OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
🌀SHOHIBUL QUR'AN
Sahabat-sahabatku...
Sungguh akan datang dimana manusia benar-benar disibukkan dengan perkara duniawi, sampai-sampai dia tidak lagi punya kesempatan untuk membaca Al-Qur’an.
Jangankan membaca, mendengarkan mungkin akan jauh lebih jarang.
Gemerlap dunia menutup telinganya, membutakan matanya, dan meredupkan semangat ibadahnya,
hendaknya dan seharusnya seorang muslim berusaha membaca Al-Qur’an setiap hari.
Berusaha lah membacanya walaupun hanya sedikit ayat dalam sehari, karena bisa saja kita akan bertambah semangat selepas membaca Al-Qur’an.
Membaca Al-Quran membuat hati menjadi lembut, mudah menerima hidayah, serta mudah melakukan ibadah dan kebaikan yang bermanfaat bagi manusia.
Al-Quran adalah obat bagi segala penyakit hati kita.
“(Pada hari kiamat kelak) Akan diseru kepada Ahli Al-Qur'an, 'bacalah dan teruslah naik, bacalah dengan tartil seperti yang engkau telah membaca dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.”_ ( HR. Ahmad dan Turmudzi)
Mereka yang aktif bersama Al-Qur'an selain disebut Ahli Qur'an, Ahlul juga disebut Sohibul Qur'an. Kita harus iri setiap kali melihat hamba Alloh ﷻ yang menjadi Sohibul Qur'an (sahabat Al-Qur'an). Mari kita pelajari kehidupan mereka. Kita berbangga kepada mukmin yang Sohibul Quran, karena ia memiliki energi yang tidak habis-habisnya untuk berinteraksi dengan Al-Qur'an. Pantaslah jika Allah Subhanahu wa Ta'ala memuliakan Sohibul Quran.
Lantas, siapakah Sohibul Quran itu?
◼️Berikut ini di antara sifat-sifat atau karakter Sohibul Qur'an:
1) Sohibul Qur'an adalah mereka yang memiliki kecintaan kepada Alloh ﷻ dan Rasulullah ﷺ tanpa batas, sehingga tidak akan pernah berhenti atau terbersit untuk berhenti membaca Al-Qur'an. Ia siap bersama Al-Qur'an sampai akhir hayatnya. Maka jangan sampai kehilangan cinta kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya.
2) Sohibul Qur'an adalah mereka yang memiliki keyakinan dengan hari akhirat seyakin terbitnya matahari pada pagi hari. Sehingga Al-Qur'an menjadi motivasi menyiapkan kehidupan akhirat yang lebih baik. Puncaknya masuk surga dan selamat dari neraka. Hanya dengan keyakinan seperti ini, sohibul Qur'an tidak akan kehabisan energi dalam berinteraksi dengan Al-Quran.
3) Sohibul Qur'an adalah manusia biasa yang memiliki hawa nafsu; terkadang malas, jenuh, futur, sedih, dan lain sebagainya. Namun ia tidak pernah tunduk kepada hawa nafsunya demi untuk bersama Al-Qur'an. Tekadnya adalah sebenarnya hari ini saya lagi malas, tapi saya harus membaca Al-Qur'an, walaupun hanya 3 juz, sehingga saat bersemangat bisa mencapai 5 juz bahkan lebih. Bagitulah manusia yang selalu dekat dengan Dzat Yang Maha Kuat dan Perkasa Allah Azza wajalla.
4) Sohibul Qur'an bukannya tidak mendapat godaan setan, namun ia selalu melawannya, enggan kompromi dengan bisikan-bisikan nya.
5) Sohibul Qur'an tidak lagi menjadikan Al-Qur'an sebagai beban dalam berinteraksi dengannya, melainkan Al-Qur'an adalah kenikmatan, kebahagiaan, dan ketagihan. Sehingga hanya dengan Al-Qur'an batinnya terpuaskan.
Allah ta’ala berfirman:
”Ingatlah, hanya dengan mengingat Alloh ﷻ hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
6) Sohibul Qur'an selalu peduli kepada umat manusia. Hatinya tidak akan puas, sehingga melihat sebagian besar manusia beriman dan melaksanakan Al-Qur'an sebagai pedoman hidupnya. Untuk itulah ia siap menyibukkan diri mengajak umat kembali kepada Al-Qur'an, mengajarkan dan menyampaikan Al-Qur'an.
7) Sohibul Qur'an marasakan malam hari adalah waktu-waktu yang istimewa, karena pada saat itulah waktu yang terindah bermunajat dengan Alloh ﷻ yang dicintainya.
8) Sohibul Qur'an selalu mendapat energi Al-Quran yang memotivasinya banyak beramal salih, mengikuti semua yang disunnahkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.
9) Sohibul Qur'an selalu tawadhu di hadapan Alloh ﷻ dan orang-orang yang beriman. Tidak membanggakan dirinya dan menyepelekan orang lain. Tidak merasa dirinya paling salih, orang lain semua salah.
10) Sohibul Qur'an hatinya selalu merindukan rumah Alloh ﷻ (masjid), sehingga selalu berupaya memakmurkan masjid.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala karuniakan kita sifat-sifat Sohibul Qur'an, insyaAllah kelak di akhirat akan mendapat naungan-Nya.
Wallahu a'lam
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0⃣1⃣ Kiki ~ Dumai
Bunda, bagaimana tipsnya melawan rasa malas dan berpuas diri ya nda?
💎Jawab:
Melawan malas itu dengan memaksakan diri. Dan ingat bahwa kita butuh amalan sholeh, dalam bentuk apapun itu, termasuk membaca Al Quran, apalagi membaca Al Quran, dia akan menjadi syafaat bagi kita nantinya diakhirat.
Tumbuhkan rasa khawatir, bahwa dosa dosa kita terlalu banyak, hingga belum mencukupi amalan-amalan kebaikkan yang kita lakukan.
Wallahu a'lam
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Kesadaran bahwa al-Qur’an adalah nikmat terbesar bagi manusia harus diikuti dengan langkah nyata yang menunjukkan bahwa memang al-Qur’an adalah kebutuhan primer dalam kehidupan umat manusia. Kesadaran akan pentingnya al-Qur’an tanpa diikuti dengan langkah nyata, akan mengakibatkan kehidupan kita kehilangan segalanya. Langkah itu disimpulkan dengan satu kalimat singkat: “Menjadikan al-Qur’an sebagai sahabat Akrab.”
Al Quran adalah ruh bagi manusia. Alloh ﷻ berfirman: "Wa kadzaalika awhaina ilaika ruhan min amrina." (QS. al-Syura: 52). Syiekh Al-Sa’di menjelaskan, dikatakan ruh, karena dengan ruh jasad menjadi hidup.
Begitu juga Al Quran dengannya ruhani manusia menjadi hidup. Ibarat software yang bisa membuat handphone bekerja, maka Al Quran adalah software yang dengannya manusia bisa berfungsi menjadi manusia.
Mohon maaf lahir batin.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar