OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto
💘M a T e R i💘
Assalamu'alaikum, sholehah...
Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Alloh ﷻ, yang telah memberikan nikmat berupa waktu luang guna mengikuti majlis ini.
Sholawat dan salam tercurah untuk kekasih alam, Rasulullah ﷺ, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
🌷AKU MAUNYA KAMU
Sholehah.....
Ketika hidup tidak sesuai dengan harapan pun tidak ada alasan untuk kamu menyerah.
Hidup adalah pilihan, maka selayaknya kamu memilih untuk bahagia.
Jangan menyerah kepada keadaan selama masih ada harapan untuk mengubahnya.
Termasuk dalam urusan cinta, selama kita ada keinginan tidak ada alasan untuk menyerah. Never give up, sholehah.
Untuk bahagia kita harus berjuang, termasuk mewujudkan cinta.
Banyak orang pasti setuju bahwa pada hakikatnya sebuah cinta itu harus diperjuangkan.
Tetapi merealisasikan kata "perjuangan" tidaklah mudah dikarenakan harus ada pengorbanan yang dilakukan.
Cinta mungkin tidak harus memiliki. Tapi, hanya orang-orang kalah yang tidak pernah bermimpi menggenggam hati kekasihnya.
Bukankah kisah cinta Fatimah Az-Zahra dengan Ali bin Abi Thalib merupakan kisah romantis yang indah untuk diabadikan dan menjadi teladan untuk kita. Mereka mampu menyimpan perasaannya dalam keyakinan iman kepada Alloh ﷻ, tidak sedikitpun berusaha untuk menorehkan hal buruk dalam cinta yang suci.
Meskipun mencintai dalam diam, mereka saling berjuang dan berkorban. Terutama Ali yang memberanikan diri melamar Fatimah putri Rasulullah ﷺ. Wanita yang didambakan banyak lelaki dengan kadar iman dan keIslaman yang sempurna.
Namun dari sekian lelaki yang melamar Fatimah ditolak olehnya. Ali memberanikan diri menghadap Rasulullah ﷺ walaupun ia tidak memiliki materi sebagai mahar. Rasulullah ﷺ berseri ketika niatan Ali bin Abi Thalib akan mempersunting anaknya. Ternyata Fatimah memang menyimpan perasaan yang sama jauh dari sebelumnya. Mereka akhirnya menikah dengan mahar baju besi. Bertahun-tahun bagi Ali untuk memantaskan diri bersanding dengan putri Rasulullah ﷺ.
Ingatkah engkau wahai muslimah, seorang Khadijah, lebih dulu meminang dengan mengirim utusan untuk meminang Rasulullah ﷺ?
Muslimah bukan berarti harus pasrah dengan keadaan, menerima takdir tanpa berusaha menjemput cinta.
Wanita yang didambakan banyak lelaki yaitu yang cantik parasnya, tetapi kecantikan akan pudar seiring bertambahnya usia. Jika engkau Muslimah yang ingin memperjuangkan cinta, perbaiki dulu akhlakmu, perbaiki dulu hubungan dengan Alloh ﷻ. Pun cintai orang yang engkau dambakan dalam lingkup cinta kepada Alloh ﷻ.
Cinta yang sempurna itu bukan besarnya materi yang diberikan, namun cinta akan sempurna jika melibatkan Alloh ﷻ saat proses mencari cinta. Istikharah cinta, tidak melihat dari materi maupun rupa tetapi dari akhlakul karimah.
Cinta menurut pandangan islam adalah tentang naluri dan tentang nafsu, cinta sejati menurut islam ialah cinta yang timbul dalam rangka untuk dan karena Alloh ﷻ, karena mengharap ridho-Nya, dan karena ingin menjadikannya sebagai jalan ibadah. Islam tidak melarang seeorang untuk mencintai sesuatu, justru islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang dan cinta.
🔷🌷🔷
Berikut ini ada beberapa cara memperjuangkan cinta menurut pandangan Islam yang bisa sahabat coba, InsyaAllah cinta yang saat ini sahabat rasakan akan mendapat ridho dari Alloh ﷻ dan berakhir bahagia.
Daripada penasaran, yuk langsung simak ulasan berikut ini:
◼️1. Niatkan Karena Alloh ﷻ
Jangan mencintai karena hawa nafsu seperti karena fisik atau harta, sebab nantinya akan dihinakan Alloh ﷻ oleh hal tersebut. nantinya akan tampak kenyataan yang sesungguhnya dan menimbulkan penyesalan karena sejak awal tidak dimulai dengan niat mencintai karena Alloh ﷻ. Keutamaan cinta dalam islam ialah sebagai jalan untuk beribadah kepada-Nya. Seperti yang tertera dalam firman Alloh ﷻ dalam QS. Qasas ayat 50 yang artinya :
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsu mereka belaka dengan tidak mendapat petunjuk dari Alloh ﷻ sedikitpun.”
◼️2. Menjaga Pandangan
Mencintai seseorang yang belum menjadi muhrimnya tentu tidak boleh berlebihan, misalnya dalam memandangnya, walaupun memiliki perasaan lebih dan tidak mendekat secara langsung, melihat yang bukan muhrim juga termasuk zina mata yang harus dihindari. Lebih baik berjuang dengan sabar hingga mendapatkan hubungan yang halal. Saat sahabat sedang merasa jatuh cinta maka sahabat harus bisa menjaga diri dan menjaga kehormatan sebagai seorang muslimah. Seperti dalam sebuah hadits yang artinya:
“Janganlah engkau iringkan satu pandangan kepada wanita yang bukan mahram dengan pandangan lain, karena pandangan yang pertama itu halal bagimu, tetapi tidak yang kedua!.“ (HR Abu Daud).
◼️3. Mendekat Pada Alloh ﷻ
Jangan lupa libatkan Alloh ﷻ dalam setiap urusan termasuk urusan yang berhubungan dengan memperjuangkan cinta. Tetap mendekat dan memperbanyak amal kebaikan kepada Alloh ﷻ serta memohon petunjuk yang terbaik darinya. Seperti yang diriwayatkan dalam hadits yang artinya:
“Jika ia mendekat pada Ku sejengkal, Aku mendekat padanya sehasta, Jika ia mendekat pada-Ku sehasta, Aku mendekat padanya sedepa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan cepat.” (HR. Bukhari).
◼️4. Jauhi Zina
Dalam memperjuangkan cinta, yang terutama harus dihindari ialah zina, yakni zina dalam bentuk apapun baik zina hati, zina mata, zina pikiran, maupun zina perbuatan sebab semuanya ialah perbuatan yang tergolong dosa. Seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits yang artinya :
"Barang siapa beriman kepada Alloh ﷻ dan hari akhir, maka janganlah berkhalwat (berduaan) dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya karena sesungguhnya yang ketiga adalah setan.” (HR. Ahmad).
Dalam hal ini misalnya ialah memperjuangkan cinta dengan menyatakannya tetapi tidak segera menghalalkan hubungan, kedua orang yang saling mencintai tersebut menjalin hubungan yang tidak diperbolehkan syariat agama seperti berpacaran, tentunya hal ini tidak boleh dilakukan dan bukanlah perbuatan baik yang dicontohkan Rasulullah ﷺ.
Demikian sholehah, bahasan kita malam ini.
Berjuanglah untuk memiliki dia, tapi ingat Islam telah mengatur bagaimana caranya.
Wallahu a'lam
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0️⃣1️⃣ iNdika ~ Semarang
Saya menikah termasuk "telat" untuk ukuran orang tua saya. Pada waktu itu, keluarga "memaksa" saya untuk pacaran, alhamdulillah gak terjadi. Malah dipertemukan dengan suami secara ta'aruf.
Yang jadi pertanyaan:
1. Kenapa para orang tua sering "mendewakan" pacaran daripada ta'aruf?
2. Kebanyakan orang sekarang memilih pasangan berdasarkan fisik dan penghasilannya, bukan agamanya. Apakah ini termasuk salah pendidikan dan salah pergaulan?
🔷Jawab:
1. Karena ketidakpahaman masyarakat tentang indahnya ta'aruf.
Pacaran yang sudah memasyarakat, merupakan sarana saling mengenal, dan saling memahami masing-masing, mereka takut kalau hanya ta'aruf, ketemu beberapa kali saja, akan rentan dengan perceraian, karena tidak terlalu jauh mengenal pasangan. Sementara pacaran dimata mereka bisa lebih jauh mengenal pribadi seseorang, dan adanya rasa cinta antar masing-masing.
2. Itu terjadi karena cinta pada dunia, takut miskin, dan kebanggaan duniawi. Saat ini, manusia berlomba-lomba untuk urusan dunia, dan masa bodoh dengan urusan agama.
Wallahu a'lam.
0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten
Ketika kita ingin mencoba berikhtiar dengan cara ta'aruf tapi kita berpikir, "Orang berta'aruf tuh pasti dia pintar ilmu agamanya pasti ingin dapet istrinya yang sholehah, dia juga belum tentu mau menerima keluargaku."
Selalu ada keraguan dan pemikiran seperti ini dan pada akhirnya, "Sudahlah nunggu saja, jodoh mah sudah ada yang ngatur nanti geh kalau sudah waktunya mah datang."
Jika seperti ini harus bagaimana yah bun?
🔷Jawab:
Was-was sengaja dihembuskan oleh setan, untuk mengganggu manusia. Buanglah jauh-jauh perasaan seperti itu, Seseorang itu juga akan mengukur dirinya sendiri, seseorang juga punya kriteria sendiri, dan ada Alloh ﷻ yang mengatur jodoh.
Jodoh adalah rezki, rezki jika tidak diusahakan, maka tidak akan didapatkan begitu saja. Nasi didalam piring saja, kalau tidak disuap, tidak akan sampai di mulut, nasi yang di mulut tidak akan sampai ke lambung jika tidak ditelan, jadi semua meski itu sudah di atur, tetap harus di usahakan, tak bisa ditunggu begitu saja.
Wallahu a'lam.
0️⃣3️⃣ Sefty ~ Bogor
Assalamualaikum, Bun,
Mau sharing,
Begini Bun, Sefty kan dekat dengan seseorang tapi tidak pacaran. Nah, orang itu punya niat serius tapi Sefty tidak ada rasa sama sekali karena yang Sefty lihat dari orang itu dia sholatnya jarang sama kalau bulan puasa suka tidak puasa. Sedangkan yang Sefty mau yang bisa membimbing Sefty ke jalan Alloh ﷻ. Yang Sefty mau yang bisa ngaji, yang rajin sholat.
Jadi bagaimana menangapi orang tersebut, Bun?
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh Mba.
Sebelumnya menjawab, sedikit saya ingin sharing juga, tentang memilih pasangan, keinginan Mba Sefty itu sudah benar, kita berhak menentukan pilihan dengan kriteria yang kita inginkan, dan keselamatan kita dunia akhirat berawal dari memilih pasangan.
Pasangan bukan hanya untuk kita berdua, tapi sampai nanti ke anak cucu, jadi berpikirlah seribu kali sebelum memutuskan memilih seseorang, jangan hanya berdasarkan sreg, cinta, harta, tampang dan hal keduniawian, tapi pilihlah pasangan yang sesuai dengan tuntunan Islam. Itu adalah salah satu upaya kita untuk selamat sekeluarga dunia akhirat.
Nah, bagaimana caranya menanggapi orang tersebut? Bicarakanlah dengan ahsan, bahwa belum bisa menerima dia, carilah alasan yang tidak menyakiti hati orang lain, dan jaga jarak saja. Tidak ada kata sungkan untuk menolak, jika memang dia bukan seorang lelaki yang taat. Tapi kita harus malu kepada Alloh ﷻ, jangan hanya karena orang lain, kita tidak mengikuti arahan agama sendiri.
Wallahu a'lam.
0️⃣4️⃣ Sarah ~ Jayapura Papua
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bagaimana hukumnya jika kita punya kesalahan yang tidak disengaja?
Hanya karena salah komunikasi saja, dan kita sudah minta maaf.
Yang namanya manusia itu tidak ada yang sempurna benar. Tapi dia tidak mau memaafkan, kita sudah berusaha telpon, sms, tapi malah di reject, dan malah dia mengumbar sana sini, membuka aib orang, padahal kesalahan itu hanya masalah sangat kecil sekali, Bunda.
Mohon pencerahannya ya Bunda.
Sepertinya dia itu susah untuk diajak baikan kembali.
Mohon bunda pencerahannya, apa yang harus saya lakukan?
Terimakasih.
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh Mba Sarah.
Kewajiban kita adalah meminta ma'af kepada manusia yang kita telah berbuat salah terhadapnya, dan minta ampun kepada Alloh ﷻ atas khilafnya kita.
Jika hal itu telah kita lakukan tulus dan ikhlas, maka kewajiban kita telah gugur, insyaaAllah tidak ada lagi nanti pertanggungjawaban yang harus kita bayar diakhirat. Nah, apakah dia akan memaafkan atau tidak, itu adalah bagian dia, itu hak dia.
Bermohonlah kepada Alloh ﷻ, agar Alloh ﷻ tutupkan aib-aib kita, dan Alloh ﷻ jauhkan dari orang-orang yang dzalim.
Wallahu a'lam.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Sholehah...
Selalu memperbaiki diri dari segi akhlak dan hati sehingga nantinya akan mendapat jodoh yang terbaik dan mendapat hasil dari apa yang diperjuangkan tersebut yang terbaik pula.
Sebagai manusia tidak boleh merasa baik, harus selalu merasa rendah diri di hadapan Alloh ﷻ.
Memperbaiki diri akan menjadikan seseoraang menjadi lebih baik bagi orang yang sedang diperjuangkan.
Mohon maaf jika ada salah-salah kata malam ini.
Semoga bermanfaat.
Wallahu a'lam bishowab.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar