TAFSIR SURAH AL FATIHAH (Part-5)

OLeH: Ustadz A. Jumadi Toha, Lc.

           💎M a T e R i💎

Part-5
Tafsir dan Tadabbur QS.  Al-Fatihah Ayat 6

"Tunjukkanlah kami jalan yang lurus."

Oleh: Ustadz A. Jumadi Toha LC


▪ADAB BERDO'A

Do'a merupakan kebutuhan seorang muslim kepada Alloh ﷻ untuk memohon beragam kebutuhan berupa kebutuhan dunianya maupun akhiratnya. Namun doa yang merupakan senjata seorang muslim karena membuktikan kepasrahan diri dan ketergantungan kepada pertolongan-Nya, maka sudah selayaknya memperhatikan adab-adabnya. Di antara adab do'a yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam adalah menyebutkan asma' dan sifat Alloh ﷻ sebagai bentuk pujian dan sanjungan kepada-Nya, bershalawat kepada Nabi shalallahu alaihi wassalam barulah dia meminta kepada Alloh ﷻ sesuai keinginan dan kebutuhannya.

Maka di ayat ke 6 surat ini mengandung do'a yang memiliki kedudukan sangat penting serta dibutuhkan setiap saat oleh kita, yaitu memohon Istiqomah atau ketetapan hati di atas jalan yang lurus yaitu Islam. Namun bila diperhatikan sejak ayat pertama hingga ke lima surat ini semuanya mengandung pujian kepada Alloh ﷻ, seperti kata "Arrahman", "Arrohim", "Robbul Alamin", "Mliki Yaumiddin" dan seterusnya. Ini semua menunjukkan adab penting yang tidak boleh ditinggalkan sebelum berdoa meminta sesuatu kepada Alloh ﷻ.

Karena Nabi shalallahu alaihi wassalam menyebutkan seseorang yang langsung meminta suatu permohonan kepada Alloh ﷻ tanpa memuji dan menyanjung Alloh ﷻ sebagai orang yang terburu-buru dan tidak sabar. Sedangkan sikap terburu-buru meminta doa dikabulkan segera merupakan salah satu penghalang dikabulkannya doa.

▪KIAT ISTIQOMAH

Tidak seorangpun menyangkal beratnya Istiqomah meniti jalan yang lurus yaitu konsekuen di atas Islam dan iman serta amal soleh. Terlebih di zaman modern seperti sekarang ini perkara Istiqomah terasa jauh lebih berat, namun tidak berarti mustahil seseorang bisa Istiqomah beramal soleh.

Karena itu di atas ini Alloh ﷻ mengajarkan kepada kita kiat agar kita senantiasa Istiqomah menapaki jalan Islam apapun keadaan yang dihadapi. Karena terdapat beberapa sebab seseorang meninggalkan perkara Istiqomah dalam beramal soleh. Di antaranya godaan duniawi, seperti kekayaan, pekerjaan, perniagaan dan tuntutan hidup lainnya. Terkadang penyebab itu datang dari keluarga sendiri seperti anak-anak, pasangan hidup, tempat tinggal, kendaraan dan sebagainya. Terkadang kita menyaksikan seseorang bisa Istiqomah karena keadaannya yang miskin namun ketika diberikan kelapangan rezeki dan mulai merasakan bagaimana indahnya dunia maka diapun meninggalkan Istiqomah, mulai meninggalkan shalat berjamaah di masjid lalu tidak lama iapun mulai meremehkan perkara shalat (na'udzu Billah).

Namun keadaan ini tidak mutlak demikian, karena tidak sedikit orang kaya namun ia masih tetap Istiqomah beramal soleh bahkan terdepan dalam berinfaq, membantu sesama dan sebagainya. Intinya Istiqomah itu bukan karena faktor kemiskinan ataupun sebaliknya faktor kekayaan, namun Istiqomah adalah anugerah Alloh ﷻ yang Dia berikan kepada hamba yang dikehendaki-Nya.

Maka di antara rahasia mengapa pada kata اهدنا di ayat ini menggunakan dhomir (kata pengganti) jamak (نا)? Hal ini menunjukkan bahwa di antara yang dapat membantu seseorang untuk Istiqomah adalah ketika amal soleh dikerjakan dalam sebuah kebersamaan (jama'ah).

Oleh karenanya terkadang seseorang merasakan lebih berat berpuasa Senin-Kamis misalnya jika dilakukan seorang diri, namun keadaan akan berbeda saat dilakukan secara berjamaah dalam sebuah komunitas yang selalu saling mengingatkan perkara sunnah Nabi shalallahu alaihi wasallam.

Sebagaimana halnya ketika berpuasa ramadhan, secara umum masyarakat luas merasakan kemudahan dan ringan dalam menjalankannya. Ini mengandung sebuah pelajaran penting bahwa kebersamaan akan dapat meringankan seseorang melakukan aktivitas amal soleh. Bagaimana jika perkara tersebut dihidupkan dalam kehidupan rumah tangga kita semua? Maka sebuah keluarga yang memiliki perhatian besar terhadap amal sholeh di mana sumai-istri dan anak-anak saling mengingatkan satu dengan yang lainnya. Inilah potret keluarga yang didambakan surga.

▪BERSAMA MENCAPAI KEBAIKAN

Hal penting lainnya adalah kalau kita mencermati lebih jauh ayat tersebut memberikan kepada kita sebuah contoh bahwa kebaikan itu sudah seharusnya dinikmati oleh banyak orang, bukan hanya sebatas oleh diri sendiri saja.

Islam tidak mengajarkan pemeluknya menjadi individu muslim yang egois yang hanya memikirkan diri sendiri tanpa mempedulikan keadaan orang lain di sekelilingnya. Karena itu di ayat tersebut Alloh ﷻ mengajarkan agar permohonan Istiqomah itu hendaknya juga tidak melupakan saudara seiman sendiri.

Maka mohonkanlah bagi saudara-saudara seiman lainnya di seluruh dunia agar mereka diberikan Istiqomah dalam meniti jalan Islam dan iman. Surga terlalu luas untuk dihuni oleh satu orang muslim. Maka Alloh ﷻ menciptakan surga itu luasnya seperti luasnya langit dan bumi. Jika bumi ini saja begitu luas kita memandang sejauh mungkin kita melemparkan pandangan ke laut maupun daratan, maka bagaimana lagi dengan surga-Nya Alloh ﷻ?

Karena itu ketika kita memohon kebaikan dunia terlebih kebaikan akhirat janganlah sekali-kali melupakan saudara seiman, karena boleh jadi dengan do'a kita untuk mereka Alloh ﷻ mencurahkan rahmat-Nya sehingga dosa-dosa kita yang begitu menumpuk diampuni oleh Alloh ﷻ. Dia Allah Maha Baik kepada seluruh hamba ciptaan-Nya dan sangat menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.

إن الله يحب المحسنين

"Sesungguhnya Alloh ﷻ mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan."

Wallahu alam.

Banjarmasin, malam 17 Rabiul Awal 1441/14 Nopember 2019.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum ustadz,

Bagaimana caranya bisa mengamalkan dan mengaplikasikan surah Al Fatihah dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak hanya hafal habis dibibir.

Bisa dipahami oleh otak,  diyakini dalam hati,  diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,  sehingga setiap hari baca sebanyak roka'at sholat yang dikerjakan bisa senantiasa menambah perbaikan diri.
Mohon pencerahan.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bismillah... 
Tips mengamalkan kandungan surat Al-fatihah :
a) Memperbanyak ibadah shalat Sunnah seperti witir, tahajjud, Dhuha, qobliyah, bakdiyah dan lain-lain. Sehingga secara langsung terulang ulang setiap waktu.

b) Memahami kandungannya, seperti makna yang terkandung dari setiap kata dan ayat-ayatnya, tafsirannya dan lain-lain.

c) Mentadabburi kandungannya secara keseluruhan dengan memahami setiap ayatnya sesuai klasifikasi temannya, seperti aqidah, asmaul Husna, ibadah, syariat, akhlaq, sejarah, do'a dan sebagainya.

d) Mengaplikasikan kata demi kata dan ayat demi ayat berdasarkan pemahaman yang sudah didapatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan rumah tangga, pribadi, sosial, pendidikan, dunia kerja atau profesi, budaya dan sebagainya.

e) Memohon kepada Alloh ﷻ agar diberi kekuatan untuk mengamalkan dan Istiqamah.

Wallahu alam.

0⃣2⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum ustadz,

Kan itu artinya kita harus bisa istiqomah sama-sama dijalan Alloh ﷻ,  terus jika keluarga kita sendiri susah buat diajak ke jalan yang benar, diingkatkan buat sholat tapi susah.

Nah dalam keluarga cuma diri sendiri saja yang insyallah lah lagi belajar istiqomah dalam ibadah. Jadi mau bicara laginya juga percuma begitu, mau ngingetin berapa kali yah susah itu bagaimana ustadz. 

Kita dosa tidak sih dan ibadah kita selama ini sia-sia tidak kalau dalam keluarga diri kita sendiri yang rajin?

Terimakasih ustadz.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bismillah...
Mengingatkan adalah kewajiban yang harus dilaksanakan jika di antara anggota keluarga ada yang lalai atau malas mengerjakan kewajiban dalam syariat Islam.

Dalil dalam masalah ini baik dari Al-Qur'an maupun Hadits sangat banyak. Sehingga jika ditinggalkan pelakunya berdosa. Mengingatkan keluarga akan bahaya dari meninggalkan kewajiban adalah bukti cinta karena Alloh ﷻ bukan sebatas cinta dan sayang karena sedarah.

Karena itu cinta tertinggi adalah cinta karena Alloh ﷻ sebagaimana kecintaan para sahabat kepada sesama mereka. Namun bila sesudah diingatkan dan tetap bersikap abai maka tidak berdosa dan tidak berefek pada ibadah.

Sebaiknya tidak hanya sebatas mengingatkan namun juga diikuti oleh do'a. Do'akan agar keluarga kita diberi kemudahan menjadi hamba Alloh ﷻ yang taat dan patuh menjalankan kewajiban agama.

Wallahu alam.

0⃣3⃣ Fatimah ~ Bandung
Ustdaz, mana yang lebih baik ustadz! 
Berdoa dengan mengambil redaksi al Qur'an ataukah dengan bahasa sendiri?

Syukron katsiron

🌸Jawab:
Do'a adalah perkara umum karena makna dan substansi do'a adalah permintaan dan permohonan.

Sehingga dengan bahasa apapun sepanjang berdo'a kepada Alloh ﷻ maka tidak harus menggunakan bahasa Arab. Tentu ini bagi orang yang keadaannya tidak mengetahui bahasa arab.

0⃣4⃣ Dara ~ Jambi
Assalamualaikum,

Waktu presensi tadi ada pertanyaan berapa kali baca al Fatihah dibaca dalam sehari? 
Nah, saya belum tahu nih ustadz berapa kali sehari yang sebaiknya dibaca ustadz?
Terimakasih.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bacaan dalam acara dan keadaan apa?

Mohon diperjelas pertanyaan!

🌴Tadi ada yang jawab 17x ustadz. Boleh minta tolong dijabarkan ustadz,  17x itu  kapan saja.
Terimakasih.

🌸 Tidak masalah mengulang kembali do'a yang sering dibaca. Bahkan hal itu menunjukkan keseriusan meminta sesuatu yang dimohonkan.

🌴Ini sesuai jumlah raka'at shalat secara keseluruhan dalam sehari semalam. Maka wajib membaca Al-Fatihah sebanyak itu pula.

0⃣5⃣ Hesti ~ Yogya
Assalamu'alaykum ustadz,

Bagaimana adab dengan do'a yang panjang dan diulang-ulang, padahal Alloh ﷻ itu Maha Mengetahui?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bismillah...
Mengulang-ulang do'a yang sama tidak mengapa dan teruslah meminta meskipun akan hampir merasakan kebosanan dan mungkin saja "belum terkabulkan".

Karena boleh jadi jika berprasangka baik kepada Alloh ﷻ jarak dikabulkannya do'a tersebut sudah sangat dekat, maka jangan tinggalkan.

Meskipun Alloh ﷻ Maha Mengetahui segala bisikan hati, namun hikmah mengulang kembali sebuah do'a adalah mengajarkan kepada kita arti sebuah kesabaran dan Istiqomah. Dan keduanya adalah perkara berat namun mendulang pahala besar.

Wallahu alam

0⃣6⃣ Nurjanah ~ Banten
Assalamualaikum
Ustadz,

Apa hukumnya kita membaca Al Fatihah untuk diri sendri apakah dibolehkan?

Mohon penjelasannya ustadz!

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Tidak ada larangan membaca Al-Fatihah untuk diri sendiri dengan tujuan jelas seperti melakukan ruqyah diri sendiri atau menjadikannya sebagai penawar penyakit yang diderita baik penyakit hati maupun badan.

Wallahu alam

0⃣7⃣ Nurgy ~ Ponorogo
Assalamualaikum pak ustadz,

Selain surat Al Fatihah dlm sholat wajib, kita bisa membaca berapa kali dan kapan waktu yang baik dibaca agar do'a kita dikabulkan Alloh ﷻ?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Tidak ada batasan di luar shalat berapa kali seseorang membaca Al Fatihah dengan tujuan jelas seperti meruqyah diri sendiri atau mencari kesembuhan.

Karena Al-Qur'an diturunkan sebagai penawar bagi manusia dari segala bentuk penyakit hati.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Para bunda yang dirahmati Alloh ﷻ. Sebagai penutup kajian, cobalah para bunda merenungkan sejenak ayat di atas betapa agungnya ayat tersebut, di mana Alloh ﷻ membimbing kita semua untuk suatu perkara yang sangat penting dan sangat dibutuhkan, yaitu Istiqomah di jalan-Nya.

Jangan pernah puas dan merasa aman dengan amal sholeh kita yang saat ini karena syaitan tidak pernah tidur untuk membuat jebakan sehingga muncullah perasaan sudah "Sholeh" dan sudah "cukup" dengan amal yang ada.

Teruslah beramal setiap waktu karena waktu itu sendiri adalah kesempatan beramal bagi seorang mukmin. Semoga Alloh ﷻ senantiasa menganugerahkan Taufiq dan kekuatan kepada kita semua. Amin.

Jazakumullah Khoir.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.