Rabu, 28 November 2018
WANITA DIJANTUNG RASULULLAH ﷺ
OLeH: Ibu Irnawati Syamsuir Koto
💎M a T e R i💎
Alhamdulillah, Syukran jazakillah khair mba sin.
Sahabat-sahabatku...
Malam ini kita hanya membahas tentang kisah dirumah tangga Rasulullah SAW, jadi kajiannya tidak berat-berat amat, santai saja, tapi penuh makna.
Kita coba mengenali seorang wanita yang sebenarnya kita sudah kenal namanya. Tapi mungkin baru sebatas nama dan sekelumit kisahnya.
Wanita pertama yang mengisi kehidupan Rasulullah SAW, yang setia menemani perjuangan beliau SAW, hari hari dilalui dengan penuh pengharapan atas Ridho Allah Azza wajalla, cobaan yang ada tidak pernah dirasa berat. Beliau adalah Khadijah RA.
Khadijah RA , merupakan sosok yang fenomenal. Beliau adalah wanita Quraisy yang nasabnya paling terhormat, paling kaya dan cerdas, juga cantik dari segi fisik dan akhlaqnya. Di samping itu, ia juga memiliki sifat-sifat yang mulia. Semua kelebihan itu terkumpul pada dirinya.
Ayah beliau bernama Khuwailid, salah seorang tokoh suku Quraisy yang sangat dihormati. Sedangkan ibunya adalah Fathimah, yang nasabnya bersambung kepada silsilah para nabi yang penuh berkah. Oleh sebab itu, Khadijah RA adalah istri yang nasabnya paling dekat kepada Nabi SAW.
Khadijah RA lahir di Mekah, Ia adalah putri Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qusay.
Khuwailid, ayah Khadijah RA , adalah seperti kebanyakan anggota suku Quraisy Mekah, seorang saudagar. Setelah meninggalnya sang ayah, Khadijah mengurusi bisnis keluarga, dan dengan cepat mengembangkannya. Dengan keuntungan yang didapatnya, ia menolong kaum papa, para janda, anak-anak yatim, orang-orang sakit dan cacat. Kalau ada gadis-gadis miskin, Khadijah menikahkan mereka, dan memberikan mahar untuk mereka.
🌸🌷🌸
Sahabat Sholehah yang dicintai Allah
Masing-masing silsilah ayahanda dan ibundanya berasal dari keturunan Quraisy yang terhormat dan mulia. Nasab Khadijah RA dari pihak ibundanya berhimpun dengan nasab RasulullahSAW pada kakeknya yang ke-tiga, Abdul Manaf. Dari pihak ayah maupun ibu, Khadijah RA dan Rasulullah SAW memiliki kekerabatan yang sangat dekat.
Khadijah RA biasa dipanggil dengan nama Ummu Qasim dan mendapat gelaran ath-thahirah (wanita suci) dan ummul mukminin (ibu orang-orang mukmin). Gelar ath-thahirah diterima sebelum kedatangan Islam karena kesucian budi pekertinya, kedudukannya yang mulia di tengah-tengah kaumnya, dan kesucian dirinya. Khadijah RA juga diberi gelar ummul mukminin (ibu orang-orang mukmin) karena ia adalah sebaik-baik isteri yang dan memiliki contoh teladan yang baik bagi ummat Islam.
Ada yang tahu tidak yaa siapa nama-nama Suami Khadijah RA sebelum menikah dengan Rasulullah?
Setelah Abu Halah wafat menikah lagi dengan:
Atiq bin ‘A’id bin Abdullah al- Makhzumi.
Abu halah bin zurarah at-tamimi
Khadijah menikah lagi untuk yang kedua dengan Atiq bin ‘A’id bin Abdullah al- Makhzumi.
Pada awalnya, Khadijah RA menikah dengan Abu Halah bin Zurarah at-Tamimi. Pernikahan itu membuahkan dua orang anak yang bernama Halah dan Hindun.
Tidak lama kemudian suaminya meninggal dunia. Lalu Khadijah RA menikah lagi untuk yang kedua dengan Atiq bin ‘A’id bin Abdullah al-Makhzumi. Setelah pernikahan itu berjalan beberapa waktu, akhirnya suami keduanya pun meninggal dunia.
Saat itu Khadijah RA menjadi wanita terkaya di kalangan bangsa Quraisy. Karenanya, banyak pemuka dan bangsawan bangsa Quraisy yang melamarnya. Namun Khadijah RA menolak lamaran tersebut, karena suatu malam pernah bermimpi matahari besar turun dari langit Mekkah dan berada didalam rumahnya, menerangi seisi rumah dengan cahaya dan keindahan yang menyilaukan jiwa serta pandangan karena sangat terang.
Khadijah RA menemui saudara sepupu yang bernama Waraqah bin Naufal. Beliau termasuk salah satu yang hanif di Mekkah. Dan menceritakan perihal mimpinya tersebut. Dan berkata “Bergembiralah saudara sepupuku. Jika Allah Azza Wajalla membenarkan mimpimu, cahaya nubuwah akan masuk kerumahmu, dan dari sana cahaya penutup para nabi akan memancar."
Setiap kali ada pemuka Quraisy yang meminang, Khadijah RA selalu mengukur lelaki tersebut dengan mimpinya dan penafsiran dari Waraqah, Namun sifat-sifat penutup para Nabi tidak ditemukan pada para lelaki tersebut, karenanya Khadijah RA menolak dengan cara yang baik dan bijaksana.
🌸🌷🌸
Pada awal tahun 595 M, para pedagang Mekah mengumpulkan kafilah musim panas mereka agar membawa dagangan mereka ke Syiria. Khadijah RA juga telah menyiapkan barang dagangannya, akan tetapi ia tidak mendapati seorang laki-laki yang akan berwenang sebagai agennya. Beberapa orang telah disarankan padanya, namun ia tidak puas.
Beliau mendengar tentang Muhammad SAW sebelum bi’tsah (diangkat menjadi Nabi), yang memiliki sifat jujur, amanah dan berakhlak mulia, maka beliau meminta kepada Muhammad SAW untuk menjualkan dagangannya bersama seorang pembantunya yang bernama Maisarah.
Khadijah RA memberikan barang dagangan kepada Muhammad SAW melebihi dari apa yang dibawa oleh yang lain. Muhammad al-Amin pun menyetujuinya dan berangkatlah beliau bersama Maisarah dan Allah Azza Wajalla menjadikan perdagangannya tersebut menghasilkan laba yang banyak.
Berapa yaa usia Rasulullah waktu pertama membawa barang dagangan Khadijah RA?
Pertanyaan penutup untuk malam ini, karena bahasananya cukup panjang, kisahnya aduhai menarik hati... kita akan sambung Insyaa Allah hari ahad.
Yups 25 tahun... Usia yang masih tergolong muda, dan Rasulullah saat itu belum punya pengalaman didalam berdagang lhoo, tapi dengan kuasa Allah, beliau diberi laba yang banyak dan sukses dalam perdagangannya.
🌸🌷🌸
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar