OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
🌸WASPADA TATHAYYUR
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sahabat-sahabatku...
Pernah mendengar mitos apabila orang mendengar suara burung gagak petanda berita kematian dirinya atau keluarganya.
Meyakini bahwa angka tiga belas sebagai angka sial hingga menghilangkan angka tersebut di maskapai pesawat, di hotel-hotel ataupun penomoran rumah.
Dan masih banyak lagi anggapan sial yang sebenarnya tidak ada landasan syariatnya dalam Islam.
Islam tidak mengenal nasib buruk atau nasib sial, bahkan merasa diri bernasib sial bisa masuk katagori syirik.
Di dalam Islam hal itu dinamakan at tathayyur.
Contohnya antara lain, adanya keyakinan bahwa dirinya kerap mendatangkan kesialan bagi lingkungannya, sialnya angka 13, dan kepercayaan-kepercayaan yang lain yang diyakini oleh banyak manusia.
Islam memandang at tathayyur ini sebagai perbuatan syirk asgor (syirik kecil). Syirik merupakan dosa yang paling besar.
Pelakunya tidak diampuni oleh Alloh ﷻ apabila dia mati dalam keadaan tersebut dan belum sempat bertaubat kepada Alloh ﷻ.
Allah Ta'ala berfirman :
”Sesungguhnya Alloh ﷻ tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang lain selain syirik bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya” (QS. an-Nisa: 48)
Menurut syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin (wafat tahun 1421 H rahimahullah) “Tathayyur adalah menganggap sial apa yang dilihat, didengar, atau yang diketahui. Seperti yang dilihat yaitu, melihat sesuatu yang menakutkan. Yang didengar seperti mendengar burung gagak atau yang diketahui seperti melihat tanggal, angka, atau bilangan tertentu."
At tathayyur atau thiyarah yaitu merasa bernasib sial karena sesuatu. Diambil dari kalimat: زَجَرَ الطَّيْرَ (menerbangkan burung).
Dalam buku karangan Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, thiyarah adalah merasa bernasib sial atau meramal nasib buruk karena melihat burung binatang lainnya atau apa saja.
Allah Ta'ala berfirman :
"Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran mereka berkata ini ini adalah karena usaha kami. Dan jika mereka ditimpa kesusahan mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang bersamanya." (QS. Al A'raf : 131)
Dalam sebuah hadis Rasul Sahallalahu 'alaihi wa sallam mengingatkan umatnya dengan sabda beliau:
“Seandainya umat berkumpul untuk memberikan kemanfaatan bagimu dengan sesuatu niscaya mereka tidak dapat memberikan kemanfaatan bagimu kecuali dengan sesuatu yang telah Alloh ﷻ tetapkan untukmu. Dan sebaliknya, jika mereka semuanya berkumpul untuk memudaratkanmu dengan sesuatu niscaya mereka tidak dapat menimpakan kemudaratan tersebut kecuali dengan sesuatu yang telah Alloh ﷻ tetapkan atas mu.” (HR. Tirmidzi)
Karena itu jika ada yang merasa dirinya mendatangkan keburukan, padahal Allah Ta'ala yang mengatur semuanya, maka dia harus beristighfar.
Taubat kepada Alloh ﷻ.
Sebab, Allah Ta'ala menetapkan sesuatu untuk kita. Niscaya hanya kebaikan dan hikmah terbaik yang akan kita dapatkan.
Rasulullah ﷺ mengajarkan : “Dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah ‘Qadarullah wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Alloh ﷻ dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi.” (HR. Muslim).
Dan apabila kita melihat atau merasa sesuatu yang tidak disenangi maka hendaklah mengucapkan : “Allaahumma laa ya’tii bii hasanaati illaa anta walaa yadfa’us sayyiaati illaa anta walaa haula walaa quwwata illaa bika”. (Ya Allah, tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali Engkau dan tidak ada yang dapat menghindarkan bahaya kecuali Engkau, tidak ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali atas pertolongan-Mu).” (HR. Abu Daud)
Tathayyur berarti menafikan (meniadakan) tauhid dari dua segi:
1) Orang yang ber-tathayyur tidak memiliki rasa tawakal kepada Alloh ﷻ dan senantiasa bergantung kepada selain Alloh ﷻ.
2) Ia bergantung kepada sesuatu yang tidak ada hakikatnya bahkan ia bergantung pada sesuatu yang termasuk takhayyul dan keragu-raguan. (lihat al-Qaulul Mufiid ‘alaa Kitaab at-Tauhiid I/559-560).
Tathayyur bisa merusak tawakal kepada Allah ta’ala. Dan perbuatan tersebut mengindikasikan rendahnya tauhid pelakunya.
Padahal tidak ada bukti ilmiah bahwa tanda-tanda yang diyakini dalam tathayyur bisa mendatangkan malapetaka atau pun keberuntungan. Kejadian buruk yang menimpa manusia pada hakekatnya merupakan takdir Allah Ta’ala.
Manusia hendaknya menempuh sebab-sebab syar’i agar terhindar dari malapetaka dan mendapatkan keselamatan hidup mukmin bertakwa harus menyandarkan hidupnya pada Allah Ta’ala bukan pada berbagai mitos menyesatkan, bisikan-bisikan setan, dan berbagai praduga yang menyalahi petunjuk Islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Thiyarah itu syirik, Thiyarah itu syirik, Thiyarah itu syirik, dan setiap orang pasti (pernah terlintas dalam hatinya sesuatu dari hal ini). Hanya saja Alloh ﷻ menghilangkannya dengan tawakal kepada-Nya” (HR. al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 909, Abu Dawud no. 3910, dishahihkan Al Albani dalam Silsilatul Ahaadits Ash-Shahihah no. 429).
Hendaklah mukmin sejati senantiasa bergantung pada Allah Ta’ala tidak terpengaruh berbagai tathayyur yang berkembang di tengah masyarakat dengan menguatkan keimanan pada takdir Allah Ta’ala.
Dengan demikian hati akan tenang apapun yang terjadi. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari ilmu Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
“Ketahuilah sesungguhnya kesialan, murka itu adalah ketetapan dari Alloh ﷻ, akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 131)
Intinya, seorang muslim harus ekstra hati-hati agar tidak terjerumus pada tathayyur yang menodai kebersihan iman.
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, “Orang yang bertathayyur itu tersiksa jiwanya, sempit dadanya, tidak pernah terang, buruk akhlaknya, dan mudah terpengaruh oleh apa yang dilihat dan didengarnya. Orang-orang ini menjadi manusia yang paling penakut, paling sempit hidupnya dan paling gelisah jiwanya. Banyak memelihara dan menjaga hal-hal yang tidak memberi manfaat dan mudharat kepadanya, dan tidak sedikit dari mereka yang kehilangan peluang dan kesempatan (untuk berbuat amal kebajikan)." (Miftaah Daaris Sa’aadah, III/273).
Demikian dari saya, semoga bermanfaat.
Wallahu a'lam
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Aisah ~ Karanganyar
Assalamualaikum warahmatullahi
Bagaimana menghilangkan tathayyur dalam dalam lintasan pikiran, karena dari kecil sudah di didik dengan pemahaman yang seperti oleh lingkungan?
Jazakillah khoir atas jawabannya.
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Dengan memperdalam ilmu Akidah yang lurus. InsyaAllah, dengan semakin kuatnya akidah, semakin kenal dengan Alloh ﷻ, akan semakin yakin dengan Alloh ﷻ, tathayur akan hilang.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Rochma ~ Bantul
1. Mohon ijin sharing dan bertanya. Dulu pada tahun 2006 saat Bantul dilanda gempa Malam sebelumnya lihat tikus yang berjalan mondar mandir sangat gelisah. Kemudian setelah itu sering melihat tikus yang berjalan gelisah dan beberapa saat kemudian terjadi gempa juga sampai berulang beberapa kali. Apakah keyakinan seperti itu juga termasuk tathayyur?
2. Selanjutnya beberapa orang katanya kalau ada yang yang mendengar suara sesuatu yang sebagai tanda kalau ada orang yang meninggal. Apakah itu juga termasuk tathayyur. Dan kejadian terjadi berulang kali.
🌸Jawab:
1. Menurut penelitian, memang ada beberapa hewan yang bisa mendeteksi datangnya gempa. Wallahu a'lam apakah tikus salah satu darinya.
2. Inilah bagian dari tathayur, memang mitos itu selalu terjadi, makanya orang-orang berkata seperti itu. Seperti datangnya burung hantu maka akan ada yang meninggal, itu selalu terjadi. Dan yakinlah, itulah ujian iman bagi kita, Alloh ﷻ mengizinkan hal itu terjadi, hal izinkan prasangka manusia itu terjadi. Karenanya hati-hati, iblis itu cerdik dan licik dalam menggelincirkan manusia.
Termasuk percaya dan meyakini hal-hal yang tidak boleh diyakini.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Cucu Cudliah ~ Tasikmalaya
Dari penjelasan Ustadzah bahwa Tahayyur berarti menafikan Tauhid dan termasuk syirik.
Pertanyaannya,
1. Apakah bersumpah dengan nama Rosululloh Shalallahu'alaihi wasallam, itu termasuk kategori syirik asghor atau Tahayyur?
2. Bagaimana dengan ada rasa riya' yang sedikit yang sangat berbahaya?
🌸Jawab:
1. Bersumpah atas nama selain Alloh ﷻ itu adalah hal terlarang,
"Barang siapa yang bersumpah dengan selain Alloh ﷻ maka dia telah melakukan kesyirikan." (HR. Abu Daud)
Sumpahnya tidak sah.
2. Riya' banyak ataupun sedikit itu sangat berbahaya, bagian penyakit hati yang harus dihilangkan. Karena riya' bisa menghapus pahala amalan.
Wallahu a'lam
0️⃣4️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,
1. Bu, bagaimana menyadarkan dan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan Tahthayyur yang sudah sangat melekat di masyarakat?
2. Mengapa masyarakat, tetangga, saudara dengan apa yang kita sudah tahu kebenaran sesuai sunnah dan Al Qur'an malah mereka menganggap kita malah yang tidak menghargai nenek moyang, tidak toleransi dan lainnya. Bagaimana mengajak saudara yang terdekat dulu biar tidak jauh terjerumus dalam dosa?
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
1. Inilah tugas dakwah Tauhid yang benar. Meski banyak yang menentang, tetap harus dilakukan. Tugas ulama, ustadz, da'i untuk meluruskan akidah ummat.
2. Memang begitulah kondisi yang ada sekarang ini, orang-orang yang mempertahankan budaya, orang-orang liberal, sekular akan menghantam kita dengan alasan toleransi.
Semoga Alloh ﷻ memberi hidayah untuk orang-orang yang belum paham dan masih berkutat dengan tathayur, khurafat dan hal-hal lain yang merusak akidah. Aamiin
Wallahu a'lam
0️⃣5️⃣ Ayu ~ Boyolali
Ustadzah, ada di suatu daerah itu setiap malam nisfu sya'ban itu ada berdzikir bersama di masjid kemudian ditengah-tengah jamaah itu ada 1 ember air yang ketika telah selesai berdzikir para jamaah mengambil air itu dan dibawa pulang dengan alasan sebagai obat tolak bala dan lain-lain. Apakah yang seperti itu juga dimaksud dengan tathayyur?
🌸Jawab:
Wallahu a'lam.
Mempercayai sesuatu yang tidak mempunyai kekuatan adalah khurafat atau tahayul.
Beda dengan air yang sengaja di ruqyah untuk pengobatan.
Wallahu a'lam
0️⃣6️⃣ Aisya ~ Cikampek
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu
Bunda ada bedanya kah antara thiyarah dan tathayyur jenis syirik nya atau sama saja atau contoh thiyarah dan contoh tathayyur?
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Tathayur itu sifatnya sementara thiyarah itu hasil atau akibat dari tathayur.
Misal kita takut pada suara-suara akhirnya lari dari sana. Rasa takut itu tathayur dan lari itu disebut thiyarah.
Namun sebagian ulama, menyatakan kalau dua hal itu adalah sama.
Wallahu a'lam
🔹Note bunda.
Terimakasih banyak.
Tanggal lahir saya 13 katanya tanggal sial, saya merasa seperti selalu kurang beruntung tapi mungkin itu karena sugesti dari pemikiran aku yang terlalu percaya tathayyur, astaghfirullah aladzim wa'atubuilaih.
🌸Alloh ﷻ mengatur semua dengan sebaik baik pengaturan. Tidak ada cacat dan cela. InsyaaAllah... Tanggal, hari, bulan, tahun tidak ada yang mampu berbuat apa-apa.
Wallahu a'lam
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Sahabat-sahabatku...
Kita mohon kekuatan dari Allah Ta’ala agar terhindar dari was-was setan dan bisikan buruk hawa nafsu yang membuat hati dan langkah kita ragu-ragu dalam berbuat dan beramal shalih.
Tidak ada daya dan kekuatan selain dari Allah Ta’ala. Apa yang dikehendaki-Nya terjadi meskipun sesuatu itu sepertinya mustahil bagi manusia. Dan apa-apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi meskipun manusia menginginkannya.
Semua yang dikehendaki Allah Ta’ala baik dari segala sisi meskipun kadang manusia tidak menyadarinya.
Mohon maaf lahir batin.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar