OLeH: Ustadzah Hj. apt. Wahyu Tusy Wardhani, S.Si, M.Farm
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
💎INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN
Assalamu'alaikum Warohmatullah Wabaarokatuh...
Akhwat Ummahat grup Bidadari Kespro Class yang dirahmati Alloh ﷻ.
Segala puji bagi Alloh ﷻ, yang telah memberikan nikmat kepada kita, untuk bisa bertemu pada malam ini, walaupun dalam kondisi online ya.
Kita sama-sama berniat, untuk mempelajari ayat-ayat Alloh ﷻ tentang interaksi obat dan makanan. Semoga kajian kita pada malam ini, menjadi amal kita di bulan sya'ban ini. Dan semoga bisa menjadi pemberat amal kita di yaumil hisab nanti.
Tema yang akan kita bahas pada malam ini adalah tentang interaksi obat dan makanan. Jadi kita harus mengetahui, bahwa obat yang kita konsumsi itu juga bisa beraksi dengan makanan yang kita makan. Jadi terkadang, "saya biasanya minum obat ini berefek, tapi sekarang kog tidak ada efek ya?". Nah disini ada kemungkinan gitu ya, bahwa obat yang kita konsumsi itu bereaksi dengan makanan yang barusan kita makan tadi. Sehingga kita musti tahu, apa saja interaksi antara obat, baik obat herbal atau modern dengan makanan.
🔹Kenali Efek Interaksi Obat dan Makanan
1. Serat larut air atau water soluble fiber.
2. Laksatif atau pencahar.
3. Tanin atau berasa sepet.
4. Serat tak larut air atau water insoluble fiber.
5. Bromelin dari nenas.
6. Minyak atsiri dari rimoang temu-temuan.
7. Alkohol.
8. Kandungan logam berat.
Coba kita lihat, ternyata banyak sekali efek interaksi dari obat dan makanan itu ya. Ada 8 yang saya cantumkan di atas, mari kita kenali satu per satu ya.
◾1. Serat Larut Air
~ Bahan yang mengandung serat yang larut dalam air, akan mengembang di usus sehingga meningkatkan proses BAB (Buang Air Besar).
~ Penggunaan bahan penyusun ramuan yang mengandung antrakinon atau serat larut air akan mengurangi waktu transit obat lain dalam usus. Antrakinon bersifat laksansia yaitu mempermudah pengeluaran feses.
~ Sedangkan serat larut air bersifat bulk laxatif yaitu juga mempercepat keluarnya feses.
Jadi obat itu bisa berinteraksi dengan zat yang larut dalam air. Jadi makanan yang berserat tinggi yang larut air tadi mengembang di usus, kemudian akan meningkatkan proses BAB. Jadikan absorbsi atau penyerapan zat-zat yang kita makan itu kan ada di usus 12 jari (duodenum), nah karena kita mengkonsumsi makanan yang mengandung serat yang larut dalam air tadi, jadi makanan akan membawa obat-obat kita itu untuk langsung menuju ke usus besar. Jadi belum selesai diserap obat itu, sudah langsung dihantarkan ke usus besar.
~ Contoh tanaman yang mengandung antrakinon adalah senna dan lidah buaya.
~ Tanaman yang memiliki serat larut air adalah biji daun sendok, rumput laut, jelly, dan psilyum.
~ Jika bahan obat lain dicampur dengan tanaman di atas, maka waktu transit di usus akan berkurang, feses cepat dikeluarkan, kesematan absorpsi zat berkurang dan efek farmakologinya pun berkurang.
Misal ni kita makan agar-agar, lalu makan obat, nah maka obat ini akan cepet menuju usus besar, hanya sebentar diserap oleh tubuhnya.
◾2. Laksansia Atau Pencahar
~ Makanan atau minuman dapat mengandung bahan yang dapat bersifat pencahar.
~ Minuman lidah buaya yang pengolahannya keliru sehingga masih mengandung getah yang berasa pahit.
~ Minyak biji jarak.
~ Minuman mengkudu dalam jumlah banyak.
Obat yang dikonsumsi bersama dengan bahan di atas, maka tidak akan sempat di serap dalam darah.
Selanjutnya efek yang kedua adalah saat kita minum obat bersamaa dengan minuman atau makanan yang mempunyai kandungan yang berefek pencahar atau mempercepat buang air besar.
Sama seperti diatas, obat tersebut akan memiliki efek berkurang karena belum maksimal diserap ke dalam darah. Belum maksimal di absorosi di usus 12 jari, sudah masuk ke usus besar menjadi feses begitu ya.
◾3. Bahan Berasa Sepet
✓ Tanin dapat bereaksi dengan protein dan akan melapisi dinding usus sehingga menghambat penyerapan obat yang diminum bersama.
✓ Bahan dalam dosis besar bisa menimbulkan konstipasti atau malnutrisi.
★ Contoh :
~ Teh kental.
~ Daun jambu mete.
~ Jambu mete.
~ Pisang mentah
~ Kulit manggis.
~ Daun salam.
~ Pisang mas.
~ Jambu biji.
~ Salak.
Tanin itu adalah bahan atau makanan yang ada rasa-rasa sepetnya begitu ya. Misalnya saya minum teh kental, terus saya makan tahu atau telur begitu ya. Nah maka tanin dari teh dan protein dari tahu telur tadi akan bereaksi dan membentuk lapisan tipis di dinding usus, sehingga menghambat obat yang kita minum tadi. Karena ada lapisan tipis tadi. Nah jika ingin minum obat dengan pisang, boleh, tapi dengan pisang yang sudah masak ya.
◾4. Serat Tak Larut Air
~ Serat tak larut air, dapat menyerap obat yang dikonsumsi bersama sehingga obat tidak diserap ke dalam darah.
~ Tempe.
~ Sagu.
~ Kangkung.
~ Kulit udang dan kulit kepiting (chitosan).
Obat akan diserap oleh serat tersebut dan akan dibuang bersama feses. Jadi ketika saya makan tempe, lalu saya minum obat, maka tempe tadi akan mengikat obat yang saya minum sehingga tidak terabsorpsi maksimal di usus, kemudian dibawa ke usus besar dan dibuang bersama feses.
◾5. Enzim Bromelin Atau Nenas Muda
~ Nenas muda banyak mengandung enzim bromelin yang dapat meningkatkan penyerapan obat ke dalam darah.
~ Obat akan ditingkatkan penyerapannya ke dalam darah sehingga efeknya lebih besar.
~ Hati-hati dengan kemoterapi, bisa meningkat keparahan efek sampingnya.
Yang ke 5 ini, bisa menjadi efek positif, bisa juga efek negatif. Jadi kalau yang 1 sampai 4 tadi, itu menghambat penyerapan obat ke dalam darah, nah kalau bromelin ini, justru dapat meningkatkan penyerapan obat ke dalam darah. Sehingga efeknya pun lebih maksimal.
◾6. Alkohol
✓ Minuman yang mengandung alkohol dapat meningkatkan efek obat yang berhubungan dengan susunan syaraf pusat seperti :
~ Valerian.
~ Biji pala.
~ Arak.
~ Legen.
~ Tape yang sudah terlalu masak.
~ Obat batuk tertentu.
Bisa bersifat toksik terhadap hepar (hati) dan bisa memacu maag.
◾7. Makanan Yang Mengandung Logam Berat
~ Bayam memiliki kandungan zat besi yang tinggi.
~ Sayuran yang ditanam di tanah yang bekas reruntuhan pabrik, dengan bahan baku logam berat, akan juga menyerap kandungan logam yang ada di tanah tersebut.
Obat yang memiliki gugus hidroksi fenolik atau orto dihidroksi atau turunan asetat dapat membentuk kompleks dengan logam.
Jadi kita hati-hati begitu ya, jika kita habis makan obat lalu makan bayam. Maka zat besi yang ada pada bayam, bisa berinterkasi dengan obat yang kita konsumsi.
Itu mungkin dari saya, terkait dengan efek interaksi obat dan makanan. Kita harus mengenalinya, supaya kita tahu. Kenapa kog saya minum obat, tapi tidak berefek seperti dulu ya. Atau justru sekarang, merasa efeknya berlipat begitu ya. Semoga kita bisa mewaspadai.
Demikian dari saya, semoga bermanfaat.
Assalamu'alaikum Warohmatullah Wabaarokatuh.
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Kiki ~ Dumai
Bunda, berarti jika kita minum obat, dan setelah nya makan agar-agar jelly, maka efek dari obat yang kita minum sebelumnya akan berkurang ya nda?
💊Jawab:
Iya bunda kiki. Agar-agar jelly menyebabkan isi perut segera sampai ke usus besar. Jadi obat yang diminum, belum sempurna diserap di usus 12 jari, sudah sampai ke usus besar. Sehingga efeknya tidak maksimal. Karena zat aktif yang diabsorbsi juga tidak maksimal.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ iiK ~ Sumbawa
1. Bunda, jadi untuk amannya saat kita minum obat berapa menit atau jam jarak yang baik setelah makan? Agar tidak terjadi interaksi negatif pada tubuh kita.
2. Satu lagi bunda.
Kalau memberi anak obat dalam bentuk puyer, lalu kita campur madu apakah boleh?
💊Jawab:
1. Jeda yang diberikan antara minum obat herbal dan makanan sebaiknya selama 2-3 jam, baik sebelum atau sesudah mengonsumsi obat herbal. Hal tersebut dapat mencegah interaksi antara senyawa yang terdapat di dalam obat dan makanan, sehingga obat dapat bekerja dengan maksimal.
2. Obat dalam bentuk puyer, boleh dicampur dengan madu.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Bunda Ika ~ Bandung
Bunda, akhir-akhir ini saya sering sakit kepala, ada yang menganjurkan meminum rebusan air serai, cengkeh, bunga lawang, dan kapol. Apakah perpaduan obat-obat herbal tersebut sudah tepat ya bun?
Syukron.
💊Jawab:
Keempat bahan-bahan tersebut memiliki minyak atsiri yang kuat. Sehingga efek aroma terapi lebih dominan. Aromaterapi bisa mengurangi rasa nyeri, sakit kepala dan lain-lain.
Tetapi belum ada study tentang khasiat keempat bahan tersebut sebagai obat sakit kepala.
Wallahu a'lam
0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bunda untuk kasih obat anak kadang suka susah, bolehkah setelah anak minum obat, di iming-imingi kasih susu kotak atau coklat permen atau snack?
💊Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Jarak antara minum obat dan susu, sebaiknya 2~3 jam. Jarak waktu ini untuk mencegah interaksi antara senyawa yang terdapat di dalam obat dan susu.
Wallahu a'lam
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
~ Obat herbal itu kandungannya multikomponen. Yang bisa dipengaruhi oleh komponen makanan. Sehingga lebih amannya, obat herbal dikonsumsi setengah jam sebelum makan.
~ Kecuali obat herbal yang bersifat iritatif, maka diminum setelah makan. Supaya tidak mengiritasi lambung.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar