebagai pintu kebaikan, tulis status yang informatif dan inspiratif, sesekali humor dan promosi produk atau jasa, bukan menjadi ruang curhat masalah pribadi.
Wallahu a’lam bishowaab.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar