Kamis, 15 Maret 2018
STEP Pada Anak BALITA
OLeh : dr. Barry Army Bakry, Sp.A
💎M a T e R i💎
Assalamualaikum semua...
Senang bisa sharing lagi di sini. Seperti biasa saya mulai dengan sedikit pembahasan.
Kejang demam selalu menjadi momok bagi ayah bunda. Fenomena yang terjadi pada saat anak kejang, yaitu mata mendelik, kaku-kelojotan, dan lidah tergigit, tidak ayal membuat orang tua panik. Namun benarkah kejang demam berbahaya?
🌷Apakah sebenarnya kejang demam itu?
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh 38 derajat Celsius atau lebih yang disebabkan proses di luar otak. Sebagian besar kejang demam terjadi pada usia 6 bulan sampai 5 tahun. Ciri khas kejang demam adalah demamnya mendahului kejang, pada saat kejang anak masih demam, dan setelah kejang anak langsung sadar kembali.
Apa penyebab kejang demam?
Penyebab kejang demam adalah demam yang terjadi secara mendadak. Demam dapat disebabkan infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi saluran napas atas. Tidak diketahui secara pasti mengapa demam dapat menyebabkan kejang pada satu anak dan tidak pada anak lainnya, namun diduga ada faktor genetik yang berperan. Setiap anak juga memiliki suhu ambang kejang yang berbeda: ada yang kejang pada suhu 38 derajat Celsius, ada pula yang baru mengalami kejang pada suhu 40 derajat Celsius.
🌷Apa yang terjadi bila anak kejang?
Sebagian besar kejang demam merupakan kejang umum. Bentuk kejang umum yang sering dijumpai adalah mata mendelik atau terkadang berkedip-kedip, kedua tangan dan kaki kaku, terkadang diikuti kelojotan, dan saat kejang anak tidak sadar tidak memberi respons apabila dipanggil atau diperintah. Setelah kejang anak sadar kembali. Umumnya kejang demam akan berhenti sendiri dalam waktu kurang dari 5 menit dan tidak berulang lebih dari satu kali dalam 24 jam.
🌷Apa yang harus dilakukan bila anak kejang?
Bila melihat anak kejang, usahakan untuk tetap tenang dan lakukan hal-hal berikut:
◼ Letakkan anak di tempat yang aman, jauhkan dari benda-benda berbahaya seperti listrik dan pecah-belah.
◼ Baringkan anak dalam posisi miring agar makanan, minuman, muntahan, atau benda lain yang ada dalam mulut akan keluar sehingga anak terhindar dari bahaya tersedak.
◼ Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut. Memasukkan sendok, kayu, jari orangtua, atau benda lainnya ke dalam mulut, atau memberi minum anak yang sedang kejang, berisiko menyebabkan sumbatan jalan napas apabila luka.
◼ Jangan berusaha menahan gerakan anak atau menghentikan kejang dengan paksa, karena dapat menyebabkan patah tulang.
◼ Amati apa yang terjadi saat anak kejang, karena ini dapat menjadi informasi berharga bagi dokter. Tunggu sampai kejang berhenti, kemudian bawa anak ke unit gawat darurat terdekat.
◼ Apabila anak sudah pernah kejang demam sebelumnya, dokter mungkin akan membekali orang tua dengan obat kejang yang dapat diberikan melalui dubur. Setelah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama di atas, obat tersebut dapat diberikan sesuai instruksi dokter.
🌷Bagaimana cara mencegah kejang demam?
Pencegahan kejang demam yang pertama tentu dengan usaha menurunkan suhu tubuh apabila anak demam. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat penurun panas, misalnya parasetamol atau ibuprofen. Pemberian kompres air hangat (bukan dingin) pada dahi, ketiak, dan lipatan siku juga dapat membantu.
Sebaiknya orang tua memiliki termometer di rumah dan mengukur suhu anak saat sedang demam. Pengukuran suhu berguna untuk menentukan apakah anak benar mengalami demam dan pada suhu berapa kejang demam timbul.
🌷Apakah kejang demam membuat anak menjadi bodoh atau menderita epilepsi di kemudian hari?
Kejang demam tidak berpengaruh terhadap perkembangan atau kecerdasan anak. Biasanya kejang demam menghilang dengan sendirinya setelah anak berusia 5-6 tahun. Sebagian besar anak yang pernah mengalami kejang demam akan tumbuh dan berkembang secara normal tanpa adanya kelainan. Epilepsi terjadi pada kurang dari 5 persen anak kejang demam, dan biasanya pada anak-anak ini terdapat faktor risiko lain. Oleh karena itu, sebagian besar anak dengan kejang demam tidak memerlukan bermacam pemeriksaan seperti rekam otak atau elektroensefalografi (EEG) atau CT scan.
🌷Kapan Orang Tua Perlu Khawatir?
Tidak semua kejang yang disertai demam adalah kejang demam. Apabila terjadi kejang disertai demam di luar rentang usia 6 bulan sampai 5 tahun, maka perlu disingkirkan penyebab kejang lainnya, misalnya epilepsi atau radang otak. Jika sesudah kejang anak tidak segera sadar kembali, lebih banyak tidur, atau tidak dapat mengadakan kontak dengan baik, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab kejang lain, terutama radang selaput otak (meningitis) atau radang otak (ensefalitis). Evaluasi lebih lanjut juga diperlukan apabila anak pernah kejang tanpa demam.
Walau tampak menakutkan, umumnya kejang demam tidak berbahaya, tidak merusak otak, tidak mengganggu kecerdasan anak, dan akan menghilang sendiri seiring bertambahnya usia. Dengan demikian, ayah bunda tidak perlu terlalu khawatir apabila buah hatinya mengalami kejang demam.
Sumber: IDAI
🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Devi
Hari ini menghadapi pasien kejang Tatalaksan yang saya lakukan ibupropen sub dokter Barry kasih O2 dan sesuai aturan atau tips dokter.
Pertanyaan saya :
1. Apakah kejang merupakan penyakit keturunan karena banyak pasien bertanya kakak nya kejang adik-adik nya semua kejang?
2. Masyarakat cenderung paska kejang memberikan kopi atau kecap. Apakah ada ilmu pastinya dan hubungan makanan itu dengan kesembuhan kejang?
💊 Jawab:
1. Kejang bukan penyakit keturunan, tapi ada penyebabnya.
2. Tidak ada hubungannya sama sekali, justru bisa berbahaya bila tersedak.
0⃣2⃣ Tian
Ketika si anak kejang tetapi tidak disertai demam dan berulang apakah si anak bisa dikatakan epilepsi?
💊 Jawab:
Belum tentu, masih ada kemungkinan yang lain.
💎 Kemungkinan lainnya seperti apa yah dok?Karena diagnosa dokter epilepsi dan penanganan obatnya selama 2 tahun diberi depaken.
💊 Memang banyak faktor lain, tapi kalau dari dari sudah di diaknosa sebagai epilepsi, berarti dokter tersebut sudah menyingkirkan kemungkinan kemungkinan yang lain ya. Jadi sebaiknya ikuti petunjuk dokter.
0⃣3⃣ Dede
1. Ada kabar mengatakan anak perempuan tidak mudah mengalami kejang dibandingkan anak laki-laki. Benarkah seperti itu dokter?
Mohon penjelasannya.
2. Infeksi saluran nafas atas itu seperti apa ya dokter? Apakah flu atau batuk juga termasuk?
Terima kasih dokter.
💊 Jawab:
1. Tidak benar.
2. Adanya ikondisi masuknya kuman ( virus atau bakteri pada saluran nafas bagian atas, dan batuk adalah salah satu gejalanya).
0⃣4⃣ Chie
Dok, ponakan perempuan saya sering kejang saat masih Usia 3-4 th karena masih awam dan takut salah penanganan kita bawa ke RS. Pernah pasca kejang dan demam sedikit menurun tetiba sendi tangan dan kaki seperti lumpuh itu berlangsung sehari (masih dalam perawatan dokter) nah dokter yang merawat tidak memberi kejelasan. Yang saya tanyakan kenapa bisa lumpuh sementara?
Serta apa penyebabnya? Dan apakah nanti si anak ini akan menjadi carrier juga pada keturunannya kelak?
💊 Jawab:
Wah maaf, saya tidak bisa mejawab, karena saya tidak periksa anaknya langsung ya, saran saya tanyakan pada dokter yang merawat. Kelumpuhan yang terjadi juga tidak jelas, apakah sementara atau permanen, mesti dilihat secara langsung dulu.
0⃣5⃣ Rini
Adik saya dulunya sering step dari usia sekitar 7 bulan smpe hampir 6 tahun dan perkembangan adik saya dikategorikan lambat karena umur 7 tahun belum lancar berbicara.
1. Apakah ada pengaruhnya dengan step tersebut?
2. Karena anak-anak saya punya faktor genetik dari adik saya dari kecil terkadang suka saya sudah kasih kopi hitam 1 sendok kecil. Alhamdulillah walaupun anak saya sampai panas mencapai 40,5 tidak pernah step apa ada pengaruhnya dok?
Jazakallah dok.
💊 Jawab:
1. Kemungkinan memang ada pengaruhnya.
2. Seperti penjelasan saya diatas, tidak ada hubungannya. Kebetulan saja.
💎 Sekarang adik saya sudah dewasa jadi minder sering menyendiri jarang sosialisasi dengan lingkungan karena dulu dia belum lancar bicara jadi sering diejek yang saya mau tanyakan bagaimana menumbuhkan kepercayaan dirinya dok?
💊 Bisa dengan memberikan nasihat nasihat yang menggugah semangat, perdalam ilmu agama agar tumbuh kesadaran dalam dirinya bahwa ia sama dengan yang lain.
0⃣6⃣ Annisa
Anak saya terlahir prematur dan saat ini usia kronologis 5 bulan.
Rabu yang lalu anak saya ke DSA karena muntah muntah dan saat di cek semua bagus. DSA mengatakan ada virus dan mau diare, suhu juga 37,8. DSA memberikan paracetamol, obat muntah, dan obat diare tapi yang obat diare tidak boleh di minum sebelum anak diare jadi cuma antisipasi saja.
Malamnya tiba-tiba anak saya melotot tapi kebawah sampai beberapa kali dan parahnya jam 10 habis di kasih minum langsung kaku terus melotot kebawah sampai tidak nafas, akhirnya sama suami saya di peluk akhirnya baru bisa nafas dan muntah tapi agak kaku dan melotot ke bawah dok langsung saya bawa ke igd rs. Pas di rs masih gitu saja di cek suhu 36.
Di ambil darah 3x hasilnya bagus semua, DSA pertama menyarankan ct SCAN tapi nunggu anak saya stabil. Besok subuh anak saya kaku dari kepala sampai tangan sebelah kanan dok terus saya di suruh ke Dokter Mata karena mata anak saya jadi juling disitu anak saya disuruh ct scan.
DSA kedua awalnya tidak menyarankan ct scan tapi saya kawatir sama anak saya, kok saya lihat kepala anak saya besar, saya takut hidrosefalus, tapi DSA ukuran lingkar kepala 43 cm dan masih aman. DSA nya juga tidak bisa menjawab iya karena lingkar kepala yang masih dibilang aman. Tapi karena dokter Mata menyarankan ct scan, DSA langsung bilang sekalian saja ct scan otak.
Bahayakah ct scan di usia kronologis 5 bulan?
Sampai saat ini mata anak saya jereng kebawah, ubun-ubun juga menonjol, suka kagetan kalau kagetan mata melotot kebawah terus tangan di kepal keras sekali habis itu nangis.
💊 Jawab:
Ct scan tidak masalah dilakukan pada usia seperti ini. Apalagi kalau terindikasi seperti ini.
🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎
Demikian sedikit sharing dari saya, mudah mudahan bermanfaat, dan ingat jangan lakukan penanganan yang salah pada anak dengan kejang ya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar