Jumat, 18 Oktober 2019
QALBUN SALIM
OLeH: Ibu Irnawati Syamsuir Koto
💎M a T e R i💎
Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat-Nya untuk kita, hingga kita bisa bersama malam ini, bermajlis ilmu, sholawat dan salam kita hadiahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya.
Sahabat-sahabatku...
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam pernah bersabda, “Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging yang jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya dan Jika ia buruk, maka buruklah seluruh tubuhnya, ia adalah hati.” (Muttafaq ‘alahi).
Sangat penting bagi kita semua menjaga hari-hari dalam kehidupan kita baik di lingkungan keluarga serta bermasyarakat menjaga hati agar tetap selalu konsisten dalam ridho dan petunjuk Allah.
Karena seringkali kita melalaikan hal-hal kecil yang tanpa kita sadari telah meroposkan kekuatan hati yang merupakan sumber berprilaku sehingga hati kita sangat sulit untuk menjadi sehat.
Maka dari itulah sebagai seorang Muslim kita dianjurkan untuk selalu berdoa di dalam shalat agar diberi ketetapan hati pada agama yang lurus (Islam).
Dan didalam sebuah doanya Nabi Ibrahim AS berdoa:
Dalam salah satu doanya, Nabi Ibrahim AS memohon kepada Allah SWT agar tidak dihinakan pada hari kiamat. "Janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. (Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (QS. al-Syu'ara: 87-89).
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam doa Nabi Ibrahim ini.
▪Pertama, kekhawatiran tentang azab akhirat. Sebagai Nabi, bahkan bapak nabi-nabi, dan bergelar "Khalil Allah" (kekasih Allah), Nabi Ibrahim masih khawatir kalau-kalau dihinakan oleh Allah pada hari Kiamat. Kekhawatiran semacam ini patut dicontoh.
▪Kedua, devaluasi nilai harta (kekayaan) dan keturunan (pengikut). Untuk ukuran duniawi, harta dan anak-anak, termasuk pengikut, merupakan variabel utama yang menentukan status dan strata sosial manusia. Di akhirat, keduanya menjadi tidak penting karena para malaikat sebagai "aparat Tuhan" tak mungkin "disuap" apalagi diteror.
▪Ketiga, kebersihan hati sebagai pangkal keselamatan di akhirat. Jaminan keselamatan hanya diberikan kepada orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang bersih atau sehat (qalbun salim).
Sholehah,
Banyak pendapat dari para pakar, khususnya dari kalangan ahli tafsir, yang pada pokoknya berkisar pada tiga makna.
🔹Pertama, seperti dikemukakan Ibnu Katsir, juga al-Alusi, qalbun salim bermakna salamat al-qalb 'an al-syirk aw al-aqa'id al-fasidah (selamatnya hati dari syirik atau kepercayaan-kepercayaan yang sesat). Hati yang sehat berarti memiliki akidah yang benar, lurus, serta bebas dari segala bentuk kemusyrikan.
🔹Kedua, QALBUN SALIM berarti bersih dari penyakit-penyakit hati (salim min amradh al-qulub). Dalam permulaan surah al-Baqarah, dikemukakan tiga golongan manusia, yaitu orang-orang takwa (al-muttaqun), orang-orang kafir (al-kafirun), dan orang-orang munafik (al-munafiqun). Golongan yang disebut terakhir ini adalah orang-orang yang hatinya berpenyakit.
"Dalam hati mereka ada penyakit lalu ditambah Allah penyakitnya." (QS al-Baqarah: 10).
🔹Ketiga, "seperti badan yang sehat, hati yang sehat juga memiliki kesempurnaan dan kekuatan melakukan apa yang menjadi tugas dan fungsinya sesuai maksud penciptaan. Fungsi hati yang utama adalah mengenal Allah, yaitu iman dan takwa. "Al-taqwa ha-huna" (takwa itu di sini), dan beliau menunjuk ke dadanya tiga kali." (HR. Baihaqi dari Abu Hurairah).
Tak bisa disangkal, hati yang sehat menjadi pangkal kebaikan dan pendorang amal saleh (ba`its li shalih al-a`mal). Di sini, hanya hati yang disebut sebagai pangkal keselamatan di akhirat, bukan anggota badan yang lain. Hal ini, menurut imam al-Razi, karena kalau hati sehat, seluruh anggota badan yang lain ikut sehat. Sebaliknya, kalau lidah (kata-kata) dan anggota badan lain (perbuatan) tak sehat, sudah bisa dipastikan hati tak sehat (berpenyakit).
Perawatan hati, seperti diajarkan para sufi, menjadi penting. Perawatan hati, seperti halnya perawatan fisik, memerlukan dokter spesial yang tidak lain adalah para ulama. Dokter yang satu ini, menurut Imam Ghazali, selain makin lama makin langka, sebagian dari mereka juga 'berpenyakit'. Maka, waspadalah.
🌸🌷🌸
Sholehah yang dicintai Allah...
Awal Surah Al-baqarah menceritakan tentang orang-orang dengan QALBUN SALIM.
Ayat 1-5 menceritakan tentang orang-orang QALBUN SALIM.
Al baqarah 1-5
“alif lam mim. inilah kitab (Alquran) yang tidak ada keraguan didalamnya. Yaitu orang yang beriman terhadap hal gaib (surga, neraka) dan mereka menyempurnakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezki yang kami berikan kepada mereka. dan mereka yang beriman kepada alquran yang diturunkan kepadamu (Muhammad), dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin dengan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang orang yang beruntung.”
Ciri-ciri Orang yang mendapat petunjuk dan beruntung berdasarkan ayat diatas:
▪Beriman kepada yang gaib: Allah gaib, takdir gaib, surga, neraka.
▪Mendirikan sholat (sebagai pembuktian).
▪Berbagi rezki.
▪Beriman kepada kitab-kitab Allah.
▪Yakin dengan Rasul.
▪Percaya hari akhirat.
BAGAIMANA KEADAAN MEREKA DISURGA?
Lenyap rasa dendam diantara hati mereka.
Hiduplah rasa persaudaraan.
Tidak merasa lelah didalamnya.
Tidak akan pernah dikeluarkan dari surga.
Mereka duduk didipan-dipan, dialiri sungai-sungai didalamnya.
Terkait dengan pentingnya menjaga hati, maka tidaklah beruntung orang yang menghadap Allah pada hari di mana tidak berguna harta dan kerabat, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
✔SARANA MENYUCIKAN HATI:
▪Sholat adalah sarana menyucikan hati.
▪Zakat dan Infaq : Menumbuhkan jiwa dermawan dan pengorbanan.
▪Puasa: Mengendalikan hawa nafsu perut dan kemaluan.
▪Haji: Pembiasaan nilai pengorbanan.
▪Tilawah Quran: Menghaluskan jiwa.
▪Dzikir : Istighfar sebanyak-banyaknya.
Tafakur (QS. 3:190-191).
Mengingat kematian dan pendek angan-angan.
Muraqabah (selalu mendekat pada Allah); Muhasabah (evaluasi diri);
Mengetahui pintu-pintu masuk setan kedalam jiwa dan menutup jalan-jalannya.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Ninick ~ Cilegon
Bund, kadang hati nick nih kadang suka keceplosan berfikir atau berprasangka buruk sama orang tapi nanti istighfar ke diri sendiri itu dosa tidak ya bun, kadang suka khilaf terus. Bagaimana cara menghapus negative thinking itu?
🌷Jawab:
Kesalahan yang diistighfari semoga diampuni Allah Azza Wajalla.
Khilaf kok suka?
Khilaf adalah sifat manusia, karena itulah kita diberi fasilitas taubat oleh Allah Azza wajalla. Tapi harus waspada jangan ulangi lagi dan lagi.
Bagaimana menghilangkan negative thinking?
Dekatkan diri pada Allah. Penuhi hati dengan ilmu dan Iman.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣ Kiki ~ Pekanbaru
Misalkan hati ini rasanya resah, sedih, tidak enak pokoknya, apakah itu ciri-ciri kalau hati ini tidak sehat ya dzah?
Bagaimanakah solusinya dzah?
🌷Jawab:
Sedihnya kenapa? Resahnya kenapa?
Kalau karena ingat dosa, itu hal baik.
Tapi kalau karena urusan dunia, maka itu tanda ada yang benar dengan hati. Maka hatinya harus diobati dengan cara taubat (istighfar), dzikir, tilawah.
Wallahu a'lam
0⃣3⃣ Jenni ~ Depok
Bagaimana agar kita bisa memiliki hati yang sehat apalagi sampai bisa QALBUN SALIM juga menjaganya agar istiqomah dalam kebaikan-kabaikan di dunia ini?
Syukron ibu sayang.
🌷Jawab:
Tadi diatas sudah kita bahas bagaimana caranya agar kita punya hati yang Salim, Selamat dan Bersih.
Awal-awalnya...
Perhatikan sholat kita eyang, sudah benarkah sholat kita?
Sebelum sholat benarkan wudhu kita terlebih dahulu.
Ajaklah hati untuk terus beristighfar kepada Allah, memohon ampunan-Nya, karena istighfar adalah sarana paling ampuh untuk membersihkan hati kita eyang.
Dan sering sering bertafakur... Mengingat segala nikmat Allah dan mengingat segala keingkaran kita pada-Nya. Tumbuhkan rasa takut kepada sang Khalik. Dan masih banyak yang lain yang bisa membuat hati kita selamat dan bisa membuat kita istiqomah eyang.
Wallahu a'lam
0⃣4⃣ Bunda Vina ` Cianjur
Assalamualaikum,
Bagaimana caranya menjaga hati, supaya tidak merasa resah, gundah, takut kepada hal-hal yang belum terjadi?
Jazakillah khyiaran.
🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Terlepas ada yang bisa dilakukan atau tidak, tawakal akan mengurangi kecemasan.
Kita yakin, bahwa apa yang akan terjadi adalah ketentuan Allah dan Allah pasti memberikan yang terbaik bagi kita.
Untuk itu, serahkan semuanya kepada Allah, mintalah bantuan, pertolongan, dan bimbingan Allah agar kita menemukan solusi, mampu menghadapi yang kita cemaskan, dan lebih baik lagi jika terhindar dari apa yang kita cemaskan.
Yakinkan diri bahwasanya apapun yang terjadi Allah punya rahasia dan hikmah dibalik itu semua.
Kita bisa saja tidak suka dengan kejadian itu, tapi Allah tahu itu yang terbaik untuk kita.
Karenanya tawakal adalah kunci dari kedamaian hati.
Wallahu a'lam
0⃣5⃣ Eta ~ Makassar
Assalamualaikum,
Apa mungkin penyakit hati seperti syirik, riya' bisa ada di orang yang senantiasa berdzikir, sholat, dan tilawah.
Karena banyak yang sudah sholat, sudah ngaji, sudah ikut kajian-kajian, tapi masih memiliki rasa iri hati atau dengki.
Jazaakillah khair ustadzah.
🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Selama kita masih sebut orang-orang tersebut manusia, maka semua bisa terjadi, seorang ahli ilmu mungkin saja akan tersesat, seorang ahli ibadah mungkin saja akan berbuat dosa.
Kenapa? Karena kita bukan malaikat yang telah terbebas dari hawa nafsu.
Kita manusia.
Jangan harap manusia jadi suci meski ahli ibadah. Manusia tetaplah manusia.
Wallahu a'lam
0⃣7⃣ Helmi ~ Bandung
Maaf ustadzah, yang dimaksud pendek angan-angan itu bagaimana?
🌷Jawab:
Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda,
“Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa atas Anda ialah dua hal, yaitu panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu. Sesungguhnya panjang angan-angan itu akan melupakan akhirat dan mengikuti hawa nafsu itu akan menghalangi dari kebenaran.”
Panjang angan-angan adalah orang-orang yang berhayal dan juga ingin memiliki yang sebenarnya bukan hak dia, jadi pendek angan dan angan, adalah orang-orang yang menjauhkan diri dari hayalan-hayalan, mengejar sesuatu yang bisa dia miliki. Mencukupkan Rizki dari Allah Azza Wajalla.
Wallahu a'lam
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Sahabat sahabatku para Bidadari sholehah Perindu Surga...
Semoga kita menjadi pribadi yang QALBUN SALIM.
Di dalam sebuah hadist diceritakan tentang orang yang selama hidupnya melaksanakan amalan penghuni surga, tapi saat ajal dia melakukan amalan penghuni neraka hingga dia di neraka. Tapi ada orang yang selama hidupnya maksiat, tapi diakhir hayatnya ia berbuat kebaikan hingga ia menjadi penghuni surga. Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa berdoa pada-Nya karena hanya Dialah yang membolak-balikkan hati.
Do'a
“Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinika”
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.”
[HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat Shohih Sunan Tirmidzi III no.2792]
“Rabbabaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab”
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 7)
Demikian pertemuan kita malam ini, semoga bermanfaat, mohon maaf jika ada salah salah kata.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar