OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
💎KETIKA DURI MENJADI PENYEMANGAT
Sahabat-sahabat ku...
Kesuksesan merupakan sebuah pencapaian yang dilalui dengan proses panjang dan melelahkan.
Ya, pekerjaan apapun jika dilakukan secara benar dan konsisten bisa membawa kesuksesan bagi pelakunya.
Namun, tidak jarang orang malah mudah menyerah menjelang kesuksesannya.
Padahal untuk mencapai cita-cita yang diinginkan memang tidak instan. Jika pantang menyerah dan bersungguh-sungguh, kesuksesan bisa jadi sudah di depan mata, namun sayangnya terkadang beberapa orang malah memilih untuk menyerah.
Rasa menyerah ini akan lebih mudah menghantui, ketika sudah ada permasalahan yang mendera dalam hidup.
Perlu kita sadari dalam menjalani kehidupan memang banyak hambatan dan ujian. Namun, semua itu telah Alloh ﷻ ukur sesuai kadar kemampuan hamba-Nya.
Tetap yakin, fokus, dan pantang menyerah hingga mencapai hasil yang kita inginkan.
Gagal merupakan suatu fase dimana kita diuji untuk bersabar, kegagalan merupakan cambuk menuju sukses, kunci keberhasilan berada pada diri kita sendiri.
Jangan jadikan kegagalan sebagai suatu yang sangat buruk.
Itu bukan akhir dari segalanya namun awal dimana kita harus memulai suatu yang baru.
Pernahkah anda merasa gagal?
Jika jawabannya Iya maka kita merupakan salah satu orang yang akan berhasil, untuk berhasil menaklukan keadaan maka harus bisa menaklukan diri anda sendiri.
Pertama kita harus menerima kekalahan maka selanjutnya akan lebih matang untuk menggapai kemenangan.
Jika saat ini kita berada di titik terendah, maka tenangkan diri.
Jadilah seperti bunglon untuk menyesuaikan diri dengan keadaan sekeliling. Perlahan-lahan kita bangkit dan berinovasi menjadi manusia baru, pribadi yang baru.
Tunjukan kita bisa lebih baik dari yang sebelumnya, maka saat itulah kita menunjukan pada orang-orang yang menganggap sebelah mata bahwa kita sudah berubah menjadi orang yang berbeda dari sebelumnya.
Sahabat-sahabat ku...
Mungkin tidak ada kata kegagalan di kamus orang yang beriman yang mau terus berjuang. Kegagalan adalah hal yang biasa yang pasti akan di alami oleh setiap orang. Sepandai-pandai tupai meloncat ia akan jatuh juga. Selincah apapun burung terbang, ia akan jatuh juga.
Kegagalan adalah sebuah peluang, agar kita senantiasa mencoba dan terus mencoba tanpa lelah, serta tidak mengenal kata putus asa. Seorang bayi yang baru berlatih berjalan ia pasti gagal dan terjatuh. Jika ia takut untuk mencoba bangkit dan berjalan, mungkin ia selamanya akan lumpuh dan tidak bisa berjalan. Oleh karenanya, jadikan kegagalan sebagai alat pengintai kesuksesan.
Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Semakin banyak gagal, berarti semakin kita mendekati kesuksesan. Oleh karenanya, jadikan kegagalan sebagai cambuk yang mempercepat jalan kita menuju jalan kesuksesan.
Kegagalah bukanlah musuh, ia adalah guru bijak yang mengajarkan banyak hal dari makna hidup dan kehidupan, karena Ia senantiasa bercerita tentang nikmatnya perjuangan dan indahnya pemandangan surga, serta manisnya iman. Dengan demikian, bersabarlah dalam berguru pada “kegagalan”, kelak kesuksesan menjadi gelar kelulusan.
Kegagalan adalah bukti bahwa kita telah berbuat sesuatu, mungkin hasil yang kita harapkan saat ini belum tampak, besok atau lusa pasti ia ada di genggaman. Bukankah bulan sabit akan berangsur-angsur tumbuh menjadi purnama? Itu semua adalah pasti, karena sunatullah akan senantiasa ada di muka bumi ini. Oleh karenanya, jangan pernah mengucapkan selamat tinggal pada usaha yang kita tekuni, jangan pula pernah menyerah, selagi kita masih terus mencoba dan terus mencoba, selagi nafas masih mengalir, di sana pasti ada harapan kemudahan, inna ma’al usri yusra.
Kegagalan adalah lubang kecil yang mencoba mengganggu langkah kita, kita masih bisa terus berjalan, dan masih banyak jalan yang lurus halus disana. Oleh karenanya, jangan pernah berhenti pada satu jalan yang tertutup, sementara masih seribu jalan yang terbuka.
Hanya mereka yang berani gagal yang ada harapan sukses yang cemerlang di masa mendatang.
Kesulitan dan kegagalan dalam hidup, sekiranya kita jadikan sebagai umpan balik koreksi, maka dapat digunakan untuk membenahi kesalahan masa lalu yang menjatuhkan kita dalam kegagalan. Disamping ia mampu meningkatkan kekebalan mental kita, ia juga mampu merangsang kembali semangat kita yang pupus, serta membangkitkan kembali potensi yang lemah, sehingga kita tidak stres lagi dan tidak kecewa lagi, serta hilang pulalah kecemasan dalam hidup.
Kita bisa belajar dari semut yang tidak pernah mengenal kegagalan, ia terjatuh dari pohon, lalu bangun lagi, kemudian terjatuh lagi, begitulah seterusnya terjatuh seribu kali. Namun ia terus merangkak sampai tujuannya tercapai kembali.
Bukankah Nabi Muhammad diusir dari Makkah? Namun, kemudian ia bangkit membangun kerajaan di Madinah, bayangkan seandainya beliau berhenti, mungkin Islam tidak lagi bersinar di muka bumi ini.
Bukankah Nabi Ibrahim dibakar dan dianiaya oleh Raja Namrud yang kejam?
Namun ia tidaklah pernah berhenti dari da’wah sehingga panji tauhid tetap berkibar terus menerus sepanjang zaman, dan masih banyak sosok teladan yang bangkit dari kegagalan yang pada akhirnya mencapai derajat kesuksesan tertinggi di sisi manusia dan Tuhannya.
Oleh karenanya, Bersemangatlah!
Kita pasti berhasil, karena sekeras-kerasnya batu ia akan berlubang dengan tetesan air kecil dalam proses yang terus-menerus.
Demikian pula hanya mereka yang berani berjalan di kegelapan malam yang akan menjumpai indahnya fajar.
Ingat pula, seorang musafir tidak akan pernah sampai tempat tujuannya, sebelum ia berkeringat dan dahaga, serta merasakan panjangnya perjalanan.
Lebah tidak akan pernah bisa menikmati manisnya madu sebelum ia berpindah dari satu bunga kebunga yang lain. Seekor burung, ia tidak akan pernah mendapatkan makanan sebelum ia berusaha keras, mengepakkan sayapnya, dan terbang kesana kemari. Ibnu Jauzi berkata : “Andaikata anak Adam bisa membayangkan, bahwa ia sanggup terbang ke langit, maka anda akan melihat diamnya ia di bumi adalah perkara yang dibenci.”
Berjuanglah karena butuh proses yang panjang untuk mendirikan sebuah kerajaan, ibarat kota Mekah tidak didirikan didalam satu hari, mungkin butuh bertahun-tahun bahkan puluhan tahun baru sempurna.
Bersungguh-sungguhlah, karena Alloh ﷻ akan menunjukkan jalan kemudahan bagi mereka yang mau bersungguh-sungguh.
والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا وإن الله لمع المحسنين
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan-Ku, maka pasti Aku tunjukkan jalan menuju-Ku, dan sesungguhnya Alloh ﷻ bersama orang-orang yang berbuat baik.” ( QS. Al-Ankabut: 29 )
Wallahu a'lam
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0⃣1⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,
Bu, bagaimana jika sudah berusaha dan mencoba bangkit dari keterpurukan tapi masih gagal dan gagal lagi. Terkadang merasa tidak percaya diri pada kemampuan padahal sebenarnya mampu dan bisa. Apa ada yang salah dengan yang sudah dilakukan atau terlalu banyaknya dosa sehingga terus terpuruk?
🌀Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Nah itu udah dijawab sendiri.
Sudah bangkit tapi tidak bisa-bisa. Saatnya muhasabah, dan memperbanyak istighfar dan taubat. Berdoa dan berserah diri sepenuhnya kepada Alloh ﷻ.
Kita tidak punya kekuatan apapun, kita tidak punya daya apapun. Mohon kepada-Nya.
Wallahu a'lam
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Sahabat-sahabatku...
Kita sudah tahu bahwa kegagalan bukanlah momok yang perlu kita takuti lagi.
Bahkan banyak hal positif yang dapat kita petik dari kegagalan yang telah terjadi. Kemudian apa yang harus kita lakukan jika kegagalan itu mendatangi kita?
Yang jelas jangan putus asa. Karena kita tidak akan mendapatkan sedikitpun efek positif dari sikap keputusasaan.
Demikian, mohon maaf lahir dan batin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar