OLeH: Ren Dina Zahrana
💘M a T e R i💘
Thayyib.
Kajian kita malam ini adalah menyangkun masalah ayat 124 dari Surah Al-Baqarah yaitu ayat yang menjelaskan bahwasanya Allah telah memberikan kedudukan imam kepada nabi Ibrahim.
Al-Baqarah ayat 124
وَإِذِ ابْتَلٰىٓ إِبْرٰهِۦمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمٰتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّى جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا ۖ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِى ۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِينَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim."
Ayat ini adalah bagian dari kisah Nabi Ibrahim.
Firman Allah واذ ابتلای إبرهیم رله menunjukan penganugrahan Imamah kepada nabi Ibrahim yakni ketika beliau sudah berusia lanjut, setelah Ismail dan Ishaq dilahirkan dan Ismail dibawa oleh ibunya untuk tinggal di Makkah.
Sebelum Malaikat datang membawa berira gembira tentang Ismail dan Ishaq, Nabi Ibrahim tidak tahu dan tidak mengira akan mempunyai keturunan sehingga malaikat-malaikat di utus kepada Ibrahim untuk memberikan kabar gembira itu.
Begitupula maqam atau kedudukan Imamah. Ibrahim tidak mengetahui bahwasanya ia akan mendapatkan maqam tersebut dari Allah.
Apa yang menjadikan beliau mendapatkan maqam ini dari Allah???
Yaitu: Ujian-ujian dahsyat Nabi Ibrahim
Ujian yang berat ini terjadi pada Nabi Ibrahim ketika ia berusia lanjut.
Darimana diketahui???
Dari riwayat dan ayat yang mengatakan bahwasanya peristiwa kelahiran Ismail terjadi ketika Nabi Ibrahim sudah berusia lanjut, sebagaimana firman berikut:
Ibrahim ayat 39
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى وَهَبَ لِى عَلَى الْكِبَرِ إِسْمٰعِيلَ وَإِسْحٰقَ ۚ إِنَّ رَبِّى لَسَمِيعُ الدُّعَآءِ
"Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa."
Dan Imamah ini dianugrahkan kepadanya setelah ujian-ujian ini.
Mari kita kembali menilik ayat :
واذ ابتلی ابرهیم ربه
Kata ابتلاء dan بلاء mempunyai makna yang sama yakni mencoba dan menguji.
ابتلی - ابتلاء - بلاء
Ini juga menjadi alasan mengapa Ibrahim dikelompokan ke dalam Rasul Ulul Adzmi
Yaitu karena beliau mendapatkan ابتلی - ابتلاء - بلاء
Dan ketika Ibrahim douji Tuhannya dengan beberapa kalimat.
Mari kita mencari tau apa arti dari kalimat itu
الکامتadalah bentuk jamak dariu الکلمت
Al kalimat bermakna qoul atau ucapan.
Dari penjabaran yang cukup panjang yang tidak mungkin kita bahas di sini maka saya mengambil hasil dari penjabaran tersebut bahwasanya al-kalimat di sana memiliki makna keadaan-keadaan yang sulit yang diujikan kepada Nabi Ibrahim.
Apa saja ujian beliau???
~ Menyaksikan bintang-bintang
~ Menghancurkan berhala
~ Dibakar dalam Api
~ Hijrah ke Makkah
~ Mengorbankan Ismail
Dan lain-lain.
Jadi ujian itu merupakan kalimat yang menunjukan bahwasanya ujian itu adalah perkara yang mengokohkan Ibrahim ke maqam Imamah atau Imam
Kemudian perihal Imam
Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwasanya imam itu adalah kenabian Ibrahim.
Tetapi tafsir lainnya mengatakan ini tidak benar sebab imamah diberikan setelah beliau menjadi nabi.
Apa buktinya???
Kembali ke awal bahwasanya kisah imamah ini turun kepada Ibrahim ketika ibrahim sudah berumur akhir.
Apa itu Imamah?
Keberadaan manusia yang diteladani orang lain baik dari ucapan, sikap, perbuatan karena ia memiliki kualitas-kualitas yang hakiki.
Ya... jadi kesimpulan dari materi tadi ialah bahwasanya Ibrahim memperoleh kedudukan yang tinggi setelah memperoleh ujian dari Tuhannya dan ujian itu bentuknya tidak cuma 1 melainkan banyak.
Oleh karena Ibrahim adalah Imam bagi seluruh manusia maka kita juga dituntut untuk mengikuti beliau. Apabila kita diuji oleh Allah, jangan pernah mengatakan "Kapan ujian ini berakhir?" Tapi katakanlah "Mudah-mudahan aku tabah menjalani ujian ini sampai berakhir."
Ayat ini juga menjelaksan bahwasanya kedudukan ujian itu sangat tinggi sehingga dapat mempengaruhi kedudukan seseorang di mata Hamba.
Selayaknya manusia menerima musibah dengan tenang bahkan senang karena ujian ini adl tangga menuju kedudukan manusia yang lebih tinggi di sisi Allah.
Sebagaimana Ibrahim yang mendapatkan imamah setelah menjalani ujian dengan kesabaran dan kesenangan.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Bunda Atin
Apakah ujian yang dialami oleh hamba Allah juga bisa meningkatkan derajat seseorang mengingat kadar ujian berat atau ringan tiap orang tidak sama?
🌸Jawab:
Allah menguji hamba-Nya dengan kadarnya masing-masing.
Ada yang ujiannya berat artinya ia sudah mampu melewati ujian kecil dan berhasil.
Adapula yang ujiannya sedikit. Artinya ia belum mampu dan belum pantas menerima ujian yang lebih besar.
Semua ujian dapat menghantarkan manusia kepada kedudukan atau maqam yang tinggi.
🔹Jadi berat atau ringannya ujian berdasarkan kacamata Allah ya, bukan dari 'rasa' kita?
🌸Benar sekali bunda.
0⃣2⃣ Bund Adek
Assalamu'alaykum ustadzah.
Apakah ujian yang datang kepada kita yang terus menerus bisa membawa kita menuju kedudukan tertinggi disisi Allah, walaupun kita terkadang masih suka bersu'uzhon kepada Allah? Dengan Kesabaran yang timbul tenggelam ustadzah..
🌸Jawab:
Wa'alaikum salam.
Ya tentu saja jika seseorang ikhlas terhadap ketentuan-Nya.
Jika ia soudzon pada Allah. Meletakan sifat-sifat mustahil ke Allah. Seperti mengatakn bahwasanya Allah tidak adil maka ini dilarang. Bisa jadi hukumnya kafir terutama kafir nikmat atau kafir sugra. Hati-hati ini.
Atau mengatakan "Allah tidak sayang denganku" hati-hati. Ini bertentangan dengan basmallah. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Hati-hati.
🔹Terkadang suka mendengar keluhan seperti ini dilingkungan kita. Ternyata bisa dihukum kafir nikmat. Na'udzubillahi mindzaliik.
🌸Na'am benar bund. Kafir kecil. Kafir tapi tidak sampai keluar dari Islam.
Maksud kafir di sini adalah ingkar. MengIngkari sifat-sifat Allah dan sebagainya.
0⃣3⃣ Kiki
Ustadzah, sebagai orang awam bagaimana cara kita atau tips-tipsnya ustadzah, untuk kita ber husnuzhon di setiap ujian yang Allah beri ya?
🌸Jawab:
Naam.
Jika kita orang awam maka jadilah tidak awam. Dengan apa??? Belajar.
Belajar tauhid. Belajar teolog. Belajar hikmah dan sebagainya.
Belajar sampai kita mengerti.
0⃣4⃣ Astri
Assalamu'alaikum ustadzah,
Ketika sebuah ujian sudah terlewati kemudian hadir lagi ujian berikutnya hal apa yang harus dilakukan agar tetap berprasangka baik terhadap ketentuan allah?
Apakah ujian yang bertubi-tubi itu merupakan azab atas perbuatan buruk seorang hamba?
Terima kasih ustadzah.
🌸Jawab:
Waalaikum salam.
Bagaimana berprasangka baik kepada Allah??
Dengan mengenali diri kita dulu. Siapa kita?? Lah wong cuma hamba. Otak terbatas. Akal terbatas. Penglihatan terbatas masa mau melawan Allah yang tidak terbatas.
Kita tidak bisa lihat masa depan. Tapi Allah bisa. So... mengapa suudzon padanya?? Loh kita tidak tahu apa-apa masa mau protes?? Tidak yaa.... Kurang ajar namanya kalau begitu kan.
Sadari kedudukan diri sendiri bahwasanya kita sangat rendah, lemah, bodoh dan sebagainya. Mustahil makhluk seperti kita protes kepada dzat yang Maha Besar Maha Tahu Maha Sempurna.
Kenali diri sendiri kemudian kenali Allah. Tanamkan Iman.
Banyak orang mengaku beriman pada Allah tapi tidak total. Imannya hanya sebatas percaya bahwa Dia ada. Tidak mencakupi hal lainnya. Tidak percaya bahwa Dia melakukan kebaikan pada kita.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Sebenarnya musibah itu sangat indah keberadaannya bagi orang yang mengetahui dan yakin.
Namun bagi mereka yang tidak belajar dari kisah-kisah terdahulu seperti kisah Nabi Ibrahim, akan mendapati bahwasanya musibah adalah bentuk kejahatan Tuhan. Naudzubillah.
Maha Suci Allah dari sifat tercela.
Kita dituntut untuk belajar agar dapat maksimal memuliakan-Nya.
Sebagaimana Ibrahim, yang sudah maksimal menyembah Tuhan-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar