Jumat, 18 Oktober 2019
PACARAN? EMANG NGGAK MALU SAMA ALLOH
OLeH: Bunda Endria Soediono
๐ M a T e R i ๐
Bismillah
ุงูุณูุงู ุนูููู ูุฑุญู ุฉ ุงููู
ูุจุฑูุงุชู
Baiklah ...
Alhamdulillah kita syukur dulu kepada Allah Robb yang Maha Agung Dzat-Nya dan Maha Baik kepada kita semua hamba-Nya.
Sholawat dan salam bagi Nabi tercinta yang selalu kita rindukan Muhammad ุตูู ุงููู ุนููู ูุขูู ูุณูู ...
Semoga kelak kita mendapat syafaat beliau dengan izin Allah.
ุขู ِْูู َูุง ุฑَุจَّ ุงْูุนَุงَูู َِْูู
Ini kalau dari tema berarti konteks pembicaraan kita nanti untuk para gadis remaja belia ya, alias single belum berumah tangga hehehe...
Biar fokus nih.
Pertama terkait tema di atas, saya ingin ajak akhwatifillah untuk mengikuti pola berikut:
๐นPertama,
Sudahkah kita menyadari setiap saat, setiap waktu bahkan dalam hitungan hari, jam dan menit... Bahwa kita diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah?
Salah satu aja jawab...
Sudah apa belum...
Kalau belum ngaku yaaa.
✔Sangat menyadarinyaaa.
Tapi masih suka lalai dalam beribadah kepada-Nya.
Ini pertanyaan mendasar nih biar kita tahu urutan cara pikir kita nanti agar pada akhirnya kita tahu alasan mengapa kita harus malu kepada Allah jika kita pacaran... eh maaf kalian pacaran, bukan kita yaa.
Bagus, sudah faham ya mengapa kita diciptakan, yakni hanya untuk beribadah kepada Allah terus ngapain kita mesti beribadah kepada-Nya?
Ini point ke 2
๐นKedua:
Mengapa kita mesti beribadah kepada Allah?
Ya karena kita itu milik Allah...Ingat lho... kita ini yang menciptakan Allah lhooo.
Jadi semestinya kalau kita cinta kepada Allah dan lebih pantas jika kita taat kepada-Nya.
Apapun aturan-Nya kita harus tunduk dan patuh. Tidak boleh kita menjalani hidup ini semau kita sendiri.
Sampai di sini faham ya ...
Baik selanjutnya...
๐นKetiga:
Sudahkah kita sadar bahwa setiap level kehidupan manusia itu dalam beribadah ada yang jenis ibadahnya standart ada yang khusus (tertentu, sesuai level).
Maksudnya seperti begini...
Kalau orang dewasa yang sudah berumah tangga maka peluang-peluang ibadah mereka yang utama selain ibadah fardhu seperti sholat puasa dan zakat maka pengabdian mereka di dalam rumah tangganya itulah yang prioritas utama.
Suami kepada ibu dan ayah serta istri anak-anaknya.
Istri kepada suami dan anak-anaknya serta orang tuanya.
Dan seterusnya.
Akan tetapi kalau remaja nih (yang sudah baligh tapi belum menikah) maka apa ibadahnya. Selain sholat dan puasa tadi?
✔Berbakti kepada orang tua, Bun.
Ya tentunya ibadah yang lain adalah menutup aurat bagi wanita sebagaimana ketentuan pakaian wanita muslimah.
Sedangkan bagi kaum lekakinya juga ada kewajiban-kewajiban tertentu yang harus mereka tunaikan, seperti sholat 5 waktu di masjid, sholat jum’at dan sebagainya.
Yaa termasuk birrul walidayin.
๐นKeempat :
Setelah kita fahami urutan pola pikir di atas, sekarang kita masuk ke pembicaraan yang khusus untuk wanita muslimah yang belum menikah.
Tentu dong mereka juga punya peluang ibadah yang spesifik yang bisa ia maksimalkan.
๐Dan jenis-jenis ibadah tersebut banyak juga, Di antaranya adalah:
1). Tadi sudah disebut, birrul walidayin.
2). Menuntut ilmu syar’i.
3). Menjaga Aurat.
4). Menjaga pergaulannya.
Naaah sekarang kita fokus pada urusan pergaulan yaaa.
Wanita muslimah dalam beribadah kepada Allah di masanya harus difahami, ibadah apa yang tepat untuknya.
Jarang muslimah remaja yang sadar akan hal ini.
Jangan sampai kalian kehilangan misi pada level kehidupan kalian.
Kalau Visi Alhamdulillah sudah benar yaaa tadi dari sumber surat Adz Daariyat: 56
"Bahwa hidup kita hanya untuk beribadah kepada Allah."
Sekarang penjabaran misinya ini lhooo yang setiap level manusia (sesuai jenjang usianya) harus faham juga.
Wanita Muslimah remaja khususnya, harus tahu bahwa dirinya sudah menjadi mukalaf yakni manusia muslim (orang beriman) yang telah dibebani dengan kewajiban-kewajiban. Jika kalian lalai dari kewajiban-kewajiban tersebut maka kalian akan menanggung dosa.
Secara singkat...
Kewajiban-kewajiban itu adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Baik taat dalam menjalankan perintah maupun taat dalam menjauhi larangan-Nya.
Remaja Muslimah, dengan pergaulan yang seperti kita lihat saat ini sangat rentan dengan kelalaian yang fatal terhadap kewajiban-kewajiban pada levelnya.
Wa bil khusus kewajiban yang terkait penjagaan dirinya dalam pergaulan.
Bukan pergaulan tidak diperlukan. Tetapi pergaulan yang Islami harus dikedepankan sehingga kelak ketika dihisab kalian ditanya apa saja yang dikerjaan saat usia mudanya, kalian tidak punya beban.
Naaaah sekarang kalau Allah ุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู dalam al Qur’an sudah melarang kita mendekati zina (baca aja: pacaran).
Lantas terjadi pacaran yang kalian lakukan. Kira-kira tidak usah nanti nunggu di akhirat.
Di dunia ini aja apa kita tidak maluuuu kepada Allah?
Katanya kita sudah faham hidup kita adalah untuk beribadah kepada-Nya SAJA.
Taat perintah-Nya, Jauhi larangan-Nya.
Tapi kenapa masih juga tergoda untuk pacaran?
Lantas dikemanakan Keberadaan Allah ta’ala?
Niiiihh maaf Saya bukan menuduh kalian pada pacaran lho.
Saya yakin dan optimis serta berhusnudzon bahwa semua yang ada di grup Perindu Surga ini tidak ada yang pacaran.
Kalaupun ada mungkin saya minta maaf kalau matanya agak pedes baca tulisan ini atau telinganya jadi agak panas.
Segera ambil air putih.
Bacain ayat-ayat ruqyah dan segera ruqyah mandiri. ok.
Saya kalau ngasih gambaran sama anak gadis saya. Alhamdulillah saat ini sudah kuliah semester 5.
Saya katakan ke dia...
Kak ... kira-kira benar nggak nih pendapat mama... Kalau orang yang pacaran itu lhooo, kasihan sekali mereka.
Kenapa maaa...
Lha iyaaaa ... mereka itu kan belum menikah yaaa.
Tapi gayanyaaa tuuh sudah seperti suami istri sajaaa.
Mana kadang yang laki-lakinya suka ngatur ini dan ituuuh.
Kan kasihan...
Ya kalau mereka berjodoh, kalau enggak?
Jadi dia mau nggak mau harus mengakui sudah dilecehkan sama laki-laki yang bukan haknya, bukan jodohnya.
Anak saya bilang...
Iyaaah yaa maa...
Teman-teman kk tuh yang pacaran biasanya mereka jadi unsos, soalnya tiap pulang kuliah ya sudah selalu berdua sama pacarnya.
Astaghfirllaah...
Coba... Kalau kita tidak berjuang menyadarkan para remaja muslim saat ini, betapa mereka sudah meremehkan larangan Allah. Mereka tidak punya rasa takut telah melanggar larangan-Nya. Apalagi punya rasa malu pada-Nya yang telah menciptakan dirinya, memberi rizki, dan kelak pasti akan mengadilinya.
Inilah hal-hal yang harus kembali difikirkan oleh para remaja muda, kaum muslimah.
Jaga harga diri anti, demi Allah.
Karena Dia lah pemilik jiwa kita dan penggenggam nasib kita, jangan lecehkan syariat-Nya.
Pertebalah rasa malu kita kepada-Nya.
Sejatinya ibadah itu ada dua jenis, yakni ibadah hati dan ibadah dzahir.
Ibadah hati itu terkait dengan segala yang dirasa, seperti sabar, tawakal, iman, tawadu’, rasa takut, rasa harap dan sebagainya.
Naaah kalian yang masih remaja, jaga ibadah hati kalian. Tingkatkan rasa diawasi oleh Allah ุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู agar apa yang menjadi tabiat buruk di dalam pergaulan yang kalian lihat tidak membuat kalian ikut terperosok kedalamnya.
Oke itu aja ya materinya semoga bisa difahami dengan baik.
Jika ada yang kurang jelas bisa kita diskusikan...
๐ท๐ท๐ท๐๐๐๐ท๐ท๐ท
๐ TaNYa JaWaB ๐
0⃣1⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,
Bund, bagaimana jika yang kepo itu orang tuanya? (Misal malahan orang tua itu khawatir dan menanyakan pacar anaknya karena takut anaknya tidak laku, kuper dan lain sebagainya).
๐ท Jawab:
ูุนูููู ุงูุณูุงู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
Bismillah....
Ini namanya musibah bagi anak...
Memang repot kalau orang tua belum ngaji kita harus maklum, memahamkan dan mendoakan mereka.
Anti jangan enggan menyampaikan syariat Allah.
Orang tua mungkin dulu belum banyak belajar agama, anaknya alhamdulillah sudah lebih maju. Maka tugas anak mendakwahkan hukum-hukum Allah.
Jangan dibiarkan orang tua kita tetap dalam kebodohannya. Kasihan.
Jelaskan, bahwa pacaran itu bukan cara yang diridhoi Allah untuk mendapatkan jodoh.
Bahkan pacaran itu sudah melanggar larangan-Nya, jadi jika seorang telah berani melanggar larangan-Nya maka siap-siap suatu saat pasti akan mendapati petaka dalam kehidupannya...
Jika pun selamat di dunia tetap tidak akan mungkin lolos dihisab akhirat.
Jika pernikahan diawali dengan bermaksiat kepada Allah maka dalam kehidupan rumah tangganya jauh dari keberkahan. Ujian akan terus datang dan penyelesaiannya akan berkepanjangan.
Tentu orang tua tidak akan ingin jika kehidupan rumah tangga anaknya nanti tidak dirahmati oleh Allah ุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู .
Seperti itu kira-kira yang bisa dijelaskan kepada orang tua ya.
Jadi anti harus tegas, dan bersikap cerdas. Agar orang tua juga mantab mendengarkannya.
Bisa jadi keresahan orang tua itu karena takut anaknya sedih. Naah kalau kitanya tegar dan percaya diri istiqomah di atas jalan Allah insyaAllah orang tua juga tidak akan merasa khawatir.
ูุงููู ุฃุนูู ุจุงูุตูุงุจ
0⃣2⃣ Helmi ~ Surabaya
Assalamualaikum,
Bund, bagaimana kalau ada yang pacaran tapi mengatasnamakan pacaran yang Islami dalam kata lain seperti buat semangat beribadah?
๐ท Jawab:
ูุนูููู ุงูุณูุงู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
Bismillah
Ukhti sayang...
Kadang syetan itu menghiasi suatu maksiat dengan berbagai kemasan yang indah dan meyakinkan agar si manusia yang dirayu tidak ragu mengikutinya.
Dibisikkan ke dalam hati si remaja yang sudah saatnya datang masa pubernya untuk berpacaran.
Karena si remaja ini sudah ngaji maka ditambahlah kemasan maksiat itu dengan rayuan “Pacaran Yang Syar’i.“
Lha ini syariat siapa?
Kalau mau ikut hukum Allah jelas, mendekati zina atau pacaran itu dilarang-Nya.
Maka jangan ikuti bisikan syetan.
Allah itu Maha Mengetahui isi hati manusia daripada dirinya sendiri.
Jadi kita jangan coba-coba mensiasati maksiat dengan hal-hal yang seolah-olah menjadi alasan pembenaran saja.
Ok... Hapus pandangan bolehnya pikiran seperti yang ditanyakan di atas, itu jelas dari syetan datangnya.
Kita tidak tahu setelah membisikkan itu apa lagi yang akan dibisikkan syetan yang ujung-ujungnya kita terus akan didorong untuk terus bermaksiat kepada Allah tetapi tanpa merasa bersalah.
Na’udzubillahi mindzalik.
ูุงููู ุฃุนูู ุจุงูุตูุงุจ
0⃣3⃣ Safitri ~ Banten
Assalamuaikim ustadzah,
Saya sudah tahu kalau pacaran itu dosa benar-benar tidak boleh, dilarang sama agama pokoknya saya paling tidak mau yang namanya pacaran. Nah saya suka kan bikin-bikin snap tentang bahas kalau pacaran itu dosa dan lain-lain tapi adik saya sendiri malah pacaran, saya sudah berusaha bilang jangan pacaran, orang tua juga sudah, sudah bilangin mending serius belajar dulu seperti gitu kan, tapi adik saya ini tipe orang yang keras. Dia tidak mau menerima pendapat orang lain, dia tidak mau dengerin omongan keluarganya, lalu apa yang harus saya lakukan Ustadzah biar adik saya benar-benar ninggalin yang namanya pacaran, kadang saya malu sendiri suka bikin snap pacaran itu dosa tapi adik saya sendiri pacaran begitu dan sekarang saya hanya bisa diam cuma bisa doa biar adik saya ini sadar bahwa itu dosa, apa yang harus saya lakukan, Ustadzah?
Makasih.
๐ทJawab:
ูุนูููู ุงูุณูุงู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
Bismillah
ุงูุง ููู ูุงูุง ุงููู ุฑุงุฌุนูู
Tentu ini juga merupakan sebuah musibah yang menimpa keluarga. Beban berat buat kedua orang tuanya terutama.
Singkat kata sebagai kakak, anti sudah benar terus menasihati dan mendoakan.
Hanya saja mungkin jika sampai saat ini belum berhasil mengubah pola pikirnya untuk beranjak dari perbuatan dosa tersebut maka anti kiranya perlu melakukan taktik yang lebih oke.
▪Pertama:
Lembutkan hatinya dengan sering mengajak ke pengajian-pengajian, tidak perlu harus menunggu tema yang tepat untuknya, tapi tema apa saja ajak saja dia agar hatinya terbuka pada agama.
Selain hatinya terbuka pada agama, mendatangi majelis ilmu merupakan salah satu mesin penghapusan dosa.
Jadi salah satu mengapa seorang susah menerima nasihat agama ? Mendengar tetapi berat untuk taat. Maka itu bisa jadi karena masih banyaknya dosa yang ada pada dirinya. Atau adanya hubud dunya yang masih kuat.
Hubbud dunya bagi orang yang sudah berumah tangga bisa jadi cinta berupa harta, keluarga dan sebagainya.
Tapi hubbud dunya bagi remaja ya itu tadi bisa beratnya ia meninggalkan urusan perpacaran, atau enggan pakai jilbab karena masih ingin tampil trendy dengan gaya hidup remaja seusianya dan lain-lain.
▪Kedua:
Konten nasihatnya agak diubah.
Jangan melulu mengingatkan itu dosa. Tetapi sentuhlah jiwa kekanakannya, seperti ingatkan bahwa apa dia tidak kasihan pada orang tuanya. Karena orang tuanya juga pasti akan menanggung beban dosa atas perbuatannya itu.
Ingatkan juga tentang beban hukuman atas dosa seperti itu jika tidak segera bertaubat maka selain kelak di akhirat ia juga akan merasakan hukuman di dunia yakni ketika nanti sudah berumah tangga. Bisa jadi beban ujiannya dan musibahnya akan berat ia jalani karena dosa-dosa masa lalu (akibat pacaran ini).
Karena berpacaran sebelum menikah berarti melanggar hukum Allah. Ini suatu bentuk investasi dosa yang pasti akan ia tuai saat nanti setelah menikahnya.
Kemudian ingatkan juga apa ia tidak merasa rendah sudah dipermainkan laki-laki bukan mahramnya. Karena wanita suci akan menjaga harga dirinya di hadapan laki-laki bukan mahramnya. Dengan menjaga dirinya berarti dia lebih terhormat dan lebih mulia, tidak rendah dan direndahkan. Dan tentu seorang laki-laki akan pasti akan lebih memilih wanita yang lebih suci dan terhormat.
Terakhir ingatkan apakah tidak takut kepada Allah... Sudah diberi banyak nikmat tetapi masih bermaksiat kepada-Nya.
Terakhir tetap doakan dengan ikhlas dan jangan bosan mendoakannya. InsyaAllah pasti adik anti akan diperbaiki keadaannya oleh Allah ุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู .
ูุงููู ุฃุนูู ุจุงูุตูุงุจ
0⃣4⃣ Faridah ~ Cileungsi
Assalamu'alaikum,
Maaf bunda bagaimana ya menyikapi anak yang ikut teman-temannya bilang misal si A pacaran sama si B. Saya tanya anaknya, pacaran itu apa, dia jawab tidak tahu kok. Tahu kata pacaran dari mana! Dia jawab dari teman. Bagaimana ini bunda cara jelasinnya sama anak biar si anak paham? (Maaf anak baru kelas 4 SD)
Terimakasih
๐ทJawab:
ูุนูููู ุงูุณูุงู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
Bismillah
Beginilah di antara keadaan sebagian masyarakat kita yang sangat mengkhawatirkan hati terutama orang tua dan para pendidik serta pedakwah agama Allah.
Betapa pacaran itu sudah menjadi gaya hidup yang dianggap biasa.
Padahal jelas-jelas pacaran itu suatu bentuk prilaku yang menyimpang bahkan melanggar apa yang dilarang oleh Allah yakni Allah larang kita mendekati Zina.
Kalau mendekati saja sudah dilarang bagaimana dengan zinanya? Tentu dosa besar.
Naaah... Sekarang apa bentuk penerapan dari mendekati zina itu???
Ya itulah pacaran.
Pacaran menjadi gaya hidup yang meluas karena didukung oleh penyebaran nilai-nilai pergaulan luar negeri yang begitu pesat dan sulit terbendung. Tetapi ada sebab yang lebih fatal lagi yakni orang tua yang tidak melarang anaknya berpacaran, mereka tidak menyampaikan kebenaran ajaran Islam kepada anaknya, tidak mengarahkan pada syariat Allah bahkan ada yang justru mendukung pacaran yang dilakukan anaknya.
Mereka (para orang tua seperti di atas itu) tidak sadar bahwa itu sedang menggali lubang dosa bagi dirinya. Mereka tidak sadar bahwa musibah dunia dan akhirat sedang mereka rancang untuk diri mereka sendiri dan juga untuk anaknya.
Na’udzubillahi mindzalik.
Sekarang terkait pertanyaan di atas, bagaimana menasihati anak yang baru mengenal pacaran atau yang sudah berpacaran.
Tentu harus dengan pendekatan Tauhid.
Orang tua wajib memahamkan anak-anaknya pada ilmu Tauhid, ingatkan pada Allah, arahkan apa tujuan hidupnya, beritahu bahwa setiap hamba harus taat pada aturan-Nya.
Berikan penjelasan bahwa segala yang melanggar pasti akan mendapatkan hukuman. Dan hukuman itu tidak selalu datang cepat. Tetapi pasti dia akan alami, jika tidak segera bertaubat dan memperbaiki diri.
Ingatkan juga setiap diri manusia Allah berikan 2 malaikat yang selalu mengawasi dan mencatat apa saja yang manusia perbuat. Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah.
Jadi perbuatan pacaran itu kalaupun orang tua tidak melihat tetapi Allah pasti melihat. Apakah tidak malu sama Allah saat berpacaran baik ofline maupun online.
Jadi anak-anak itu karena jauh dari Allah dan tidak mengenal-Nya maka mereka tidak punya acuan hidup. Yang diikutinya adalah apa yang dilihat dari kebiasaan apa yang ada di sekitarnya. Termasuk apa yang dilakukan temannya itulah menurut dia gaya hidup yang harus ia ikuti juga.
Tanpa ada upaya orangtua menjelaskan hal-hal halal haram mereka akan semakin liar pikirannya.
Agama itu menahan hawa nafsu. Jadi jika seorang ingin memiliki qolbu yang bersih maka jaga segala tingkah laku dan kendalikan syahwat apa saja, tundukkan syahwat itu hanya pada ketaatan kepada Allah dan Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุขูู ูุณูู .
Perlunya orang tua menjaga ibadah anak-anaknya...
Pantau secara INTENSIVE kalau perlu setiap hari pastikan anak-anak kita sholat 5 waktu, pastikan setiap pagi minimal anak-anak kita baca dzikir pagi, setiap siang atau sore atau pagi juga pastikan mereka sudah membaca Al Qur’an.
Ini adalah di antara penjagaan yang terbaik.
Dan jangan lupa dorong terus agar anak-anak selalu mendatangi majelis ilmu secara rutin. Terserah biar waktu sesuai dengan waktu mereka yang ada.
Itu semua adalah proses taskiyatun nafs bagi mereka dan penjagaan diri dari godaan syetan. Ingat pacaran itu bisikan syetan. Siapa yang hatinya tidak terjaga oleh dzikir akan mudah sekali dipengaruhi syetan.
Kemudian tetap doakan serta jangan lalai. Arahkan anak-anak kita agar memilih teman-teman yang baik, yang sholih dan yang berpotensi mengajaknya pada ibadah dan ahlaq yang baik. Jangan segan menarik mereka dari pergaulan yang tidak baik. Karena pengaruh pergaulan itu sangat dahsyat.
Jika semua sudah kita upayakan maka terakhir tawakal kepada Allah. Tapi ingat usaha keras dulu yaaa. Jangan keburu menyerah.
Allah pasti melihat usaha kita dan mendengar doa kita. Titipkan anak-anak kita kepada Allah mintakan bimbingan-Nya, pelindungan-Nya dan kasih sayang-Nya.
ูุงููู ุฃุนูู ุจุงูุตูุงุจ
๐ท๐ท๐ท๐๐๐๐ท๐ท๐ท
๐ CLoSSiNG STaTeMeNT ๐
Kan kuserahkan pilihanku pada siapa yang Allah kehendaki, karena Allah lebih tahu siapa yang terbaik untukku.
Oke ya...
Alhamdulillah
ูุตูู ุงููู ุนูู ุณูุฏูุงู ุญู ุฏ ูุนูู ุขูู ูุตุญุจู ูุณูู
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar