OLeH: Ustadz Ayah Undang Suherlan
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
🌀MAPAN ATAU NIKAH DULU?
Baiklah...
بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
الحمد لله
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...
ام بعد
Segalanya milik Alloh ﷻ apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh ﷻ sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh ﷻ.
Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari zaman jahiliah zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Menikah adalah salah satu proses dalam kehidupan kita yang akan dilewati.
Namun sering muncul pertanyaannya yang mengusik “kapan ya kita akan menikah?” atau pertanyaan lain seperti “mapan dulu atau nikah dulu?”.
Pertanyaan tentang,
“Menikah dulu? Atau mapan dulu?”
Sering menjadi sebuah kegalauan bagi banyak orang.
Kira-kira mana yang harus dipilih lebih dulu?
Kira-kira mana yang harus dilakukan terlebih dahulu dan diprioritaskan?
Kalau teori banyak orang, sih, menjadi mapan lebih dulu adalah hal yang sangat penting.
Pasalnya, menikah itu modalnya bukan cuma cinta. Menikah memang butuh cinta, tapi ia bukan faktor penentu satu-satunya. Katanya, sih, menikah itu butuh kemapanan secara finansial biar nantinya dapat menjalankan sebuah rumah tangga dengan lebih lancar dan “tertata”.
Kedua pilihan benar tergantung sudut pandang.
Namun ternyata, tidak seperti itu yang terjadi di sebagian besar pasangan generasi sekarang.
Meskipun perihal kemampanan finasial ini sering digaung-gaungkan, nyatanya itu hanya terjadi (mungkin) di kalangan menengah ke atas saja. Alasannya? Ya, mungkin karena mereka yang lebih punya akses terhadap finansial yang mau ditata. Meskipun tidak sedikit juga sih, orang yang menjadi perencana finansial, tapi finansialnya sendiri masih di awang-awang.
Ada juga yang berpendapat keduanya bukan jadi hal penentu bagi beberapa pasangan untuk menikah. Katanya, sih, kedua hal itu tidak ada jaminan apa-apa. Mapan tidak menjamin ketahanan hubungan karena keinginan seseorang itu tidak ada habisnya. Pun sebaliknya, menikah dulu tanpa ketahanan finansial juga akan merepotkan.
Menurut ana sendiri tidak ada yang perlu diprioritaskan antara menikah dulu atau mapan dulu.
Hal yang perlu diprioritakan adalah komitmen pasangan yang mampu dan bersedia menjalani apapun yang terjadi sama-sama.
Sama-sama loh, ya, bukan yang satunya berusaha sampai ngos-ngosan sementara satunya lagi hanya terima jadi.
Idealnya orang harus memiliki setidaknya rumah sendiri dan sebuah kendaraan, baru menikah.
Namun hidup tidak selalu dapat berpatok pada idealisme, karena ada begitu banyak faktor yang tidak dapat dimatematikakan dan tak dapat ditakar lewat idealisme.
Yang dibutuhkan dalam berumah tangga itu bukanlah kemapanan akan tetapi rasa tanggung jawab yang cukup.
Maka menikahlah kalau kamu merasa sudah yakin bisa bertanggung jawab meski belum mapan.
Beruntunglah mereka yang menikah sebelum mapan dan berbahagialah mereka yang mendapatkan pasangan sebelum mapan.
Percayalah kalau kamu mau menikah tapi masih menunggu mapan dulu, sampai tua pun kamu tidak bakalan nikah-nikah.
Kalau masa mudamu kamu masih belum mapan, mungkin kemapananmu dimulai dari pernikahanmu, kamu menikah maksudnya.
Kalau Menikah Niat Karena Ibadah Kepada Alloh ﷻ Insya Alloh Rezeki Untukmu Akan Lancar. Menikahlah karena niat ibadah kepada Alloh ﷻ, maka insyaAlloh, Alloh ﷻ akan memudahkan rezeki untukmu.
Bisa saja kesuksesanmu dimulai dari dengan kamu menikah, kamu sukses atau mapan berkat rezeki untuk istrimu lewat dirimu.
Banyak lho orang yang mapan dari segi finansial belum menikah.
Sesungguhnya kemapanan itu bukan soal materi, atau seberapa kaya dirimu. Kemapanan itu adalah seberapa siapkah dirimu bertanggung jawab pada pasanganmu, bertanggung jawab melakukan atau menjalankan posisimu ketika menikah kelak.
Kalau kemapanan dinilai dari materi, banyak orang kaya yang belum menikah kok itu alasannya ya sama belum mapan juga, yang sesungguhnya dalam hatinya mereka hanya belum siap bertanggung jawab. Tanggung jawab itu tidak diukur dari uang ya.
Beruntunglah mereka yang menikah sebelum mapan dan berbahagialah mereka yang mendapatkan pasangan sebelum mapan, berarti mereka mendapatkan pasangan yang setia, mau menikah dengan bukan karena kekayaan tapi karena cinta dan kepercayaan pada Alloh ﷻ bahwa kau dianggap mampu.
Bukankah hal itu bakalan menjadi sesuatu yang membahagiakan bagimu? Mendapat pasangan yang menemanimu dari nol hingga kamu sukses.
Hanya orang-orang yang cerdaslah yang penuh optimisme bahwa dirinya cukup mampu hidup dalam keadaan apapun yang akan memilih menikah meski dirinya masih belum mapan.
Menikah sebelum mapan itu adalah pilihan
pilihan bagi setiap orang yang siap dengan segala resiko yang akan dihadapinya.
Pesan Rasulullah ﷺ untuk Pemuda yang Ingin Menikah.
عن أبي هريرَةَ رضي الله عنه عن النّبِيِّ صلّى الله عليه وسلّم قالَ
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
Dari Abi Hurairah RA, Rasulullah ﷺ bersabda, “Wanita itu dinikahi karena empat hal. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Namun dari empat itu paling utama yang harus jadi perhatian adalah masalah agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat." (HR. Bukhari Muslim).
Dari hadist di atas kita bisa melihat bahwa kemapanan dari segi finansial atau harta bukan prioritas utama ketika kita akan menikah.
Tapi dari segi agama.
Jika agamanya kuat dan menikah semata-mata karena mengharapkan ridho Alloh ﷻ kita akan senantiasa diberikan kemudahan-kemudahan untuk menjalaninya.
Demikian Paparan kali ini.
Yang benar datangnya dari اللّه.
Yang salah dari setan karena ane tidak salah apa-apa.
Mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam penulisan.
العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر
Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.
جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...
والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Ibu Neni ~ Yogja
Maaf saya mau curhat saja sama cerita sedikit ustadz.
Tadi kan tema nikah dulu atau mapan dulu.
Dari pengalaman saya dulu, prinsip masa muda saya dulu nikah dulu dari pada keburu dijodohkan sama orang tua.
Alhamdulillah nikah, nah sesudah nikah itu baru terasa, kenapa dulu tidak mapan dulu saja, karena yang saya rasakan sama suami, sudah nikah itu ternyata kebutuhan iti harus ada materi apalagi sudah punya anak.
Jadi sekarang ke anak-anak saya bilang kalau sudah dewasa lihat dulu keadaan, apa sudah mampu untuk berumah tangga?
Apa sudah siap menghadapi masalah sesudah nikah?
Itu salah tidak ya ustadz, saya bilang begitu ke anak?
Terimakasih sebelumnya atas jawaban.
🔷Jawab:
Kalau pertanyaannya sudah mampu belum dan siap tidak menghadapi masalah setelah menikah itu bagus.
Karena yang namanya hidup kita tidak akan terlepas dari masalah.
Semoga dengan adanya pertanyaan seperti itu anak kita jadi pembelajar dan selalu mampu menyelesailan madalah yang datang dalam kehidupan berumah tangganya.
Kata mampu juga artiannya luas, tidak melulu mampu secara materi. Tapi mampu mengubah konflik atau masalah jadi anugrah itu juga bisa. Seseorang kebanyakan berani ngambil tindakan setelah dalam keadaan terdesak. Tidak ada salahnya kalau cara-cara yang di lakulannya tidak melanggar syariat. Misal, sedang butuh uang buat sekolahkan anak. Selain bekerja, juga bisa sampingan sambil jualan salah satu caranya.
Wallahualam
0️⃣2️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru
Curhat sedikit ustadz. Alhamdulillah saya menikah sebelum mapan. Miskin sekali 3 tahun pernikahan, pas ada anak mulai rejeki pun datang. Alhamdulillah, menikah sebelum mapan memang sesuatu. Menikah penuh perjuangan. Manis, sedap-sedap begitu.
🔷Jawab:
Nano-nano ya...
🌷Iya ustadz, Alhamdulillah sekarang sudah 21 tahun menikah.
🔷Jujur ya, modal ana menikah cuma punya mas kawin sama buat biaya ke KUA-Kantor Urusan Agama saja. Tapi Alloh ﷻ memudahkan semuanya, asal kita mau berdoa ikhtiar dan tawakkal. Alhamdulillah.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Kartika ~ Banjarnegara
Ayah, saya pasangan yang baru menikah, minta tips biar makin langgeng dan bisa menyelesaikan permasalahan dengan suami yang datang hampir setiap hari?
Syukron ustadz ayah.
🔷Jawab:
Sikapi setiap masalah yang datang dengan tenang, jangan mengandalkan ego masing-masing, selalu cari solusi yang memuaskan kedua belah pihak. Tidak masalah kalau sesekali kita mengalah. Kita disatukan dalam sebuah pernikahan untuk saling melengkapi. Untuk saling menutupi dan saling berbagi suka ataupun duka dengan pasangan hidup kita.
Belajar mendengar perbanyak quality time bersama pasangan, agar semakin memahami masing-masing.
Wallahu a'lam
0️⃣4⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum...
Ayah, bagaimana nih jika pihak orang tua yang bersikeras mencari calon buat anaknya yang sudah benar-benar mapan. Sedangkan dari sang anak tidak mempermasalahkan misal jika belum mapan.
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Orang tua yang bijak akan membicarakan dulu keinginan nya dengan anaknya, jika anaknya setuju, juga harus di lihat juga dari segi agamanya, bukan hanya mapan dari segi finansial, juga tapi harus menjadi imam yang baik buat anaknya kelak. Karena pernikahan adalah ibadah yang paling lama jadi harus benar-benar diperhatikan segala aspeknya.
Wallahualam
🌷Mungkin orang tuanya khawatir dengan anaknya ya ayah, takut ini dan itu. Bagaimana dengan kekhawatiran orang tua yang kadang berlebih seperti itu ayah?
🔷 Anaknya yang harus bisa meyakinkan agar orang tua tidak khawatir.
Wallahu a'lam
0️⃣5⃣ Yosi ~ Slawi
Assalamualaikum ustadz.
Bagaimana menyampaikan ke anak, jika sudah mapan, tapi inginnya sekolah terus?
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Berikan pengertian jelaskan kepada anak bagaimana pentingnya menikah juga sudah cukup segala-segalanya.
Dengarkan juga alasan kenapa dia ingin sekolah terus. Toh sebenarnya masih bisa sekolah setelah menikah. Berat memang tapi kalau keinginan kuat tidak ada yang tidak mungkin banyak yang mendapatkan gelar S1, S2, S3 setelah menikah kok.
Intinya dengarkan alasannya dan berikan solusi terbaik kepadanya.
🌷Baik ustadz. Inshaallah saya dengar alasan dan bermusyawarah.
Jazakallah ustadz.
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Kemapanan untuk menikah tidak hanya dinilai dari finansial saja, tapi dari kesiapan tanggung jawabnya ketika berumah tangga nanti.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar