OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe
💘M a T e R i💘
Assalamu'alaykum warhmatullahi wabarokatuh
Segala puji bagi Allah atas petunjukNya. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan alam Rasulullah SAW.
in sya Allah tema kajian kita hari ini adalah
"Cerita Langit Tentang Indahnya Kematian"
Sungguh kematian sangat mengerikan. Sakitnya menjelang ruh dicabut dari jasad, berpisah dan kembali kepada pemiliknya, tiada terkira. Sungguh sangat sakit. Bahkan Rasulullah juga merasakan sakitnya saat ruhnya hendak dicabut. Fathimah sampai mengatakan :
“Alangkah berat penderitaanmu ayahku” (HR. Bukhari)
Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa “Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya.
Tidak ada manusia yang mengingkari kematian karena sejahat apapun, seingkar dan sedzalim bagaimanapun seseorang, tetap saja ia sampai pada akhir ajalnya. Fir'aun yang mengaku tuhan pun juga meninggal walau jasadnya utuh.
Cerita langit dan cerita dunia tentang kematian amatlah beda. Kadang kematian secara kasat mata sangat pilu, sangat sedih dan penuh haru, tapi cerita langit tidaklah demikian. Malaikat memuji-muji naiknya ruh seorang mukmin ke langit, sedang bumi menangisinya karena berkurangnya hamba shalih yang bersujud di atasnya.
Sabda Rasulullah :
“Seorang hamba mukmin, jika telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka malaikat akan mendatanginya dari langit, dengan wajah yang putih. Rona muka mereka layaknya sinar matahari. Mereka membawa kafan dari surga, serta hanuth (wewangian) dari surga. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang. Berikutnya, malaikat maut hadir dan duduk di dekat kepalanya sembari berkata: “Wahai jiwa yang baik –dalam riwayat- jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya”. Ruhnya keluar bagaikan aliran cucuran air dari mulut kantong kulit. Setelah keluar ruhnya, maka setiap malaikat maut mengambilnya. Jika telah diambil, para malaikat lainnya tidak membiarkannya di tangannya (malaikat maut) sejenak saja, untuk mereka ambil dan diletakkan di kafan dan hanuth tadi. Dari jenazah, semerbak aroma misk terwangi yang ada di bumi..” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Begitulah indahnya kematian seorang mukmin namun cerita dunia tidak bisa mengungkapkannya. Hanya penduduk langit yang tahu keindahan tersebut. Saking indahnya, ruhnya para mujahid ingin dikembalikan kedunia agar bisa berjuang, lalu mati syahid lagi.
Kematian masing-masing tidak ada yang tahu dimana dan kapan, atau dalam keadaan apa. Kejadian yang baru saja terjadi, tidak ada yang tahu. Tingkat kesakitan dalam kematianpun beda-beda. Orang yang mati dalam keadaan normal, mungkin merasakan begitu dahsyatnya rasa sakit saat ruh dicabut. Sedang orang yang mati tiba-tiba, bisa saja tidak merasakan itu.
Sekarang tinggal bentuk kematian seperti apa yang diinginkan dan dalam kondisi yang bagimana. Jika mereka yang meninggal dalam musibah Allah ridhai, maka sesungguhnya kematian mereka termasuk kematian yang indah. Banyak niat baik yang tersemai di dalamnya. Menunaikan tugas negara, mencari rizki, dan menjalankan tugas-tugas penting, adalah rangkaian niat baik saat maut menjemput. Tapi kejadian itu tiba-tiba, Allah berkehendak atas takdir tersebut. Semoga penduduk langit berkisah cerita indah tentang kematian mereka, ruhnya dipuji-puji saat kembali ke pemiliknya.
Ah....kematian adalah yang paling dekat dengan kita. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Allah sudah punya jadwal atas kematian setiap orang. Yang ditakutkan hanya satu, mati dalam keadaan tidak diridhai, dalam keadaan kafir dan kematian sia-sia. Nau'dzubillah.
Semoga Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah, dalam kebaikan, dalam keshalihan, dalam perjuangan menegakkan yang haq, dalam mencari rizki yang halal, dalam menjalankan kewajiban-kewajiban yang bermanfaat bagi umat, bangsa dan negara, dan menegakkan agama Allah. Amin
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Bund Lisa
Afwan ustadz, jika Rasulullah ﷺ saja sakit saat sakaratul maut, bagaimana dengan kita?
Namun saat melihat disekeliling kita adanya musibah kematian yang begitu indah, seperti meninggal dalam keadaan sujud, dan lainnya dan seakan-akan Allah mencabut rasa sakit yang diderita hambaNya, apakah itu merupakan salah satu ampunan Allah pada mereka?
Afwan saya yang fakir ilmu ini ustadz.
🔹 Jawab:
Hakikatnya saat ruh ditarik dari tubuh memang sangat sakit, makanya kalau melihat yang sekarat, nafasnya satu-satu bisa jadi karena sakitnya. Mungkin beda dengan kondisi kematian yang 'tidak' normal, seperti terkena serangan jantung, atau musibah. Bisa jadi tidak merasakan itu, karena tiba-tiba dan atas kehendak Allah. Wallahu'alam.
Semoga Allah mengampuni kita.
0⃣2⃣ Bund Sasi
Ustadz, jika seseorang ketika sakaratul maut terlihat kasat mata itu tidak nampak menyakitkan dan berlangsung cepat. Apakah itu salah satu tanda husnul khotimah?
Dan jika sakaratul mautnya lama dan terlihat susah payah, apakah itu tanda sebaliknya dari husnul khotimah?
Syukron.
🔹 Jawab:
Sebenarnya tidak ada hubungan langsung antara sakitnya sakaratul maut dengan husnul khatimah. Sebab Rasulullah sendiri merasakan sakit, saat dicabut ruhnya, walaupun malaikat izin dulu. Dari berbagai hadist, tanda-tanda husnul katimah adalah sebagai berikut :
1. Seseorang yang mengucap kalimat ‘Laa ilaaha illallah‘, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلامِهِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallooh’ maka dia akan masuk Surga.” (HR. Abu Dawud)
2. Meninggal dengan keringat di dahi, berdasar hadits Ibnu Buraidah bin Hashib sebagai berikut ;
عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّه
كَانَ بِخُرَاسَانَ فَعَادَ أَخًا لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ
“Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mu`min meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat didahinya.” (HR. Ahmad)
3. Mati pada malam Jum’at atau di siang hari Jum’at, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau pada malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
4. Orang yang meninggal karena tho’un (penyakit wabah atau sampar). Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;
الطَّاعُوْن ُشهَاَدَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
“Mati karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap muslim.” (HR. Bukhari)
5. Orang yang meninggal karena sakit perut, atau penyakit yang berhubungan dengan perut seperti; maag, kanker, usus buntu, kolera, disentri, batu ginjal dan lain sebagainya.
وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ
“Barangsiapa yang mati karena sakit perut maka dia adalah syahid.” (HR. Muslim)
6. Orang yang meninggal karena tenggelam, karena kejatuhan bangunan atau tebing. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari)
7. Orang yang meninggal dalam suatu urusan di jalan Allah (Sabilillah). Seperti seseorang yang meninggal dalam perjalanan dakwah atau meninggal sewaktu mengajar ilmu agama atau ketika melakukan amal kebajikan kepada sesama yang diniatkan ikhlas karena Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari diatas. Fisabilillah adalah berjuang di jalan Allah juga dalam pengertian luas sesuai dengan yang ditetapkan oleh para ulama.
8. Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan anaknya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;
قَتْلُ الْمُسْلِمِ شَهَادَةٌ وَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ وَالْبَطْنُ وَالْغَرَقُ وَالْمَرْأَةُ يَقْتُلُهَا وَلَدُهَا جَمْعَاءَ
“Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, kematian karena wabah thaun terhitung syahid, kematian karena sakit perut terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid dan seorang wanita yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid.” (HR. Ahmad)
9. Seseorang yang terbunuh karena mempertahankan hartanya atau kehormatannya.
🌸Menurut penjelasan hadist yang telah diberikan berarti meninggal karena kebakaran tidak termasuk ke dalam mati syahid ya ustadz?
Dan apakah meninggal yang disebabkan oleh kebakaran bisa mengurangi dosa seseorang?
🔹Sebenarnya hadist hanya sebagian contoh yang tergolong dalam husnul khatimah. Jika seseorang kemudian terbakar karena musibah dan tidak bisa menyelamatkan diri, dan dia orang shalih, semoga saja termasuk husnul khatimah, dan syahid. Wallahu'alam
0⃣3⃣ Bund Lisa
Bagaimana kondisi arwah, ustadz? Apakah benar bisa gentayangan?
Dan Ada anggapan jika sampai 40 hari beliau masih datang ke rumah!
🔹 Jawab:
Setelah meninggal ruh akan kembali ke Allah. Tidak ada ruh gentayangan. Termasuk pemahaman yang salah jika mengatakan ruh gentayangan. Ruh ada dalam genggaman Allah.
0⃣4⃣ Bund Adek
Ustadz apa maksud ayat 85 surah Al Isra' yang diantara artinya : Katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kalian diberi pengetahuan hanya sedikit
🔹Jawab:
Iya, ruh urusan Allah.
Manusia hanya diberi pengetahuan tentang ruh. Karena setelah meninggal ruh kembali kepada Allah. Ruh milik Allah, dan abadi, yang mati adalah jasad. Pikiran-pikiran yang menyimpang tentang ruh, sebaiknya dihilangkan. Ruh adalah urusan Allah, sebab ia tidak tampak, zatnya seperti apa kita tidak tahu. Wallahu'alam.
0⃣5⃣ Fitri
Ustadz, setelah kematian terjadi maka jasad akan dikubur, dan disitu terjadi pertanyaan oleh malaikat dan juga siksa kubur. Bagaimana untuk kematian yang jasadnya tidak ada atau hancur sehingga tidak terjadi pemakaman apakah tetap terjadi pertnyaan dan siksa kubur?
Maaf saya tidak tahu ustadz.
🔹 Jawab:
Antara dunia dan akhirat, ada perantara yaitu alam barzakh. Alam barzakh dan alam kubur sama saja. Bagi yang meninggal biasa, maka jasadnya dimasukkan ke kuburan, jadilah ia memasuki alam kubur. Sedang yang jasadnya hancur, dia otomatis di memasuki alam barzakh. Bagi Allah, ada jasad, atau tidak, urusan alam barzakh hanya Dia yang Maha Tahu. Mudah saja bagi Allah untuk menyusun kembali tubuhnya. Jadi tetap saja ada siksa kubur, jika ia penuh dosa . Wallahu'alam
0⃣6⃣ Khalidatul Fitri
Afwan ustadz, apakah orang yang sudah meninggal ruhnya bisa merasuki orang lain yang masih hidup dan memberikan segala informasi (misal: terjadinya pembunuhan tanpa saksi), ataukah itu hanya akal-akalan jin saja yang hanya menyerupai sifat manusia?
🔹Jawab:
Ruh orang yang meninggal tidak bisa kemana-mana, sebab sudah kembali kepada Allah. Tidak ada yang tahu dimana ruh itu, sudah jadi urusan Allah. Sedang yang masuk ke tubuh orang itu, itu adalah jin. Jin suka berbohong. Cuma masalahnya manusia sering terperdaya karena kurang iman dan ilmu, seolah itu ruh yang masuk ke tubuh orang itu. Wallahu'alam
0⃣7⃣ Bund Yudith
Assalamualaikum ustadz,
Saya pernah baca artikel katanya saat hari jum'at ruh ada di sekeliling kita menunggu doa-doa kita. Juga saat bulan ramadhan ruh ada di sekeliling kita atas izin allah...apa betul itu?
Afwan saya fakir ilmu.
🔹Jawab:
Wa'alaykumussalam,
Di beberapa riwayat memang ruh bisa bertemu dengan sesama ruh. Bahkan ruh bisa mendatangi kita melalui alam mimpi. Berjumpa, berdialog atau ngobrol semua terjadi di alam mimpi seperti nyata. Dan ruh itu bisa mendengar, makanya kita kekuburan disunnahkan memberikan salam kepada mereka, cuma mereka tidak bisa menjawab salam kita. Saya pernah dengar bahwa setiap jumat atau ramadhan, ruh akan mendatangi keluarganya apakah keluarganya berdoa kepadanya atau melaksanakan amal shalih. Jika keluarganya tidak melakukan amal shalih, maka dia akan sedih. Tapi saya belum menemukan hadistnya, saya coba cari ya bu. Wallahu'alam
0⃣8⃣ Bund Lisa
Telah meninggal dikultuskan atau dianggap sakti atau membawa berkah? Apakah mereka kelak akan memberi pembelaan disaat Yaumil Hisab didepan orang-orang yang mengkultuskan?
🔷Jawab:
Nanti di neraka, orang-orang yang mengikuti dan pemimpinnya akan saling berdebat. Pengikut mengadu kepada Allah bahwa mereka ikut sesat karena semata mata, pemimpin itu, yang ditaklidkan itu. Tapi pemimpin mereka menjawan, kalianlah yang kufur kepada Allah.
وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا
Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)."
(QS. 33 : 67)
0⃣9⃣ Bunn Sasi
Ustadz, jika kematian digambarkan sebagai kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang beriman. Sesungguhnya apa hikmah dan pesan Allah di balik sebuah kematian?
Afwan.
🔹Jawab:
Hikmahnya adalah kematian itu pemutus kelezatan dunia yang selama ini dirasakan. Allah sediakan semua di dunia, setelah kematian, semuanya tidak akan ada lagi. Hanya amalnya yang bisa menolongnya setelah kematian. Wallahu'alam
1⃣0⃣ Yayi
Kalau seseorang meninggal dunia dan kita belum sempat bertemu dan bermaaf-maafan bagaimana ustadz? Tahunya sudah meninggal saja...
🔹Jawab:
Seharusnya semua urusan dunia diselesaikan di dunia, jika ada hutang piutang, maka harus dilunasi, ahli warisnya harus berusaha melunasi. Jika ada salah maka minta maaf saja. Kalau semua ini tidak dilakukan maka urusannya diakhirat. Yang berpiutang akan menuntut, yang didzalimi juga menuntut. Makanya sebaiknya urusan dunia harus beres, maka urusan akhirat semoga lancar, insyaAllah.
1⃣1⃣ Haniek
Assalamu'alaikum ustadz.
Kebetulan materi tentang kematian. Kemarin sore ayah kami kecelakaan. Sampai sekarang masih kritis. Dengan arti, jika secara medis beliau dikatakan meninggal tapi saat ini masih dipasang alat pernafasan dan dibantu dengan obat-obatanan. Segala upaya masih dilakukan. Apa yang harus kami lakukan, selain mengikhlaskan dan berserah diri kepada Allah.
🔹Jawab:
Turut berdukacita ya bund, ikut merasakan saat-saat ibu saya mau meninggal. Saya tidak berharap almarhumah akan sebegitu cepat meninggalkan kami. Saya sangat sayang ibu, karena dia sumber inspirasi hidup saya. Sejak kematiannya, diawal-awal itu saya tidak semangat untuk hidup, tapi anak-anak jadi penyemangat, ada tanggungjawab yang harus dikawal.
Kembali ke ayahanda tadi, memang kondisi demikian percayakan saja sama dokter, sambil berdoa dan keajaiban dari Allah. Allah sudah menentukan takdir masing-masing. Jika masih bisa sempatkan tilawah disampingnya, bisikkan kalimat syahadat, semoga ayahanda masih mendengar dan mengikuti di hatinya. Yang sabar dan kuat ya bund.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Kematian itu pasti dan harus benar-benar dipersiapkan.
Semoga kita tambah bahagia semua.
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar