Sabtu, 16 November 2019

'AIN



OLeH: Ustadzah Nimas

           ๐Ÿ’ŽM a T e R i๐Ÿ’Ž

Bismillahirrohmannirrohim

Apa itu Penyakit โ€˜Ain?

โ€˜Ain secara bahasa diambil dari kata โ€˜ana- yaโ€™inu artinya apabila menatapnya dengan matanya.

Adapun secara istilah, penyakit โ€˜Ain adalah penyakit yang disebabkan oleh pengaruh buruk pandangan mata,yaitu pandangan mata yang disertai rasa takjub atau bahkan iri dan dengki terhadap apa yang dilihatnya.

Ibnul Atsir rahimahullah berkata,

ูŠู‚ุงู„: ุฃุตูŽุงุจูŽุช ููู„ุงู†ุงู‹ ุนูŠู’ู†ูŒ ุฅุฐุง ู†ูŽุธุฑ ุฅู„ูŠู‡ ุนูŽุฏููˆู‘ ุฃูˆ ุญูŽุณููˆุฏ ูุฃุซู‘ูŽุฑุชู’ ููŠู‡ ูู…ูŽุฑูุถ ุจูุณูŽุจุจู‡ุง

โ€œDikatakan  bahwa Fulan terkena โ€˜Ain, yaitu apa bila musuh atau orang-orang dengki memandangnya lalu pandangan itu mempengaruhinya hingga menyebabkannya jatuh sakit.โ€ (An Nihayah, 3/332)

Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

ูˆุงู„ุนูŠู’ู†ู ู†ูŽุธูŽุฑ ุจูุงุณู’ุชูุญู’ุณูŽุงู† ู…ูŽุดููˆุจ ุจูุญูŽุณูŽุฏ ู…ูู†ู’ ุฎูŽุจููŠุซู ุงู„ุทุจู’ุนู ูŠูŽุญู’ุตูู„ู ู„ูู„ู’ู…ูŽู†ู’ุธููˆุฑู ู…ูู†ู’ู‡ู ุถูŽุฑูŽุฑูŒ

โ€œDan โ€˜ain itu adalah pandangan suka disertai hasad yang berasal dari kejelekan tabiat, yang dapat menyebabkan orang yang dipandang itu tertimpa suatu bahaya.โ€ [Fathul Bari, 10/200]

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’: ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ: ุงุณู’ุชูŽุนููŠุฐููˆุง ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูŽูŠู’ู†ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŒ

Dari Aisyah radhiallahu anha, Rosululloh shallalloahu alaihi wa sallam bersabda: "Berlindunglah kalian  kepada Alloh dari ain (mata jahat) karena sesungguhnya  pengaruh ain itu haq (nyata)." [HR ibnu Majah  no: 3499].

Jenis-jenis โ€˜Ain

Ibnu Qoyyim rahimahullah mengatakan bahwa penyakit โ€˜ain ada dua jenis :โ€™ain insi (โ€˜ain berunsur manusia) dan โ€˜ain jinni (โ€˜ain berunsur jin).

Diriwayatkan dengan shahih dari Ummu Salamah bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat seorang budak wanita di rumahnya yang wajahnya terlihat kusam. Beliau berkata,โ€Ruqyah wanita ini, ia terkena โ€˜ain. (H.R Al-Bukhori, 10/171 dan Muslim 2197)

โ–ชCIRI-CIRI Pelempar โ€˜AIN DAN PENDENGKI

1. Kita akan melihatnya sebagai orang yang jarang mendoakan keberkahan terhadap sesuatu yang dia lihat mengagumkan. Baik sesuatu yang mengagumkan itu terkait dengan orang maupun benda-benda yang bisa terkena ain, seperti rumah, hewan, kendaraan dan lain sebagainya.

2. Kita melihatnya sebagai orang yang banyak mengeluh dan tidak terima dengan ketentuan Allah. Sangat sedikit bercerita tentang nikmat-nikmat Allahl yang telah dia terima.

3. Kita melihatnya sebagai orang yang sedikit berdzikir. Banyak membicarakan tentang harta. Sangat rakus dan berebut terhadap dunia dan remah-remahnya.

4. Kita melihatnya sebagai orang yang sangat-sangat perhatian, bahkan kadang sampai tingkat keterlaluan, terhadap harta yang dia kagumi dan pemilik harta itu.

5. Kita melihatnya sebagai orang yang selalu cemberut dan bermuka masam. Air mukanya sering terlihat murung dan terlihat pucat atau gelap pekat. Selalu sedih dan sering curiga dan suka ikut campur urusan orang.

โ–ชDOA SUPAYA TERHINDAR DARI 'AIN

ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจููƒูŽู„ูู…ูŽุงุชู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุชู‘ูŽุงู…ู‘ูŽุงุชู ุงู„ู‘ูŽุชููŠู’ ู„ุงูŽ ูŠูุฌูŽุงูˆูุฒูู‡ูู†ู‘ูŽ ุจูุฑู‘ูŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ููŽุงุฌูุฑูŒ ู…ูู†ู’ ุดูŽุฑู‘ู ู…ูŽุง ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽุŒ ูˆูŽุจูŽุฑูŽุฃูŽ ูˆูŽุฐูŽุฑูŽุฃูŽุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุดูŽุฑู‘ู ู…ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุฒูู„ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกูุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุดูŽุฑู‘ู ู…ูŽุง ูŠูŽุนู’ุฑูุฌู ูููŠู’ู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุดูŽุฑู‘ู ู…ูŽุง ุฐูŽุฑูŽุฃูŽ ูููŠ ุงู’ู„ุฃูŽุฑู’ุถูุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุดูŽุฑู‘ู ู…ูŽุง ูŠูŽุฎู’ุฑูุฌู ู…ูู†ู’ู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุดูŽุฑู‘ู ููุชูŽู†ู ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุดูŽุฑู‘ู ูƒูู„ู‘ู ุทูŽุงุฑูู‚ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุทูŽุงุฑูู‚ู‹ุง ูŠูŽุทู’ุฑูู‚ู ุจูุฎูŽูŠู’ุฑู ูŠูŽุง ุฑูŽุญู’ู…ูŽุงู†ู

A'uudzu bikalimaatillaahit-taammaatil-latii laa yujaawizuhunna birrun wa laa faajirun min syarri maa kholaq, wa baro-a wa dzaro-a, wa man syarri maa yanzilu minas-samaa', wa min syarri maa ya'ruju fiihaa, wa min syarri maa dzaro-a fil ardh, wa min syarri maa yakhruju minhaa, wa min syarri fitanil-laili wan-nahaar, wa min syarri kulli thooriqin illaa thooriqon yathruqu bikhoirin yaa rohmaan.

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak akan diterobos oleh orang baik dan orang durhaka, dari kejahatan apa yang diciptakan dan dijadikan-Nya, dari kejahatan apa yang turun dari langit dan yang naik ke dalamnya, dari kejahatan yang tumbuh di bumi dan yang keluar daripadanya, dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, serta dari kejahatan-kejahatan yang datang (di waktu malam) kecuali dengan tujuan baik, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.

[HR. Ahmad 3/419 dengan sanad yang shahih, Ibnus Sunni no. 637, lihat pula Majma'uz Zawa'id 10/127 dan Takhrijuth Thahawiyah lil Arnauth 133].


๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
        ๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž

0โƒฃ1โƒฃ Erni ~ Jogja.
Assalamualaikum ustadzah,

Apa bedanya pelempar 'ain dengan pelempar guna-guna?
Kalau pelempar guna-guna semacam santet sebeh dan lain-lain itukan disadari disengaja dengan maksud tertentu. Tapi kalau 'ain disadari tidak sama pelemparnya?

๐ŸŒทJawab:
Wa'alaikumsalam,

Benar pelempar guna-guna itu sama dengan pelempar sihir dan di sadari. Sedang 'ain itu kadang kala tidak di sadari atau malah mungkin dia tidak tahu kalau itu 'ain.
Yang jelas dia hanya ingin memuji atau dengki pada orang lain.

๐Ÿ”ทBunda ijin tanya lagi 
Bagaimana membedakan itu 'ain dengan sihir? Dan bagaimana menyadarkan orang yang melempar ain agar bisa menetralkan suasana hatinya?
Mohon pencerahannya.
Nuwun

๐ŸŒท1. Ciri-ciri orang yang terkena sihir:
โˆš Mengalami ciri-ciri gangguan jin.

โˆš Sakit pada bagian tertentu yang tidak sembuh atau sakitnya berubah-ubah menurut medis.

โˆš Mengalami perubahan drastis: menjadi malas ibadah, menjadi pemarah, sakit-sakitan, benci pada pasangan, suka mendadak pada orang lain dan lain-lain.

2. Ciri-ciri orang yang terkena 'ain:
a. Sakit mendadak.

b. Sering mimpi mata atau merasa ada yang mengawasi.

c. Menangis tanpa sebab.

d. Keluar air mata saat diruqyah.

e. Sering teringat orang yang memujinya khususnya saat diruqyah.

0โƒฃ2โƒฃ Fatwa ~ Stabat
Ustadzah apakah penyakit 'ain bisa terjadi melalui foto?

๐ŸŒทJawab:
Insyaallah bisa
Karenanya berhati-hatilah dengan medsos dan selfi.

0โƒฃ3โƒฃ Eriska Novelita ~ Pangkal Pinang
Assalamu'alaikum ustadzah,

Apakah setiap wajah yang masam, atau jika kita tegur orang itu tidak menjawab, akibat terkena 'ain?

๐ŸŒทJawab:
Wa'alaikumsalam,

Insyaallah pada umumnya begitu.
Seperti yang di contohkan oleh Rasulullah.

0โƒฃ4โƒฃ Yuli ~ Kalteng
Bagaimanakah cara menghilangkan dampak dari 'ain pada tubuh yang merasa sakit, selain dengan berobat dokter?

Jazaakillaah khoyr ustadzah.

๐ŸŒทJawab:
'Ain bisa dihilangkan dengan Ruqyah pada ahlinya, mandi dengan sisa wudhu pelemparnya, atau dari air wudhu ibu dan dibacakan al mulk.

0โƒฃ5โƒฃ Fatma ~ Turki
Di Turki kepercayaan ("nazar") 'ain itu ada, bahkan sampai ada benda semacam jimat untuk menangkal "nazar" ini, namanya nazar boncuฤŸu (the devil eye).

Pengalaman pribadi beberapa kali bertemu kerabat atau tetangga atau sekedar sharing via WA dengan teman di Indonesia soal tumbuh kembang anak, tetiba si kecil yang baik-baik saja langsung muntah-muntah atau sakit mendadak. Atau saat pulang dari berkunjung ke rumah kerabat atau teman di sinipun sering kali begitu.

Apakah itu sakit normal atau benar 'ain ya ustazah?

Soal jimat itu bagaimana?
Mohon solusi buat si kecil ya ustdzah.

Oiya saya tidak percaya soal nazar boncuฤŸu itu tapi tetap pakaikan ke si kecil kalau ada tamu atau  keluar berkunjung untuk menghormati mertua & kerabat disini.

๐ŸŒทJawab:
Untuk jimat itu tidak di bolehkan dan tidak di syariatkan oleh Rasulullah jadi itu musrik.

Kita belum tahu pasti itu 'ain atau bukan kecuali dengan ciri khusus seperti di atas atau di Ruqyah.

0โƒฃ6โƒฃ Mala Hasan ~ Lampung
Assalamualaikum ustadzah,

Bagaimana kita yakin kita terkena penyakit 'Ain?
Apakah dengan ruqyah mandiri bisa di sembuhkan?
Bolehkah kita memberikan air yang sudah di ruqyah mandiri kepada orang lain tanya memberi tahunya terlebih dahulu.

๐ŸŒทJawab:
Wa'alaikumsalam,

Sudah disebutkan ciri orang terkena 'ain.
Insyaallah bisa dengan membaca al mulk dan mohon pertolongan Allah. 

Apakah dia tahu maksudmu?
Kenapa kita tidak kirim doa saja kepada dia insyaallah lebih efektif.

0โƒฃ7โƒฃ Yeyen ~ Bandung Barat
Maaf cerita dulu sedikit. Teman saya sering sekali upload foto anaknya di medsos mungkin dalam satu hari puluhan foto yang dia upload, tapi di kehidupan sehari-hari anaknya nangis terus, rewel, inginnya digendong, diperiksa anaknya tidak apa-apa. Apakah itupun termasuk penyakit 'ain?

๐ŸŒทJawab:
Insyaallah bisa jadi dia sudah terkena 'ain.

๐Ÿ”ทBagaimna solusinya?

๐ŸŒทDi Ruqyah saja pada ahlinya.

0โƒฃ8โƒฃ Faridah ~ Cileungsi
Assalamu'alaikum,

Maaf begini, teman habis lahiran terus foto anaknya di jadikan status pas umur 5 hari sang anak meninggal apa itu terkena a'in juga ustadzah?

Kalau kata dokter pencernaannya yang bermasalah tapi anehnya berat badan turun drastis anaknya juga tidak rewel cuma tidak mau minum susu. Sebelumnya maU minum susu ibunya pas malam sebelum meninggal tidak mau isap tapi pakai sendok mau minum cuma sedikit. 

๐ŸŒทJawab:
Wa'alaikumsalam,

Apakah sebelumnya mau minum susu!
Bila itu terjadi insyaallah itu juga 'ain.

0โƒฃ9โƒฃ Yuli ~ Jombang
Assalamualaikum ustadzah,

Bagaimana caranya agar saat melihat sesuatu kita tidak termasuk orang yang dapat melemparkan 'ain?

๐ŸŒทJawab:
Wa'alaikumsalam,

Maka jangan lupa menyebut nama Allah (Masya Allah) ketika kita memuji seseorang.

1โƒฃ0โƒฃ Yuli ~ Jombang
1. Ustadzah, apakah 'ain ini hanya bisa terjadi saat subyek melihat langsung obyek atau bisa juga melalui perantara, misalnya hp, majalah dan lain-lain?

2. Oh iya ustadzah, misalkan kita tidak tahu siapa si pelempar 'ain tersebut, bagaimana cara mengobati 'ain?

๐ŸŒทJawab:
1. Bisa langsung bisa juga lewat foto.

2. Dengan Ruqyah dan mandi bekas air wudhu ibunya.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐Ÿ’ŽCLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž

Sahabat berhati-hatilah dengan sosmed ini selain menimbulkan dosa jariah juga menimbulkan 'AIN.

Ada sebuah hadis shohih yang berbunyi JIKA ADA yang bisa mengalahkan takdir maka itu adalah 'AIN.

Karena itu jaga hati juga jaga diri.

Wassalamuโ€™alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar