OLeH: Bunda Endria Soediono
💎M a T e R i💎
Malam ini saya tidak menyiapkan materi khusus dan tertulis sebagaimana yang biasa saya siapkan. Karena saya ingin memanfaatkan waktu malam ini dalam suatu dialoq yang hidup.
Yang menyentuh hati diantara kita yang ada.
Apa yang akan saya tulis disini utamanya adalah nasihat bagi diri saya sendiri yang sangat dhaif ini.
Dan harapan saya semoga Allah sampaikan pada hati-hati antum semua hingga terketuklah jiwa dan menggunggah diri untuk kita bersama-sama menjadi lebih baik daripada keadaan kita saat ini.
Oleh karena itu, sebelum kita mulai bincang malam ini marilah kita semua kembali menundukkan hati untuk bersimpuh kehadirat Allah سبحانه وتعالى memohon ampunanNya.
Serta mengungkapkan rasa syukur kepadaNya atas segala nikmat yang tiada bisa kita hitung dengan cara apapun.
Rasa syukur yang mendalam dan jujur serta tulus dari lubuk hati yang paling dalam pasti akan memunculkan rasa hina dina dihadapanNya. Karena kita akan melihat betapa banyaknya, betapa melimpah ruahnya kasih dan sayang Allah yang telah diberikanNya kepada kita semua.
Sedangkan diri kita sangat sedikit bersyukur, kita sangat sedikit ingat bahwa setiap nikmat dan kebaikan yang ada pada diri kita itu semua semata-mata hanya dari Taufiq-Nya.
Saya harap kita semua merenung sejenak ikuti arahan yang tulis disini agar terbangun frekwensi yang sama.
Kita sedang benar-benar menghadapkan hati kepada اللهِ ta’ala dengan penuh kerendahan jiwa dan rasa syukur yang mendalam kepadaNya.
Hendaknya moment muhasabah seperti ini sering kita lakukan baik secara sendiri ataupun saat kita berada didalam forum majelis ilmu seperti ini.
Sehingga suasana thalbul ilmu dalam grup akan benar-benar hidup ruhnya, benar-benar setiap ruh yang menyimak dan membaca tulisan-tulisan yang disampaikan oleh nara sumber menggugah hatinya.
Tidak hanya sekedar lewat dan berlalu tanpa bekas.
Mungkin ini bisa menjadi masukan bagi kita semua agar apa yang kita lakukan disini benar-benar tercatat sebagai upaya kita dalam menuntut ilmu agama ataupun sekedar kita sedang berbincang-bincang dalam hal kebaikan dan saling nasihat menasihati dalam kebaikan.
Sehingga nilainya akan tinggi disisi Allah. Tercatat sebagai amal kebajikan yang mulia.
Karena sebagaimana kita tahu bahwa setiap amal perbuatan apapun yang kita lakukan adalah tergantung pada niat yang ada di dalam hati kita serta kekhusyu’an kita dalam melaksanakan amal tersebut.
Semoga kita semua sudah bisa mulai menyamakan frekwensi pada malam ini kita niatkan untuk berbincang-bincang dalam hal kebaikan sehingga kita harapkan Allah سبحانه وتعالى membimbing acara ini dan melimpahkan tambahan hidayahNya kepada kita.
Aamiin Ya Robbal'alaamiin.
🌷🌸🌷
BIDADARI SURGA...
Saya dari tadi mikir malam ini saya mau bicara apa yaaah???
Terbersit dalam pikiran kata BIDADARI SURGA... masyaAllah.
Grup ini dinamakan Majelis BIDADARI SURGA pasti para pendiri awal berharap jama’ahnya menjadikan Bidadari Surga sebagai cita-citanya ...
Setidaknya saya ingin sedikit luruskan jika memang benar demikian ...
Diri kita adalah seorang Muslimah. Manusia, bukan Bidadari ...
Jadi diri kita semua ini adalah salah satu makhluk Allah dari jenis manusia.
Kelak kita akan mati dan dibangkitkan kembali dalam bentuk tetap sebagai manusia.
Bahkan jika Allah kehebdaki kita termasuk para penghuni Surga maka jenis kita juga tetap sebagai manusia, bukan berubah menjadi Bidadari.
Itu point pertama.
Karena kita wanita kelak ketika berada surga juga tetap akan menjadi manusia yang mendapat janji-janji Allah yang telah dikabarkanNya melalui Al Qur’an dan Hadist.
Sedangkan Bidadari adalah satu jenis makhluk Allah juga yang diciptakan sebagai bidadari. Tugas utama mereka adalah melayani para penduduk Surga dari kalangan manusia termasuk diri kita insyaAllah.
Jadi antara diri kita (jika nanti kita berada di Surga) dengan para Bidadari Surga mulia mana kira-kira?
Tentu wanita dunia yang menjadi penghuni Surga yang insyaAllah lebih mulia kedudukannya, lebih cantik parasnya, mengapa demikian?
Karena kita pernah Allah takdirkan hidup di dunia dan diberinya beban, yakni sebagai mukallaf. Kita diberi amanah dan tugas utama yakni untuk beriman kepada Allah kemudian beribadah kepadaNya (melaksanakan berbagai amal sholih) dan juga dalam waktu yang sama kita diberi ujian olehNya untuk membuktikan keimanannya itu.
Betul tidak ???
Inilah yang menjadikan kita lebih utama daripada Bidadari Surga.
Bidadari diciptakan sebagai pelayan para penghuni Surga sedangkan kita ان شاء الٌله adalah para calon penghuni Surga itu.
Pertanyaannya adalah ...
Apakah kita pasti akan menjadi penghuni Surga???
والله أعلم بالصواب
Surga adalah milik Allah dan hanya DiriNya yang berhak menentukan siapa saja yang akan dimaksukkanNya ke dalam SurgaNya.
Hanya karena rahmatNya semata seorang bisa masuk Surga.
Jadiiiii ....???
Selama ini kita beriman dan beribadah apakah belum tentu masuk Surga?
InsyaAllah setiap orang yang beriman dan beramal sholih pasti akan masuk Surga tetapi tetap harus kita fahami bahwa masuknya diri seseorang ke dalam surga adalah semata-mata karena rahmat Allah!!!
Ini harus kita camkan dalam pikiran kita ....
Oleh karena itu sekarang jika kita benar-benar ingin menjadi penghuni Surga, maka sejak sekarang berjuanglah agar kita menjadi seorang hamba yang selalu diridhoiNya.
Makanya mengapa dalam banyak kesempatan saya selalu mengingatkan diri saya sendiri dan juga teman-teman agar fokus selalu pada setiap niat dari apa yang akan kita perbuat baik terkait dengan ibadah murni ataupun segala amal kebajikan yang kita lakukan.
🌷🌸🌷
Fokus pada niat disini maksud saya adalah ...
Mari kita selalu pastikan niat-niat kita dalam setiap aktivitas hidup ini untuk mendapatkan ridho Allah سبحانه وتعالى jangan ada niat-niat yang lain yang kita sisipkan selain dari niat tersebut.
Karena dengan memurnikan ibadah kita hanya UNTUKNYA maka ibadah itulah yang akan diterimaNya dan kita pasti mendapat ridhoNya.
Kalau kita sudah mendapat ridhoNya maka insyaAllah kelak semoga kita mendapat rahmatNya hingga Allah tetapkan kita sebagai penghuni SurgaNya.
Tolong saya dibantu tampilkan surat Al Kahfi ayar terakhir yaa, ayat 110 kalau tidak salah.
Tarjimnya juga itu al kahfi 110 nya.
Untuk menjadi seorang wanita yang memiliki karakter yang kuat hingga dirinya faham dimana posisinya dan apa yang harus dilakukannya maka seorang wanita muslimah harus punya standar yang minimal harus dia miliki.
Karena kemuliaan itu mahal. Allah maha Adil, tidak mungkin setiap muslimah akan mendapatkan kemuliaan yang sama setara semua disisiNya sementara dari usaha yang mereka lakukan saja berbeda-beda.
Mujahadah mereka tidak sama. Usaha dan kesungguhan mereka dalam beriman kepada Allah dan dalam beramal sholih juga sangat berbeda-beda.
Kesamaan mereka bisa jadi dalam level keislamannya akan tetapi dalam level kemukminannya akan sangat berbeda.
🌷🌸🌷
Baik ...
Sekarang kita coba fahami lebih rinci, apa yang tadi harus menjadi standart kita untuk menjadi seorang muslimah yang memiliki kedudukan yang mulia disisi Allah?
🔹Pertama
Tentu adalah dalam perkara KEIMANAN kita.
Keimanan setiap manusia berbeda-beda. Keimanan ini harus terus diasah dengan ilmu dan pengamalannya.
Ketika seseorang wanita bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu agama, kemudian benar-benar menghayatinya karena ingin mentaih ridho dan kasih sayang Allah maka dia pasti akan semakin tumbuh kuat rasa imannya kepada Allah. Rasa cinta dan rindunya kepada Allah serta rasa takut dan harapnya kepadaNya sehingga perasaan-perasaan Robbani ini akan menumbuhkan ketundukan dan ketaatan kepadaNya. Dan terlahirlah dirinya sebagai seorang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah سبحانه وتعالى .
Ini adalah kunci utama yang harus menjadi standar minimal kita untuk menjadi seorang wanita muslimah yang memiliki kemuliaan.
🔹Kedua
Kita harus memiliki mental untuk menjadi para pejuang kebaikan. Peserta utama dari para kontestan fastabiqul khoirot.
Perhatikan firman اللهِ سبحانه وتعالى berikut ;
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(QS. At Taubah : 71).
Inilah dasar point standar yang kedua yang harus kita tempa pada diri kita.
Betapa banyak kita lihat dari teman-teman pergaulan kita yang telah hijrah dan mereka terus memperindah keadaannya dengan ilmu dan amal sholihnya. Mereka berusaha terlibat dalam berbagai peluang perjuangan kebaikan dan kebaikan.
Apa saja peluang kebaikan yang ada dihadapannya menjadi sasaran aktivitasnya yang tiada bosan mereka tekuni.
Maka dengan melihat mereka seperti itu, jangan lagi kita hanya puas menjadi para penontonnya.
Jangan kita tetap memilih bersantai ria, duduk manis atau sibuk dengan penampilan kita dimata manusia.
Ini sudah tidak laku lagi ...
Saat ini adalah saat kita wanita untuk bangkit menjadi bagian dari umat yang harus turut berjuang untuk agama.
🔹Ketiga
Berilmu dan Memiliki lingkungan yang cinta terhadap ilmu (agama).
Untuk mencapai kedudukan point 1 dan 2 diatas. Mustahil jika kita tidak menuntut ilmu.
Karena ilmu adalah pintu segala kebaikan. Bahkan iman terbangun jika seseorang memiliki ilmu terlebih dahulu. Baru ia akan beriman. Karena itu semakin seorang muslimah bertambah ilmunya maka imannya harusnya bertambah kuat.
Dan semakin bodoh seorang muslimah karena dia malas menuntut ilmu agama maka akan semakin tipis imannya.
Jika iman tipis maka jiwa dan raganya enggan untuk beribadah. Syetan betah berada didalam tubuhnya dan membisikkan kemalasan kepadanya.
Kalaupun dia seorang yang giat dan enegik maka seluruh aktivitasnya pasti bukan dalam orientasi amal akhiratnya.
Ini yang perlu kita camkan dalam pikiran kita.
Bisa kita lihat buktinya ...
Bagaimana wanita yang kurang akal yang malas dan tidak mau menuntut ilmu agama islam.
Apa yang mereka lakukan sungguh hampir semua berupa kesia-sia an. Bersolek yang berlebihan dan berativitas jauh dari nilai-nilai ajaran islam.
Demikianlah kebodohan telah memberi peluang syetan untuk menjajah diri seseorang sehingga tanpa terasa mereka telah diperbudak oleh syetan dan dijerumuskan untuk mencintai dunia dan lupa urusan nasib akhiratnya.
Na’udzubillahi mindzalik.
🔹Keempat
Adalah kita harus siap menjadi MADRASAH bagi keluarga kita.
Wanita muslimah memiliki peluang besar untuk meraih pahala dengan menjadi sumber ilmu bagi anak-anaknya atau bagi orang tua dan keluarga besarnya dan bahkan dari para suaminya.
Mengapa tidak?
Karena dengan ilmu yang dipelajari dengan sungguh-sungguh akan membuahkan semangat untuk mengamalkan.
Dan ketika ilmu itu terus dicari dan diamalkan maka semakin kuat karakter iman dan kesholihannya serta semakin faqih (faham) dirinya atas ilmu agama. Inilah yang akan menjadi potensi besar baginya untuk menjadi sumber pencerah jiwa bagi keluarganya.
Peran sebagai murrobiyah atau pembimbing inilah yang harus menjadi salah satu target standar kita sebagai seorang muslimah.
Generasi Muslim yang akan datang terletak dipundak-pundak kita sebagai para ibu.
Anak-anak kita sangat tergantung pada arahan dan didikan kita.
Karena itu teruslah belajar dan bersungguh-sungguh dalam memahami ilmu agama ini. Agar fungsi kita sebagai madrasan bagi keluarga benar terwujud.
Jangan sampai anak-anak kita belajar dari orang lain, dari pergaulan mereka yang saat ini di luar sana kondisinya sudah sangat menghawatirkan.
Jangan biarkan anak-anak kira dididik oleh pergaulan yang tidak jelas.
Pastikan diri kita sebagai seorang muslimah yang tangguh dan kuat dalam ilmu sehingga bisa menjadi sumber pengetahuan bagi anak-anak kita dalam perkara agama.
🔹Kelima
Point ini adalah terkait pada urusan Ahlaq.
Ahlaq seorang wanita muslimah yang mulia tentu harus simpati dan penuh kemuliaan. Sehingga dengan Ahlaq mulia ini dia layak untuk dimuliakan oleh sesamanya dan akan mendapat kedudukan yang mulia pula disisi Allah سبحانه وتعالى .
Dari perangai kita, tutur kata kita dan juga ahlaq bathiniah kita harus selalu kita perhatikan. Kita jaga rasa muroqobah, kita pertahankan rasa malu dan rendah hati dibadapan manusia apalagi dihadapan Allah سبحانه وتعالى .
Hal ini bisa terbentuk dengan lebih mudah apabila kita menceburkan diri ke dalam lingkungan yang islami yang mendalami ilmu syar’i.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Rahma
Bunda, ada tidak trik-trik khusus supaya bisa memanage emosi dengan baik? Sehingga bisa bersikap lemah lembut seperti yang di anjurkan Allah dan Rasul.
Terima kasih.
🌷Jawab:
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Ukhti Rahma yang semoga selalu dilimpahkan rahmat dan hidayahNya ...
Sadarilah, bahwa kita itu hidup tidak serta merta sendirian. Maksud saya adalah, di dalam tubuh kita tepatnya di dalam aliran darah kita adalah ada syetan yang ikut mengalir bersama darah yang mengalir.
Dan syetan-syetan itu kerjanya adalah menjebak manusia agar ingkar kepada Allah dan terus menerus berada dalam kebodohan agar mereka bisa mengendalikan dengan leluasa.
Namun, kondisi kekuasaan syetan tidak akan mampu terhadap seorang mukmin yang kuat imannya kepada Allah.
Karena keimanan seseorang kepada Allah adalah sekaligus merupakan benteng yang kokoh hingga syetan tidak akan mampu memperbodohi.
Hal ini tidak lain karena orang yang beriman dan yang rajin mengerjakan amal-amal sholih itu adalah mereka yang mendapat jaminan perlindungan dari Allah.
Sehingga jika Allah telah menjadi pelindungnya maka takkan ada makhluk yang berani mengganggunya, mendekat saja barangkali tidak bisa.
Jadi bagaimana cara mengendalikan emosi kita?
Ya jelas pertama dengan perkuat iman kita kepada Allah; Lakukan amal ibadah yang ikhlas yang sesuai dengan tuntunan Nabi صلى الله عليه وآله وسلم agar ibadah tersebut mampu mendekatkan diri kita kepada Allah dan turunlah ridhoNya.
Jika Allah ridho kepada kita pasti Dia akan melindungi kita.
Emosi itu sebagian besar bisa dipastikan karena iman kita lemah dan karena itu kita mudah terprovokasi oleh syetan untuk marah.
Kalau cinta dan kedekatan kita kepada Allah lebih besar pasti hati kita akan tunduk taat dan malu kepadaNya serta takut akan murkaNya. Karena Allah mencintai hambaNya yang Sabar,
Karena itu belajarlah dua hal; yakni : Perkuat Iman dengan rajin beramal sholih. Dan yang kedua terapkan budaya Malu Terhadap Allah, karena Allah itu tidak pernah tidur. Dia maha mengetahui segala gerak hati maupun prilaku kita.
Dan Dia menilai siapa diantara kita yang paling baik amalnya.
Hal ini sebagaimana disebut dalam surat al Mulk ayat 2 :
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
والله أعلم بالصواب
0⃣2⃣ July
Terima kasih untuk semua pencerahannya malam ini ustadzah mengena sekali di hati.
Satu pertanyaan ustadzah, dengan canggihnya teknologi saat ini, begitu mudahnya kita memperoleh kajian ilmu dari para ustadz atau ustadzah di youtube...
Manakah yang lebih utama untuk mencari ilmu, cukup di rumah lihat youtube atau datang langsung ke kajian-kajian ilmu di masjid?
Terima kasih ustadzah
🌷Jawab:
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Tentu yang disebut dalam hadist yang dijanjikan kemudahan menempuh jalan surga itu yang secara fisik hadir di majelis taklim. Belajar mendengar kajian ilmu secara langsung dari ustadz atau ustadzah.
Jika kondisi untuk keluar menuntut ilmu itu tidak bisa kita laksanakan baru silahkan kita berusaha mendapatkan ilmu dari berbagai media yang saat ini sudah sangat mudah kita dapatkan.
Adapun untuk menentukan sumber mana yang shohih ini memang amat penting ya ...
Jika kita pemula tidak perlu resah juga apalagi karena alasan takut sesat terus kita tidak jadi menuntut ilmu.
Cukup kita bergabung pada grup sosmed yang shohih yang didalamnya terdapat banyak muslimah yang sholihah dan yang fikrohnya benar.
Dan hal yang paling utama adalah kita berdoa meminta petunjuk Allah agar selalu diarahkan pada jalan yang lurus. Hidayah yang benar dan amal yang diterima.
Untuk itu biasakan setiap pagi hari tidak melewatkan baca doa yg diajarkan Nabi صلى الله عليه وآله وسلم dan dianjurkan bagi kita untuk membacanya setiap pagi, yakni :
Allahumma inni .. as aluka ‘ilman nafii’an wa rizqon toyyiban wa ‘amalan mutaqobbala.
والله أعلم بالصواب
0⃣3⃣ iDha
Yang ini saya tanyakan mengenai hukum dan syarat nikah siri.
Terima kasih
🌷Jawab:
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Untuk syarat umum dan syarat khusus dalam bab pernikahan silahkan disimak cuplikan materi berikut :
Syarat umum :
1). Ada Calon Pengantin Laki-Laki
2). Ada Calon Pengantin Perempuan
3). Ada Wali Nikah, khususnya untuk Calon Pengantin Perempuan
4). Ada Dua orang saksi pernikahan (2 orang laki-laki)
5). Dilangsungkan Ijab dan Qobul
Syarat Khusus :
Untuk Calon Pengantin Laki-Laki
1). Laki-Laki merupakan seorang 2). Muslim, Beriman
3). Laki-Laki yang tertentu, bukan banci (jelas jenis kelaminnya adalah laki-laki)
4). Calon Pengantin Laki-Laki bukan mahram dari Calon Pengantin Wanita
5). Calon Pengantin Laki-Laki mengetahui wali nikah yang sebenarnya dari pihak wanita
6). Calon Pengantin tidak boleh dalam keadaan Ihram atau Haji
7). Calon Pengantin laki-laki menikah karena kemauan sendiri, bukan paksaan atau perintah orang lain
8). Calon Pengantin Laki-Laki Tidak dalam memiliki 4 orang Istri saat menikah
9). Calon Pengantin Laki-Laki sudah mengetahui perempuan yang akan dijadikan pasangan (istri)
Untuk Calon Pengantin Perempuan
1). Perempuan adalah seorang Muslim, Beriman
2). Perempuan yang tertentu, bukan banci (jelas jenis kelaminnya adalah perempuan)
3). Calon Pengantin Perempuan bukan mahram dari Calon Pengantin Laki-Laki
4). Calon Pengantin Perempuan telah akil baligh (mengalami masa pubertas)
5). Calon Pengantin Perempuan bukan dalam keadaan ihram atau haji
6). Calon Pengantin Perempuan bukan dalam masa Iddah (masa tertentu setelah perceraian atau ditinggal suami karena meninggal)
6). Calon Pengantin Perempuan bukan Istri dari seseorang, atau sudah dalam ikatan pernikahan
Syarat Wali Nikah
Untuk Wali nikah calon pengantin perempuan.
a). Wali nikah perempuan adalah ayahnya, sedangkan jika ayah sudah tidak ada maka digantikan pihak dari keluarga lainnya. Pada dasarnya ayah yang bertanggungjawab untuk menafkahi putrinya, setelah menikah maka tanggung jawab tersebut berganti kepada suaminya kelak. Untuk itu perlu kiranya memperhatikan syarat wali nikah.
b). Wali nikah harus sesuai dengan syarat berikut ini :
Jika tidak dipenuhi maka batal atau tidak sah lah pernikahan tersebut. Untuk itu, peran wali sangatlah penting bagi sebuah pernikahan.
c). Wali Nikah merupakan seorang muslim
Wali Nikah haruslah laki-laki, tidak boleh perempuan
Wali Nikah telah dewasa, akil baligh atau pubertas.
d). Menjadi wali nikah atas kesadaran dan kemauan sendiri, bukan paksaan atau penipuan
e). Wali Nikah tidak dalam kondisi Ihram atau Berhaji
f). Wali Nikah sehat jasmani, rohani, dan akal pikirannya mampu berpikir jernih
g). Wali Nikah adalah orang yang merdeka dan tidak dibatasi kebebasannya
Untuk menentukan siapa wali dalam pernikahan perlu diperhatikan pula urutan wali nikah dalam islam. Hal ini untuk mengetahui siapa saja yang bisa menjadi wali dan saat kapan orang tersebut bisa menjadi wali dalam pernikahan.
Dalam pemahaman hukum islam kiranya perlu dipahami pula bagaimana jika nikah tanpa wali. Karena dalam kasus tertentu ada beberapa kondisi dimana wali nikah tidak bisa hadir atau digantikan.
Syarat Adanya 2 Orang Saksi Pernikahan. Keberadaan saksi dalam pernikahan menjadi hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena saksi yang akan memastikan apakah pernikahan bisa dinilai sah atau tidak.
Untuk itu, perhatikan syarat dari adanya saksi dalam pernikahan.
1). Saksi Pernikahan minimal ada 2 orang.
2). Saksi Pernikahan adalah laki-laki yang muslim, bukan perempuan
3). Saksi Pernikahan Sehat Jasmani, Rohani, Akal pikiran mampu berpikir jernih
Saksi Pernikahan sudah akhil balig
4). Saksi Pernikahan dapat memahami kalimat ijab qobul
5). Saksi Pernikahan dapat mendengar, melihat, dan berbicara dengan baik (tidak ada gangguan)
6). Saksi Pernikahan adalah orang yang bebas merdeka, tidak dalam tekanan atau pengaruh
Syarat Ijab.
Kemudian setelah kita fahami tentang syarat pernikahan. Jawaban atas Pertanyaan terkait hukum nikah siri.
Pertama yang perlu kita fahami adalah bab yang terkait dengan syarat nikah sbgaimana yang sudah kita baca diatas yakni bahwa Syarat adanya Saksi dalam pernikahan merupakan syarat yang vital. Tidak bisa dengan mudah ditiadakan.
Adapun didalam nikah siri jika terjadi hal meniadakan saksi dan atau juga wali nikah maka tentu pernikahan tidak sah karena tidak memenuhi syarat nikah.
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda yang artinya :
“Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali.”
“Wanita mana pun yang menikah tanpa mendapat izin walinya, maka pernikahannya batil; pernikahannya batil; pernikahannya batil.”
Kemudian... yang kedua yang perlu kita fahami juga adalah bahwa :
Nikah siri sebenarnya bukan tradisi islam karena pada dasarnya Rasullullah صلى الله عليه وآله وسلم menyuruh kita untuk mengumumkan pernikahan kepada khalayak masyarakat luas. Bukan secara siri atau rahasia atau diam-diam. Jadi suatu pernikahan itu harus disyiarkan.
Karena pernikahan di dalam islam tidak dimaksud hanya melibatkan orang-orang yang terlibat dalam pernikahan tersebut tetapi suatu pernikahan dimaksud dalam rangka mempersatukan dua keluarga besar dari kedua pengantin.
Sekarang yang ketiga mari kita perhatikan apa pendapat para imam madhzhab :
Madzhab Maliki tidak membolehkan praktek nikah sirri tersebut. Menurut Madzhab Maliki nikah sirri dapat dibatalkan dan pelakunya bisa dikenai hukuman cambuk atau rajam jika keduanya telah melakukan hubungan seksual dan diakui oleh empat saksi yang lain.
Demikian juga Madzhab Syafi’i dan Hanafi tidak membolehkan pernikahan yang terjadi secara sirri.
Sedangkan menurut Madzhab Hambali nikah sirri dibolehkan jika dilangsungkan menurut ketentuan syari’at Islam meskipun dirahasiakan oleh kedua mempelai, wali dan para saksinya. Hanya saja hukumnya makruh.
Menurut sejarah pada zaman Khulafaurrasyidin, khalifah Umar bin al-Khatthab pernah mengancam pelaku nikah sirri dengan hukum had atau dera.
Terakhir mari kita baca bersama bagaimana hukum negara dalam kasus nikah siri :
Menurut Pasal 143 Rancangan Undang-Undang.
Pasal 143 RUU yang hanya diperuntukkan bagi pemeluk Islam ini menggariskan, setiap orang yang dengan sengaja melangsungkan perkawinan tidak di hadapan pejabat pencatat nikah dipidana dengan ancaman hukuman bervariasi, mulai dari enam bulan hingga tiga tahun dan denda mulai dari Rp6 juta hingga Rp12 juta.
Ada dia fakta dalam perkara nikah siri ini ... yakni :
Pertama :
Nikah siri yang merupakan pernikahan tanpa wali. Islam jelas melarang wanita untuk menikah dengan seorang pria tanpa adanya persetujuan dan keberadaan wali. Perbuatan nikah sirri ini termasuk perbuatan maksiyat yang berdosa apabila dilakukan. Pelaku dari nikah sirri ini pantas mendapatkan sanksi baik di dunia maupun di akhirat.
Kedua :
Nikah siri yang berarti nikah yang dilakukan tanpa pencatatan di lembaga pencatatan sipil atau KUA (Kantor Urusan Agama). Nikah ini memiliki dua hukum berbeda yaitu hukum pernikahan dan hukum tidak mencatatkan pernikahan di KUA.
Dari paparan diatas bisa disimpulkan bahwa seharusnya seorang muslim dan muslimah tidak melakukan nikah siri mengingat dari banyak pertimbangan baik secara syariat islam maupun hukum negara hal ini tidak dibenarkan.
Untuk memperkuat kesimpulan diatas mari kita perhatikan apa saja kiranya hal-hal yang bisa diakibatkan oleh pernikahan secara siri itu.
Pertama :
Tidak adanya ikatan hukum yang sah dan kuat antara suami dan istri sehingga bila terjadi penipuan dan kezaliman bisa mengakibatkan kerugian baik secara materi maupun non-materiil.
Kedua :
Wanita yang menikah secara sirri tidak dapat menggugat cerai suaminya karena hak untuk melakukan talak ada pada suami.
Ketiga :
Tanpa pencatatan dalam hukum istri tidak dapat menuntut cerai terlebih jika sang suami durhaka terhadap istri (atau ingkar dari pemenuhan kwajibannya kepada istri), sementara dia tidak mau menceraikan dan hanya ingin menzaliminya.
Hal ini amat disayangkan. Dan faktanya kejadian seperti ini sangat banyak dialami oleh para istri yang dinikahi secara siri.
Ketiga :
Anak yang nantinya dilahirkan dari nikah sirri tidak bisa memiliki kejelasan dan tidak tercatat dalm lembaga pencatatan sipil hal ini bisa merugikan sang istri dan anak terutama menyangkut tanggung jawab suami bila suatu hari mereka ditinggalkan atau jika suami meninggal dunia atau menjatuhkan talak (baca hukum talak dalam pernikahan) maka anak tidak berhak mendapat hak waris secara hukum.
Keempat :
Pernikahan siri juga akan menyulitkan pengurusan administrasi negara yang menyangkut keluarga misalnya KTP, Kartu Keluarga, SIM maupun akte kelahiran. Anak hasil nikah sirri akan kesulitan untuk mengurus akte kelahiran yang mungkin dibutuhkan untuk masuk jenjang pendidikan maupun mengurus ijazah sekolah.
Demikian diantara penjelasan yang dapat dirangkum dari beberapa sumber terkait pertanyaan no 0⃣3⃣ dan sekaligus juga merupakan jawaban atas pertanyaan no 0⃣4⃣ yaaa ...
والله أعلم بالصواب
0⃣4⃣ Yayi
Sahkah jika ada seorang pria dan wanita melangsungkan akad nikah tanpa sepengetahuan orang tuanya? Padahal orang tuanya masih lengkap dan ada. Jazakillah khaiir bunda...
🌷Jawab:
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Jika peniadaan orang tua kandung sebagai wali dilakukan tanpa ada alasan yang syar’i maka jelas hukum pernikahan tersebut tidak sah.
Karena kehadiran ayah sebagai wali adalah termasuk syarat utama sahnya suatu pernikahan.
Jawaban dan paparan selengkapnya silahkan dibaca dari Jawaban no 0⃣3⃣ ya ukhti.
والله أعلم بالصواب
0⃣5⃣ NN
Saya diberi amanah oleh Allah seorang anak berkebutuhan khusus, anak bungsu saya penyandang down syndrome. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana pandangan Islam mengenai anak down syndrome, seperti yang kita tahu IQ nya kan dibawah normal.
Dan saya harus bagaimana agar saya bisa ikhlas dan ridho menerima takdir ini. Karena terus terang sampai sekarang saya masih suka menangis, sedih dan bingung menerima semua ini.
🌷Jawab:
بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ
Subhanallah bunda...
Sungguh suatu anugrah bagi bunda dari Allah سبحانه وتعالى yang telah memberikan amanah yang tidak ringan.
Di dalam al Qur’an disebutkan bahwa Allah itu ketika memberi ujian kepada seorang hamba maka Dia tidak akan memberikan ujian tersebut lebih dari kemampuan hambaNya.
Dan balasan atas suatu kesabaran seseorang atas ujian yang Allah berikan adalah Surga.
Jadi saran saya jika ditanya apa yang harus bunda lakukan atau siakp yang bagaimana yang harus diambil.
Yakni : TETAP BERADA DALAM KESABARAN.
Allah di dalam al Qur’an memerintahkan kepada kita agar menguatkan kesebaran. Jadi bukan kesabaran yang biasa yang Allah mau dari diri kita. Tetapi kesabaran yang dahsyat. Yang hebat. Artinya kesabaran yang tidak mudah rapuh.
Maka Allah akan balas kesabaran itu dengan balasan yang sempurna kelak di akhirat.
Jangan bersedih bunda, jangan pula mengeluh. Cukup jika beban terasa berat kita mengadu kepada Allah saja.
Ingatlah bahwa setiap Hamba Allah pasti diuji dengan keadaannya masing-masing.
Dan dengan ujian tersebut Allah menilai siapa diantara hambaNya yang paling baik amalnya termasuk dalam menyikapi ujian-ujian yang Allah berikan.
Kemudian juga berfikirlah positif. Jangan pernah su’udzhon kepada Allah.
Jika kita sudah faham bahwa setiap hamba yang beriman diberikan ujian maka diri kita tidak diuji sendirian koq.
Saudara-saudara kita juga diuji. Dan setiap ujian yang menimpa orang yang beriman itu adalah ujian yang mana selain dari keadaan ujian itu seharusnya karena dosa kita kita mendapat beban yang lebih berat lagi tetapi Allah telah ringankan beban tersebut.
Maksud saya adalah ...
Jika kita melihat ujian yang sedang kita alami maka berfikirlah positif yakni meyakini bahwa ini adalah keadaan yang terbaik yang Allah berikan bagi kita. Karena jika kita tidak diberi ujian seperti ini maka selayaknya kita itu mendapat bagian ujian yang jauh lebih berat lagi. Tetapi Allah memberikan keadaan ujian yang lebih ringan yakni ujian yang kita alami ini.
Selain itu kita juga harus berfikir bahwa jika pun kita inginkan ujian yang lain maka sejatinya ujian yang lain yang seharusnya kita terima adalah ujian atau keadaan lain yang jauh lebih berat.
Karena itu terimalah dengan ikhlas apa pun ujian yang sedang Allah berikan pada diri kita.
Karena ujian adalah salah satu cara Allah سبحانه وتعالى mencintai kita.
Dengan ujian membuka peluang hati kita untuk mendekat kepadaNya dan memohon ampunan dan pertolonganNya.
Buah dari ujian jika menghasilkan kesabaran juga merupakan jalan yang lapang bagi kita untuk mendapatkan kunci surga.
Karena itu tetap jaga kesabaran kita dan ridholah terhadap segala ketetapan Allah atas diri kita.
Karena bukti kebaikan iman seseorang mukmin diantaranya adalah dia selalu ridho dalam menerima apa pun takdir yang Allah berikan pada dirinya.
Terkait keadaan ananda yang diberi keadaan yang kurang sempurna. Bunda yang merasa kecil hati. Karena keadaan dia adalah sudah menjadi kehendak Allah dimana dalam sunnatullahnya ان شاء الٌله ananda tidak akan mendapatkan hisab karena ketidak sempurnaan akalnya.
Diantara hal positif yang harus kita yakini adalah jika saja اللهِ ciptakan dia dalam keadaan sempurna akalnya maka bisa jadi keadaan bunda akan diuji lewat kenakalan ananda atau kejadian ujian yang lain yang lebih menyesakkan dada bunda.
Karena itu yakinilah bahwa :
Setiap Allah سبحانه وتعالى menciptakan sesuatu maka pasti sudah selalu dalam ukuran dan maksud tujuan yang terbaik.
والله أعلم بالصواب
0⃣6⃣ Yayi
Syukron bunda atas ilmunya.
Jika mereka yg menikah siri itu mendapat surat nikah yang entah berasal darimna kemudian surat nikah itu dipakai untuk mencari rezeki dan rezeki yang didapat diberikan nafkah untuk anak-anak dari istri tua yang diceraikannya. Apakah nafkah tersebut halal? Afwan bunda atas pertanyaan saya, karena saya fakir ilmu...
🌷Jawab :
Ya sudah jelas.
Sesuatu yang diusahakan dari cara memanipulasi maka itu sesuatu yang illegal melanggar hukum walaupun tidak ada orang yang mengetahui. Maka Allah jelas tdak pernah luput dari cara usaha seperti itu.
Maka diri kita sendiri yang merasakan apakah tindakannya benar atau salah.
Jika salah maka segera memohon ampun kepada Allah dan segera perbaiki diri dengan mengejar amal-amal sholih serta menjaga diri dengan selalu bertaubat dari hal-hal yang tidak dibenarkan baik secara hukum islam maupun hukum negara.
Masalah halal atau haramnya rizki yang di dapat hanya Allah yang maha mengetahuinya.
Kembali kepada Allah dan bertaubat serta memohon hidayah agar dituntun ke jalan hidup yang lebih baik ini yang mungkin harus dilakukan.
والله أعلم بالصواب
0⃣7⃣ Dina
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Mengenai poin 1, apakah kaum sufi adalah orang yang memiliki keimanan yang total? Ataukah sebaliknya? Keimanna menyesatkan?
Maaf bunda jika pertanyaan agak melenceng sedikit.
Jazaakillahu khair bunda
🌷Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Saya tidak faham banyak tentang sufisme. Akan tetapi selama pemahaman aqidah dan penerapan syariat dalam menuju jalan yang diridhoi Allah tidak sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم maka jelas semua itu diluar islam.
Karena ukuran diterima dan keshohihan iman seseorang apabila ia menjalankan islam dengan keimanan sebagaimana Rasulullah beriman kepada Allah yakni dengan berhukum aqidah dan ibadah berdasarkan al Qur’an, As Sunnah dan Ijtihad.
Jadi jika ada sekelompok orang yang berislam diluar jalur hukum tersebut maka jelas bisa dipastikan mereka telah melenceng dari islam.
Allah ta’ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
“Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian.“ (QS. Ali Imron: 31).
Dari firman Allah diatas sudah sangat jelas bahwa islam yang Allah ridhoi adalah cukup seseorang istiqomah mengikuti apa yang Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bawa dan ajarkan. Tidak membuat suatu ajaran tersendiri.
والله أعلم بالصواب
0⃣8⃣ Trie
Apabila seseorang punya Nadzar ingin mengunjungi suatu tempat apabila dia mendapatkan sesuatu yang lebih dari sebelum, sedangkan tempat yang mau dikunjungi lumayan jauh dari kediamannya. Tetapi disaat telah berhasil dan ingin melakukan nadzar tersebut, orang tersebut sibuk dengan aktivitas sehingga tidak sempat mengunjungi tempat tersebut. Tetapi dalam hati berkeinginan sekali untuk sampai kesana,,, apakah nadzar tersebut bisa digantikan dengan cara lain? Seperti kita mngeluarkan sedekah dengan sejumlah uang transport ke tempat yang dituju?
🌷Jawab:
Bismillaah,
Pertama, harus difahami bahwa nadzar itu adalagi suatu akad kepada Allah. Harus dipenuhi.
Akan tetapi jika seseorang tidak bisa memenuhi nadzarnya maka ada kafarat atau penebus baginya.
Yakni puasa selama 3 hari berturut-turut.
Dalam kondisi seperti yang dijelaskan diatas kita harus memperhatikan bahwa safar itu juga memiliki suatu persyaratan dibolehkannya.
Yakni : Safarnya dalam rangka niat ibadah dan ke tempat yang dianjurkan. Jika ia seorang wanita maka harus ada mahram. Tempat yang dituju bukan negara kafir dengan maksud tamasya.
Jadi saran saya jika syarat safarnya terpenuhi sebaiknya dipenuhi nadzarnya. Yakni bepergiannya seperti haji atau umroh.
Tetapi jika ada hal lain yang menjadi sebab tidak bolehnya seorang perempuan safar contoh karena sakit, sibuk atau tidak mampu mengadakan mahram untuk bersafar maka silahkan dibatalkan nadzarnya dan penuhi kafaratnya yakni puasa dengan niat membatalkan nadzar selama 3 hari berturut-turut.
Sebagai pelajaran bagi kita jangan mudah berandzar. Karena nadzar itu adalah hutang kepada Allah سبحانه وتعالى jika pun kita punya sebab yang dibolehkan untuk membatalkannya dengan memenuhi kafarat tetap nadzar yang dibatalkan ada kesan yang kurang baik dalam kita beradab dengan Allah سبحانه وتعالى .
Perhatkan arti dari hadist Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم tentang nadzar ini yang terkait Dalil yang Menunjukkan Terlarangnya Memulai Bernadzar :
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk bernazar, beliau bersabda: ‘Nazar sama sekali tidak bisa menolak sesuatu. Nazar hanyalah dikeluarkan dari orang yang bakhil (pelit)’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Janganlah bernazar. Karena nazar tidaklah bisa menolak takdir sedikit pun. Nazar hanyalah dikeluarkan dari orang yang pelit.” (HR. Muslim).
“Sungguh nazar tidaklah membuat dekat pada seseorang apa yang tidak Allah takdirkan. Hasil nazar itulah yang Allah takdirkan. Nazar hanyalah dikeluarkan oleh orang yang pelit. Orang yang bernazar tersebut mengeluarkan harta yang sebenarnya tidak ia inginkan untuk dikeluarkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
والله أعلم بالصواب
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Hidup ini kita sebagai Muslimah bisa saja mengikuti hawa nafsu yang pastinya hanya mengajak pada kemalasan. Mengikuti bisikan syetan untuk bersantai dan beraktivitaspun hanya yang bikin hati happy tanpa harus bersusah payah. Padahal ajakan seperti itu sangat sangat menyesatkan.
Jangan ikuti kemalasan dan anggapan bahwa hidup ini yang penting happy. Itu semua propaganda syetan. Jadilah Muslimah yang tangguh yang berkepribadian menawan dan layak mendapatkan kemuliaan. Semua itu hanya dapat diraih dengan kerja keras. Pikiran cerdas. Jiwa yang sehat penuh keimanan terhadap Allah dan semangat dalam beribadah. Rajin menuntut ilmu. Sibuk memperhatikan kebaikan ahklaq dan juga tahan dalam menghadapi segala ujian.
Dengan demikian, kebahagiaan hakiki pasti akan meliputi. Syetan pun tak akan pernah berhasil mencuri hati. Perlindungan Allah selalu mengiringi. Surga pun selalu menanti. MasyaAllah. Mari lanjutkan perjuangan menjadi muslimah yang kuat bermartabat dan penuh semangat.
بَارَكَ اللّهُ فِيْكُمْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar