Rabu, 28 November 2018
MENDARAS KENABIAN
OLeH: Ren Dina Zahrana
💘M a T e R i💘
Alhamdulillah kita dapat berkumpul lagi di sini untuk mendiskusikan materi rukun iman ke 3 ya.
Sebelumnya saya akan membagi materi ke dalam 4 pembahasan yaitu:
1. Nabi dan Rasul
2. Pembagian Nabi
3. Misi Kenabian dan Kerasulan
4. Kelas sosial para nabi
Baik. Langsung saja kita simak materi bagian pertama yaitu nabi dan rasul
🔹1. Perbedaan Nabi dan Rasul
Rasul adalah manusia yang diberi wahyu syari'at dan diperintah untuk menyampaikannya, sedangkan Nabi adalah manusia yang diberi wahyu syariat tetapi tidak ada perintah untuk menyampaikannya. (Asnal Mathalib 1/3)
Nabi yang ada di dunia ini berjumlah 124.000 dan Rasul sebanyak 315.
(Al-Haawi Lil-Fatawi Lissuyuthi II/131)
Walaupun ada 315 rasul, Al-Quran hanya mendokumentasikan 25 rasul saja yaitu rasul-rasul yang wajib untuk kita ketahui.
🔹2. Pembagian Nabi
1. Nabi Tasyri'i
Definisinya seperti Rasul. Tugas Rasul adalah membawa undang-undang Illahi untuk disampaikan kepada umatnya.
Contoh: Nabi Ibrahim, Musa, Isa, Daud, dan Muhammad.
2. Nabi Tablighi
Yaitu nabi yang mendapatkan wahyu tetapu wahyu itu tidak disampaikan kepada umatnya, melainkan mereka hanya menyampaikan wahyu-wahyu (baca: syariat) nabi tasyri'i kepada umatnya.
Contoh Nabi Tablighi; Nabi Khidr, nabi Yunus, Harun, dan sebagainya.
🔹3. Misi Kenabian dan Kerasulan
Misi mereka hanyalah 1 yaitu menyampaikan syariat yang diilhamkan Allah kepada nabi Tasyri'i dan seluruh syariat ini memiliki 1 pokok tujuan yaitu moral dan tauhid atau ubudiyah atau ketundukan kepada satu Tuhan yaitu Allah.
Mengapa Akhlak atau moral sangat penting untuk disampaikan? Karena moral adalah tatanan hukum yang mengatur kehidupan manusia untuk menuju kepada kedamaian. Tanpa moral maka manusia akan bergerak bebas tanpa haluan sehingga ia berkemungkinan besar untuk menyakiti manusia lainnya dan ini sangat dicegah dalam agama Ilahi sehingga Allah selalu menyelipkan perintah moralistik kepada seluruh nabi yanh diutus, baik nabi tasyri'i maupun nabi Tablighi.
🔹4. Kelas Sosial Para Nabi.
Pada umumnya para nabi berasal dari golongan mustad'afin atau golongan kaum yang tertindas sehingga mereka mengetahui dan merasakan penderitaan, kecemasan, kelaparan orang-orang miskin.
Lebih dari itu, nabi diutus kepada kaum tertindas karena masyarakat kelas tertindas memiliki ciri berikut;
1. Dominasi kebodohan
2. Dominasi kemiskinan
3. Dominasi tekanan dari kaum rezim
Allah mentitahkan setiap nabi dan rasul untuk menuju kepada suatu revolusi yang mana revolusi ini disuguhkan untuk kaum-kaum yang terindas.
Mengapa kaum tertindas? Karena kaum tertindas tidak memiliki media yang membuat mereka angkuh dan mereka tidak memiliki apa-apa selain harapan. Oleh karena itu Allah lebih menyukai kaum yang tertindas ketimbang orang yang merdeka. Inilah sebabnya doa orang-orang tertindas akan selalu diijabah oleh Allah.
Kembali lagi kepada fakta yang setiap kajian selalu saya ulas yaitu derita-derita kaum mustad'afin ini menjadikan kedudukan mereka tinggi dihadirat Allah sehingga Allah mengistimewakan mereka dengan cara nabi diberikan hanya untuk mereka dan pertolongan Allah sangat dekat dengan mereka.
Ada sedikit materi tambahan yaa... yaitu ulasan bagaimana para nabi dipilih.
Para Nabi dipilih lewat metode Ishtafa yaitu metode yang menilik kemurnian dan keterpaling baikan.
Para nabi selalu berada dalam satu garis turunan yaitu turunan yang terbaik dan terpilih dan generasi para nabi adalah generasi yang terdidik, bermoral, dan terlatih.
Para nabi melatih para nabi sesudahnha untuk menjadi yang lebih baik dari mereka.
Para nabi juga hasil produk pendidikan dari nabi sebelumnya. Mengapa? Karena pokok misi kenabian dari Adam hingga Muhammad itu sama yaitu moral dan tauhid.
Hanya saja dalam perkembangannya setiap syariat itu berbeda. Setiap syariat akan diperbarui seiring diutusnya nabi yang baru. Mengapa mesti diperbarui? Yaitu untuk menyesuaikan keadaan para umatnya.
Lantas mungkin ada yang bertanya mengapa pembaruan syariat berhenti kepada nabi Muhammad? Kenabian berhenti dan wahyu terputus, mengapa?
Karena Syariat yang tertera dalam UU sudah sesuai bagi seluruh zaman. Jika ada UU baru lagi maka artinya Al-Quran dan syariat yang ada tidak termasuk syariat yang terbaik.
Namun apakah wahyu benar-benar lepas setelah kenabian Muhamamad?
Tidak! Wahyu tetap ada yaitu dialami oleh para nabi yang belum mengalami kematian seperti nabi Khidr dan Nabi Isa. Akan saja, mereka tersembunyi dan tidak diberikan izin kepada mereka untuk menyiarkan agama Muhammad kecuali diwaktu yang sudah ditentukan yaitu nanti setelah datangnya Ad-Dajjal.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Atas salah, khilaf, serta kurangnya saya mengucapkan beribu-ribu maaf.
Jazaakumullahu khairan katsiran kepada akhwati fillah yang menyimak.
Akhir kata,
و بالله توفیق و الهدایه.
وسلام علیکم و رحمة الله و برکاته
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Bunda Atin
Mengapa ya nabi Tablighi dapat wahyu kok tidak disampaikan pada umatnya. Lalu untuk siapa wahyu itu?
🔷Jawab:
Karena itu khusus untuk dirinya sendiri bukan untuk umat. Bukan mengandung syariat.
Seperti misal : Allah mewahyukan nabi Khidr mengajarkan ilmu kepada nabi Musa. Nah ini kan bentuknya tugas untuk individu bukan untuk umat.
Adapun nabi-nabi tasyri'i, umumnya wahyu yang diterima berupa syariat umum.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Bahwasanya telah kita ketahui bahwa nabi berasal dari kelas sosial yang rendah.
Mengapa? Karena kemiskinan dan penderitaan merupakan nilai yang sangat berharga sehingga seluruh nabi mendapatkan itu semua.
Kiranya kita dapat mengambil poin-poin kenabian dalam keseharian dan menjadi pengetahuan yang berguna.
Aamiin allahuma aamiin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar