OLeH: Bunda Heradini Faizah, S.Psi
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
🌸SELF ESTEEM
Menurut para ahli, self esteem adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa self esteem atau harga diri menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.
Self esteem cenderung berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Tentunya, hal ini normal jika pada saat-saat tertentu, kita memiliki self-esteem yang rendah, dan di lain waktu sangat menghargai diri sendiri.
Sebenarnya, harga diri atau self-esteem berada dalam suatu rentangan, dengan titik rendah dan titik tinggi yang tidak terlalu jauh. Rentangan harga diri tersebut merefleksikan cara kita menyukai diri secara keseluruhan, dan seharusnya dapat meningkat seiring pertambahan usia.
Jadi self esteem itu sama dengan harga diri
Bagaimana seseorang menghargai dirinya sendiri, begitu pula dunia akan menghargainya.
🔷Self esteem itu ada 2, Yaitu:
◼️1. Self-esteem Rendah
Apabila seseorang memiliki self esteem yang rendah atau negatif, Ia cenderung merendahkan nilai opini dan ide yang dimiliki.
Fokus pada kelemahan dan kesalahan yang diperbuat, dan bersikap tidak adil pada keahlian serta aset yang dimiliki.
Saat memiliki harga diri yang negatif, dia percaya bahwa orang lain lebih cerdas dan lebih baik, daripada diri sendiri. Dia juga mungkin kesulitan dalam menerima kritikan dan saran yang positif, dari orang lain. Ada perasaan takut gagal, yang mungkin terjadi sebagai akibat dari pengalaman masa lalu.
Bahkan, individu dengan harga diri atau self-esteem rendah, memiliki perasaan malu berlebihan, hingga kecemasan dan kondisi depresi.
◼️2. Self-esteem Sehat
Bertolak belakang dengan harga diri rendah, self-esteem sehat, membuat percaya diri dengan setiap hal yang dilakukan. Dia juga memandang diri sendiri dengan takaran yang akurat, termasuk menyadari kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
Saat bisa menghargai diri sendiri, ia juga bisa mengatakan tidak pada permintaan orang, jika penolakan tersebut memang harus dilakukan. Pengalaman buruk yang menimpa, juga tidak memengaruhi perspektif dan cara pandangnya.
Akhwati fillah penghuni room perindu surga yang dirahmati Alloh ﷻ.....
Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi self esteem. Faktor genetik dapat berperan dalam cara seseorang menyukai diri sendiri.
Namun, pengalaman di masa lalu membentuk dasar harga diri keseluruhan yang dimiliki seseorang.
Apabila seorang individu kerap menerima kata-kata negatif, baik dari anggota keluarga atau teman, maka ia lebih berisiko untuk memiliki harga diri yang rendah. Sebaliknya, hubungan positif dengan lingkungan terdekat, dapat membentuk harga diri atau self-esteem yang sehat.
Selain faktor genetik di atas, ada beberapa hal yang mempengaruhi self esteem, yakni:
Selain itu, beberapa faktor lain yang memengaruhi self-esteem yakni:
1. Alam bawah sadar, persepsi, dan pikiran diri.
2. Pekerjaan.
3. Usia.
4. Penyakit yang diderita.
5. Keterbatasan fisik.
6. Opini yang diciptakan media massa.
Wallahu a'lam
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ iNdika ~ Semarang
Bunda.
Bagaimana caranya memberikan atau mendidik anak supaya mempunyai self esteem sehat?
Apa yang harus dilakukan keluarga, terutama ibunya supaya anak mempunyai self esteem sehat?
🔷Jawab:
Bagaimana cara memberikan mendidik anak supaya mempunya self esteem yang sehat?
Self-esteem ada yang bersifat umum atau dikenal dengan istilah global self-esteem dan ada yang spesifik pada bidang-bidang tertentu, seperti diri-fisik, sosial, emosional, dan akademik. Tingkat self-esteem pada satu bidang bisa berbeda dengan bidang yang lain.
Seorang anak bisa saja memiliki self-esteem yang tinggi pada bidang akademik karena ia merasa kompeten di akademik, tetapi memiliki self-esteem diri-fisik yang rendah karena sering di ejek gemuk dan jelek oleh teman-temannya.
Maka cara meningkatkan self esteem pada anak adalah dibidang mana mereka merasa rendah diri. Disitu ada celah untuk ditingkatkan. Atau bisa juga di bidang mana anak memiliki kemampuan yang dapat meningkatkan self esteem, di situ di up agar bisa menutup rasa tidak percaya diri.
Ketika anak masih dalam buaian kita, berikan kata-kata positif. Anak sholih, anak hebat, anak pinter. Semangat. Ayo kamu bisa, dan lain-lain.
Dan buang jauh kata-kata negatif dan racun.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten
Bund, kalau kita mempunyai self-esteem rendah apa dampak si dia buat kedepannya, dan cara apa supaya self-esteem rendah yang ada pada diri ini bisa hilang proses seperti apa yang harus dilakukan?
🔷Jawab:
Mb safitri sholihah.
Self esteem yang rendah tidak bisa dianggap sebagai suatu hal yang sepele karena bisa mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.
Seseorang yang memiliki Self esteem rendah bisa menderita penyakit mental ‘Self esteem-attack’.
Apa itu?
Dia akan merasa telah melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak sensitif, tidak pantas, bodoh, atau konyol.
Kemudian akan muncul tanda-tanda psikis berupa kekecewaan, kecemasan, dan rasa tidak mampu. Tanda-tanda ini akan memunculkan efek klinis beruba gemetar, keluar keringat dingin, wajah memerah, dan jantung berdebar-debar.
Bagaimana cara agar self esteem yang rendah itu bisa meningkat?
Hilangkan pikiran-pikiran negatif. Jangan membandingkan diri dengan orang lain.
Tahu tujuan hidup, mau kemana. Menantang kemampuan diri. Pilih bidang yang disukai dan di bisai. Lakukan kegiatan-kegiatan positif. Dan jangan bikin toxic relatioship (berteman dengan para penebar racun).
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum...
Bund, bagaimana dengan keadaan yang kadang itu tidak percaya diri atau bahkan merasa diri ini tidak ada harganya. Baik itu kepada pasangan atau sebagai anak.
Bagaimana menghilangkan atau menyikapi sikap tersebut?
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Wah, ini sering terjadi di pernikahan yang beda kasta. Satunya tinggi sekali, satunya merasa rendah. Kalau keadaannya seperti ini, silakan disamakan dulu kastanya. Dicari disisi mana bisa sama-sama saling menghargai dan dihargai.
Cari sisi ini dulu berdua. Komunikasi yang baik. Sebelum terlanjur beranak pinak nanti malah berabe kalau self esteem nya rendah, bisa menular ke anak. Kalou kemudian di evaluasi tidak ada jurang terlalu dalam, maka yang kemudian diperbaiki adalah sikap mental karena ternyata itu semua berasal cuma dari pikiran-pikiran pribadi.
Maka, buang jauh-jauh pikiran buruk. Ganti dengan afirmasi positif. Aku istri yang baik, aku dihargai, aku berarti, dan lain-lain. Afirmasi positif yang digaungkan setiap hari, diikuti dengan sikap dari pasangan, akan sedikit demi sedikit mengikis pikiran-pikiran negatif.
Wallahu a'lam
•┈••◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Islam mengajarkan kita untuk berkata-kata yang baik. Mengajarkan kita untuk berdoa yang baik. Mengajarkan kita untuk bergaul dengan orang orang yang baik. Ajaran yang nampaknya sederhana itu sebetulnya, sebuah pola didikan agar kita memiliki self esteem positif.
Maka ikutilah apa yang telah diajarkan oleh Rosululloh. Teladani sikap dan sifatnya, niscaya akan membentuk kita menjadi seorang muslimah yang memiliki izzah atau harga diri. Tak mudah menyerah dan dihempas badai kehidupan.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar